"Daniel? Kenapa kau datang ke sini bukannya beristirahat di rumah sakit?!" Alice mengomeli Daniel di depan semua karyawan di kantornya yang membuatnya kini menjadi perhatian."Tutup mulutmu!! Berani sekali kau memanggil Tuan Daniel hanya dengan cara yang tidak sopan!!" Seorang direktur operasional yang suka menjilat pimpinan perusahaan maju dan ikut-ikutan memarahi Alice."Security!! Cepat seret perempuan gila ini keluar dari perusahaan," titah Sheila kepada salah satu petugas keamanan.Seorang petugas keamanan bertubuh besar datang mendekati Alice, kedua tangannya bersiap mencengkeram lengan Alice dan belum juga sempat menyentuh tangan Alice tapi lehernya sudah dicekik duluan oleh Daniel. Tubuh gempal sang security dihempaskan kasar oleh Daniel hingga menubruk vas bunga.Daniel menarik lengan Alice mendekat padanya. "Jadi kalian yang berani berkata kasar dan merendahkan Alice ... apa kalian tahu siapa perempuan yang sudah kalian hina ini, huh?! Dia adalah Alice Myers, dia istriku!!
Departemen Kepolisian Phoenix, Pukul 02.30 dini hari. 10 menit sebelum terjadi penyerangan, Mark dan anak buahnya baru saja selesai melakukan patroli dan kini tugas mereka digantikan oleh tim lain. Sekarang Mark bertugas untuk menjaga markas bersama puluhan petugas lainnya dan dengan alasan itulah ia menolak saat sang kakak mengajaknya untuk makan malam bersama. "Kapten, mau kopi?" Tawar salah satu anak buahnya yang sedang meracik capucino sachet. Mark berjalan duduk di kursi panjang bersama dengan anak buahnya yang lain. "Aku mau kopi hitam yang pahit, aku bukan bayi yang harus minum kopi dengan campuran susu atau apalah itu," sindirnya yang membuat anak buahnya terkekeh. Salah satu anak buahnya sedang merenggangkan otot-ototnya dengan memutar tubuhnya ke kanan lalu ke kiri hingga menghasilkan bunyi gemeretak di tubuhnya. "Malam ini Phoenix sangat tenang dan damai, sangat membosankan." Mark melempar anak buahnya dengan topi miliknya. "Apa kau mau mati?! Jangan sembarangan kalau
Mobil limousin Daniel diapit dua SUV hitam dan salah satu mobil itu adalah mobil yang mengintai di markas Mark, serangan beruntun terus mereka lakukan untuk membuat keluarga Myers kewalahan dan ini adalah salah satu taktik musuh untuk menghancurkan pertahanan kakak beradik yang terkenal sangat tangguh dari klan Myers. "Tuan Daniel, kita diserang!!" Teriak Math yang duduk di bangku kemudi. Mobil limousin Daniel terus ditabrak dari dua sisi, musuh ingin menghancurkan mental anak buah Daniel dengan melakukan penindasan. Mobil limousin berharga ratusan juta dolar milik Daniel mempunyai banyak kelebihan yang salah satunya adalah anti peluru, body dan jendela mobil akan tetap utuh meskipun mobil itu dihujani peluru musuh. "Math!! Hajar mereka, turunkan kecepatan mobil lalu tabrak mereka!! Buat mobil mereka terlempar ke tebing," titah Daniel. "Baik, Tuan." Mobil limousin melambat dan kini berada tepat di belakang kedua mobil SUV hitam, Math menabrak mobil SUV berkali-kali hingga bemper
"FUCK!! Aku sudah menduga kalau ada yang tidak beres dengan kedua mobil SUV hitam yang meyerangku tadi, ternyata mereka menyerah hanya untuk mengelabuiku saja." maki Daniel."Semalam, para pelaku pemboman kantor polisi juga memakai mobil SUV hitam dan mereka menggunakan seorang wanita yang telah dicuci otaknya untuk melakukan misi bom bunuh diri," ujar Mark.Mark yang masih terluka malah ikut bersama dengan Daniel, ia sangat mengkhawatirkan keadaan Alice dan juga keponakannya sampai ia pun lupa kalau ia sendiri masih butuh perawatan karena luka bakar tingkat 3 yang dialaminya. Belum selesai penyelidikan kasus penembakaan masa di sekolah Andrew, kini malah ada kasus baru pemboman kantor polisi tempat Mrk bertugas yang telah menewaskan belasan polisi serta tahanan.Mark masuk ke dalam mobil patroli yang dikemudikan oleh salah satu petugas polisi dan tak lupa untuk menyalakan sirene, mobil patroli polisi yang ditumpangi Mark mengawal di depan mobil Daniel. Mobil patroli polisi melaju den
"Hei tampan, apa kau ingin menyetubuhiku dengan junior gagahmu itu? Aku bisa memuaskan birahimu dengan miss-V indahku," goda sang tawanan wanita. Wanita memakai dress merah muda yang dipadukan dengan sweater yang senada dengan dress yang kenakannya itu sedang menggoda Daniel, wanita berambut pirang dan bermata amber membuka kedua kakinya lebar-lebar untuk menunjukkan organ kewanitannya yang masih terbungkus celana dalam warna putih. Wanita bertubuh seksi itu sengaja menggoda Daniel agar ia bisa terbebas dari jerat interogasi, ia pikir bisa menggugah birahi sang CEO tampan bertubuh kekar itu dengan tubuh moleknya. Daniel tersenyum sinis, ia mendekati sang wanita lalu sedikit menundukkan tubuhnya ke arah sang wanita yang sedang memasang wajah seksi menggoda. "Apa kau ingin sekali bercinta denganku?" "Yes, Honey. Setubuhi aku dengan liar, aku berani jamin kalau kau akan puas," jawabnya yakin. "Baiklah, aku ingin lihat seberapa seksi tubuhmu," ucap Daniel. "Tuan Daniel ... umm, janga
"Baby, kamu mau kemana?" Daniel sigap menangkap tangan Alice saat istrinya hendak pergi dari kamar mandi."Pergi dari sini!! Aku akan membawa Andrew pergi dari sini kalau terus mengatakan tentang perang melawan Max dan Jonathan," ancam Alice."Ini adalah salah satu kebiasaan burukmu yang paling aku benci!! Kau selalu saja mengatakan kata cerai, kau selalu ingin pergi meninggalkan aku saat kita sedang bertengkar tanpa mau mendengarkan penjelasanku terlebih dulu," sengit Daniel."Ya, ini memang kebiasaan burukku!! Lalu kamu mau apa?! Kau juga selalu saja berbuat sesuka hatimu, bukan?" Timpal Alice.Daniel mendengkus kesal, hati dan kepalanya panas dan ingin meledak. Akan tetapi ia tidak mau berbuat kasar kepada istrinya sehingga ia terus berusaha untuk menekan amarah serta ego-nya agar ia tidak menyakiti Alice."Alice ... sekarang aku ingin bertanya kepadamu, tidak bisakah kita selesaikan masalah kita ini dengan kepala dingin? Kita sudah mempunyai putra dan kita sudah sama-sama dewasa,
"Alice ....? Kenapa kau datang ke sini?" Manik hijau Daniel membulat sempurna saat melihat istrinya berada di basemen.Alice terlihat sangat terkejut dan syok saat melihat mayat-mayat anak buah Daniel bergelimpangan di tanah, ia bahkan sampai menangkup wajahnya dengan kedua tangan karena ia tidak sanggup melihat kondisi mayat yang terlihat sangat mengerikan.Daniel menyembunyikan pistolnya lalu berjalan mendekati Alice, ia memeluk erat tubuh langsing Alice sambil mengecup kening sang istri. "Jangan takut, semuanya akan baik-baik saja.""Daniel, mereka menyerang kita lagi. Bagaimana kalau mereka menyakiti keluarga kita?" Tangis Alice pecah dalam dekapan sang suami."Ssstt, tenanglah. Ada aku di sini, aku tidak akan membiarkan mereka menyakiti keluarga kita, aku janji kepadamu.""Daniel, ayo kita pindah ke luar negeri. Aku takut dan aku tidak mau di sini lagi," pinta Alice."Aku akan membawamu ke kamar, kamu sedang kelelahan dan butuh istirahat. Semuanya akan baik-baik saja," ucap Daniel
"Daniel turunkan aku!! Aku tidak mau pergi tanpamu!! Daniel," teriak Alice.Daniel membopong tubuh sang istri di atas bahunya dan memaksanya untuk masuk ke dalam jet pribadi, lelaki bertubuh kekar itu dan jangkung itu benar-benar melakukan semua ancamannya kepada Alice yang tidak mau menuruti ucapannya. Daniel melakukan ini semua untuk kebaikan Alice dan Andrew karena di kota Arizona ini tidak aman bagi keluarga kecilnya karena kurangnya penjagaan.Di kota New York ada banyak pasukan Yakuza Albert dan juga pasukannya sehingga Daniel berpikir kalau istri dan putranya bisa lebih aman ketimbang di Arizona. Sang CEO gagah itu masih mempunyai banyak sekali urusan yang harus ia selesaikan akan tetapi urusannya menjadi terbengkalai karena pikirannya terus bercabang kemana-mana, Daniel harus melindungi keluarga kecilnya dari serangan musuhnya tapi di sisi lain pekerjaannya menjadi sedikit kacau karena tak tersentuh."Daniel, kamu tega sekali kepadaku. Aku tidak mau pergi tanpamu," ujar Alice
"Mark!! Mark!! Bagaimana ini?!" Pekik Mia setelah melihat ada yang tidak beres dengan barang bawaannya.Mark yang baru masuk ke kamar mandi langsung berlarian mendekati Mia dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana dalam lumayan ketat hingga junior gagahnya terlihat menyembuk dan membuat Mia berteriak semakin histeris."Mia!! Ada apa?" Tanya Mark kebingungan."Bajuu ... bajumu mana? Kenapa kau telanjang?" Ujar Mia dengan tubuh gemetaran.Mark tersenyum lalu ia menangkup pipi Mia dengan kedua tangannya yang ia tekan dengan lembut sehingga pipi istrinya terlihat sedikit menggembung. "Buka matamu dan lihat aku," titahnya."Tidak mau, kau sedang telanjang dan aku tidak mau melihatmu," tolak Mia sambil menggeleng cepat."Kita sudah menikah, Mia. Lalu apa yang kau takutkan?" Ucap Mark. "Sekarang cepat buka matamu," titahnya kemudian yang lagi-lagi langsung ditolak oleh istrinya."Aku belum pernah melihat pria telanjang sebelumnya," ucap Mia yang sudah hampir menangis."Oke, maafkan
"Jane hamil? Tapi ... bukankah program bayi tabung kami gagal?" Tanya Ryo kepada sang dokter dengan ekspresi wajah pasrah."Tidak, tuan Myers. Sekarang istri anda sedang hamil dan siapa yang mengatakan program bayi tabung anda gagal, Tuan?" Jawab sang dokter."Ryo!! Akhirnya kau akan memiliki anak sendiri," ujar Daniel sambil memeluk erat sepupunya yang masih tertegun tidak percaya dengan ucapan sang dokter."Tapi, Daniel. Aku masih belum percaya, tolong cubit aku dan katakan kalau aku tidak sedang bermimpi," ucap Ryo.Alice berjalan mendekati Ryo dan tanpa basa-basi ia langsung mencubit pinggang Ryo bahkan sampai memelintirnya ke samping. "Bagaimana? Apakah rasanya sakit?" Tanyanya gemas."Aaaakkkkkkkkhhh, Alice!! Sakit," pekik Ryo kencang."Itu berarti kau tidak sedang bermimpi, bodoh!! Kau akan menjadi seorang ayah," ujar Alice."Dan aku akan menjadi seorang paman," timpal Daniel berseru senang."GOD!!" Ryo memeluk Daniel lalu ia bergegas duduk di tepi ranjang memeluk Jane erat sam
"Menikah? Jadi, kau benar-benar akan menikahi Mia?" Tanya Daniel memastikan."Ya, aku akan menikah dengan Mia dan aku membutuhkan berkat dari keluargaku," jawab Mark. "Aku tahu Mia bukan dari keluarga kaya dan tidak sesuai dengan harapan kak Daniel tapi ... aku mencintainya dan aku ingin menghabiskan hidupku bersama dengan Mia," lanjutnya."Dasar anak bodoh!! Memangnya sejak kapan aku mempermasalahkan tentang status Mia, asalkan kau bahagia maka itu sudah lebih dari cukup," ucap Daniel sambil memeluk Mark."Selamat Mark," ucap Jane.Alice keluar dari kamar mandi setelah mendengar suara ribut -ribut. "Ada apa ini? Kenapa kalian berpelukan? Apakah kau naik pangkat, Mark?" Tanyanya."Bukan kenaikan pangkat, tapi ini." Daniel memberikan undangan pernikahan Mark kepada Alice sambil menunggu reaksi yang akan ditunjukkan oleh istrinya."Oh my God!!! Apakah ini benar? Mark akan menikah dengan Mia?" Pekik Alice sambil menatap Daniel dan Mark bergantian, ia sangat terkejut setelah membaca undan
"Alice sedang dioperasi karena rahimnya mengalami masalah dan bayi kami harus segera dikeluarkan atau nyawa mereka berdua dalam bahaya," jelas Daniel dengan ekspresi wajah yang depresi.Ryo duduk tepat di samping Daniel untuk memberikan support serta kekuatannya kepada sang sepupu, ia berusaha menenangkan kegundahan serta kegelisahan hati Daniel dengan cara menepuk pundak sepupunya."Alice adalah wanita yang kuat dan tangguh jadi kau tidak perlu merasa khawatir. Bayimu dan istrimu pasti baik-baik saja," ucap Ryo."Tapi Alice sudah keguguran dua kali, kali ini aku benar-benar takut kehilangan salah satu dari keduanya, Ryo. Apalagi tubuh Alice sangat lemah dan ...." Ucapan Daniel terhenti dan tiba-tiba lidahnya terasa kaku yang membuatnya tidak bisa lagi berkata-kata."Daniel, semuanya akan baik-baik saja. Percayalah kepadaku," ucap Ryo.Beberapa menit berlalu dengan sangat lambat dan membuat Daniel menjadi gila karena tidak kunjung mendapatkan kepastian kondisi istri serta bayinya, ota
"YEEESSS!! IT'S BABY GIRL!!" Daniel melompat senang setelah mengetahui jenis kelamin calon anaknya.Image dingin dan kejam tidak lagi terlihat di wajah sang CEO gagah, Daniel terlihat layaknya suami dan ayah pada umumnya yang terlihat begitu bersemangat karena tak lama lagi ia akan bisa menimang bayi kecil yang lucu dan cantik."Thanks, God!! Thanks, Babe." Daniel memeluk erat dan menciumi seluruh wajah sang istri sebagai bentuk rasa terima kasihnya kepada wanita yang selama ini selalu memberikan kebahagiaan untuknya."Kau terlihat sangat bahagia," ucap Alice."Tentu saja aku sangat bahagia karena semenjak kau datang dalam hidupku, semua harapan dan keinginanku terpenuhi. Kau telah memberiku seorang putra yang luar biasa dan sekarang kau memberiku seorang putri," ucap Daniel dengan wajah yang memerah dan air mata yang terus berlinang membasahi pipinya."Daniel, Alice. Selamat ya, akhirnya kalian mendapatkan anak perempuan. Yeeey," ucap Ryo.Daniel memeluk Ryo erat lalu ia berkata. "T
"Sekarang jawab pertanyaanku baik-baik, apa kau mendekati Mia hanya karena gadis itu mirip dengan Alice?" Tanya Daniel sambil menatap Mark dengan tatapan penuh selidik."Apa maksud kak Daniel? Aku sudah lama melupakan Alice tapi kenapa kakak malah menuduhku seperti itu," timpal Mark."Aku bertanya karena aku melihat kemiripan antara Alice dan Mia," jawab Daniel."Ah!! Jadi hanya karena kemiripan warna bola mata, rambut dan juga bentuk tubuh makanya kak Daniel menuduhku masih memiliki perasaan terhadap Alice? Jangan berpikiran konyol seperti itu," ujar Mark sambil tersenyum kecut."Baik kalau begitu, satu hal lagi yang ingin aku tanyakan kepadamu tentang Mia," ucap Daniel."Apa itu?""Apa kau tahu tentang asal-asul Mia? Pekerjaannya yang dulu sebagai pencopet?" Tanya Daniel yang membuat Mark terhenyak. "Mark, pikirkan lagi masak-masak. Masih banyak gadis yang lebih baik di luar sana," lanjutnya."Aku tahu semuanya dan aku tidak akan pernah mundur, semua orang punya masa lalu dan aku ya
"Apa katamu? Mia pembunuh? Jangan sembarangan bicara atau aku akan membuat kakimu lumpuh selama-lamanya," ujar Daniel yang kembali menekan pisau di paha Carl hingga pemuda itu mengerang semakin kencang. "Mia, apa kau mengenal pria berengsek ini?" Tanyanya kepada Mia."Tidak, Tuan Myers. Saya baru sekali ini melihatnya jadi mana mungkin saya mengenalnya," jawab Mia."Fuck you," umpat Daniel penuh emosi."Akkkhh!! Bohong!! Gadis itu bohong, dia yang telah membunuh kakakku!! Dia adalah pencopet dan dia mencuri dompetku yang berisi uang untuk biaya operasi kakakku yang mengalami kecelakaan," jelas Carl.Daniel melirik Mia, dan ia melihat sang gadis menunjukkan reaksi terkejut setelah mendengar pengakuan Carl akan tetapi Daniel masih belum sepenuhnya percaya dengan ucapan Carl."Mia, apakah yang dikatakan pria ini benar?" Tanya Daniel.Mia hanya terdiam sambil menatap nanar wajah Carl dan mengingat-ingat kembali semua nama korban yang telah ia copet. "Siapa nama panjangmu?" Tanyanya kepad
"Daniel, bisakah kau jelaskan maksud ucapan Mark barusan? Aku rasa otakku sudah sudah dipenuhi oleh bayangan Jane makanya aku jadi sulit mencerna ucapan Mark," pinta Ryo sambil menatap punggung Mark yang kian menjauh.Daniel menghela napas panjang seraya memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Aku rasa si bodoh itu kali ini benar-benar serius dengan Mia, aku bisa melihat kesungguhannya dari pancaran mata serta caranya berbicara," ucapnya."Aahh!! Jadi begitu, sekarang aku mengerti dan hey!! Bukankah kita harus membuat pesta untuk merayakannya?" Ujar Ryo penuh semangat."Apa kau ingin kepalamu aku pukul? Kenapa kau malah memikirkan pesta sementara Mark sedang terkena masalah, daripada kau memikirkan sebuah pesta bukankah lebih baik kita kirimkan dulu beberapa pengacara untuk membela Mark," timpal Daniel."Oke, sorry. Aku akan menghubungi pengacara sekarang juga untuk membantu Mark," ucap Ryo sambil mengotak-atik ponselnya untuk mencari kontak pengacaranya.Daniel berjalan mas
Nasib sial kini menimpa Mia yang baru sehari bekerja di perusahaan Myers, ia harus menyelesaikan pekerjaan yang sangat banyak hingga ia terpaksa pulang larut malam dan bus yang terakhir sudah lewat sehingga gadis cantik bertubuh langsing itu terpaksa pulang dengan jalan berjalan kaki menuju ke apartemen MYS yang jaraknya lumayan jauh dari perusahaan Myers.Mia tersesat, ia melewati jalan berbahaya dan rawan kejahatan. Langkah kaki Mia terhenti dan ia langsung berbalik arah saat melihat beberapa anggota gengster yang sedang minum-minum di jalan. Kesialan Mia dimulai saat anggota gengster itu melihatnya dan kini sedang mengejar sang gadis."Apa yang kalian inginkan? A ... aku tidak punya uang jadi tolong jangan ganggu aku," ucap gadis cantik bermata biru tersebut."Tidak ada uang tidak masalah, karena kami hanya butuh tubuhmu untuk menghangatkan tubuh kami dari dinginnya angin malam," ucap salah satu pria."Jangan mendekat!! Tolong, biarkan aku pergi dan aku janji tidak akan melaporkan