Entah kenapa malam ini suasana Desa Wangunsari begitu hening. Para penghuninya terlelap, seakan tersihir oleh rasa kantuk yang luar biasa. Para pria yang seharusnya melakukan ronda, kompak tidak datang dengan macam-macam alasan. Semua mengunci pintu dan jendela secara rapat. Tubuh yang terlentang di kasur, ditutupi selimut tebal, menyembunyikannya dalam sepoi angin yang terasa menusuk tulang. Para warga merasa lelah karena seminggu ini sibuk mencari Nilam sampai tengah malam. Karena memang pencarian dihentikan sementara, mereka memilih menggunakan waktu untuk istirahat. Namun, bagi yang masih terjaga, seperti ada hawa aneh yang sulit dijabarkan. "Kang, kenapa obat punya Bu Rosidah malah dibawa pulang?" tanya Eulis, istrinya Darsan. Meski waktu sudah menunjukan jam sebelas lebih, tetapi keduanya belum tidur karena menjaga anaknya yang tengah sakit. "Keueung, Neng. Tadi aja dari rumah Bu Dokter, Akang teh setengah lari saking takutnya. Gak tahu, hawanya beda aja. Terus tadi di depan
Baca selengkapnya