Home / Urban / Lelaki Tak Terkalahkan / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Lelaki Tak Terkalahkan: Chapter 71 - Chapter 80

121 Chapters

Bab 71: Penculikan

"Sana mandi dulu, bukankah baju itu sudah menempel di tubuhmu selama tiga hari? Apa tidak gerah?"Alea tersenyum jutek, membuat wajah cantiknya terlihat semakin menggemaskan.Tristan mengangguk tanpa daya, pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, sebelum kemudian menghampiri Alea yang sudah lebih dulu naik ke tempat tidur."Apa kau sudah makan?" tanya Tristan."Sudah," jawab Alea singkat."Baguslah, tadi itu apa yang ingin kau bicarakan?"Alea menoleh, kali ini dia menatap Tristan dengan serius."David, jujur saja aku sebenarnya tidak terlalu nyaman tinggal di hotel ini. Karena besok ibu akan kembali dari rumah sakit, bagaimana kalau tinggal di rumah ibu saja?"Tristan jelas tahu apa alasan Alea mengatakan tidak nyaman tinggal di hotel, yaitu dikarenakan tidak ingin melihat suaminya hidup menhamburkan-hamburkan uang.Andaipun Alea memiliki uang berlebih, dia tidak akan mau berlama-lama menginap di hotel, karena hanya akan memperkaya orang yang sudah kaya.Bagi Alea, lebih baik ua
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

Bab 72: Lebih Mengerikan Daripada Iblis

Alea tercengang, lalu menoleh ke arah Tristan dengan tatapan menelisik. Alea tidak tahu apa yang membuat para pengawal itu berjatuhan, tapi Alea yakin sekali jika itu adalah ulah Tristan."David, apa kamu mempelajari ilmu sihir?"Tristan tersenyum geli, lalu mengusap kepala Alea."Ilmu sihir apanya? Orang-orang itu berjatuhan kerena aku melempar jarum untuk mengunci titik akunpuntur di tubuh mereka," jawab Tristan tanpa berniat menyembunyikan apa pun."Begitu, ya?" Alea mengangguk seperti orang bodoh, "Selain untuk menyembuhkan orang, teknik akupuntur juga bisa digunakan untuk melumpuhkan musuh?"Alea menyaksikan sendiri ketika Tristan menyembuhkan ibunya, Devina More dengan teknik akupuntur ajaib, tapi tidak menyangka jika teknik medis itu juga bisa digunakan untuk mencelakai orang."Bukan sekedar melumpuhkan, tapi membunuh mereka semua jika aku mau," jawab Tristan santai.Ekspresi Tristan terlihat seperti orang yang tengah bercanda, tapi tetap saja membuat Alea bergidik ngeri."Suda
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

Bab 73: Keputusan Aneh

Di bawah intimidasi Tristan, sekujur tubuh pria berkumis kotak itu menggigil ketakutan, seolah sedang berada di tepi jurang neraka."Sial!"Tristan mengumpat kesal, ekspresi wajahnya penuh dengan rasa jijik. Tristan berdiri lalu sedikit menjaga jarak dari pria berkumis kotak tersebut.Siapa yang akan menyangka, jika seorang pria berwajah seram, juga seorang ketua gengster meskipun abal-abal, akan buang air di celana hanya kerena tekanan mental.Tristan bahkan harus menutup hidung, karena tidak tahan dengan baunya yang teramat pesing."Cepat katakan, sebelum aku menjejalkan kepalamu ke air senimu itu!"Kali ini Tristan sudah tidak sabar, terlebih lagi dia bisa muntah jika berlama-lama berada di dekat pria berkumis kotak itu."Ampun, Tuan. Kami hanya menjalankan perintah dari Herman Ricci." ucap pria berkumis kotak dengan suara tersedu, dia hampir menangis ketakutan."Herman Ricci?" Tristan mengernyit, lalu menoleh ke arah Sarah Clarke yang saat ini telah dibebaskan oleh Alea, "Apa kau m
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

Bab 74: Hadiah untuk Deckard

Sarah Clarke semakin tidak mengerti. Meski begitu, dia tetap melakukan apa yang diminta Tristan, mengeluarkan ponsel lalu menghubungi Sony Martin.Setelah mencoba beberapa kali, panggilan Sarah Clarke tetap tidak dapat terhubung, dikarenakan nomor milik Sony Martin sudah tidak aktif.Sarah Clarke tentu saja merasa keheranan, hal ini sangat tidak lazim. Sony Martin sudah menjadi kepala lab di Shining Corp selama dua tahun terakhir, dan selama itu tidak pernah sekali pun menonaktifkan ponselnya."Kenapa tidak bisa dihubungi?" gumam Sarah Clarke yang lebih kepada diri sendiri.Karena tidak dapat menghubungi Sony Martin, Sarah Clarke lantas menghubungi karyawan lab yang lain.Di sini akhirnya Sarah Clarke mengetahui bahwa Sony Martin tidak masuk kerja, bahkan kemarin sudah meyerahkan surat pengunduran diri ke departemen sumber daya manusia.Tristan melihat ekspresi kesal Sarah Clarke melalui spion di atas kepala, lalu tersenyum sedikit."Sebenarnya aku sudah menyadari jika pria bernama Son
last updateLast Updated : 2023-09-10
Read more

Bab 75: Apa Sekarang Bisa?

Tristan memutus sambungan setelah membuat janji temu dengan Sammy Clarke. Selanjutnya Tristan langsung pergi, dan menyerahkan urusan pembuatan sampel baru pada Alea dan Sarah Clarke.Setelah bertemu Sammy Clarke, keduanya langsung menuju lokasi keberadaan Cadric Flow."Kau tahu apa tujuan Cadric datang ke Kota Fuji?" tanya Tristan.Sammy Clarke mengangguk, lalu menceritakan apa yang ia ketahui."Deckard Graham merasa terganggu dengan kematian Kenzo Glazier yang dinilai tidak wajar, jadi dia mengirim Cadric untuk menyeledikinya.""Dikarenakan istri alharhum Ansel Bartles sempat menyuarakan kejanggalan dari tragedi pengeboman waktu itu, Deckard curiga jika kematian Kenzo Glazier adalah upaya balas dendam dari keluarga Bartles.""Begitu rupanya." Tristan tersenyum dingin disertai sorot mata berkilat, "Kita anggap saja kedatangan Cadric ke sini adalah untuk mengantarkan nyawanya."Setelah menempuh perjalanan sekitar setengah jam, akhirnya Tristan dan Sammy Clarke tiba di rumah kecil yang m
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more

Bab 76: Kamu yang Pertama

Cadric Flow tidak bisa bernapas. Dia mengerahkan seluruh kemampuan untuk melepaskan diri, tapi lengan Tristan yang tampak halus itu tidak goyah sama sekali."Bajingan, entah siapa pun kamu, cepat lepaskan Jendral Cadric!"Melihat atasannya kesulitan, dua orang ajudan Cadric Flow langsung mengambil ancang-ancang untuk membantu.Tristan menoleh, disertai senyum meremehkan terukir di sudut bibirnya."Apa kalian berani?"Ditantang secara terang-terangan, keduanya saling bertukar isyarat lalu dengan kompak menyerbu ke arah Tristan.Melihat ini, senyum di wajah Tristan tidak surut sedikit pun. Tristan mengayunkan lengannya dengan ringan, membuat Cadrid Flow terlempar menghantam kadua ajudannya.Basis kultivasi ketiga orang ini tidak bisa dikatakan rendah. Meski begitu, mereka belum layak untuk menjadi lawan Tristan.Sammy Clarke baru saja turun dari mobil, dia berdiri beberapa langkah di belakang Tristan.Tristan melihat ke arah Sammy Clarke. "Sam, sekarang ini level kultivasimu sudah mencap
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

Bab 77: Apakah Kamu Monster?

Lionel Xandro mendongak dengan mata melebar. Dia langsung membetuk formasi bertahan, demi memblokir pukulan tinju Sammy Clarke.Baaaam!Benturan keduanya menghasilkan ledakan teredam, Sammy Clarke terdorong mundur beberapa meter, begitu juga dengan Lionel Xandro.Raut wajah Lionel Xandro tampak begitu serius. Jika dia terlambat sedetik saja untuk memblokir serangan Sammy Clarke barusan, dapat dipastikan tubuhnya akan hancur menjadi abu."Jendral Clarke, sepertinya tidak peduli apa pun risiko yang menantimu, kau tetap ingin menjadi musuh militer, ya?"Sudut bibir Cadric Flow melengkung, menunjukkan senyum jahat.Dia sudah cukup terkejut melihat Sammy Clarke berani mengabaikan ancaman darinya, tapi tidak menyangka Sammy Clarke langsung menginisiasi serangan tanpa ragu.Sammy Clarke mendengus dingin, merasa jijik ketika mendengar perkataan Cadric Flow."Apa kau tidak malu mengatasnamakan militer?Kalian ini hanya orang-orang serakah, orang-orang yang berbuat semena-mena demi kepentingan ke
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

Bab 78: Pemilik Api Hitam Pemusnah

"Kalau aku monster, lalu sebutan apa yang cocok untuk dirimu?"Tristan tersenyum dingin, sambil terus memperpendek jarak dengan Cadric Flow."Oh, ya, hari ini, aku ingin mengirim kepalamu sebagai hadiah untuk Deckard Graham si serakah itu!"Cadric Flow sadar dirinya sedang berdiri di tepi jurang kematian. Dia ingin lari, tapi sialnya dia seakan tidak memiliki kuasa pada tubuh sendiri.Bahkan untuk bergeser dari posisinya berdiri pun ia tidak mampu, yang bisa ia lakukan hanyalah tertawa putus asa, dan mengeluarkan ancaman."Aku tidak tahu siapa kamu, tapi jika kamu membunuhku, maka kamu akan menjadi buronan militer!""Benarkah?" Senyum menghina di wajah Tristan tidak surut.Pada saat ini, Tristan hanya ingin mengakhiri permainannya sesegera mungkin. Dia memunculkan energi berbentuk pedang dari ujung jari, bersiap untuk memenggal kepala Cadric."Kakak, apa kamu benar-benar ingin mengirim kepalanya pada Deckard Graham?" tanya Sammy Clarke sesaat sebelum Tristan melakukan tebasan."Hmmm!"
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

Bab 79: Jangan Paksa Istriku

Tristan hanya mampir sebentar di rumah Ansel Bartles, sekedar memberi bantuan dan menawarkan pekerjaan pada istri almarhum.Setelah itu, Tristan dan Sammy Clarke langsung pamit. Kini keduanya sudah dalam perjalanan menuju resto, tempat di mana mobil Tristan sebelumnya ditinggalkan.Sembari menyetir, Sammy Clarke berkata dengan penuh penyesalan. "Kakak, aku benar-benar minta maaf karena selama ini tidak memperhatikan bibi, dan juga keluarga korban yang lain.""Sebagai orang yang sangat dekat denganmu, pergerakanku benar-benar dibatasi oleh Deckard," imbuhnya dengan suara pelan."Aku mengerti," sahut Tristan tanpa ekspresi, lalu menambahkan, "Sekarang aku sudah kembali, aku bisa merangkul semua keluarga korban, dan aku akan membantu mereka untuk mendapatkan kehidupan yang layak.""Kau awasi saja pergerakan Deckard. Aku sangat berharap rencana kudeta itu secepatnya ia lakukan, agar aku tidak perlu menunggu terlalu lama."Tristan berkata dengan suara rendah, tapi nadanya begitu dingin, dan
last updateLast Updated : 2023-09-18
Read more

Bab 80: Jangan Sampai Terulang

"Ka-kamu ... tidak tahu diri, beraninya kamu mengancamku!"Ellyana meraung, bola matanya melotot, tubuhnya gemetar, dan telapak tangannya turut mengepal hendak memukul Tristan.Tristan tidak peduli walau Ellyana akan kerasukan jin, atau bahkan hendak mengamuk seperti binatang buas.Menghadapi kemarahan ibu mertuanya ini, ekspresi Tristan tetap tenang dan acuh tak acuh acuh seperti biasa."Ibu, jangan salah paham. Kamu orang dewasa, harusnya kamu bisa membedakan mana yang ancaman, dan mana yang peringatan. Yang aku katakan tadi adalah peringatan.""Kamu gila!" maki Ellyana kasar, bicara dengan menantunya ini, membuat darah Ellyana serasa naik sampai ke ubun-ubun, "Cepat katakan di mana putriku, aku tidak akan membiarkannya tinggal di tempat menyedihkan seperti ini!""Untuk apa Ibu datang ke sini? Bukankah Ibu sendiri yang mengusirku?" Itu adalah suara Alea, yang tengah berjalan ke arah pintu depan.Tristan menoleh ke belakang, ternyata tidak hanya Alea yang datang, tapi ibu dan kakakny
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status