"Hubunganku dengan Tasyi memang sudah seintim yang kamu bilang, dalam artian dekat, sangat dekat malah. Bahkan, kedua keluarga sudah merasa cocok dan mengharapkan pernikahan segera berlangsung."Aksi Darren yang malam itu ingin mengulang apa yang telah terjadi siang tadi di kantor, harus ia jeda sebab permintaan Audi yang ingin tahu mengenai kisahnya dulu ketika masih berpacaran dengan Tasyi. "Jangan memandangku seperti itu!" Tiba-tiba Darren berseru sebab melihat ekspresi kaget sang istri. "Asal kamu tahu, keperjakaanku aku berikan pertama kali saat kita melangsungkan malam pertama, yaitu denganmu.""Ah, aku pikir kamu sedang berbohong.""Kenapa kamu bicara begitu?" Darren menatap Audi yang malah melengos, menatap ke arah lain. Tapi, perempuan itu tidak langsung menjawab dan memilih diam. Membuat Darren gemas hingga kemudian menarik wajah istrinya itu lalu mendaratkan sebuah kecupan. "Jangan cium-cium terus. Bukannya kamu lagi cerita!" seru Audi merasa kesal. "Ya, habis kamu diam
Read more