Beauty Cosmetics Corp bekerja dengan sangat cepat. Produk tiruan Shine Nature berhasil mereka produksi secara besar-besaran dalam kurun waktu seminggu.Seperti yang dikatakan Hendra Ricci pada saat menemui Tristan di kantor Loreng Group, Beauty Cosmetics Corp tidak menggunakan nama Shine Nature, tapi meluncurkan produk body lotion mereka ke pasar dengan nama Beauty Whitening.Tidak tanggung-tanggung, Beauty Cosmetics Corp juga menggandeng seorang selebriti terkenal untuk menjadi ambasador, dan membuat bazar pada hari peluncuran produk Beauty Whitening.Hari-hari selanjutnya, penjualan semakin meningkat dan para konsumen juga sangat puas pada manfaat produk Beuaty Whitening.Pada saat dilakukan survey, para konsumen memberi rating tinggi pada produk Beauty Whitening. Mereka mengatakan produk itu sangat luar biasa, mampu membuat kulit mereka terasa lebih halus dan terlihat semakin cantik hanya dalam beberapa kali pemakaian.Dalam waktu singkat, produk Beauty Whitening pun menempati posis
"Apa maksudmu?" Hendra Ricci menatap tajam pada Tristan."Sepertinya kamu terlalu asik membuat perayaan, sampai-sampai tidak menyadari sebesar apa masalah yang telah ditimbulkan oleh produk curian yang kau banggakan itu," cibir Tristan.Hendra Ricci tersenyum remeh, tidak memedulikan apa yang dikatakan Tristan, Hendra Ricci berpikir Tristan hanya sedang menghibur diri atas kekalahannya.Dia tidak tahu jika perusahaannya sudah berada di ambang kehancuran."Sudah, jangan pedulikan lagi pecundang ini, ayo kita lanjutkan saja pestanya!" Hendra Ricci mengibaskan tangan, mengajak para koleganya meninggalkan Tristan.Mulanya Tristan datang ke tempat hiburan itu karena ada janji dengan Denis Tiger.Namun, dikarenakan bertemu dengan Hendra Ricci di sana, Tristan akhirnya pergi dan bertemu dengan Denis Tiger di tempat lain.Di sebuah Cafe, Denis Tiger langsung berdiri menyambut ketika melihat melihat Tristan datang.Dia bahkan tidak sabar dan langsung berkata penuh dengan semangat ketika Tristan
"Lalu bagaimana dengan para pendemo di depan? tanya Evelyn Floryn."Sialan!"Tidak ada yang bisa dilakukan Hendra Ricci selain mengumpat kasar. Kekesalan terhadap Tristan bahkan sampai membuatnya lupa jika saat ini kantor Beauty Cosmetics Corp tengah dikepung oleh para pendemo yang menuntut ganti rugi.Hendra Ricci ingin segera bertemu Tristan, tapi jika masalah yang ditimbulkan oleh produk Beauty Whitening tidak segera diselesaikan, maka dapat dipastikan nama Beauty Cosmetics Corp akan sangat buruk di mata konsumen.Memikirkan hal ini, mau tidak mau Beauty Cosmetics Corp dan perusahaan partner harus melakukan rapat internal terlebih dulu, demi mengumpulkan dana yang harus dibayarkan kepada korban yang jumlahnya tidak sedikit.Selesai mengadakan rapat dan memerintahkan bagian humas untuk mengatasi masalah pendemo. Hendra Ricci dan beberapa koleganya berniat mendatangi Sean ke kantor Shining Corp."Tunggu sebentar, David Graham itu sepertinya ingin bermain kasar. Aku pikir mendatanginya
Tatapan membunuh Tristan membuat pelaku provokasi itu gemetar ketakutan, terlebih lagi di sana sudah ada pihak kepolisian yang siap menyeretnya ke tahanan kapan saja."Masih tidak ingin mengaku? Kamu tidak mungkin datang ke sini dan membuat keributan tanpa tujuan, ya kan?" cecar Tristan.Tristan tersenyum dingin sebelum melanjutkan. "Kamu pasti tidak ingin masalah ini sampai ke kantor polisi, ya kan? Jadi cepat beri tahu aku siapa dalang dari kekacauan ini?"Semakin lama pria itu berada di bawah tatapan penuh intimidasi Tristan, semakin menciut pula mentalnya.Pada akhirnya, ia pun merasa tidak memiliki pilihan lain lagi kecuali mengungkapkan semuanya pada Tristan."A-ampun, Tuan. Hendra Ricci, dia yang memintaku untuk mengumpulkan orang-orang dan membuat keributan di sini.""Bajingan itu, masih saja ingin membuat masalah, padahal hidupnya sendiri sedang terancam." Tristan mendegus jijik.Selanjutnya Tristan mengalihkan pandangan kepada para pendemo."Aku tidak tahu seberapa banyak uan
Hendra Ricci tidak menyahut, hanya berdiri seperti orang linglung. Serangan panik membuatnya tidak bisa berpikir harus bagaimana.Dia tidak menyangka Tristan begitu cepat menemukan orang yang ia bayar untuk membuat kerusuhan di kantor Shining Corp, apalagi sampai membawa petugas kepolisian untuk mendatangi kantor Beauty Cosmetics.Pada saat ini, Hendra Ricci hanya bisa menyadari jika masalah yang tengah dihadapinya telah menjadi tumpang tindih.Masalah yang ditimbulkan oleh produk Beauty Whintening saja sudah seperti benang kusut, dan membuat kepalanya serasa ingin pecah. Sekarang ia malah tertangkap basah oleh pihak berwajib ketika tengah melakukan penganiayaan terhadap Sony Martin.Dia benar-benar selesai!Tanpa membuang waktu lagi, Komandan polisi maju ke hadapan Hendra Riccin dan memperlihatkan surat penangkapan."Tuan Ricci, sebaiknya Anda bersikap kooperatif, mari ikut kami ke kantor."Hendra Ricci membuang pasrah. Dalam situasi sekarang ini, apa lagi yang bisa ia lakukan selain
Mendengar ada masalah yang menimpa keluarganya, kilatan dingin melintas begitu saja di mata Tristan."Bukankah aku sudah memintamu untuk mengawasi keluargaku? Mengapa bisa ada masalah?""Maaf, Tuan," ucap Jerry Dragon dengan kepala tertunduk.Jerry Dragon lantas menjelaskan, fakta bahwa ayahnya pernah terlibat insiden memalukan dengan Talyssa Miller, membuat keluarga Tristan itu benar-benar menjaga jarak dari dirinya.Thalita dan Talyssa selalu menolak setiap bantuan yang ingin Jerry Dragon berikan dikarenakan khawatir adanya niat terselubung.Jadi, Jerry Dragon hanya bisa mengawasi Talyssa secara diam-diam, dan mencoba memastikan adik Tristan itu tetap aman untuk sementara waktu.Hal yang membuat Jerry Dragon tidak memberitahu Tristan lebih awal, tidak lain dikarenakan tidak ingin mengganggu fokus Tristan yang tengah berusaha mengembangkan proyek Shine Nature.Sebab lainnya, Jerry Dragon menilai masalah yang dihadapi Talyssa Miller tidak terlalu mendesak. Namun, jika tidak segera diat
"Siapa kau? Mengapa ikut campur urusan kami?"Melihat temannya tiba-tiba terkena pukulan bahkan tidak mampu bangun lagi, preman yang satu lagi bergegas melepaskan Talyssa dan bersiap untuk menghadapi Tristan dengan sebuah belati tajam di tangannya."Beraninya kau menggangu kesenangan kami, sudah tidak sayang nyawa, ya?" geram Preman itu dingin sambil memperlihatkan seringaian keji.Detik selanjutnya ia pun bergerak maju dan menghujam belatinya ke arah perut Tristan.Tanpa diduga oleh preman tersebut, Tristan dengan mudah menangkap lengannya lalu membelokkan arah tikamannya.Sluurb!"Aaaahhk!"Lolongan mengerikan keluar dari mulut preman itu, belati tajam miliknya yang ingin digunakan untuk menikam Tristan kini telah menghujam perut sendiri.Tristan tersenyum mengejek, lalu menggunakan sedikit tenaga untuk mendorong preman itu hingga tersungkur.Selanjutnya Tristan segera mendekati adiknya yang saat ini sedang berusaha menenangkan diri sendiri."Terima kasih, aku tidak tahu akan sepert
Keesokan paginya, Tristan dan rombongan berangkat meninggalkan Kota Daeville di Provinsi River menuju bagian paling utara dari Porovinsi Apollon.Mereka tiba di Danau Gianna menjelang sore. Danau Gianna adalah danau terbesar di Negara Dentalusia yang luasnya mencapai 78,27-ribu KM². Saking luasnya, di tengah-tengah danau itu terdapat sebuah pulau besar yang dibentuk menjadi tiga kabupaten dan satu kota kecil.Untuk mencapai pulau tersebut, Tristan dan rombongan harus menggunakan transportasi air selama tiga jam, sebelum akhirnya tiba di kabupaten yang bernama Kabupaten Danau Seribu ketika menjelang malam.Dikarenakan perjalanan masih jauh, mereka pun mencari penginapan di kota kecil tersebut untuk beristirahat satu malam.Keesokan harinya, dua buah mobil jenis SUV telah menunggu dan mereka melanjutkan perjalanan darat yang sangat jauh.Melintasi pengunungan curam, melewati lembah hijau dengan panorama menakjubkan, melintasi pegunungan lagi, dan begitu pula seterusnya.Sepanjang perjal
"Ya, apa pun pasti aku lakukan!"Alfred Wilson sebenarnya masih ingin mempertahankan ego di depan Tristan, tapi dia tidak berdaya karena saat ini Tristan adalah satu-satunya harapan yang tersisa untuk kesembuhan istrinya."Baiklah, kalau begitu kalian berdua pergi temui istriku, dan minta maaf padanya. Lalu biarkan juga dia menamparmu seperti yang kau lakukan padanya kemarin malam."Tristan berkata dengan ringan, dan kilasan senyum jahat muncul di sudut bibirnya.Alfred Wilson melotot, tidak masalah baginya harus sedikit merendah di depan Tristan, tapi menemui Alea dan meminta maaf secara pribadi, benar-benar membuat martabatnya habis tak tersisa.Lagipula kapan ada sejarahnya seorang kakek mendatangi cucu untuk memohon maaf?"David, kamu jangan keterlaluan!" bentak Aldric Wilson, dia juga merasa keberatan untuk melakukan permintaan Tristan."Kenapa? Apa kalian berdua tidak mau? Kalau tidak mau juga tidak masalah, aku tidak akan memaksa. Lagipula jika bukan karena Alea, aku tidak pern
"Lancang, beraninya kau bicara seperti itu saat bertemu denganku!"Atmosfir di ruangan itu memanas dalam sekejap, Alfred Wilson menggertakkan gigi, dia ingin maju untuk memarahi Tristan."Ayah, abaikan saja dulu manusia tidak berguna itu, nanti biar aku yang memberinya pelajaran. Saat ini menemukan jalan keluar untuk penyakit ibu jauh lebih penting!"Melihat sang ayah tidak bisa mengendalikan diri, Aldric Wilson buru-buru mengingatkan. Dia tidak ingin ayahnya membuat Hendrik Liam tersinggung karena membuat keributan di ruangan tersebut.Terlebih lagi saat ini mereka sedang membutuhkan iinformasi penting dari Hendrik Liam.Alfred Wilson melengos, dia beralih menatap Hendrik Liam. Ekspresi kesal di wajahnya menghilang seketika, dan berganti dengan senyum menjilat.Dia berkata, ''Dokter Liam, kebetulan sekali Anda sedang berada di tempat. Kami di sini untuk menanyakan informasi keberadaan seseorang, jadi mohon bantuannya."Hendrik Liam tersenyum sarkas. "Apakah kalian sedang mencari seor
Di sisi lain, keluarga Wilson sedikit bernapas lega setelah berhasil mendatangkan seorang ahli bedah terbaik, meski harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.Begitu tiba di rumah sakit, Dokter Jimmy Laurent, ahli bedah yang didatangkan dengan susah payah oleh keluarga Wilson itu langsung meminta data Nenek Lena kepada tim medis.Sebagai orang yang sangat berpengalaman di dunia medis, dia selalu mempelajari dan mengalisa kasus pasien terlebih dulu sebelum membuat rencana operasi."Dokter, saya belum pernah menemukan pasien dengan riwayat penyakit sekompleks ini," ujar asisten pribadi dokter Jimmy Laurent, wajahnya tampak cemas.Dokter Jimmy Laurent mengangguk, dia juga merasa gelisah setelah membaca riwayat penyakit nenek Lena secara keseluruhan.Tidak ingin gegabah dalam menangani penyakit Nenek Lena sudah begitu memburuk, dokter Jimmy Laurent lantas membawa timnya untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.Kurang lebih dua jam mempelajari kondisi nenek Lena dengan hati-hati, dokter Jimmy
"Tutup mulut busukmu itu dan berhentilah membual! Asal kau tahu saja, Alea. Jika bukan karena permintaan dari istriku, aib keluarga sepertimu tidak akan aku izinkan untuk menginjakkan kaki di rumah sakit ini!" bentak Alfred Wilson.Alea tercekat, dan pada saat bersamaan merasa sangat sedih.Dia hanya sedang berusaha menunjukkan jalan keluar agar neneknya bisa diselamatkan, tapi kakeknya malah sampai hati melontarkan perkataan yang sangat kasar padanya.Meski begitu, Alea sebisa mungkin mengabaikan sakit hatinya. Dia tidak ingin memedulikan hal lain, karena yang terpenting baginya adalah kesembuhan sang nenek tercinta.Alea kembali membuka mulut, dia tidak ingin menyerah begitu saja. "Baiklah, Kek. Tidak masalah jika Kakek tidak mau mempercayaiku, tapi tolong biarkan suamiku mencoba mengobati nenek saat ia datang nanti."Mendengar perkataan Alea, Alfred Wilson justru semakin marah dan tanpa pikir panjang mengayunkan tamparan hingga meninggalkan jejak merah lebam di pipi mulus Alea.Pla
Di rumah sakit Kota Fuji, Keluarga Wilson tengah duduk bersama di ruang tunggu.Masing-masing dari mereka terlihat lesu, setelah mengetahui kondisi terkini nenek Lena.Tim medis baru saja menyelesaikan pemeriksaan secara menyeluruh, kemudian memberitahu pihak keluarga bahwa terdapat tumor ganas kepala di bagian belakang nenek Lena, dan itulah yang menjadi faktor memburuknya kondisi kesehatan wanita tua tersebut.Kondisi terkini nenek Lena dikatakan sangat tidak optimis, dia diharuskan menjalani prosedur bedah selambatnya dalam dua hari kedepan. Jika tidak, nyawanya dipastikan tidak akan tertolong lagi.Keluarga Wilson termasuk salah satu keluarga teratas di Kota Fuji, mereka tentu saja tidak kekurangan uang, dan pasti mampu membayar prosedur operasi meskipun biayanya sangat mahal.Akan tetapi, penyakit nenek Lena sudah sangat kompleks dikarenakan faktor usia, dan sialnya di Kota Fuji belum ada ahli bedah syaraf yang memiliki kemampuan untuk menangani operasi nenek Lena.Negara Dentalu
Aeolus jatuh ke tanah, tubuhnya membusuk dengan cepat sebelum akhirnya hancur menjadi abu."Bisa-bisanya kau ingin kabur setelah membawa kembali kelompok ekstrimis memasuki negaraku!" desis Tristan dingin.Tak lama setelahnya, pihak aliansi bela diri telah sepenuhnya berhasil menghancurkan kelompok estrimis.Allison Mount datang memimpin aliansi untuk menghadap Tristan.Allison Mount langsung membungkuk hormat, diikuti oleh para tokoh senior lainnya."Tuan Graham, aku mewakili aliansi bela diri menuturkan rasa terima yang sebesar-besarnya. Entah apa yang akan terjadi pada kami semua jika kau secara kebetulan tidak ada di sini."Setalah apa yang terjadi hari ini, Allison Mount yang sebelumnya menyapa Tristan dengan sapaan Raja Martial Graham, kini tidak berani lagi menggunakan kalimat tersebut, karena jelas-jelas level Tristan jauh di atas raja martial art.Tristan mengibaskan tangan dengan ringan dan tersenyum rendah hati. "Untuk apa hanya berterimakasih padaku? Bukankah semua orang d
Hanya dalam waktu yang sangat singkat, teknik serangan aneh Bedros sudah berhasil membuat jiwa keduanya terikat, dan hal tersebut membuat Tiristan benar-benar tidak tahu bagaimana harus mengatasinya.Tidak masalah bagi Tristan ketika harus melawan musuh yang sangat kuat, bahkan musuh yang tidak bisa disentuh sekali pun.Namun, cukup sulit bagi Tristan untuk melakukan sesuatu jika jiwa keduanya terikat. Tristan bahkan tidak berani menggunakan api hitam pemusnah jiwa, karena itu dapat membuat dirinya sendiri ikut terbakar.Pada saat ini, Tristan hanya bisa bertahan sekuat mungkin agar jiwanya tidak terhisap ke dalam dimensi buatan Bedros.Tristan juga berpikir keras demi menemukan celah agar terlepas dari teknik aneh tersebut."Mungkinkah teknik ini hanyalah sebuah pengalihan? Bagaimana kalau aku serang saja tubuh aslinya?"Memikirkan kemungkinan tersebut, Tristan langsung melepaskan pukulan lurus berbalut energi sejati ke arah depan.Whuush!Hantaman telak menerpa tubuh Bedros, dan pad
Bola mata Tristan sedikit menyipit, dia menebak Bedros baru saja menelan pil pertumbuhan.Barang yang diciptakan secara khusus di laboratorium Castil Kegelapan itu sangat luar biasa, mampu memicu efek instan dalam pembentukan masa otot, serta memaksakan peningkatan energi internal.Sebelum menelan pil pertumbuhan, Bedros tinggal selangkah lagi untuk mencapai level manusia supreme. Kini berkat pil tersebut, level kultivasinya langsung melonjak tiga tingkatan, yang itu berarti ia sekarang berada di level menengah manusia supreme."Hiaaa!"Seperti tembakan peluru, Bedros melesat ke atas untuk menyerang Tristan."Heh, hanya trik kecil!"Meski sedikit takjub dengan peningkatan kultivasi Bedros, tapi tidak ada banyak perubahan pada ekspresi di wajah Tristan. Dia masih tetap santai dan hanya tersenyum main-main.Menghadapi manusia supreme level menengah, bagi Tristan itu tak ubahnya seperti menindas anak kecil.Terlebih lagi Tristan tahu betul jika sesuatu yang dipaksakan pasti akan memiliki
Begitu Bedros selesai bicara, dia mengepalkan tangannya dan energi internal pun melonjak dengan liar di sekujur tubuhnya.Tritan tersenyum aneh, sejak mendapatkan hidupnya kembali, ini adalah kali pertama Tristan merasa sedikit antusias ketika bertemu lawan.Meskipun Bedros belum sepenuhnya mencapai level manusia supreme, tapi dia tinggal selangkah lagi untuk memasuki ranah manusia supreme.Jadi, setidaknya Bedros dapat memberikan sedikit hiburan bagi Tristan.Tiba-tiba, Tristan melesat dengan cepat dari arah tribun, aliran udara di depannya terbelah dan langsung menuju ke arah Bedros."Hmmm?"Pupil mata petarung elit dari Organisasi Castil Kegelapan itu menyusut. Dia dengan cepat membuat perisai internal untuk membendung kekuatan Tristan.Meski begitu, tubuhnya tetap goyah seakan terdorong oleh kekuatan yang sangat besar."Hiaa!"Bedros berteriak keras, energi internal menyembur keluar dari kepalan tinjunya, kemudian melepaskan pukulan ke depan dan mengadu kekuatan internal dengan Tr