Semua Bab Terperangkap Gairah sang Mantan: Bab 521 - Bab 530

541 Bab

Chapter 519

“Bagaimana perasaanmu?” tanya seorang pria sembari memeluk wanita dari belakang. Sana menoleh ke belakang. Ia hanya tersenyum sekilas sebelum melanjutkan pekerjaannya memasukkan bumbu ke dalam sup. “Aku menunggu jawabanmu.” Arron menyandarkan dagunya di bahu Sana. Melingkarkan tangannya semakin erat di perut wanita itu. “Jawaban seperti apa yang kau harapkan?” Sana mematikan kompor. Kemudian berbalik—membiarkan tangan pria itu tetap berada di pinggangnya. Sana mendongak—menatap wajah Arron yang nampak lebih dingin. “Aku tidak mengharapkan apapun selain kejujuranmu.” Arron menyentuh pipi Sana. Mengusapnya perlahan. “Bisa katakan padaku. Bagaimana perasaanmu setelah bersama suamimu?”“Aku senang. Aku menikmati waktuku dengannya.” Sana tersenyum. Jemarinya terangkat menyentuh rahang Arron. “Kau cemburu?” “Hm.” Arron menarik Sana ke dalam pelukannya. “Tapi aku senang karena kau di sini bersamaku.” Melepaskan pelukannya dan beralih menarik tengkuk wanita itu. Arron mencium bibir Sana
Baca selengkapnya

Chapter 520

“Bisa jelaskan kenapa kau di sini?” Rafa berjalan mendekati mereka. Rafa datang untuk mengambil barangnya yang tertinggal di Apartemen Sana. Setelah menghabiskan waktu bersama, mereka pulang ke Apartemen Sana. Bahkan Asistennya mengejarnya ke sana untuk menyerahkan dokumen. Namun pagi ini justru ia lupa membawanya dan harus kembali untuk mengambilnya. Namun di saat ia baru saja ingin ke Apartemen istrinya, justru mendapati istrinya bersama pria lain. Darah Rafa seakan mendidih melihat Sana dengan pakaian yang terbuka keluar menemui seorang pria. Arron berdecak malas. Rafa tidak membiarkan Arron pergi begitu saja. Ia menarik kerah leher kemeja pria itu. “Apa yang kau lakukan di sini?” Arron berdecih pelan. “Tanya saja pada istrimu.” Memutar bola matanya malas. Ia melepaskan tangan Rafa dari lehernya. Saat akan melangkah pergi—ia berhenti. “Jaketku tertinggal di dalam.” Memasukkan kata sandi dan masuk begitu saja ke dalam. Perbuatan Arron memperjelas semuanya. Pria itu mengambil j
Baca selengkapnya

Chapter 521

Sana terdiam. lalu menggeleng. “Aku memang berselingkuh…” lirihnya sambil menangis. “Maafkan aku.” Rafa menggeleng. Ia mundur beberapa langkah menjauh. “Jangan katakan apapun. Kamu hanya perlu meminta maaf dan bilang kamu mencintaiku. Aku akan melupakan semuanya.” Sana menggeleng. “Maaf aku egois. Aku butuh seseorang, aku kesepian dan aku—” Sana turun dari ranjang. “Dan aku berhubungan dengan pria lain saat di sini. Maaf.” “Sudah berapa lama?” tanya Rafa seakan masih tidak percaya dengan penjelasan langsung dari bibir istrinya. “Sudah sejauh mana hubungan kalian?” Rafa bisa gila membayangkan Sana disentuh oleh pria lain. Sana mengambil tangan Rafa. “Maafkan aku.” “Kenapa?” tanya Rafa. “Tidak. Aku tidak ingin tanya kenapa. Ayo lupakan masalah ini dan kita bisa melanjutkan rumah tangga kita.” Sana menggeleng. “Kamu harus mengerti posisiku.” Sana mendongak sebentar. “Aku lelah. Aku ingin kamu yang dulu. Aku ingin kita yang dulu. Ketika anak kita pergi, duniaku seakan hancur. Aku ti
Baca selengkapnya

Chapter 522

Sana menggeleng dengan air mata yang kian deras. “Sejauh apa hubungan kalian?!” Rafa yang sudah dipenuhi dengan emosi tidak bisa berkata dengan lembut. “Aku tidak akan bisa melepaskanmu. Tetap disampingku, apapun yang terjadi.” Menarik tengkuk Sana dan mencium bibir istrinya. Sana mengggeleng—ciuman ini begitu menggebu-gebu. Sana tidak suka—Rafa seakan menyalurkan emosinya padanya. Bibirnya terpaksa terbuka karena pria itu menggigit bibir bawahnya. Sana tidak bisa menahan tangan Rafa yang masuk ke dalam pakaian rumah sakit yang ia gunakan. Jemari pria itu dengan mudah melucuti semua yang ia pakai. Sampai akhirnya—tubuhnya benar-benar polos. Rafa seakan buta dengan tangisan Sana. Menarik Sana masuk ke dalam kamar mandi. Menyentuh Sana lebih dalam. “Apa sejauh ini kamu melakukannya dengannya?” Rafa memaksa miliknya masuk ke dalam milik Sana. Sana tidak bisa menopang dirinya sendiri. Tubuhnya terbentur beberapa kali pada tembok saat milik pria itu menyentaknya. “Rafa aku mohon jangan
Baca selengkapnya

Chapter 523

Terbangun dengan sekujur tubuh yang benar-benar remuk. Sana menatap sekelilingnya. Ini bukan rumah sakit, melainkan sebuah pesawat pribadi. Sana menatap dirinya yang telah berganti pakaian santai. “Kenapa aku di sini?” Sana menoleh. Menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 4 sore. Hampir 24 jam semenjak kejadian kemarin malam. Sana menggeleng pelan. “Tidak mungkin aku tertidur selama itu. Rafa kau membiusku?” tanyanya pada dirinya sendiri. Sana membuka selimut yang membungkus dirinya. Ia keluar dari ruang kamar yang berada di dalam pesawat. Sana mencari keberadaan suaminya itu yang kini duduk dengan santai di kursi. “Rafa!” panggilnya. Sana mendekat. Berdiri di hadapan Rafa. “Apa yang kamu lakukan padaku?” Rafa meletakkan majalahnya di atas meja. “Memangnya kamu tidak ingat aku menghukummu kemarin.” Rafa berdiri dengan senyum miring. “Jika kamu lupa, aku bisa mengingatkan kamu lagi.” Sana mundur beberapa langkah. Bukan—pria ini bukan seperti Rafa. Rafa yang mencintainya tidak
Baca selengkapnya

Chapter 524

Sana berhenti. “Singkirkan Bianca di sekitar kamu, maka aku akan selalu di samping kamu. Aku tidak akan mengeluh dan menuruti semua ucapan kamu. Hanya itu, aku mohon. Aku ingin pulih tanpa memikirkan hubungan kalian berdua.” Rafa menatap Sana yang berada di bawahnya. Istrinya itu bersimpuh di bawah kakinya sambil mengobati lukanya. Perlahan tapi pasti, hatinya mulai menghangat. Kemarahannya kian menyurut. “Jika kamu membohongiku?” Sana mendongak. “Bunuh aku.” “Sana—” “Aku tidak main-main dengan ucapanku. Aku juga tidak mau menghianati suamiku sendiri. Jika aku melakukannya lagi.” Sana berhenti untuk memasang perban di telapak tangan suaminya. “Maka bunuh aku saja.” Rafa menarik Sana ke dalam pelukannya. ~~Keluar dari Bandara dengan tangan yang saling menggenggam. Saling melempar senyum satu sama lain. Sana semakin mendekatkan dirinya pada Rafa. Semoga ini adalah awal yang baru untuk hubungan mereka. Kesepakatan antara mereka sudah diputuskan. Rafa akan menjauhi Bianca, sedang
Baca selengkapnya

Chapter 525

“Jika aku jadi Rafa, aku sudah meninggalkan wanita itu!” “Dasar tidak tahu diri. Suamimu sempurna tapi kau malah berselingkuh dengan pembalap murahan yang hanya mengandalkan wajah tampan!” “Wanita murahan yang hanya bisa menempel pada pria kaya!” “Rafael lebih baik kau kabur saja! Sekalinya selingkuh akan terus berselingkuh!” “Hahaha jika aku jadi Sana, aku akan memilih di rumah dan menikmati kekayaanku saja di rumah. Sesekali arisan dengan wanita berkelas daripada selingkuh dengan pria muda!” “Ada satu hal yang pasti membuat Sana sampai berselingkuh. Rumah tangga yang terlihat nampak sempurna di luar belum tentu sama sempurnanya di dalam. Hanya mereka berdua yang mengerti.” Sana melempar ponselnya ke sembarang arah. Mengusap wajahnya kasar dan bangkit dari duduknya. Seperti ditelanjangi hidup-hidup. Saat ini orang-orang sibuk mengorek informasi pribadi tentangnya. Komentar-komentar yang sempat ia baca seakan menempel dengan erat di pikirannya. Saan menunduduk dan memeluk lutut
Baca selengkapnya

Chapter 526

Rafa mengusap rambutnya kasar. “Itu bukan urusanmu, Bianca. Aku akan mengurus semuanya sendiri.” Rafa segera menutup sambungan telepon itu. Saham perusahaan anjlok. Rafa meletakkan kasar tablet di atas meja. Sebenarnya ia butuh bantuan Bianca untuk menyelesaikan semuanya. Namun, ia sudah berjanji pada Sana agar tidak dekat dengan wanita lain. “Tutup semua media yang memberitakan skandal Sana,” ucap Rafa pada orang kepercayaannya. “Sulit untuk menghentikan semua ini, Sir. Apalagi sekarang berita itu berada di puncak. Semua orang membicarakannya. Dan semua media berbondong-bondong membahasnya.” Rafa mengepalkan tangannya. “Lalu? Kau menyuruhku untuk sabar dan diam saja?” “Ada satu cara sir untuk mengalihkan beritanya yaitu dengan berita yang lebih menghebohkan lagi. Berita tentang skandal selebriti akan lebih menarik bagi masyarakat. Namun hal tersebut membutuhkan biaya yang besar.” “Apapun lakukan. Aku ingin semuanya cepat mereda.” Rafa menutup sambungan telepon. Ia menyandarkan
Baca selengkapnya

Chapter 527

Rafa menoleh. Menatap sebuah sepatu hak tinggi. Ia tidak peduli—ia hanya menatapnya sekilas tanpa ingin tahu siapa. “Rafa,” panggil wanita itu sekali lagi. Bianca menyentuh lengan Rafa. Rafa mendongak. Akhinya ia tahu siapa wanita yang datang mendekatinya. “Kenapa kau di sini?” tanyanya. “Kau mabuk?” tanyanya. Rafa menggeleng. “Kau bisa berbicara dengan temanku, ini Fred.” Menunjuk Fred yang duduk dengan santai. “Aku akan pergi.” Mengambil jasnya yang berada di sofa. Kemudian melangkah pergi begitu saja. Bianca menatap Fred sebentar sebelum berlari menyusul Rafa. “Ada apa sebenarnya?” lirih Fred menatap Bianca yang mengejar Rafa. Berada di lorong menuju keluar. Rafa menggeleng pelan. kepalanya mulai berat namun ia tidak. Buktinya ia masih bisa berjalan dan menatap sekelilingnya dengan jelas. Rafa berhenti ketika pergelangan tangannya di cekal. “Tunggu.” Bianca memegang pergelangan tangan Rafa. “Aku harus pergi.” Rafa melepaskan tangan Bianca yang berada di pergelangan tangann
Baca selengkapnya

Chapter 528

“Dari mana saja kamu?” Sana mendekat dan membukakan Jas Rafa. Aroma alkohol yang begitu kuat menguar dari tubuh suaminya. Sana mendongak—menatap Rafa yang masih diam. “Habis mabuk? Ke klub?” Sana bertanya. “Dengan siapa?” Rafa menatap sekilas Sana. “Dengan Fred.” Setelah itu melangkah pergi. Namun perkataan Sana selanjutnya membuatnya berhenti. “Bagaimana dengan Bianca? Kamu dengannya juga bukan?” tanya Sana. Ia berkacak pinggang. “Kalian masih berhububungan bukan?” Rafa membalikkan badan. “Kamu hanya berasumsi tanpa bukti. Kecurigaan kamu ini tidak berdasar.” Sana tertawa pelan. mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto Rafa dan Bianca sedang berciuman dan berpelukan. “Masih yakin ini hanya asumsiku saja?”“Kamu bilang kamu tidak akan dekat dengannya tapi kalian malah berciuman di klub. Kalian berpelukan. Kalian berdua—” Sana menghela nafas dalam. “Rafa,” lirihnya. “Aku sungguh lelah. Bagaimana kalau kita akhiri saja sampai di sini?” “Tidak!” Rafa menggeleng. “Sampai kapanpu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
505152535455
DMCA.com Protection Status