Home / Rumah Tangga / Ibu Susu Anak Hot Duda / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Ibu Susu Anak Hot Duda: Chapter 111 - Chapter 120

192 Chapters

111. Bali Again

Lisa kembali mengingat ketika ia dan Max pergi ke Bali untuk berbulan madu. Semua kenangan itu kembali, ia senang bisa kembali ke tempat Indah itu. Namun kin, semuanya berbeda. Mereka datang bersama baby Axel, Diana, dan Resti tentu saja. Dilihat dari terakhir kali dia datang Bali tetaplah indah hal itu layak disebut surga dunia. Bali juga masuk ke dalam kategori tempat wisata terbaik dan menjadi favorit para wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara. Tentu keindahannya bukan tanpa sebab, alam yang hadir di sana menyuguhkan hiburan terhadap mata yang melihatnya. Max melingkarkan tangannya di pinggang sang istri sambil menyapa semua orang yang menyambut mereka ketika mereka turun dari private jet miliknya "Hallo, selamat datang Mister Alexander!" sapa pria yang terlihat seperti orang yang kenal lama dengan Max. Max langsung mendekat dan bersalaman dengan prianya bernama Iwan itu. "Terima kasih Wan, sudah menyambut kami," ujar Max rendah hati. "Itu sudah kewajiban kami Mist
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

112. Baby Datang

Diana mendengus ketika mendengar ucapan manajer hotel yang mengatakan kalau Max menyampaikan pesan, ia tidak ingin diganggu bersama istrinya. Ia berdecak kesal karena harus makan malam sendiri, tentu saja makan malam bersama Resti bukan pilihan untuknya. Sehingga Resti makan malam di kamarnya, karena ia juga harus menjaga baby Axel yang sebelumnya dikirimkan sang Tuan ke kamarnya. Kemudian Diaan melihat seseorang yang menatapnya dengan intens. Hal itu tentu membuatnya risih, segera ia memalingkan wajah. Akan tetapi, orang itu terlihat tertarik dengan Diana yang duduk sendirian. Diana sudah was-was ketika ada pemuda bule yang sedari tadi menatapnya itu bangkit dan menghampirinya, ia terus menatapnya dengan penuh minat. "Hai, Nyonya, sepertinya Anda sendiria. Bolehkah saya bergabung dengan Anda?" "Hai, apa yang Anda katakan Mister?" tanya Diana dengan nada dingin. Pria muda dengan fisik dark blonde itu tertawa kecil, "Hahaha! Saya hanya ingin berkenalan dengan Anda, Nyonya," ujarnya
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

113. Jebakan Belis

Max tidak tahu kenapa kepalanya sangat pusing, ia sedang rapat tetapi ia bisa menahannya sampai rapat selesai. Sayangnya dia bertemu dengan ibunya saat ia akan kembali ke kamarnya, dan dengan keadaan setengah sadar ia diseret ke sebuah kamar yang ia tahu bukan miliknya. Karena jika itu miliknya, pasti ia akan bertemu dengan sang istri dan setidaknya ia melihat barang-barang mereka di ruangan itu. "Mom, kita ada di mana?" tanya Max bingung. "Tenang saja, Sayang. Kamu diam dan istirahat dulu. Kamu kelihatan sangat pucat," ujar Diana berpura-pura prihatin. Max mengangguk, ia berbaring dan menutup matanya dengan lengan berototnya. Ia benar-benar pusing dan merasa bahwa tubuhnya, antara meriang dan merenergi. "Kamu tidak sedang minum kan?" tanya Diana. "Hem, aku sudah berhenti minum semenjak menikah dengan istriku. Jadi bagaimana mungkin aku minum?" "Tapi kamu kelihatan seperti orang mabuk." "Aku tidak tahu kenapa tapi, aku merasa sangat pusing dan tubuhku seolah sangat panas." "Ok
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

114. Sakitnya Diabaikan Lisa

"Papa!" teriakan baby Axel menggelegar di dalam kamar. Max terkejut ketika melihat baby Axel berjalan ke arahnya dengan tampang cemberut yang lucu tapi cukup serius. "Papa natal!" teriaknya lagi. Resti terlihat di depan pintu tak berani masuk, sementara baby Axel berjalan dengan langkahnya yang berlum stabil. Max tersenyum ke arahnya, "Hai, Sayang. Ada apa?" tanyanya ingin menggendong sang anak ketika baby Axel mengabaikannya dengan melengos. "Papa natal cama Mama, Mama nanis dhadina!" Max menoleh ke arah Resti, ia tak tau harus bagaimana tapi, bisakah ia membantu? Ia hanya baby sitter, tak punya banyak tempat untuk menjelaskan. Sementara itu baby Axel mendekati ayahnya memukul pipi Max dengan tinju kecilnya sambil meraung menyalahkan ayahnya yang membuat ibu tercintanya menangis. "Papa natal cama Mama, Papa natal!" ia terus meraung dan memukul wajah Max secara brutal. Meski beitu Resti hanya bisa menutup mukutnya, ia tak berani menegurnya ketika melihat Max terlihat tid
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

115. Tak Tahu Diri

Baby Axel bangun dan mencari ibunya, Max kualahan ketika Baby Axel memberontak darinya. "Mama, huwaaaaa!!!" "Cup cup cup, tenang dong Sayang, ini kita mau pergi ke Mama, yok... yok!" Akhirnya Max berjalan menuju kamar Rasti malam-malam. Namun yang membukakan pintu bukan Resti tapi, Lisa. Itu karena ia terbangun sebab perasaannya tidak enak. "Baby Ax kenapa?" tanyanya langsung menggendong Baby Axel dan menenangkannya. "Tadi Baby Ax gak mau diem, cariin kamu." Lisa menghela napas kasar, "Laki-laki sama aja!" "Hah?!" 'Maksudnya gimana?' Max ikut masuk ke dalam dan membuat Lisa heran tetapi, ia terlalu fokus pada Baby Axel sehingga tidak menegurnya. Resti sendiri juga ikut terbangun, ia dengan sigap mengambilkan stok asi di atas meja dan menyerahkannya pada Lisa. Hal itu tak luput dari perhatian Max yang heran, kan ada Lisa kenapa harus pake stok. "Lis, kamu nggak nyusuin langsung?" tanyanga. Lisa hanya melengos kemudian fokus lagi pada baby Axel. Melihat situasi itu, Resti menga
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

116. Stagnan

"Kamu terlihat panik, padahal ini hanyalah permainan," ungkap Baby menyeringai. "Permainan untukmu, tidak untukku, jadi silahkan bicara aoa tujuannya." "Ya ampun, padahal mudah menebaknya, aku mencintai Max dan ingin mendapatkannya apapun yang terjadi." Lisa terkejut dengan pernyataan baby dengan tujuannya, yakni menaklukkan suaminya dan mengabaikan moral yang baru-baru ini ia bicarakan di acara kepemudaan. Namun, Baby menabrak semua prinsipnya sendiri untuk mendapatkan Max, suami orang lain. Hal itu membuat Lisa tak bisa berkata-kata, bukan ia kalah hanya ingin menjauh dari sosok gila itu. Ia ingat kata orang, kalau ia melayani perdebatan dengan orang gila, ia juga gila sepertnya. Ia hanya bisa diam karena tak mau memanasi situasi. Ia tidak mau membuat Baby puas atas responnya. Ia tahu kalau Baby berharap bahwa ia akan merasa terganggu dengan situasi itu tapi, ia juga tahu kalau ia bertingkah seperti apa yang Baby inginkan, itu artinya ia memuluskan rencananya. Maka dari itu, ia
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

117. Lisa Ingin Pulang

Baby kesal melihat bagaimana pasangan itu terlihat berdamai, ia sangat benci dengan kondisi itu usahanya untuk memisahkan mereka kembali gagal oleh cinta mereka yang sangat erat. Sepertinya, ia harus melancarkan planning kedua di mana Baby mengambil kesempatan ketika ia bisa melihat Max hanya sendirian sehingga mereka bisa di situasi hanya berdua. Saat itu Max sedang berjalan habis rapat dengan klien untuk yang terakhir kali. Semuanya sukses dan Fano pamit pulang. Maka kini Max benar-benar sendirian. Baby tentu mengikutinya sampai ketika keduanya ada di kamar dan Baby tahu kalau Lisa sedang diajak pergi oleh Diana. Tentu saja mereka sudah bekerja sama melakukan rencana itu. Hingga kemudian Baby masuk ke dalam kamar Max, ia menyerobot masuk. Max terkejut ketika pintu ditutup dengan sangat kencang. "Baby! Apa lagi yang akan kamu lakukan?!" bentaknya kesal. Ia benar-benar membentak dan membuat Baby mundur. Akan tetapi, ia terlihat sekali sengaja melakukan itu bahkan kini ia membuka ga
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

118. Lidi yang terpisah

Lagi-lagi semua kejadian itu menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Kejadian yang mirip film dan kejadian yang sangat menguras emosi seperti sinetron. Max membawa Lisa ke kamarnya dan mengunci semua akses keluar. Sayangnya sekarang Max sedang tidak bisa sabar, ia takut melemparkan emosinya kepada istrinya tetapi ia kemudian langsung memeluk istrinya agar Lisa tidak pergi lagi darinya. Ia takut itu terjadi, "Huuuu Sayang, dengerin aku dulu. Aku salah sama kamu. Iya aku salah harus bawa-bawa ibu kamu. Hal itu karena aku dihasut oleh ibu aku. Maafin aku aku nggak seharusnya ngomong kayak gitu sama kamu. Maafin aku Sayang, aku ceroboh. Maafin aku, tolong maafin aku ya ...." Lisanya menangis tak bisa menahan lagi, "Tapi kamu udah keterlaluan sama aku. Apakah ini cinta yang kamu berikan untuk aku, kenapa sih kamu ngomong kayak gitu sama aku? Aku tahu kamu marah, tapi aku cuma minta bantuan Devan. Hiks ... Devan kebetulan bisa bantu, dan kita ketem di sini, tentu aja
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

119. Game Harus Seimbang

Yah, sudah seharusnya game menjadi seimbang. Sebelumnya apa yang terjadi pada Max dan ujian yang diberikan melalui Baby dan ibunya, ia tak melawan karena mereka adalah keluarganya, sampai ia tak punya pilihan lain selain membela diri dengan mengungkap semuanya secara jujur. Sebenarnya Max agak ragu dengan apa yang dilakukan Frans dan timmnya, ia merasa bahwa Frans memiliki hal yang disembunyikan. Mungkin itu semua termasuk ke dalam yang yang tidak ia ketahui, ia harus bertanya pada Wina, tetapi ia harus fokus dulu pada kasus yang ia alami sekarang. "Kenapa lagi si Frans?" tanya Lisa padanya. Max terkejut dengan pertanyaan itu, bukankah ia tidak pernah menceritakan masalah Frans? Lisa hanya tau bahwa Frans adalah tim IT di pulau terpencil itu yang pernah datang ke pernikahan mereka. "Kamu kok tau kalau Frans bermasalah?" tanya Max. Lisa mengangguk mengerti dengan kebingungan suaminya, ia meletakkan es lemon di meja keduanya dan duduk di samping Max. "Fano pernah cerita, ini
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

120. Lorey dan Diana Gelut

Lorey tahu bahwa ia tidak terlalu tegas pada istrinya sehingga istrinya mulai mempermainkan ketegasannya. Ia sudah memperingatkan Diana untuk tidak menunggu Max lagi tetapi, ia tidak mendengarkannya dan terus membuat rumah tangga Max dan Lisa bermasalah. Ia menemui Diana yang sedang santai di ruang spa dengan pijatan yang amat menyegarkan. Lorey memutar bola matanya lelah, "Bagaimana bisa di dalam kondisi itu kau masih santai. Di, sudah bilang berkali-kali aku katakan padamu bahwa aku akan menceraikanmu kalau kamu masih seperti ini." ujar Lorey saat mereka sudah berdua di ruangan Diana. "Ceraikan saja aku, maka kita akan bebas." "Bukan aku yang bebas tapi kamu, kamu akan merasa bebas kan untuk mengganggu anak kita?" Diana terdiam semnetara Lorey merasa tak karuan dnegan sitrinya yang tak kapok juga. "Oh God! Dengar Diana, kenapa kita tidak fokus pada hubungan kita yang hampir berakhir ini dan mencoba untuk membuka lembaran baru daripada kamu sibuk ke sana-sini dan mengurusi kehidup
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status