"Jangan dulu menyalahkan aku, Mbak. Kondisinya tadi Mbak Diah sudah kepedesan, jadi aku buru-buru membuat minuman sehingga tidak aku lihat isinya. Yang kubaca hanya tulisan ditutupnya saja." Meski disengaja, aku harus tetap memberikan alasan yang masuk akal."Sudah, sudah! Tidak ada gunanya terus berdebat. Nurma, sekarang bikinin teh manis yang asli pakai gula, nggak pakai lama!" Mbak Diah melerai perdebatan kami, setelah itu dia pun keluar dari dapur. Sepertinya menuju ruang tengah kembali."Buatkan aku sekalian!" Mbak Ira pun menyusul Mbak Diah, "Jangan lupa bersihkan beling gelas dan air itu," lanjutnya sambil berlalu.Aku menjatuhkan bahu karena ujung-ujungnya aku juga yang kena imbasnya. Segera kubuatkan teh manis dengan gula asli untuk dua kakak iparku. Setelah itu aku membersihkan air dan pecahan gelas yang memenuhi ruang makan. Rencana untuk menggeledah kamar Mbak Ira hari ini gagal lagi lantaran Mbak Diah datang. ***Selepas maghrib, Nisa merajuk minta pulang. Anak itu beral
Last Updated : 2023-06-24 Read more