Yasmine akhirnya keluar untuk membeli obat. Setelah kembali dan memasak obat sendirian sampai selesai, dia baru melihat Gayatri berjalan pulang dengan santai.Ketika melihat Yasmine di dapur, Gayatri mengernyit sambil bertanya, "Nona, apa yang kamu masak?"Sesudah menuangkan obat ke mangkuk, Yasmine baru menjawabnya, "Obat.""Obat untuk Tuan Muda Hanafi?" tanya Gayatri lagi dengan ekspresi jengkel. Dia bahkan menggoyang plastik di tangannya dan meneruskan, "Kalau begitu, untuk apa kamu menyuruhku membeli obat?"Berani sekali pelayan ini menyalahkannya! Yasmine melirik jam di dinding, lalu menimpali, "Aku sudah membeli obat dan selesai memasaknya, tapi kamu baru pulang. Ini berhubungan dengan nyawa, nggak seharusnya ditunda sedetik pun. Bibi Gayatri, apa maksudmu dengan pulang selambat ini?"Gayatri langsung tidak berani menatap Yasmine. Dia menggertakkan giginya, lalu menjelaskan, "Aku ... aku ada sedikit masalah saat perjalanan tadi.""Hal apa yang lebih penting dari penyakit Tuan Mud
Yasmine yang perasaannya campur aduk pun bangkit dan duduk di sofa. Kemudian, dia berpesan, "Istirahatlah dengan baik."Sejak putus dengan Carlos, Yasmine memang terlihat tetap tegar. Namun, nyatanya dia tidak pernah tidur nyenyak saat malam hari. Kesedihan terus menyelimuti hatinya. Meskipun tertidur, dia selalu bermimpi buruk.Malam ini, ketika melihat situasi Hanafi yang berangsur membaik, entah mengapa perasaan Yasmine menjadi sangat tenang. Dia tanpa sadar tertidur, bahkan tidurnya benar-benar pulas.Ketika membuka mata, langit sudah terang, bahkan ada selimut tipis di atas tubuhnya. Yasmine agak terkejut. Hanya ada mereka berdua di kamar ini, apakah Hanafi yang menyelimutinya? Semalam, pria ini sakit sampai tidak bisa bangkit. Sekarang ...."Tuan Muda, bagaimana kondisimu?" tanya Yasmine yang buru-buru berjalan ke sisi ranjang. Sesudah itu, dia buru-buru memeriksa denyut nadi Carlos.Carlos yang duduk di ranjang pun menunduk, menatap Yasmine yang memeriksanya. Dia tersenyum lembu
Yasmine menggertakkan giginya dan berkata dengan marah, "Dengan kondisinya saat ini, Tuan Muda Hanafi nggak boleh makan acar!"Gayatri memasang tampang pura-pura lugu, lalu menuangkan acar itu ke tempat sampah seraya berkata, "Benarkah? Kalau gitu, buang saja." Setelah itu, Gayatri berjalan melewati Yasmine. Dia hanya membawa semangkuk bubur encer itu di tangannya."Bubur saja nggak cukup bergizi," ujar Yasmine.Gayatri memelototi Yasmine dan berkata dengan kesal, "Nona Yasmine, kenapa kamu sok ikut campur begini! Nutrisi? Apa kamu tahu, semua uang Tuan Muda sudah lama dihabiskan untuk pengobatan. Makanan ini juga diminta dari rumah utama. Ada makanan saja sudah cukup baik."Yasmine tercengang mendengarnya. Dia tahu Hanafi berada dalam situasi sulit, tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa tuan muda dari keluarga kaya ini akan jatuh dalam kondisi yang begitu memprihatinkan. Pria itu bahkan tidak mampu membeli makanan. Sementara itu, orang-orang di rumah utama menyantap ikan dan daging
Yasmine telah berusaha memasak untuknya, bahkan memantaunya dengan penuh perhatian setiap hari. Ketika menantikan Carlos menghabiskan makanannya, mata Yasmine bahkan terlihat dipenuhi antusiasme.Carlos tidak ingin membuatnya kecewa, jadi biasanya dia akan menghabiskan semua makanan yang telah disiapkan oleh Yasmine. Namun, wanita itu malah memesan makanan dari luar untuk dirinya sendiri."Yaya harus berhenti makan makanan luar setiap hari, itu tidak baik untuk kesehatannya. Coba cari cara untuk mendapatkan seorang pembantu yang bisa memasak makanan pedas," ucap Carlos.Meskipun Yasmine mencoba untuk merahasiakan kondisi Hanafi dari Gayatri, wanita ini tetap memantaunya setiap hari. Pada akhirnya, dia pun menyadari bahwa kondisi Hanafi telah membaik.Keesokan harinya, Hadianto segera datang untuk "menjenguk" Hanafi. Melihat kondisi Hanafi yang membaik, raut wajahnya sontak berubah menjadi sangat suram. Kemudian, dia berkata, "Kamu benar-benar beruntung. Setelah berada dalam kondisi sep
Saat ini, Yasmine memang membutuhkan 600 triliun. Awalnya, Yasmine berencana memakai obat yang dihasilkan dari ginseng merah untuk menghasilkan uang dan membayar utangnya. Namun, dia sudah memberikan ginseng merah kepada Hanafi sehingga herbal ini tidak cukup digunakan untuk penelitian lagi.Enam ratus triliun adalah nominal yang sangat besar. Sulit memikirkan cara untuk mendapatkan uang sebanyak ini. Akan tetapi, Yasmine langsung menolak tanpa ragu saat menghadapi godaan seperti ini. Yasmine berkata, "Nyawa manusia nggak bisa dinilai dengan uang.""Tuan Muda Hadianto, bagaimanapun, Tuan Muda Hanafi adalah saudara kandungmu. Memangnya kamu nggak merasa bersalah kalau terus mengharapkan dia mati?" lanjut Yasmine.Senyuman palsu di wajah Hadianto langsung menghilang. Dia menatap Yasmine dengan garang dan mengancam, "Dasar wanita nggak tahu diri!"Yasmine menyahut dengan datar, "Maaf, aku nggak tertarik dengan tawaranmu."Hadianto sangat murka. Dia menendang tong sampah di samping dan ber
Carlos mengangkat tangannya agar Yasmine bisa membantu menyingsingkan lengan bajunya. Terlihat lengan yang sangat kurus hingga hampir tersisa tulang. Yasmine memang bukan pertama kali melihat lengan seperti ini, tetapi dia tetap terkejut dan merasa sedih.Yasmine mengangkat pergelangan tangan Carlos dengan terampil, lalu menggambar titik-titik merah kecil di lengannya. Setelah itu, dia menginstruksi, "Ulurkan tangan yang satu lagi."Mendengar ini, Carlos pun mengulurkan tangan yang satunya lagi, tetapi tangannya tidak sengaja menyentuh telapak tangan Yasmine. Telapak tangan Carlos yang sangat lebar terasa begitu hangat. Yasmine sontak tertegun saat merasakan kulit telapak tangannya seolah-olah terbakar api. Sensasi ini membuat hatinya merasakan kehangatan.Yasmine sangat familier dengan perasaan ini sehingga tidak langsung menarik tangannya. Sebaliknya, dia menatap Carlos dengan heran. Ketika melihat sorot mata Carlos yang dalam, Yasmine seketika tertegun. Apakah dia mengenal pria ini
Tidak perlu ditebak lagi, ini pasti rencana Hadianto. Demi menghalangi Yasmine menyembuhkan Hanafi, Hadianto benar-benar bertindak kejam. Dia bahkan tega menyakiti anak berusia 8 tahun."Kalian bisa membawa anak ini ke rumah sakit untuk memeriksa kondisinya. Nanti, kalian bisa tahu apa aku salah mengobatinya atau nggak," kata Yasmine.Yasmine menenangkan dirinya, lalu memandang sekelompok orang itu tanpa rasa takut sembari melanjutkan, "Kalau masalah ini nggak ada hubungannya denganku, jangan harap kalian bisa mengusirku dari kediaman ini. Selain itu, Keluarga Handoyo akan meminta pertanggungjawaban karena kalian sudah merusak reputasiku!"Keluarga Handoyo memang tidak sekuat Keluarga Tanuwijaya, tetapi kemampuan medis mereka sangat terkenal di seluruh dunia dan memiliki pengaruh besar. Jika Keluarga Handoyo benar-benar mempermasalahkannya, Keluarga Tanuwijaya juga akan celaka. Raut wajah Francis menjadi muram saat memikirkan ini. Dia sedang mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dar
Gayatri pasti pergi ke dapur untuk menambahkan daun teratai.Yasmine berkata dengan geram, "Ini jebakan! Bukan aku yang mencelakai Tuan Muda Hanafi, aku bisa menyelamatkan dia. Kalian jangan tertipu orang yang berniat jahat. Kalau menunda waktu lagi, nyawa Tuan Muda Hanafi akan terancam.""Orang yang berniat mencelakai Hanafi cuma kamu," ucap Hadianto sambil menatap Yasmine dengan dingin. Dia tiba-tiba mencengkeram bahu Yasmine dan menariknya keluar dengan kasar.Hadianto berseru, "Kalau bukan karena situasinya terdesak, aku pasti akan memenjarakanmu. Cepat pergi, jangan halangi pengobatan Hanafi!""Lepaskan aku!" teriak Yasmine. Dia mengangkat tangan dan berniat menusuk Hadianto dengan jarum.Namun, Hadianto sudah membuat persiapan sejak awal dan segera melepaskan Yasmine. Pada saat yang sama, beberapa pengawal Keluarga Tanuwijaya bergegas datang dan menahan Yasmine.Hadianto tersenyum puas dan berkata, "Nona Yasmine, seharusnya kamu nggak ikut campur masalah ini. Bukannya kamu rugi b
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe