Aku menamati wajah kedua tamuku itu, ingatanku melayang beberapa bulan yang lalu. Rasanya aku pernah menerima tamu ini, hanya lupa namanya. Aku beberapa kali menanyakan siapa namanya, tetapi mereka hanya tersenyum. Apalagi si wanitanya hanya diam saja menatapku penuh tanya."Sebutkan saja nama kalian, aku tidak akan mengatakan pada suamiku," pungkasku."Saya Baniyah dan ini suamiku Syarifudin, Bu Arini," jawab tamu wanitaku itu.Mendengar dua nama yang dia sebutkan seketika dahiku menyatu, menciba membuka lembar memory di otakku. Beberapa saat aku mulai ingat. Mereka pernah silaturahmi untuk membeli ayam bakar sebanyak 30 ekor dalam acara syukuran kelahiran putra mereka. "Hemm, bukannya kalian yang dulu memesan ayam bakarku dengan jumlah 30 ekor ya, Bu?" tanyaku, "Lalu Anda tertarik dengan pondokan yang serinh dikunjungi oleh suami saya, Pak?" tanyaku pada tamu priaku itu."Benar, Bu," jawab Syarifudin, "Kemarin saya tertarik untuk ikut dakwah, tetapi hanya satu kali," lanjutnya."Ko
Baca selengkapnya