Uweeeek.Maira memegang perutnya yang tak nyaman saat baru saja keluar dari kamar, akhir-akhir ini wanita itu sering merasa mual."Maira, ayo sarapan dulu, Nak."Wajah cantik dengan balutan hijab syar'i berwarna mocca itu langsung disambut oleh senyum manis sang ibunda."Iya, sini sarapan dulu, kebetulan Bapak juga libur, jadi bisa antar kamu ke kampus," timpal ayahnya yang sudah lebih dulu sarapan."Nggak usah Bu, Pak, aku buru-buru. Lagian Khanza bilang bakal jemput aku, dia udah di jalan kayaknya."Maira bergegas pergi, saat hendak bersalaman pada kedua orang tua, dia mencium bau masakan yang membuat perutnya kembali mual. Akan tetapi, wanita muda itu berusaha menahannya sekuat mungkin."Loh, makan aja satu suap, nanti masuk angin!" pinta Bu Jaenab setengah memaksa."Tapi, Bu__"Maira hendak menolak, tetapi Bu Jaenab yang sudah memasak nasi goreng udang kesukaan putri tunggalnya sedikit memaksa, wanita berusia akhir empat puluhan itu justru semakin mendekatkan nasi goreng ke hadapa
Read more