Share

134. Kabar Lagi

"Hari ini adalah pernikahan sirinya Pak Yahya lho, Bu Arini. Apakah Ibu tidak ingin datang?" tanya pembeli itu.

Aku kembali diam, terbersit tanya ada apa dengan hari ini? Mengapa begitu banyak orang yang tahu akan pernikahan siri suamiku, sedangkan aku bagai seekor kerbau dungu yang hanya nurut apa kata majikan. Aku pun akhirnya hanya mengangguk dengan senyum tipis di balik cadarku saja.

"Iya sudahlah, Bu Arini. Tidak udah dipikir meski memang dalam lukanya, yang penting anak masih sayang!" saran pembeli itu.

"Iya, Bu. Siap," jawabku, lalu kusiapkan ayam bakarnya yang sudah selesai dibakar oleh Bulan.

"Ini ayamnya, Bu!" kataku.

Ibi itu pun menerima ayamnya dan memberikan selembar uang kertas berwarna merah. Kuambilkan uang kembalian sepuluh ribu rupiah. Setelah semua sudah selesai, pembeli itu langsung belik kanan dan segera melajukan kendaraannya.

"Ini hari apa to, Mbak? Sial dan ramai datang bareng. Rasanya kok aneh," kata Bulan.

"Senin ini, Bulan," jawabku. "Semua sudah diatur, Bul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status