Semua Bab Cupang Di Leher Suamiku: Bab 11 - Bab 20
140 Bab
Bayu meninggalkan selingkuhannya di restoran
Bayu nampak memberikan segepok uang pada Kinara yang tengah membereskan peralatan dapurnya, namun Kinara hanya meliriknya sekilas, tak memberikan respon yang berarti seperti bayangan Bayu."Tidak perlu, aku bisa menghidupi diriku sendiri," ucap Kinara enggan, dengan wajah datarnya, ia hanya meliriknya sekilas, tak ada niatan untuk menatap sang suami yang tengah berdiri di belakangnya."Sudah terima saja! aku bisa menghidupimu, jadi tidak usah jual kue lagi!," perintah Bayu pada Kinara, sembari memaksa tangan Kinara untuk menerima pemberiannya, namun Kinara menolak sembari menyeringai kecil, ternyata Bayu merasa kepanasan melihat Arka yang datang mengambil kuenya, Bayu menarik lagi tangan Kinara, memaksanya untuk menerima uang pemberiannya, dan pergi berlalu.Kinara hanya terdiam menatap tangannya yang tengah memegang segepok uang pemberian Bayu, sementara Bayu meninggalkannya yang masih berada di dapur dengan terus menggerutu.Sudahlah, aku bisa menyimpan uang ini untuk kebutuhan Nath
Baca selengkapnya
Meninggalkan ktp untuk jaminan
Baralih ke kantor Arka.Nampak beberapa karyawan berteriak gembira melihat Arka yang tengah membagikan kue brownis buatan calon istrinya itu, setelah membaginya, Arka bergegas menuju ruang kerjanya seraya membawa satu kotak kue yang di belinya dari Kinara, ia nampak sumringah ketika mencicipi kue brownisnya.'ternyata seenak ini kue buatan Kinara' batinnya.'Kira-kira Kinara sekarang sedang apa ya?' Arka tak henti-hentinya bergumam dalam hati.***Kinara yang telah terbangun dari tidurnya merasa terkejut dengan rumah yang tiba-tiba bersih dengan sendirinya, siapa yang telah membersihkan mainan-mainan yang tadinya berserakan memenuhi lantai?"Sayang, aku minta uangnya buat beli rokok dong, uang yang aku kasih ke Kamu tadi."Suara Bayu yang tiba-tiba terdengar di belakang, membuat Kinara berlonjak kaget, ia mengira Bayu akan pulang larut malam seperti biasanya, walaupun di hari minggu sekalipun, dia akan beralasan lembur, hanya untuk bertemu selingkuhannya.'Bener kan dugaanku? habis ng
Baca selengkapnya
Tester kue untuk Arka
Drrrtttt.. Drrrtttt..Notifikasi pesan w******p memenuhi hp Kinara, nampak puluhan orang mengiriminya pesan untuk orderan kue, Kinara seketika terkejut, nampak sumringah melihat hal itu, dengan cekatan ia terus membalas chat satu per satu.Hanya terhitung hari ini, Kinara mendapatkan pesanan seratus loyang kue brownis untuk besok, Kinara tidak bisa menutupi raut wajah bahagianya, bagaimana bisa ini terjadi? sedangkan baru kemarin dia mengunggah foto kuenya di media sosial, apa media sosial sekarang memang sangat berpengaruh untuk penjual online sepertinya? tapi Kinara tidak pernah mengetahui sesuatu, sebenarnya semua ini terjadi karena bantuan Arka, jika Arka tidak meretas situs iklan untuk mengiklankan foto kue milik Kinara, Kinara tidak akan mendapatkan pesanan sebanyak ini.Kinara merasa sangat berterimakasih kepada Arka, dengan uang yang di berikan Arka padanya hari ini, ia bisa berbelanja bahan-bahan kue untuk besok, sebagai rasa terimakasihnya, rencananya Kinara juga akan membua
Baca selengkapnya
Nathan yang terus menempel pada Arka
Suara deru mobil yang berhenti di depan rumah, berhasil mengejutkan Kinara yang tengah sibuk di dapur, ia bergegas melihat tamu yang tengah datang ke rumahnya, nampak seorang pria tampan berperawakan tinggi turun dari dalam mobil berwarna putih."Assalamualaikum."Terdengar ucapan salam di barengi dengan beberapa kali ketukan dari luar pintu rumah Kinara."Waalaikumsallam," sahut Kinara, ia bergegas keluar dari rumah untuk menemui Arka yang sedang menunggunya di depan pintu."Masuk Ka!" lanjut Kinara.Ketika memasuki rumah, Arka melihat Nathan yang tengah bermain sendirian di ruang tamu."Maaf ya Ka, rumahnya berantakan, aku belum sempat membersihkan rumah." Kinara merasa sungkan dengan tamunya, menurutnya rumahnya kini memang terlihat seperti kapal pecah, mengingat Nathan yang selalu kembali membuat mainannya berserakan, walaupun telah berulang kali di bersihkan."Gak masalah," ucap Arka seraya duduk di samping Nathan yang tengah bermain dengan mobil mainannya.Menyadari hal itu, Kin
Baca selengkapnya
Kebohongan Arka
"Aku boleh makan ini?" ucap Arka seraya menunjuk kue lapis di atas meja yang tersaji di hadapannya."Oh, tentu!" Kinara gelagapan dengan sikapnya sendiri, dia terlalu percaya diri, menganggap Arka masih menyimpan perasaan terhadapnya."Hmm, enak, Kamu mau jual kue ini juga?" ucap Arka dengan mulut yang penuh dengan kue lapis."Iya, menurutmu gimana?"Kinara merasa sedikit khawatir jika kue buatannya kali ini tidak terasa enak seperti sebelumnya, maka dari itu ia meminta bantuan Arka untuk merasakan kuenya dahulu sebelum ia menjualnya."Ini enak, cuma kalau bisa ukurannya di perbesar sedikit ya? biar lebih puas juga makannya," ujar Arka sembari menyengir kuda."Astaga orang ini."Kinara menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa renyah mendengar ucapan Arka, menurutnya Arka tidak pernah berubah, dari dulu dia selalu rakus kalau soal makanan.Drrttt.. Drrttt..Hp Arka terasa bergetar dalam saku jas yang tengah di kenakannya, terlihat nama Risa yang terpampang dari layar hp milik Arka
Baca selengkapnya
Menebus Ktp Intan
"Sekarang! itu restoran langgananku, bahkan kasirnya pun mengenalku, mau di taruh di mana mukaku sekarang?" teriak Intan, kelakuannya lebih mirip seperti seorang anak kecil yang ingin merebut permen dari temannya, apapun alasannya ia harus mendapatkan keinginannya."Kalau bingung mau taruh di mana, di tinggal saja di rumah, tidak perlu bawa wajah saat keluar rumah," ucap datar Bayu."Mas Bayu!"Intan yang baru mengerti dengan maksud Bayu kembali berteriak kencang."Astaga! ayo kita tebus sekarang!"Bayu yang merasa frustrasi, dengan cepat menarik lengan Intan menjauhi kerumunan karyawan yang tengah mengintip mereka dari luar pintu ruangan Bayu karena merasa penasaran."Masuk!" perintah Bayu Pada Intan.Bayu menghempaskan lengan Intan yang sebelumnya di cengkeramnya dengan keras."Sakit Mas! kenapa jadi kasar begini sih Kamu?" pekik Intan kesakitan dengan perlakuan Bayu terhadapnya."Gak usah banyak omong, cepat masuk!" perintah Bayu dengan nafas yang menderu, seakan tengah menahan ama
Baca selengkapnya
Penolakan Kinara
"Mas!" pekik Intan, ketika ia menyadari Bayu yang tengah melamun sambil mengemudikan mobilnya.Namun Bayu hanya menghela nafas panjang, lagi-lagi Bayu tak menggubris Intan yang berada di sampingnya sama sekali, hal itu membuat Intan semakin kesal dibuatnya."Turun!" perintah Bayu pada Intan, ia menyuruh Intan untuk turun dari mobilnya ketika telah sampai di depan rumah kontrakan milik Intan.Intan yang merasa geram akan sikap Bayu pun bergegas turun dan membanting keras pintu mobil milik Bayu, Bayu merasa tidak peduli dengan sikap Intan, Intan semakin hari semakin melunjak ketika dia memenuhi semua permintaannya, Bayu kembali menancap gas, meninggalkan Intan yang terus menatapnya dari kejauhan.***"Sayang?" Bayu nampak tertegun melihat penampilan Kinara yang menurutnya sedikit berbeda hari ini.Ternyata Kinara cukup cantik jika berdandan, batin Bayu.Kinara nampak memakai lipstik dan sedikit melukis alisnya, meskipun tetap memakai daster saat di rumah, namun penampilan Kinara kini ja
Baca selengkapnya
Kesalah pahaman Arka
Risa memastikan ada yang tidak beres dengan Kinara, dia sempat melihat Bayu yang tengah memandang ke arah mereka dari kejauhan saat membukakan pintu untuk Kinara."Tunggu sebentar ya Mbak, aku ambilkan minum dulu," ucap Risa yang bergegas masuk ke dalam rumah.Namun alih-alih membuatkan minum, Risa justru berinisiatif untuk menelepon Arka, dia tahu, Arka adalah satu-satunya orang yang paling peduli dengan Kinara saat ini, walaupun sebenarnya dia juga tidak mengetahui apa hubungan mereka sebenarnya."Halo Pak Arka?" ucap Risa setengah berbisik ketika menyadari Arka yang telah mengangkat telepon darinya."Ada apa?" jawab Arka dari seberang telepon."Itu, Mbak Kinara tiba-tiba lari ke rumah saya dengan ketakutan, pas membukakan pintu, saya melihat suaminya yang sedang melihatnya dari kejauhan, Mbak Kinara sangat panik Pak, saya takut kalau Mbak Kinara ternyata mengalami kdrt," ujar Risa dengan panik."Oh, oke-oke saya ke sana sekarang!"Arka pun tak kalah paniknya dari Risa, namun dia sa
Baca selengkapnya
Mengetahui kebenarannya
Bayu mengambil kunci mobil, lalu bergegas pergi entah ke mana, namun Kinara yakin, Bayu saat ini akan menemui selingkuhannya.'Haduh! kenapa Pak Arka terlalu gegabah begini' batin Risa.Karena takut terkena masalah, Risa memutuskan untuk bersembunyi di dalam rumahnya, dia hanya meminta Arka untuk datang, tapi di luar dugaan Arka justru melayangkan bogemnya ke arah wajah Bayu.Kinara nampak tengah menghela nafas panjang."Kamu tunggu di sini! aku akan mengambil obat merah untuk lukamu," ucap Kinara ketika ia melihat sudut bibir Arka yang mengeluarkan darah.Tanpa mengucap sepatah kata pun, Arka hanya menuruti perintah Kinara, dia benar-benar merasa takut jika Kinara akan membencinya karena terlalu ikut campur dalam masalah rumah tangganya saat ini. Kinara nampak keluar dari dalam rumah sembari membawa sekotak obat, ia duduk di samping Arka seraya mencari sesuatu dalam kotak obatnya."Hadap sini!" perintah Kinara pada Arka, Kinara meminta Arka agar menghadap ke arahnya, supaya lebih mu
Baca selengkapnya
Diusir oleh Intan
Arka terkejut bukan main mendengar pertanyaan Kinara yang di lontarkan padanya."Aku gak kenal Risa," ucap Arka."Kamu mau bohongin aku? selain Mbak Risa, gak ada yang tahu soal kejadian tadi." Kinara merasa curiga dengan sikap Arka yang selalu berdalih ketika membahas masalah seperti ini."Mbak Risa itu udah bersuami loh Ka, jangan coba-coba buat merebut istri orang, dosa!" lanjut Kinara.Arka benar-benar di buat melongo dengan ucapan Kinara padanya, bisa-bisanya dia mengira jika Arka memiliki hubungan spesial dengan Risa, kalau pun Arka ingin merebut istri orang, yang ingin ia rebut adalah Kinara, kenapa jadi Risa?"Hah? kamu belum minum obat Ra? kenapa jadi ngelantur gini sih?" tanya Arka membari memegang dahi Kinara yang langsung di tepis olehnya."Ya terus kenapa kamu selalu ngeles saat membahas soal Mbak Risa?" tanya Kinara ingin memastikan."Ya karena emang ngak penting," ucap Arka datar."Ya udalah kalau emang gak mau cerita gak apa-apa, itu hak Kamu."Kinara merasa frustrasi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status