Semua Bab Pernikahan Mendadak dengan Presdir Dingin: Bab 541 - Bab 550

782 Bab

Bab 541

"Kak Carlos, aku nggak mau ...," mohon Anita sambil terisak-isak. Sayangnya, Carlos tidak mengacuhkannya dan hanya memejamkan mata dengan lelah.Sementara itu, Yasmine bergegas ke lantai puncak dan mencari kamar presidential suite Carlos. Saat ini, pintu kamar terbuka lebar. Yasmine tiba-tiba merasa gelisah dan buru-buru masuk. Alhasil, dia mendapati petugas kebersihan sedang merapikan kamar itu."Bibi, mana orang yang menginap di sini?" tanya Yasmine."Sudah pergi," jawab petugas kebersihan itu. Petugas kebersihan memang baru akan datang bersih-bersih setelah tamu pergi. Ini adalah pengetahuan umum.Begitu mendengar jawaban petugas kebersihan itu, hati Yasmine bergetar hebat. Padahal, dia sudah susah payah menemukan hotel tempat Carlos menginap ini. "Su ... sudah berapa lama dia pergi?" tanya Yasmine kecewa.Untungnya, petugas kebersihan itu berkata, "Baru pergi sebentar, mungkin dia baru sampai di lantai bawah."Baru pergi! Menurut Yasmine, Tuan Tanuwijaya seharusnya berjalan lebih l
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-20
Baca selengkapnya

Bab 542

Sudah larut malam saat Yasmine tiba di Kota Kailor. Tahu bahwa berkunjung tanpa pemberitahuan adalah hal yang tidak sopan, dia pun menginap semalam di hotel.Keesokan harinya, Yasmine baru pergi ke Kediaman Tanuwijaya. Setelah memberitahukan namanya, Yasmine dipimpin oleh seorang pelayan untuk bertemu dengan Kepala Keluarga Tanuwijaya, Francis.Francis memandang Yasmine dalam-dalam dan berkata, "Nona Yasmine, kudengar kamu ingin mengobati Hanafi. Aku tahu tentang kehebatan keterampilan medis Keluarga Handoyo, tapi kondisi putraku sangat serius. Takutnya, kamu pun nggak bisa menyembuhkannya. Aku khawatir kamu hanya akan membuang-buang tenaga."Yasmine tahu bahwa penyakit Tuan Tanuwijaya memang tidak dapat disembuhkan. Jika dia tidak mendapatkan ginseng merah, memang tidak ada yang bisa dilakukannya."Tuan Hanafi dan aku berteman, aku ingin coba mengobatinya," ujar Yasmine."Baiklah, terserah kamu saja," balas Francis. Kemudian, dia meminta seorang pelayan untuk mengantar Yasmine ke kama
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-21
Baca selengkapnya

Bab 543

Terlebih lagi, Edgar sudah mengetahui semua rencana Carlos. Mengapa dia menghalanginya sekarang?Edgar buru-buru membantu Carlos berdiri. Wajahnya dibasahi peluh karena berlarian ke sini, tetapi akhirnya dia berhasil menemukan Carlos."Carlos, kamu belum bisa mati sekarang. Yasmine pergi ke Kediaman Tanuwijaya untuk mencari Hanafi!" ujar Edgar.Begitu Yasmine melihat Hanafi, identitas pria bertopeng yang duduk di kursi roda pasti akan terungkap. Hanya dengan memikirkannya sebentar, Yasmine tidak akan sulit untuk mencurigai Carlos.Saat itu, sikap berengsek Carlos belakangan dan kematiannya dalam kecelakaan mobil akan diragukan sepenuhnya oleh Yasmine. Segala rencana Carlos akan berakhir sia-sia. Setelah pria itu mati, Yasmine hanya akan jatuh dalam kesedihan yang mendalam.Carlos mengernyit frustrasi, lalu berkata, "Yasmine tidak boleh menemui Hanafi!"Namun, saat ini Yasmine sudah sampai di depan pintu kamar Hanafi. Pelayan mengetuk pintu dengan lembut dan berkata, "Tuan Hanafi, Nona
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-21
Baca selengkapnya

Bab 544

Saat Yasmine hampir menyentuh nadi Hanafi, pria itu tiba-tiba menarik tangannya kembali. Hanafi sangat marah dan berbicara dengan nada keras, "Aku sudah bilang nggak perlu! Aku sudah menerima takdirku yang tak terhindarkan ini. Aku nggak membutuhkan harapan palsu dari siapa pun. Nona Yasmine, silakan pergi!"Lantaran berbicara terlalu cepat, hal itu membuatnya merasa sesak nafas dan batuk tanpa henti. Di balik topeng, beberapa jejak darah merah tampak mengalir keluar. Arsyana yang melihat ini merasa sangat tidak tega. Dia segera menenangkan Hanafi, lalu berseru dengan cemas pada waktu bersamaan, "Nona Yasmine, tolong keluar dulu!""Aku ...." Yasmine tidak tahu harus berkata apa. Sebagai seorang dokter, tentu sangat baik apabila dia bisa merawat Hanafi pada situasi ini. Namun, pelayan juga telah masuk untuk menariknya keluar secara paksa.Setelah Yasmine keluar dari kamar, Hanafi akhirnya melepaskan topengnya dan menunjukkan wajah yang tampan dan pucat pasi. Dia menyeka noda darah di su
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-21
Baca selengkapnya

Bab 545

"Dia baru saja tidur," jawab Arsyana yang melihat Yasmine dengan ragu-ragu. Setelah merenung selama beberapa saat, dia pun melanjutkan, "Nona Yasmine, aku sangat berterima kasih karena kamu bersedia datang untuk merawat putraku."Kemudian, Arsyana menjelaskan, "Tapi, kamu juga sudah melihat kondisinya sendiri. Saat ini, Hanafi sangat menderita dan sudah menyerah pada dirinya sendiri. Dia nggak ingin menerima perawatan apa pun lagi."Yasmine yang terkejut pun bertanya, "Nyonya Arsyana, apakah kamu sedang menyuruhku pergi?" Saat mendengar pertanyaannya, Arsyana mengedipkan matanya dengan ekspresi yang merasa bersalah.Setelah itu, Arsyana menjelaskan dengan gigih, "Ini karena emosi putraku yang terlalu nggak stabil. Aku juga nggak bisa membujuknya. Mohon maaf, Nona Yasmine. Bisakah kamu datang lagi dalam beberapa hari?"Yasmine mengernyit makin dalam karena sangat terkejut dengan perkataan Arsyana. Kondisi kesehatan Tuan Tanuwijaya sudah sangat parah dan tidak mungkin bisa bertahan lebih
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-21
Baca selengkapnya

Bab 546

Arsyana mengejar Yasmine. Begitu tiba di koridor, seorang pria asing bertubuh jangkung tiba-tiba menariknya. Dia berteriak, "Siapa kamu? Lepaskan aku ... um!"Mulut Arsyana ditutup oleh pria itu, lalu dia ditarik ke sebuah ruangan. Krek! Pintu seketika ditutup."Um, um!" Ekspresi Arsyana tampak ketakutan. Dia terus meronta-ronta. Ini adalah kediaman Keluarga Tanuwijaya, bagaimana mungkin ada penjahat yang menyelinap masuk untuk mencelakainya? Jangan-jangan, Hadianto yang menyusun semua ini?"Ibu." Terlihat Hanafi yang duduk di kursi roda juga berada di ruangan yang sama. Dia berkata dengan lirih, "Jangan bersuara."Arsyana menjadi makin terkejut saat melihat Hanafi juga berada di sini. Namun, ketika melihat anaknya ini memperlihatkan senyuman bahagia yang sudah lama tidak dilihatnya, dia pun merasa heran. Apa yang sebenarnya terjadi?"Tuan Carlos sudah datang, ini asistennya," jelas Hanafi.Yogi baru melepaskan Arsyana, lalu meminta maaf dengan sopan, "Nyonya, maafkan aku. Situasi tadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-22
Baca selengkapnya

Bab 547

Ginseng merah sudah di tangan Yasmine. Dia bukan hanya bisa memperpanjang usia Carlos, tetapi mungkin bisa menciptakan keajaiban dengan membuatnya tetap hidup!Jika hari itu benar-benar tiba ... Carlos tentu bisa bersama Yasmine lagi. Mereka tidak akan dipisahkan oleh maut lagi!Setelah keluar dari kamar, Yasmine langsung bertemu dengan Arsyana. Dia menatap Yasmine dengan gugup sambil bertanya, "Nona, aku nggak mendengar suara pertengkaran dari kamar, makanya nggak masuk lagi. Apa kamu berhasil membujuk putraku?"Yasmine mengangguk, lalu bertanya, "Nyonya, apa ada stok herbal di kediaman kalian?"Hanafi sudah sakit selama 2 bulan dan kamarnya dipenuhi aroma herbal. Seharusnya, dia sudah sering mengonsumsi obat-obatan. Pasti ada banyak herbal di kediaman ini, jadi Yasmine bisa meresepkannya dengan mudah.Di luar dugaan, Arsyana malah menjawab, "Nggak ada, Nona butuh herbal apa? Aku akan menyuruh orang membelinya."Yasmine agak kaget mendengarnya, tetapi dia tidak memperlihatkan keterkej
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-22
Baca selengkapnya

Bab 548

Yasmine mengikuti Arsyana ke ruang tamu. Setelah menunggu sesaat, terlihat Hadianto yang datang terlambat. Ketika melihat Yasmine, Hadianto langsung menyunggingkan senyuman nakal dan berkata, "Aku dengar Nona Keluarga Handoyo datang untuk mengobati Hanafi, ternyata memang benar.""Kamu masih begitu muda, tapi begitu yakin bisa menolong orang yang akan segera dijemput malaikat maut? Memang bagus kalau percaya diri. Tapi, kalau nggak tahu diri dan gagal menyelamatkan adikku, reputasi Keluarga Handoyo yang akan rusak. Kalau seperti itu, kalian yang akan rugi," lanjut Hadianto.Nada bicaranya yang terdengar menyerang ini seolah-olah sudah tidak sabar untuk mengusir Yasmine pulang dan tidak perlu mengobati Hanafi lagi. Permusuhan yang ditunjukkan terlalu jelas. Yasmine pun mulai curiga bahwa Hanafi diperlakukan sangat buruk di keluarga ini."Berhasil atau nggak, semua harus dicoba," sahut Yasmine.Hadianto menyindir dengan sinis, "Kalau begitu, mari kita lihat, apakah Hanafi akan menghancur
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-22
Baca selengkapnya

Bab 549

Saat ini, Francis baru menengadah menatap Yasmine. Tatapannya tampak misterius, tidak ada yang tahu apakah dia merasa senang atau marah. Akan tetapi, dia tidak berbicara, tidak menyetujui, bahkan tidak melarang.Yasmine pun menganggap bahwa pria ini telah menyetujuinya sehingga langsung berbalik dan pergi. Di belakangnya, terdengar suara dingin Hadianto. "Kalau Hanafi benar-benar bisa bertahan hidup, itu artinya ilmu medis Keluarga Handoyo sangat hebat."Hadianto mengatakannya dengan nada menyindir dan dipenuhi amarah, membuat Yasmine langsung bergidik ngeri. Kemudian, dia bergegas meninggalkan ruang makan.Setelah kembali ke halaman kediaman Hanafi, Yasmine langsung masuk ke kamar untuk meneliti resep yang sesuai. Beberapa jam kemudian, dia baru selesai meresepkan obat.Yasmine menyerahkan resep tersebut kepada Gayatri, menyuruhnya untuk membeli obat. Melihat ini, Gayatri mengambil dan melirik sekilas, lalu menghina, "Lagi-lagi penipu. Tuan Muda Hanafi sudah mau mati, jadi mudah ditip
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-22
Baca selengkapnya

Bab 550

Yasmine akhirnya keluar untuk membeli obat. Setelah kembali dan memasak obat sendirian sampai selesai, dia baru melihat Gayatri berjalan pulang dengan santai.Ketika melihat Yasmine di dapur, Gayatri mengernyit sambil bertanya, "Nona, apa yang kamu masak?"Sesudah menuangkan obat ke mangkuk, Yasmine baru menjawabnya, "Obat.""Obat untuk Tuan Muda Hanafi?" tanya Gayatri lagi dengan ekspresi jengkel. Dia bahkan menggoyang plastik di tangannya dan meneruskan, "Kalau begitu, untuk apa kamu menyuruhku membeli obat?"Berani sekali pelayan ini menyalahkannya! Yasmine melirik jam di dinding, lalu menimpali, "Aku sudah membeli obat dan selesai memasaknya, tapi kamu baru pulang. Ini berhubungan dengan nyawa, nggak seharusnya ditunda sedetik pun. Bibi Gayatri, apa maksudmu dengan pulang selambat ini?"Gayatri langsung tidak berani menatap Yasmine. Dia menggertakkan giginya, lalu menjelaskan, "Aku ... aku ada sedikit masalah saat perjalanan tadi.""Hal apa yang lebih penting dari penyakit Tuan Mud
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5354555657
...
79
DMCA.com Protection Status