Semua Bab Pendekar Sembilan Matahari: Bab 81 - Bab 90

748 Bab

81 Berusaha Menghalangi Rencana Ge Fei

Xiao Liong Li sangat menikmati ini. Setelah sempat diperkosa oleh Ge Fei, maka dia sangat menikmati pelukan mesra yang dilakukan Chen Long kepadanya ini. Xiao Liong Li begitu terhanyut oleh dekapan hangat dari dada Chen Long yang menekan dadanya yang masih bersandar di dinding kayu di sebuah rumah di gang sempit ini. Xiao Liong Li begitu terhanyut. Dia menyadari kalau dia sangat membutuhkan ini. Setelah sakit hatinya karena diperkosa oleh orang yang tidak dia suka, kini dia dipeluk oleh orang yang sangat dia cintai. Karena itu, dia langsung merasakan kenyamanan yang teramat sangat di dalam dirinya. Apa yang dirasakan oleh Xiao Liong Li ini, juga dirasakan oleh Chen Long. Dia begitu menikmati ini, menikmati untuk pertama kalinya tubuhnya bisa memeluk wanita yang sangat dia cintai. Setelah dari Hutan Larangan, setelah Chen Long disembuhkan oleh Tabib Sakti Tanpa Bayangan, maka Chen Long dan Xiao Liong Li memang terus bersama, terus mesra, saling berpegangan tangan sepanjang jalan.
Baca selengkapnya

82 Berusaha Membantu Zhu Yuanzhang

Chen Long sangat kaget sekaligus khawatir karena orang yang ditantang oleh Ge Fei itu adalah Zhu Yuanzhang, saudara angkatnya yang baru dia kenal beberapa waktu yang laluTantangan sudah dilakukan oleh Ge Fei dan menurut peraturan pertarungan, maka itu harus terjadi.Chen Long yang sempat mengukur akan tinggi tenaga dalam dari Ge Fei maupun Zhu Yuanzhang, yakin akan taraf ilmu mereka.Dan dia yakin kalau Zhu Yuanzhang tidak akan mampu menghadapi Ge Fei, karena itu dia harus melakukan sesuatu."Aku harus menolong kakak angkatku yang menjadi target Ge Fei, aku ingin kamu mengawasi Ge Fei. Tapi ingat, jangan membunuhnya," kata Chen Long kepada Xiao Liong LiXiao Liong Li mengangguk. "Kita sudah sepakat kan kalau aku baru menghabisi Ge Fei setelah pibu selesai. Jadi, sebelum pibu selesai, aku tidak akan membalaskan dendamku kepadanya. Kamu boleh percaya akan kata-kataku ini."Chen Long mengangguk kemudian dia langsung berbalik arah untuk meninggalkan Xiao Liong Li. Chen Long melewati ke
Baca selengkapnya

83 Pergolakan Tenaga Dalam

Chen Long berada dalam keadaan dilema. Sebenarnya awalnya dia ingin memberikan sekitar 30% tenaga dalam yang dia dapat dari si Tangan Sakti dari Barat, tetapi saat dia memberi 30% dari tenaga dalam itu, maka tenaga dalam yang berasal dari si Sesat dari Utara akan menguasai dirinya. Dia baru menyadari hal itu saat dia sudah di tengah jalan untuk memberikan 30% tenaga dalamnya kepada Zhu Yuanzhang. Ini membuat keadaan jadi mengerikan bagi Chen Long. Dia mulai merasa Tenaga dalamnya yang berasal dari si Sesat dari Utara mulai menguasainya. Tenaga dalamnya itu yang biasanya bisa bergabung dan dikuasai dengan dominannya oleh tenaga dalam yang berasal dari si Tangan Sakti dari Barat, kini mulai pecah. Sebelumnya, dia bisa menggabungkan dua kekuatan itu karena sebuah formula yang diberikan oleh si Tangan Sakti dari Barat kepadanya, tapi kini, formula itu tidak berhasil dia lakukan lagi. Formula itu tidak mempan lagi menghadapi gejolak tenaga dalam yang berasal dari si Sesat dari Utara
Baca selengkapnya

84 Membuat Bendungan Tenaga Dalam

Sementara Chen Long yang menyadari kalau Xiao Liong Li berusaha membantunya merasa sangat tidak setuju dengan tindakan Xiao Liong Li ini. Karena dalam keadaan seperti sekarang ini, Chen Long tidak bisa diganggu. Dia sedang bergolak dengan gelombang kekuatan dari si Sesat dari Utara yang berusaha untuk menguasai tubuhnya. Orang yang berusaha masuk dalam aliran tenaga dalamnya akan mendapatkan ledakan tenaga dalam punya si Sesat dari Utara dan dia tidak mau kalau Xiao Liong Li akan terluka olehnya. Di pihak lain, Zhu Yuanzhang sendiri, tidak akan berada dalam bahaya karena dia menerima curahan tenaga dalam dari Chen Long dari sisi tenaga dalam si Tangan Sakti dari Barat. Semakin banyak Xiao Liong Li campur tangan dalam situasi ini, maka, akan semakin banyak tenaga dalam Chen Long yang berasal dari si Tangan Sakti dari Barat yang akan pindah ke tubuh Zhu Yuanzhang. Karena itu, karena mengingat akan keselamatan Xiao Liong Li, maka Chen Long melakukan sebuah tindakan drastis dengan fo
Baca selengkapnya

85 Jatuh Bangun Chen Long untuk Menang

Ge Fei berusaha menyerang Zhu Yuanzhang dengan seluruh kekuatannya. Tapi pada saat itu juga, Zhu Yuanzhang sudah mendapatkan peringatan dari Chen Long yang mengirim ilmu pengirim suara untuk memberitahu Zhu Yuanzhang untuk berjaga-jaga dan menghimpun seluruh kekuatannya menghadapi serangan dari Ge Fei ini. Akibatnya Ge Fei terlempar ke belakang dengan mulut mengeluarkan darah segar yang sangat banyak. Dia terlempar hingga keluar panggung. Ge Fei tidak mampu lagi melanjutkan pertarungan. Walaupun dia tidak sampai tewas. Tetapi dia mengalami kekalahan yang sangat telak yang berakibat luka dalam yang cukup parah. Zhu Yuanzhang yang tidak ingin membunuh orang di pertarungan ini, walaupun dia terbiasa membunuh bangsa Mongol Tetapi dia tidak mau membunuh sesama Bangsa Han. Karena itu dia langsung melompat ke bawah panggung untuk melihat keadaan Ge Fei. "Jangan mendekatinya! Dia orang licik! seru Chen Long ke telinga Zhu Yuanzhang. Tapi Zhu Yuanzhang yang sangat peduli kepada sesama o
Baca selengkapnya

86 Tanpa Perlawanan

Chen Long jadi sangat kaget karena orang yang baru saja diperkenalkan oleh pengatur pertandingan adalah Kwee Cheng, pamannya sendiri. Sebelum ini, Chen Long memang jarang sekali melihat ke arah pertarungan. Sebelumnya dia sempat lebih memperhatikan Zhu Yuanzhang yang sempat terluka di tangan Ge Fei. Setelah keadaan Zhu Yuanzhang membaik, dia juga banyak berdiri di sudut untuk mengawasi Xiao Liong Li, takut Xiao Liong Li akan meninggalkannya untuk mengejar Ge Fei.Karena itu, kebanyakan dia dan Xiao Liong Li bercakap-cakap di antara keduanya dan tidak banyak melihat ke arah pertandingan yang terjadi di Markas Pendekar ini. Karena itu, Chen Long begitu kaget kalau ternyata salah satu kontestan yang berhasil lolos hingga di babak ini adalah pamannya sendiri, Kwee Cheng yang kini sudah berhadapan dengannya. Dalam peraturan Pibu di Markas Pendekar ini, kalau tidak ada yang saling menantang, maka lawan berikut dari petarung yang berhasil memenangkan pertarungan di pertandingan sebelum
Baca selengkapnya

87 Aku ingin Berhadapan Dengannya

Kwee Cheng sangat kaget karena teriakan itu sangat dikenalnya. Teriakan itu adalah teriakan ponakannya Chen Long dan teriakan itu berasal dari orang yang baru saja dia pukul ini. Sebelum ini Chen Long memang menahan diri untuk tidak bersuara walaupun beberapa kali terpukul oleh pamannya ini. Hanya saja di pukulan puncak yang dilakukan Kwee Cheng, Chen Long merasakan sangat sakit sehingga tanpa bisa ditahan lagi, dia berteriak kencang Kwee Cheng langsung maju ke depan mengikuti tubuh Chen Long yang terhuyung-huyung ke belakang dengan darah terlihat muncrat dari balik kain yang menutupi mulut dan hidung Chen Long itu. "Chen Long? Apa itu kamu?" bisik Kwee Cheng. "Iya, paman. Ini aku.""Kenapa tidak bilang dari tadi kalau itu kamu? Dan kenapa kamu membiarkan aku memukulmu? Aku tahu kalau kemampuanmu lebih hebat dariku, iya kan?" tanya Kwee Cheng. Kwee Cheng memang bisa sampai di tahap ini semuanya karena keberuntungan. Kwee Cheng terhindar dari berhadapan dengan lawan-lawan tanggu
Baca selengkapnya

88 Pendekar Elang Putih

Mendengar itu Chen Long mengarahkan pandangannya ke arah yang ditunjuk oleh Kwee Cheng itu. Di sana, di atas panggung, dia melihat seorang pria yang pernah dia lihat cara bertarungnya pada beberapa jam sebelumnya. Karena itu, Chen Long langsung berkata, "pria itu terlihat baik. Dia begitu santun saat mengalahkan lawannya. Benarkah dia bukan orang baik?""Yah. Dia memang terlihat baik tapi sebenarnya dia bukan orang baik. Namanya adalah Pendekar Elang Putih. Dia juga adalah teman baiknya Pendekar Angin dan Awan. Dia adalah penjegal langkah banyak orang yang ingin berhadapan dengan Pendekar Angin dan Awan. Dia adalah algojonya Pendekar Angin dan Awan.""Apa ada kesalahannya yang nyata?""Seorang temanku, sesama pejuang, pernah bercerita kalau Pendekar Elang Putih itu, telah membunuh dan memperkosa adik seperguruannya dan hampir membunuhnya karena dia menjadi saksi akan peristiwa bejat orang itu.""Lalu kenapa dia tidak ditangkap oleh para pendekar?""Pendekar Elang Putih itu dengan di
Baca selengkapnya

89 Menantang Pendekar Angin dan Awan

Setelah itu, pengatur pertandingan langsung menyuruh orangnya untuk membunyikan Gong tanda pertarungan antara Chen Long dan pendekar Elang Putih sudah bisa dimulaiPendekar Elang Putih masih tertawa mengejek ke arah Chen Long kemudian dia berkata, "aku akan memberikan kamu kesempatan untuk menyerangku lebih dulu. Setelah itu, barulah aku akan menyerangmu.""Anda tidak perlu melakukan itu," kata Chen Long sambil menganggukan kepalanya. "Sebagai tuan rumah, aku akan memberimu kesempatan untuk menyerang jadi kamu tidak usah sungkan-sungkan lagi." Pendekar Elang Putih masih bergaya santai dengan menyatukan kedua tangannya di belakang tubuhnya seolah-olah Chen Long bukanlah ancaman baginya. Chen Long jadi muak melihat orang yang sangat sombong itu. Dia mendelik ke arah Pendekar Elang Putih. "Baiklah, kalau kamu memang memberikan aku kesempatan maka aku akan segera menyerangmu.""Silakan lakukan.""Lihat serangan!" Chen Long berusaha melakukan serangan pertamanya.Ini untuk pertama kaliny
Baca selengkapnya

90 Sastrawan Penjelajah Hutan

Kwee Cheng yang memang sempat diceritakan oleh Chen Long tentang asal dari tenaga dalam di dalam diri Chen Long kini sudah maju ke depan. Kwee Cheng menceritakan dengan detail namun singkat tentang bagaimana Chen Long mendapatkan tenaga dalam dari si Sesat dari Utara. Zhu Yuanzhang juga ikut maju untuk membenarkan kata-kata Kwee Cheng itu. "Jadi aku jamin Adik angkatku ini, Pendekar 9 matahari ini sama sekali tidak pernah mempelajari ilmu sesat. Saat itu dia terjebak di dalam persaingan dua tokoh tua yang semua kita kenal. Dua tokoh tua yang satu berasal dari golongan putih dan yang satunya lagi berasal dari golongan hitam namun kalau ilmu tenaga dalam keduanya masuk ke dalam dirinya, maka kita tidak bisa menyebut kalau dia berasal dari golongan sesat. Iya kan?" kata Zhu Yuanzhang. "Siapa yang bisa menjamin kalau cerita ini benar?" kata salah seorang dari Bu Tong Pai. Kata-kata itu membuat banyak orang ikut mengiyakan. Mereka semua masih terus menampakan rasa antipati mereka ke a
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
75
DMCA.com Protection Status