Saka mematikan sambungan teleponnya. “Tunggu saja, aku akan membuat hidupmu hancur,” tersenyum tipis. Ponselnya berbunyi. Kali ini bukan sebuah panggilan telepon yang masuk, melainkan sebuah notifikasi tanggal yang ia tandai. [Ulang tahun ibu]. Saka membacanya sekilas. Ia harus berpikir hadiah apa yang akan diberikannya untuk ibunya. ~~ Sore ini Karina dandan dengan cantik. Ia memilih sebuah dress berwarna putih gading selutut. Saka tidak memberitahukan akan ke mana. Karina memilih pakaian yang bisa menyesuaikan tempat. Tidak terlalu formal dan tidak terlalu santai. Ia mengambil heelsnya. Kemudian menatap pantulan dirinya di depan cermin. Beberapa bercak tanda yang dibuat Saka sudah ia tutupi menggunakan concealer. “Lets go.” Karina mengambil tasnya. Ia bergegas turun saat mendapat pesan dari Saka. Saat berada di bawah—ia buru-buru mendekat pada salah satu mobil berwarna putih. Pasti mobil baru, pikir Karina. “Orang kaya mah bebas,” lirih Karina. Ia mengetuk kaca terlebih dahu
Baca selengkapnya