Beranda / Urban / Lelaki Tak Terkalahkan / Bab 77: Apakah Kamu Monster?

Share

Bab 77: Apakah Kamu Monster?

Penulis: Poel Story27
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-15 23:58:00
Lionel Xandro mendongak dengan mata melebar. Dia langsung membetuk formasi bertahan, demi memblokir pukulan tinju Sammy Clarke.

Baaaam!

Benturan keduanya menghasilkan ledakan teredam, Sammy Clarke terdorong mundur beberapa meter, begitu juga dengan Lionel Xandro.

Raut wajah Lionel Xandro tampak begitu serius. Jika dia terlambat sedetik saja untuk memblokir serangan Sammy Clarke barusan, dapat dipastikan tubuhnya akan hancur menjadi abu.

"Jendral Clarke, sepertinya tidak peduli apa pun risiko yang menantimu, kau tetap ingin menjadi musuh militer, ya?"

Sudut bibir Cadric Flow melengkung, menunjukkan senyum jahat.

Dia sudah cukup terkejut melihat Sammy Clarke berani mengabaikan ancaman darinya, tapi tidak menyangka Sammy Clarke langsung menginisiasi serangan tanpa ragu.

Sammy Clarke mendengus dingin, merasa jijik ketika mendengar perkataan Cadric Flow.

"Apa kau tidak malu mengatasnamakan militer?Kalian ini hanya orang-orang serakah, orang-orang yang berbuat semena-mena demi kepentingan ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Donganta
bah..kok cuma 1 bab
goodnovel comment avatar
Wiryosentono Wiryosentono
pleas cpt cpt update lagi , nunggu lama tpi agak kecewa karena hanya update 1 bab
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 78: Pemilik Api Hitam Pemusnah

    "Kalau aku monster, lalu sebutan apa yang cocok untuk dirimu?"Tristan tersenyum dingin, sambil terus memperpendek jarak dengan Cadric Flow."Oh, ya, hari ini, aku ingin mengirim kepalamu sebagai hadiah untuk Deckard Graham si serakah itu!"Cadric Flow sadar dirinya sedang berdiri di tepi jurang kematian. Dia ingin lari, tapi sialnya dia seakan tidak memiliki kuasa pada tubuh sendiri.Bahkan untuk bergeser dari posisinya berdiri pun ia tidak mampu, yang bisa ia lakukan hanyalah tertawa putus asa, dan mengeluarkan ancaman."Aku tidak tahu siapa kamu, tapi jika kamu membunuhku, maka kamu akan menjadi buronan militer!""Benarkah?" Senyum menghina di wajah Tristan tidak surut.Pada saat ini, Tristan hanya ingin mengakhiri permainannya sesegera mungkin. Dia memunculkan energi berbentuk pedang dari ujung jari, bersiap untuk memenggal kepala Cadric."Kakak, apa kamu benar-benar ingin mengirim kepalanya pada Deckard Graham?" tanya Sammy Clarke sesaat sebelum Tristan melakukan tebasan."Hmmm!"

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-16
  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 79: Jangan Paksa Istriku

    Tristan hanya mampir sebentar di rumah Ansel Bartles, sekedar memberi bantuan dan menawarkan pekerjaan pada istri almarhum.Setelah itu, Tristan dan Sammy Clarke langsung pamit. Kini keduanya sudah dalam perjalanan menuju resto, tempat di mana mobil Tristan sebelumnya ditinggalkan.Sembari menyetir, Sammy Clarke berkata dengan penuh penyesalan. "Kakak, aku benar-benar minta maaf karena selama ini tidak memperhatikan bibi, dan juga keluarga korban yang lain.""Sebagai orang yang sangat dekat denganmu, pergerakanku benar-benar dibatasi oleh Deckard," imbuhnya dengan suara pelan."Aku mengerti," sahut Tristan tanpa ekspresi, lalu menambahkan, "Sekarang aku sudah kembali, aku bisa merangkul semua keluarga korban, dan aku akan membantu mereka untuk mendapatkan kehidupan yang layak.""Kau awasi saja pergerakan Deckard. Aku sangat berharap rencana kudeta itu secepatnya ia lakukan, agar aku tidak perlu menunggu terlalu lama."Tristan berkata dengan suara rendah, tapi nadanya begitu dingin, dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-18
  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 80: Jangan Sampai Terulang

    "Ka-kamu ... tidak tahu diri, beraninya kamu mengancamku!"Ellyana meraung, bola matanya melotot, tubuhnya gemetar, dan telapak tangannya turut mengepal hendak memukul Tristan.Tristan tidak peduli walau Ellyana akan kerasukan jin, atau bahkan hendak mengamuk seperti binatang buas.Menghadapi kemarahan ibu mertuanya ini, ekspresi Tristan tetap tenang dan acuh tak acuh acuh seperti biasa."Ibu, jangan salah paham. Kamu orang dewasa, harusnya kamu bisa membedakan mana yang ancaman, dan mana yang peringatan. Yang aku katakan tadi adalah peringatan.""Kamu gila!" maki Ellyana kasar, bicara dengan menantunya ini, membuat darah Ellyana serasa naik sampai ke ubun-ubun, "Cepat katakan di mana putriku, aku tidak akan membiarkannya tinggal di tempat menyedihkan seperti ini!""Untuk apa Ibu datang ke sini? Bukankah Ibu sendiri yang mengusirku?" Itu adalah suara Alea, yang tengah berjalan ke arah pintu depan.Tristan menoleh ke belakang, ternyata tidak hanya Alea yang datang, tapi ibu dan kakakny

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 81: Dia Hanyalah Semut Kecil

    Suara Tristan tidak keras, tapi dinginnya mampu Robert Paulsen serasa dibenamkan ke dalam lautan es.Kabar tentang keluarga Galzier yang terusir dari kota Fuji, bahkan harus menyerahkan setengah dari aset kekayaan, tentu saja sudah menjadi rahasia umum. Terlebih lagi, hal yang menimpa keluarga Glazier itu memang terjadi berselang satu hari setelah berkonflik dengan Tristan.Namun, sampai saat ini tidak ada yang mengetahui secara detail, apa yang menjadi penyebab keluarga Glazier harus angkat kaki dari kota Fuji.Sementara Ellyana yang berdiri di samping Robert Paulsen menatap Tristan dengan jijik, dia tidak lagi dapat menahan diri untuk tidak memaki menantunya tersebut."David, sepertinya kamu sudah merasa paling hebat, ya? Apa kamu pikir bisa menakuti-nakuti Rebert dengan ancaman murahan itu? Keluarga Glazier memang sudah tidak ada di sini, tapi kepergian mereka sama sekali tidak ada hubungannya denganmu!""Lagi pula, andaipun kamu adalah orang yang membuat keluarga Glazier terusir, a

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25
  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 82: Apa Kamu Kurang Jelas?

    Robert Paulsen menatap Hendra Ricci dengan penuh telisik. Bagaimanapun, dia tidak ingin terlalu gegabah.Bagi Robert Paulsen, sebodoh-bodohnya orang, tidak mungkin akan bersikap arogan, apalagi sampai berani mengancam, jika tidak memiliki latar belakang yang kuat.Tapi Tristan, melakukannya dengan begitu ringan, seakan tidak ada yang perlu ia takuti di dunia ini, dan tindakanya inilah yang menjadi dasar pertimbangan Robert Paulsen."Apa kamu yakin tidak ada orang kuat yang melindungi David Graham ini?" tanya Robert Paulsen.Hendra Ricci terkekeh seraya melambaikan tangan dengan ringan, merasa kekhawatiran Robert Paulsen terlalu berlebihan."Tuan Muda Paulsen, sebenarnya David Graham ini memiliki koneksi dengan Bos Tiger."Sebelah alis mata Robert Paulsen terangkat dengan sendirinya. "Apa hanya Bos Tiger saja?"Kilasan meremehkan melintas di mata Robert Paulsen, ketika mendengar nama taipan besar Kota Fuji itu disebut.Tidak peduli Bos Tiger sangat kaya serta memiliki pengaruh besar di

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-01
  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 83: Biarkan Mereka Menggali Kubur Sendiri

    Melihat kedatangan Tristan, Robert Paulsen segera berdiri seraya bertepuk tangan meremehkan."Luar biasa, David Graham, ternyata nyalimu besar juga, ya? Aku kagum, sebelumnya aku berpikir kamu tidak akan berani datang dan lebih memilih untuk bersembunyi selamanya!""Apa maumu?" tanya dengan mata menyipit tajam."Hehehe ...." Robert Paulsen terkekeh licik, "Aku di sini untuk memberitahu semua orang bahwa sekarang ini kami adalah pemilik sah dari hak eksklusif produk Shine Nature.""Jadi, aku ingin mengajak orang-orang ini bergabung dengan Beauty Cosmetic Corp kami. Apa kamu keberatan?"Sebelum mendatangi kantor Loreng Group, Robert Paulsen secara khusus mengundang para pemimpin perusahaan yang tergabung dalam proyek Shine Nature.Dia melakukannya dengan tujuan agar Tristan ditinggalkan oleh semua orang, dengan begitu ia berharap dapat melihat Tristan jatuh terpuruk."Oh, begitu rupanya!"Tirstan mengangguk ringan seraya menyapukan pandangan pada semua orang yang berada di sana, lalu mas

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02
  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 84: Tawamu Sampai di Sini Saja

    Beauty Cosmetics Corp bekerja dengan sangat cepat. Produk tiruan Shine Nature berhasil mereka produksi secara besar-besaran dalam kurun waktu seminggu.Seperti yang dikatakan Hendra Ricci pada saat menemui Tristan di kantor Loreng Group, Beauty Cosmetics Corp tidak menggunakan nama Shine Nature, tapi meluncurkan produk body lotion mereka ke pasar dengan nama Beauty Whitening.Tidak tanggung-tanggung, Beauty Cosmetics Corp juga menggandeng seorang selebriti terkenal untuk menjadi ambasador, dan membuat bazar pada hari peluncuran produk Beauty Whitening.Hari-hari selanjutnya, penjualan semakin meningkat dan para konsumen juga sangat puas pada manfaat produk Beuaty Whitening.Pada saat dilakukan survey, para konsumen memberi rating tinggi pada produk Beauty Whitening. Mereka mengatakan produk itu sangat luar biasa, mampu membuat kulit mereka terasa lebih halus dan terlihat semakin cantik hanya dalam beberapa kali pemakaian.Dalam waktu singkat, produk Beauty Whitening pun menempati posis

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 85: Awal Kehancuran

    "Apa maksudmu?" Hendra Ricci menatap tajam pada Tristan."Sepertinya kamu terlalu asik membuat perayaan, sampai-sampai tidak menyadari sebesar apa masalah yang telah ditimbulkan oleh produk curian yang kau banggakan itu," cibir Tristan.Hendra Ricci tersenyum remeh, tidak memedulikan apa yang dikatakan Tristan, Hendra Ricci berpikir Tristan hanya sedang menghibur diri atas kekalahannya.Dia tidak tahu jika perusahaannya sudah berada di ambang kehancuran."Sudah, jangan pedulikan lagi pecundang ini, ayo kita lanjutkan saja pestanya!" Hendra Ricci mengibaskan tangan, mengajak para koleganya meninggalkan Tristan.Mulanya Tristan datang ke tempat hiburan itu karena ada janji dengan Denis Tiger.Namun, dikarenakan bertemu dengan Hendra Ricci di sana, Tristan akhirnya pergi dan bertemu dengan Denis Tiger di tempat lain.Di sebuah Cafe, Denis Tiger langsung berdiri menyambut ketika melihat melihat Tristan datang.Dia bahkan tidak sabar dan langsung berkata penuh dengan semangat ketika Tristan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09

Bab terbaru

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 121: Tamu Tengah Malam

    "Ya, apa pun pasti aku lakukan!"Alfred Wilson sebenarnya masih ingin mempertahankan ego di depan Tristan, tapi dia tidak berdaya karena saat ini Tristan adalah satu-satunya harapan yang tersisa untuk kesembuhan istrinya."Baiklah, kalau begitu kalian berdua pergi temui istriku, dan minta maaf padanya. Lalu biarkan juga dia menamparmu seperti yang kau lakukan padanya kemarin malam."Tristan berkata dengan ringan, dan kilasan senyum jahat muncul di sudut bibirnya.Alfred Wilson melotot, tidak masalah baginya harus sedikit merendah di depan Tristan, tapi menemui Alea dan meminta maaf secara pribadi, benar-benar membuat martabatnya habis tak tersisa.Lagipula kapan ada sejarahnya seorang kakek mendatangi cucu untuk memohon maaf?"David, kamu jangan keterlaluan!" bentak Aldric Wilson, dia juga merasa keberatan untuk melakukan permintaan Tristan."Kenapa? Apa kalian berdua tidak mau? Kalau tidak mau juga tidak masalah, aku tidak akan memaksa. Lagipula jika bukan karena Alea, aku tidak pern

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 120: Bersedia Melakukan Apa Saja

    "Lancang, beraninya kau bicara seperti itu saat bertemu denganku!"Atmosfir di ruangan itu memanas dalam sekejap, Alfred Wilson menggertakkan gigi, dia ingin maju untuk memarahi Tristan."Ayah, abaikan saja dulu manusia tidak berguna itu, nanti biar aku yang memberinya pelajaran. Saat ini menemukan jalan keluar untuk penyakit ibu jauh lebih penting!"Melihat sang ayah tidak bisa mengendalikan diri, Aldric Wilson buru-buru mengingatkan. Dia tidak ingin ayahnya membuat Hendrik Liam tersinggung karena membuat keributan di ruangan tersebut.Terlebih lagi saat ini mereka sedang membutuhkan iinformasi penting dari Hendrik Liam.Alfred Wilson melengos, dia beralih menatap Hendrik Liam. Ekspresi kesal di wajahnya menghilang seketika, dan berganti dengan senyum menjilat.Dia berkata, ''Dokter Liam, kebetulan sekali Anda sedang berada di tempat. Kami di sini untuk menanyakan informasi keberadaan seseorang, jadi mohon bantuannya."Hendrik Liam tersenyum sarkas. "Apakah kalian sedang mencari seor

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 119: Untuk Membuat Perhitungan

    Di sisi lain, keluarga Wilson sedikit bernapas lega setelah berhasil mendatangkan seorang ahli bedah terbaik, meski harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.Begitu tiba di rumah sakit, Dokter Jimmy Laurent, ahli bedah yang didatangkan dengan susah payah oleh keluarga Wilson itu langsung meminta data Nenek Lena kepada tim medis.Sebagai orang yang sangat berpengalaman di dunia medis, dia selalu mempelajari dan mengalisa kasus pasien terlebih dulu sebelum membuat rencana operasi."Dokter, saya belum pernah menemukan pasien dengan riwayat penyakit sekompleks ini," ujar asisten pribadi dokter Jimmy Laurent, wajahnya tampak cemas.Dokter Jimmy Laurent mengangguk, dia juga merasa gelisah setelah membaca riwayat penyakit nenek Lena secara keseluruhan.Tidak ingin gegabah dalam menangani penyakit Nenek Lena sudah begitu memburuk, dokter Jimmy Laurent lantas membawa timnya untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.Kurang lebih dua jam mempelajari kondisi nenek Lena dengan hati-hati, dokter Jimmy

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Ban 118: Harus Diberi Pelajaran!

    "Tutup mulut busukmu itu dan berhentilah membual! Asal kau tahu saja, Alea. Jika bukan karena permintaan dari istriku, aib keluarga sepertimu tidak akan aku izinkan untuk menginjakkan kaki di rumah sakit ini!" bentak Alfred Wilson.Alea tercekat, dan pada saat bersamaan merasa sangat sedih.Dia hanya sedang berusaha menunjukkan jalan keluar agar neneknya bisa diselamatkan, tapi kakeknya malah sampai hati melontarkan perkataan yang sangat kasar padanya.Meski begitu, Alea sebisa mungkin mengabaikan sakit hatinya. Dia tidak ingin memedulikan hal lain, karena yang terpenting baginya adalah kesembuhan sang nenek tercinta.Alea kembali membuka mulut, dia tidak ingin menyerah begitu saja. "Baiklah, Kek. Tidak masalah jika Kakek tidak mau mempercayaiku, tapi tolong biarkan suamiku mencoba mengobati nenek saat ia datang nanti."Mendengar perkataan Alea, Alfred Wilson justru semakin marah dan tanpa pikir panjang mengayunkan tamparan hingga meninggalkan jejak merah lebam di pipi mulus Alea.Pla

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 117: Bisakah Kalian Percaya?

    Di rumah sakit Kota Fuji, Keluarga Wilson tengah duduk bersama di ruang tunggu.Masing-masing dari mereka terlihat lesu, setelah mengetahui kondisi terkini nenek Lena.Tim medis baru saja menyelesaikan pemeriksaan secara menyeluruh, kemudian memberitahu pihak keluarga bahwa terdapat tumor ganas kepala di bagian belakang nenek Lena, dan itulah yang menjadi faktor memburuknya kondisi kesehatan wanita tua tersebut.Kondisi terkini nenek Lena dikatakan sangat tidak optimis, dia diharuskan menjalani prosedur bedah selambatnya dalam dua hari kedepan. Jika tidak, nyawanya dipastikan tidak akan tertolong lagi.Keluarga Wilson termasuk salah satu keluarga teratas di Kota Fuji, mereka tentu saja tidak kekurangan uang, dan pasti mampu membayar prosedur operasi meskipun biayanya sangat mahal.Akan tetapi, penyakit nenek Lena sudah sangat kompleks dikarenakan faktor usia, dan sialnya di Kota Fuji belum ada ahli bedah syaraf yang memiliki kemampuan untuk menangani operasi nenek Lena.Negara Dentalu

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 116: Menyusul ke Kota Fuji

    Aeolus jatuh ke tanah, tubuhnya membusuk dengan cepat sebelum akhirnya hancur menjadi abu."Bisa-bisanya kau ingin kabur setelah membawa kembali kelompok ekstrimis memasuki negaraku!" desis Tristan dingin.Tak lama setelahnya, pihak aliansi bela diri telah sepenuhnya berhasil menghancurkan kelompok estrimis.Allison Mount datang memimpin aliansi untuk menghadap Tristan.Allison Mount langsung membungkuk hormat, diikuti oleh para tokoh senior lainnya."Tuan Graham, aku mewakili aliansi bela diri menuturkan rasa terima yang sebesar-besarnya. Entah apa yang akan terjadi pada kami semua jika kau secara kebetulan tidak ada di sini."Setalah apa yang terjadi hari ini, Allison Mount yang sebelumnya menyapa Tristan dengan sapaan Raja Martial Graham, kini tidak berani lagi menggunakan kalimat tersebut, karena jelas-jelas level Tristan jauh di atas raja martial art.Tristan mengibaskan tangan dengan ringan dan tersenyum rendah hati. "Untuk apa hanya berterimakasih padaku? Bukankah semua orang d

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 115: Tidak Bisa Kabur

    Hanya dalam waktu yang sangat singkat, teknik serangan aneh Bedros sudah berhasil membuat jiwa keduanya terikat, dan hal tersebut membuat Tiristan benar-benar tidak tahu bagaimana harus mengatasinya.Tidak masalah bagi Tristan ketika harus melawan musuh yang sangat kuat, bahkan musuh yang tidak bisa disentuh sekali pun.Namun, cukup sulit bagi Tristan untuk melakukan sesuatu jika jiwa keduanya terikat. Tristan bahkan tidak berani menggunakan api hitam pemusnah jiwa, karena itu dapat membuat dirinya sendiri ikut terbakar.Pada saat ini, Tristan hanya bisa bertahan sekuat mungkin agar jiwanya tidak terhisap ke dalam dimensi buatan Bedros.Tristan juga berpikir keras demi menemukan celah agar terlepas dari teknik aneh tersebut."Mungkinkah teknik ini hanyalah sebuah pengalihan? Bagaimana kalau aku serang saja tubuh aslinya?"Memikirkan kemungkinan tersebut, Tristan langsung melepaskan pukulan lurus berbalut energi sejati ke arah depan.Whuush!Hantaman telak menerpa tubuh Bedros, dan pad

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 114: Teknik Penukar Jiwa

    Bola mata Tristan sedikit menyipit, dia menebak Bedros baru saja menelan pil pertumbuhan.Barang yang diciptakan secara khusus di laboratorium Castil Kegelapan itu sangat luar biasa, mampu memicu efek instan dalam pembentukan masa otot, serta memaksakan peningkatan energi internal.Sebelum menelan pil pertumbuhan, Bedros tinggal selangkah lagi untuk mencapai level manusia supreme. Kini berkat pil tersebut, level kultivasinya langsung melonjak tiga tingkatan, yang itu berarti ia sekarang berada di level menengah manusia supreme."Hiaaa!"Seperti tembakan peluru, Bedros melesat ke atas untuk menyerang Tristan."Heh, hanya trik kecil!"Meski sedikit takjub dengan peningkatan kultivasi Bedros, tapi tidak ada banyak perubahan pada ekspresi di wajah Tristan. Dia masih tetap santai dan hanya tersenyum main-main.Menghadapi manusia supreme level menengah, bagi Tristan itu tak ubahnya seperti menindas anak kecil.Terlebih lagi Tristan tahu betul jika sesuatu yang dipaksakan pasti akan memiliki

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 113: Ini yang Sebenarnya

    Begitu Bedros selesai bicara, dia mengepalkan tangannya dan energi internal pun melonjak dengan liar di sekujur tubuhnya.Tritan tersenyum aneh, sejak mendapatkan hidupnya kembali, ini adalah kali pertama Tristan merasa sedikit antusias ketika bertemu lawan.Meskipun Bedros belum sepenuhnya mencapai level manusia supreme, tapi dia tinggal selangkah lagi untuk memasuki ranah manusia supreme.Jadi, setidaknya Bedros dapat memberikan sedikit hiburan bagi Tristan.Tiba-tiba, Tristan melesat dengan cepat dari arah tribun, aliran udara di depannya terbelah dan langsung menuju ke arah Bedros."Hmmm?"Pupil mata petarung elit dari Organisasi Castil Kegelapan itu menyusut. Dia dengan cepat membuat perisai internal untuk membendung kekuatan Tristan.Meski begitu, tubuhnya tetap goyah seakan terdorong oleh kekuatan yang sangat besar."Hiaa!"Bedros berteriak keras, energi internal menyembur keluar dari kepalan tinjunya, kemudian melepaskan pukulan ke depan dan mengadu kekuatan internal dengan Tr

DMCA.com Protection Status