Home / Pernikahan / Skandal Pernikahan Sang CEO / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Skandal Pernikahan Sang CEO: Chapter 111 - Chapter 120

191 Chapters

Bab 111. 5 Tahun Kemudian.

Sebuah helikopter berputar-putar di atas atap bangunan klinik berlantai 3, tampaknya sang pilot sedang mencari tempat mendarat yang memiliki space luas. Pintu helikopter dengan logo huruf inisial DM terbuka dan kepala sang CEO menyembul keluar, Daniel tampaknya sudah tidak sabaran lagi dan ia terus memarahi sang pilot karena dinilai terlalu lamban."FUCK!! Rob, cepat daratkan helikopternya!! Aku akan membunuhmu kalau istriku berhasil kabur karena kau terlalu lamban," maki Daniel, emosi."Tunggu, Tuan Myers. Saya akan daratkan di tanah lapang seberang jalan," ujar sang pilot."KELAMAAN!! Rob, turunkan helikopternya!! Frank, turunkan tangga!! Aku akan turun sekarang juga," titah Daniel dengan nada suara yang menggelegar bagai petir mengalahkan bisingnya suara helikopter."Tapi ... itu sangat berbahaya, Tuan Myers."Daniel mendengkus kesal lalu ia berteriak. "LAKUKAN SAJA PERINTAHKU DAN JANGAN BANYAK PROTES!!""Ba ... baik, Tuan."Rob terpaksa mengikuti perintah sang CEO, dengan hati-hat
Read more

Bab 112. Akhirnya Aku Menemukanmu!!

"Mommyyy!!" Andrew berteriak sambil berteriak memanggil ibunya ketika mobil Bugatti melaju kencang ke arahnya. "HEI, AWAAASS!!" Mark melempar kopi cup yang sedang diminumnya ke jalanan, ia berlari kencang mendekati Andrew yang masih berjongkok di jalanan sambil memeluk anak anjing. Mark memeluk Andrew erat-erat kemudian menarik anak itu ke pinggir jalan tepat pada waktunya, sang polisi tampan itu berguling ke jalanan beraspal sambil terus melindungi Andrew agar tidak tertindih tubuhnya. "Hei, anak kecil. Apa kau baik-baik saja?" Tanya Mark sambil duduk Andrew hanya diam dengan mata yang masih tertutup rapat, tubuhnya gemetaran karena masih kaget dan takut akan tetapi ia sama sekali tidak menangis. "Keadaan sudah aman jadi kau bisa membuka matamu," ucap Mark. Andrew membuka matanya perlahan-lahan, melihat wajah Mark dengan mata menyipit kemudian matanya melebar setelah memastikan pria yang berada di depannya itu nyata. "Uncle siapa?" tanya Andrew. "Aku adalah malaikat tampan yan
Read more

Bab 113. Penyanderaan dan penembakan Di Sekolah!!

"Da ... Daniel?!"Manik biru Alice membulat sempurna ketika ia melihat sang suami sudah berdiri tepat di hadapannya, perempuan itu tampak sangat terkejut dan tidak menyangka kalau Daniel bisa menemukannya setelah 5 tahun lamanya ia bersembunyi dari kejaran anak buah sang suami."Ya, ini aku. Sekarang kau harus ikut denganku," ucap Daniel.Daniel merampas kunci mobil Alice lalu melemparnya ke Will, lelaki bertubuh kekar itu menarik tangan sang istri dan memaksanya masuk ke dalam mobilnya."Kau mau bawa aku kemana? Lepaskan aku!! Aku tidak mau ikut denganmu," protes Alice yang terus memberontak saat Daniel mendorongnya masuk ke dalam mobil.Daniel memegangi pinggiran mobil untuk melindungi kepala Alice agar tidak terbentur, ia segera masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Alice. Tangan Daniel terus menggenggam erat tangan Alice dan ia tidak ingin melepaskannya barang sejenak."Kita mau kemana? Aku harus kembali bekerja atau aku akan dipecat," ujar Alice."Ada aku di sini dan aku tida
Read more

Bab 114. Andrew Disekap Musuh.

Daniel kini ditempatkan pada situasi sulit, ia baru saja menemukan Alice dan sebentar lagi akan bertemu dengan putranya akan tetapi sebuah masalah lagi-lagi menerpa. Di Amerika sendiri sekarang sedang marak aksi penembakan massal di sekolah-sekolah yang banyak memakan korban siswa serta guru yang tidak berdosaTerdapat 380 kasus penembakan di sekolah di AS sejak insiden Columbine High pada 1999 di Columbine, Colorado, yang menyebabkan 12 siswa dan satu guru tewas. Dan kini kasus itu kembali terulang di sekolah tempat Andrew belajar, jantung Alice dan Daniel seakan ingin mencelos keluar setelah mengetahui kalau putra kesayangan mereka kini berada dalam bahaya."WHAT THE FUCK!! Akan kupecahkan kepala keparat-keparat itu jika mereka berani menyentuh putraku," maki Daniel, emosi."Tuan Daniel, saya akan siapkan mobil sekarang," ucap Math."Math!! Suruh Steve dan yang lainnya untuk segera ke lokasi sekarang juga, dan tunggu perintahku selanjutnya," titah Daniel."Baik, Tuan." Math mengambi
Read more

Bab 115, Misi Penyelamatan.

Daniel dan beberapa anak buah terbaiknya terpergok saat sedang menyusup ke dalam gedung, sang CEO terlihat mengangkat kedua tangannya untuk menunjukkan kalau dirinya dalam posisi tidak membahayakan."Kalian siapa?! Berani sekali kalian menyusup ke dalam, apa kalian ingin anak-anak itu mati, huh?!" Bentak sang pria yang menodong kepala Daniel dengan senapan M416."Aku adalah malaikat pencabut nyawamu," ketus Daniel.Kepala Daniel diketuk berkali-kali dengan ujung senapan yang membuat amarah dan emosinya seketika membuncah, darah sang CEO gagah mendidih dan tangannya sudah gatal ingin menghancurkan kepala penjahat yang kini berada di hadapannya."FUCK!!" Umpat Daniel, tangannya bergerak perlahan mengambil pisau mematikan Gerber Mark II yang biasa digunakan oleh tentara militer."Hei, disini ada penyu--"Leher pria bertubuh kekar sudah tersayat lebar sebelum ia sempat menuntaskan ucapannya, darah segar mengucur dari leher dekil sang penjahat meski tangan kokohnya berusaha untuk menekan l
Read more

Bab 116. Percobaan Pembunuhan Sang Putra Mahkota.

Jumlah korban tewas dalam kasus penembakan di sekolah Sant Elizabeth Of Arizona mencapai 57 jiwa dan kasus ini menambah catatan kelam dalam sejarah penembakan masal di US. Puluhan orang dilaporkan mengalami luka akibat siksaan anggota gengster yang beberapa di antaranya adalah anak-anak, termasuk Daniel dan juga Andrew Myers.Daniel mengalami luka tusuk di perut serta luka tembak di bahu belakang sedangkan Andrew mengalami luka lebam akibat pukulan dari anggota gengster, saat ini keduanya dirawat di Arizona Medical Center bersama dengan korban lainnya."Shit!! Kakakku benar-benar bodoh, padahal aku sudah memberinya rompi anti peluru kenapa tidak dia pakai? Setidaknya pisau itu tidak akan menembus perutnya terlalu dalam jika dia memakai rompi itu," omel Mark."Apakah anda tidak mengenal kakak anda? Mana mungkin tuan Myers mau memakai rompi anti peluru sedangkan anak buahnya tidak memakainya, tuan Daniel lebih memilih terkena tembakan daripada harus bersikap egois," bela Steve."Ya, kau
Read more

Bab 117. Meruntuhkan Ego Demi Anak.

Mata Daniel terbuka lebar saat kilatan cahaya pisau menerpa kelopak matanya yang tertutup, nalurinya sebagai seorang ayah bekerja penuh ketika sang buah hati berada dalam bahaya. Dan benar saja, ketika matanya terbuka ia melihat seorang pria asing sedang menghunuskan pisau tajam ke tubuh putranya yang sedang tertidur lelap bersama dengan istrinya.Daniel memiting leher si pria asing tersebut dengan lengan kekarnya dan membuat sang lelaki asing tidak berkutik, saat satu tangannya yang lain mencengkeram tangan si pria yang sedang menggenggam pisau."Aku membunuhmu dan membuat kepalamu terlepas dari tubuhmu kalau kau berani menyakiti putraku," ujar Daniel."Dasar berengsek," umpat sang pria, ia menyikut dada Daniel sekuat tenaga."Akkhh!!" Pekik Daniel kesakitan.Tapi Daniel tidak menyerah, ia menarik tubuh sang pria ke ranjangnya dan menjauhkan si pria bertubuh tinggi itu dari ranjang Andrew. Keributan terjadi sehingga Alice dan Andrew sontak terbangun dari tidur, Alice sangat kaget mel
Read more

Bab 118. Membungkam Omelan Alice Dengan Kenikmatan.

Kekejian Jonathan masih terus berlangsung, sudah tidak terhitung lagi banyaknya nyawa yang melayang di tangannya dan selama 5 tahun ini pun tidak ada yang berubah darinya meskipun ia sudah memiliki seorang putra hasil hubungannya dengan Helena. Mempunyai seorang putra bukan berarti sang pimpinan gengster kejam itu bisa melunak, tapi Jonathan justru semakin menjadi-jadi.Pasukan Yakuza yang dipimpin oleh Albert Myers bahkan belum bisa menumpas gengster kalajengking yang semakin kuat berkat kerja samanya dengan gengster Bloods terlebih lagi selama 5 tahun ini Daniel hanya fokus mencari istri dan putranya sehingga kejahatan Jonathan semakin merajalela."Kau tidak becus menjaga Jason, Helena!! Apa kau hanya pintar dalam urusan ranjang saja, huh?! Dasar wanita bodoh," maki Jonathan."Jason ingin menemuimu dan aku tidak bisa mencegahnya sedangkan aku tidak tahu kalau kau sedang ...." Helena tidak melanjutkan ucapannya dan terus melirik mayat laki-laki yang tewas dibunuh oleh Jonathan.Jonat
Read more

Bab 119. Ledakan Teror Granat Max!!

"Daniel? Kenapa kau datang ke sini bukannya beristirahat di rumah sakit?!" Alice mengomeli Daniel di depan semua karyawan di kantornya yang membuatnya kini menjadi perhatian."Tutup mulutmu!! Berani sekali kau memanggil Tuan Daniel hanya dengan cara yang tidak sopan!!" Seorang direktur operasional yang suka menjilat pimpinan perusahaan maju dan ikut-ikutan memarahi Alice."Security!! Cepat seret perempuan gila ini keluar dari perusahaan," titah Sheila kepada salah satu petugas keamanan.Seorang petugas keamanan bertubuh besar datang mendekati Alice, kedua tangannya bersiap mencengkeram lengan Alice dan belum juga sempat menyentuh tangan Alice tapi lehernya sudah dicekik duluan oleh Daniel. Tubuh gempal sang security dihempaskan kasar oleh Daniel hingga menubruk vas bunga.Daniel menarik lengan Alice mendekat padanya. "Jadi kalian yang berani berkata kasar dan merendahkan Alice ... apa kalian tahu siapa perempuan yang sudah kalian hina ini, huh?! Dia adalah Alice Myers, dia istriku!!
Read more

Bab 120. Serangan Beruntun!!

Departemen Kepolisian Phoenix, Pukul 02.30 dini hari. 10 menit sebelum terjadi penyerangan, Mark dan anak buahnya baru saja selesai melakukan patroli dan kini tugas mereka digantikan oleh tim lain. Sekarang Mark bertugas untuk menjaga markas bersama puluhan petugas lainnya dan dengan alasan itulah ia menolak saat sang kakak mengajaknya untuk makan malam bersama. "Kapten, mau kopi?" Tawar salah satu anak buahnya yang sedang meracik capucino sachet. Mark berjalan duduk di kursi panjang bersama dengan anak buahnya yang lain. "Aku mau kopi hitam yang pahit, aku bukan bayi yang harus minum kopi dengan campuran susu atau apalah itu," sindirnya yang membuat anak buahnya terkekeh. Salah satu anak buahnya sedang merenggangkan otot-ototnya dengan memutar tubuhnya ke kanan lalu ke kiri hingga menghasilkan bunyi gemeretak di tubuhnya. "Malam ini Phoenix sangat tenang dan damai, sangat membosankan." Mark melempar anak buahnya dengan topi miliknya. "Apa kau mau mati?! Jangan sembarangan kalau
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
20
DMCA.com Protection Status