Home / Pendekar / Legenda Kultivator Naga / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Legenda Kultivator Naga : Chapter 21 - Chapter 30

677 Chapters

Ch. 21 - Turnamen IV

Setelah melewati beragam rintangan, pada akhirnya Wang Yibo, Wang Linlin dan Chang Yue berhasil melewati lembah kabut beracun serta Hutan Kematian.Dengan begitu turnamen tahap pertama berakhir, dari ratusan peserta yang ikut berpartisipasi, lebih dari setangnya gagal dalam melewati Hutan Kematian sehingga tidak bisa meneruskan ketahap selanjutnya.Fu Lan sebagai wasit turnamen kemudian muncul di hadapan para peserta yang tersisa, menjelaskan tentang turnamen tahap kedua, namun sebelum itu Fu Lan membagikan gulungan ke setiap peserta dengan warna yang berbeda, yaitu merah dan biru."Gulung berwarna merah memiliki arti api, sedangkan biru air. Dalam turnamen tahap kedua ini, kalian harus kembali melewati Hutan Kematian tetapi dengan catatan kalian merebut gulungan peserta lainnya. Misalnya jika kalian memiliki gulungan berwarna merah atau api, kalian harus merebut gulungan berwarna biru atau air. Mereka yang berhasil mengumpulkan dua gulungan akan dinyatakan lolos."Mendengar penjelasa
Read more

Ch. 22 - Turnamen V

Tidak seperti saat pertama kali Wang Yibo melewati Hutan Kematian, yang setiap waktunya bertemu dengan Spirit Hell. Kali ini Wang Yibo jarang bertemu dengan mereka, kemungkinan sebagian besar sudah di habisi oleh peserta turnamen saat babak pertama.Setelah menempuh perjalanan selama beberapa waktu, Wang Yibo akhirnya tiba di depan lembah kabut beracun. Sang pemuda mengkonsumsi pil penawar racun kelas 2 sebelum masuk kedalam lembah, namun baru beberapa saat Wang Yibo berjalan, dia merasakan hawa keberadaan belasan orang dari balik pepohonan."Kalian bahkan tidak menyembunyikan aura petarung kalian, jadi kenapa kalian masih bersembunyi disana?" Wang Yibo bertanya dengan suara yang cukup lantang.Bersamaan dengan itu belasan peserta muncul dari balik pepohonan, dua diantaranya memberi tepuk tangan dengan senyum yang menghiasi wajah. Wang Yibo mengenali belasan peserta tersebut yang berasal dari Klan Xiao dan Klan Liu."Melihatmu bisa sampai disini, sepertinya kau sudah mengalahkan Saudar
Read more

Ch. 23 - Turnamen VI

Wang Yibo meremas kertas ditangannya dengan tatapan dingin, kobaran api seketika tercipta membakar dan merubah secarik kertas itu menjadi abu. Tanpa mengatakan sepatah katapun, Wang Yibo melesat meninggalkan tempat tersebut, membuat Xiao Lei dan yang lainnya merasa kebingungan."Sudah ku duga kau akan melarikan diri..." Xiao Lei tersenyum sinis, "Kau pikir aku akan melepaskan mu begitu saja? Jangan harap...."Xiao Lei segera melesat, menyusul Wang Yibo yang sudah berada jauh didepannya. Sang pemuda sedikit menunjukan keterkejutan, pasalnya pergerakan Wang Yibo sangat cepat sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk mengejarnya.Itupun Xiao Lei masih tertinggal beberapa puluh meter dibelakang, hal tersebut sudah lebih dari cukup untuk menunjukan perbedaan kekuatan antara keduanya. Namun bukannya berhenti mengejar, Xiao Lei terus mengikuti Wang Yibo.Setelah berlari selama beberapa waktu, Wang Yibo akhirnya berhenti di depan sebuah goa. Dengan nafas yang memburu, Xiao Lei ikuti berhenti b
Read more

Ch. 24 - Turnamen VII

Sadar akan situasinya, Wang Yibo memilih untuk lebih berhati-hati lagi dalam menyerang juga sebisa mungkin dirinya harus menghemat Qi.Wang Yibo mengambil beberapa pil penyembuh dan pemulih Qi dari cincin ruang, mengkonsumsinya secara bertahap. Hanya dalam waktu singkat, kondisi Wang Yibo membalik dan pulih sepenuhnya."Seharusnya aku membuat lebih banyak pil penyembuh agar dalam situasi seperti ini bisa berguna." Wang Yibo bergumam pelan.Bersamaan dengan itu Wang Yibo mengayunkan tangan kirinya, menciptakan puluhan potong kertas yang melayang di udara. Kertas-kertas tersebut melipat dengan sendirinya, membentuk puluhan kupu-kupu kertas yang terbang melesat menghampiri target.Salah satu dari keempat kultivator maju menyerang, menghancurkan puluhan kupu-kupu kertas tersebut dalam waktu hampir bersamaan. Dahinya mengerut saat menyadari dia bisa melakukannya dengan mudah, hingga tanpa sadar kupu-kupu kertas yang dihancurkan mencipta ledakan beruntun yang membuatnya terkena serangan tel
Read more

Ch. 25 - Turnamen VIII

Saat kehilangan kendali yang membuat mata kirinya berubah, sebuah pengetahuan mengenai mata tersebut masuk begitu saja kedalam pikiran Wang Yibo, membuatnya bisa dengan mudah menguasai semuanya.Mata Semanggi Hitam, begitulah mata itu disebut. Mata terkuat dari 99 Devil Eyes yang seharusnya hanya bisa dimiliki oleh orang yang mempunyai darah iblis.Mata Semanggi Hitam memiliki lima tingkatan, semuanya bisa dilihat dengan jelas dari pola yang ada di mata pemiliknya.Tingkat permata dari Mata Semanggi Hitam hanya memiliki satu pola berbentuk daun semanggi, dilanjutkan dengan dua pola dan tiga pola. Fase ini disebut juga sebagai fase pertama atau Semanggi Berdaun. Namun untuk meningkatkan Mata Semanggi Hitam tidak semudah yang dibayangkan, karena pemiliknya harus merasakan tekanan emosional yang besar terlebih dahulu agar bisa berevolusi.Saat Mata Semanggi Hitam sudah memiliki pola Semanggi Berdaun tiga, untuk mencapai tahap berikutnya akan lebih sulit lagi karena pemiliknya harus terle
Read more

Ch. 26 - Turnamen IX

"Yibo-gege, bukankah kau mengatakan gulungan Saudara Qin diambil olehmu? Bagaimana bisa dia masuk ke babak utama?" Wang Linlin menatap penuh tanya saat mengetahui yang mengisi pertarungan pertama di turnamen tahap terakhir adalah Qin Dong, jenius dari Klan Qin."Aku yakin Saudara Qin menggunakan gulungan air dan api milik salah satu anggota klan-nya untuk bisa memasuki babak ini." Wang Yibo menghela nafas, tidak terlalu peduli dengan kecurangan tersebut.Ketiga juri istimewa juga tak berkomentar apapun, seolah sudah mengetahui jika hal seperti itu akan terjadi.Lawan Qin Dong adalah Wang Yue, keduanya kemudian memasuki arena pertarungan secara bersamaan, diikuti dengan sorak dan tepuk tangan dari para penonton.Fu Lan selaku wasit memberi arahan mengenai aturan dibabak utama pada kedua peserta, dimana peserta akan dianggap kalah jika keluar dari arena pertarungan, mengaku kalah atau terluka parah. Fu Lan melarang keras Qin Dong dan Wang Yue menyerang dengan niat membunuh, jika itu ter
Read more

Ch. 27 - Turnamen X

Turnamen kembali berlanjut, wasit kemudian memanggil dua peserta berikutnya yang akan bertarung, tidak lain adalah Wang Yibo dengan lawannya Xiao Hai yang berasal dari Klan Xiao.Usia Xiao Hai baru menginjak 19 tahun dengan kultivasi-nya berada di Martial Qi tingkat 7. Kedua pemuda itu lalu memasuki arena pertarungan secara bersamaan, mereka saling berhadapan dengan wasit yang berada di tengah-tengahnya.Senyum tipis menghiasi wajah Xiao Hai, "Ku harap kau tidak mengecewakan ku Saudara Wang Yibo...""Seharusnya aku yang berkata demikian..."Selesai berkata demikian wasit mengumumkan pertandingan dimulai, segera saja kedua pemuda itu bergerak dalam waktu hampir bersamaan. Xiao Hai melancarkan serangan pukul sementara Wang Yibo menyambutnya dengan serangan tapak, membuat pukulan dan tapak itu beradu, menimbulkan suara keras diikuti dengan gelombang Qi yang hebat.Xiao Hai terpukul mundur beberapa langkah, sementara Wang Yibo tidak bergeming dari tempatnya.Senyum Xiao Hai melebar, Qi da
Read more

Ch. 28 - Turnamen XI

Sesuai rencananya, Fu Xia terus mengambil jarak seraya melancarkan serangan. Mengandalkan kobaran api, sang pemuda dengan mudah mendominasi, memaksa Wang Linlin berada di posisi bertahan."Dasar pengecut! Kenapa kau terus menghindari ku..." Wang Lilin mulai kehilangan kesabaran karena Fu Xia terus mengambil jarak aman darinya."Jangan bercanda Nona Wang, jika aku mendekat maka aku akan kalah karena terlepas perbedaan tingkat kultivasi diantara kita, kekuatan rantai mu sungguh luar biasa."Wang Linlin mendengus kesal, dia mengalirkan Qi ke seluruh tubuhnya, membuat pergerakannya meningkat tajam. Wang Linlin menghindari serangan bola-bola api yang seolah tiada henti milik Fu Xia, kecepatan gadis kecil itu semakin meningkatkan hingga pada akhirnya dia berhasil mempersempit jarak.Wang Linlin mengendalikan rantai miliknya, dia menggunakan kedua kakinya sebagai dorongan untuk meningkatkan kembali kecepatannya. Lantai yang gadis itu injak seketika hancur lebur akibat tak kuasa menahan kekua
Read more

Ch. 29 - Turnamen Delapan Besar

Setelah pertarungan Wang Baihua yang mengejutkan para penonton, kini giliran peserta berikutnya yang maju. Namun saat Fu Ziwi hendak memasuki arena pertarungan, peserta yang menjadi lawannya sudah lebih dulu mengaku kalah.Fu Lan sebagai wasit hanya mengangguk pelan dan kembali memanggil peserta selanjutnya, tapi lagi-lagi lawannya kembali mengaku kalah begitu dengan peserta terakhir. Situasi tersebut mengejutkan para penonton, membuat mereka bertanya-tanya alasan ketiganya mengaku kalah dalam waktu bersamaan."Mungkin mereka menyadari batas kekuatannya sendiri, mengingat lawan mereka adalah jenius klan.""Ah! Itu masuk akal....""Benar, tapi tetap saja rasanya sedikit aneh...""Lupakan saja! Karena turnamen sesungguhnya baru akan dimulai...."Bisik-bisik penonton terdengar memenuhi indera pendengaran, sementara Fu Lan mengumumkan peserta yang masuk ke babak delapan besar, yaitu Wang Yibo, Chang Yue, Wang Linlin, Wang Baihua, Fu Ziwi, Xiao Lei, Liu Fu dan Qin Dong."Tanpa menunggu leb
Read more

Ch. 30 - Para Jenius Terbaik

Wang Baihua menjadi pusat perhatian karena memenangkan pertandingan dengan sangat cepat, tidak ada yang menyangka jika salah satu jenius Klan Wang itu memiliki ilmu pedang yang amat tinggi."Anak muda bernama Wang Baihua ini, kemampuan pedang sudah sangat tinggi. Bahkan di Sekte Pedang Surga sekalipun, tidak banyak murid yang mencapai tingkat tersebut." Jian Da berkomentar."Bagaimana jika dibandingkan dengan putra sulung Patriark Wang?" Tang Yu menatap penuh tanya.Namun sebelum Jian Da bisa menjawab, Wu Ao sudah lebih dulu melakukannya. "Secara pemahaman pedang, penderma kecil Wang Yibo masih berada diatas. Hanya saja, jika secara keseluruhan aku ragu karena keduanya belum sama-sama mengerahkan seluruh kemampuan. Terlebih lagi disetiap pertarungan mereka selalu menunjukkan hal-hal yang tak terduga."Jian Da mengangguk setuju lalu menambahkan, "Tidak lama lagi kita akan melihat siapa yang terbaik diantara keduanya...."Bersamaan dengan itu dua peserta memasuki arena pertarungan, dima
Read more
PREV
123456
...
68
DMCA.com Protection Status