Kekejian Jonathan masih terus berlangsung, sudah tidak terhitung lagi banyaknya nyawa yang melayang di tangannya dan selama 5 tahun ini pun tidak ada yang berubah darinya meskipun ia sudah memiliki seorang putra hasil hubungannya dengan Helena. Mempunyai seorang putra bukan berarti sang pimpinan gengster kejam itu bisa melunak, tapi Jonathan justru semakin menjadi-jadi.Pasukan Yakuza yang dipimpin oleh Albert Myers bahkan belum bisa menumpas gengster kalajengking yang semakin kuat berkat kerja samanya dengan gengster Bloods terlebih lagi selama 5 tahun ini Daniel hanya fokus mencari istri dan putranya sehingga kejahatan Jonathan semakin merajalela."Kau tidak becus menjaga Jason, Helena!! Apa kau hanya pintar dalam urusan ranjang saja, huh?! Dasar wanita bodoh," maki Jonathan."Jason ingin menemuimu dan aku tidak bisa mencegahnya sedangkan aku tidak tahu kalau kau sedang ...." Helena tidak melanjutkan ucapannya dan terus melirik mayat laki-laki yang tewas dibunuh oleh Jonathan.Jonat
"Daniel? Kenapa kau datang ke sini bukannya beristirahat di rumah sakit?!" Alice mengomeli Daniel di depan semua karyawan di kantornya yang membuatnya kini menjadi perhatian."Tutup mulutmu!! Berani sekali kau memanggil Tuan Daniel hanya dengan cara yang tidak sopan!!" Seorang direktur operasional yang suka menjilat pimpinan perusahaan maju dan ikut-ikutan memarahi Alice."Security!! Cepat seret perempuan gila ini keluar dari perusahaan," titah Sheila kepada salah satu petugas keamanan.Seorang petugas keamanan bertubuh besar datang mendekati Alice, kedua tangannya bersiap mencengkeram lengan Alice dan belum juga sempat menyentuh tangan Alice tapi lehernya sudah dicekik duluan oleh Daniel. Tubuh gempal sang security dihempaskan kasar oleh Daniel hingga menubruk vas bunga.Daniel menarik lengan Alice mendekat padanya. "Jadi kalian yang berani berkata kasar dan merendahkan Alice ... apa kalian tahu siapa perempuan yang sudah kalian hina ini, huh?! Dia adalah Alice Myers, dia istriku!!
Departemen Kepolisian Phoenix, Pukul 02.30 dini hari. 10 menit sebelum terjadi penyerangan, Mark dan anak buahnya baru saja selesai melakukan patroli dan kini tugas mereka digantikan oleh tim lain. Sekarang Mark bertugas untuk menjaga markas bersama puluhan petugas lainnya dan dengan alasan itulah ia menolak saat sang kakak mengajaknya untuk makan malam bersama. "Kapten, mau kopi?" Tawar salah satu anak buahnya yang sedang meracik capucino sachet. Mark berjalan duduk di kursi panjang bersama dengan anak buahnya yang lain. "Aku mau kopi hitam yang pahit, aku bukan bayi yang harus minum kopi dengan campuran susu atau apalah itu," sindirnya yang membuat anak buahnya terkekeh. Salah satu anak buahnya sedang merenggangkan otot-ototnya dengan memutar tubuhnya ke kanan lalu ke kiri hingga menghasilkan bunyi gemeretak di tubuhnya. "Malam ini Phoenix sangat tenang dan damai, sangat membosankan." Mark melempar anak buahnya dengan topi miliknya. "Apa kau mau mati?! Jangan sembarangan kalau
Mobil limousin Daniel diapit dua SUV hitam dan salah satu mobil itu adalah mobil yang mengintai di markas Mark, serangan beruntun terus mereka lakukan untuk membuat keluarga Myers kewalahan dan ini adalah salah satu taktik musuh untuk menghancurkan pertahanan kakak beradik yang terkenal sangat tangguh dari klan Myers. "Tuan Daniel, kita diserang!!" Teriak Math yang duduk di bangku kemudi. Mobil limousin Daniel terus ditabrak dari dua sisi, musuh ingin menghancurkan mental anak buah Daniel dengan melakukan penindasan. Mobil limousin berharga ratusan juta dolar milik Daniel mempunyai banyak kelebihan yang salah satunya adalah anti peluru, body dan jendela mobil akan tetap utuh meskipun mobil itu dihujani peluru musuh. "Math!! Hajar mereka, turunkan kecepatan mobil lalu tabrak mereka!! Buat mobil mereka terlempar ke tebing," titah Daniel. "Baik, Tuan." Mobil limousin melambat dan kini berada tepat di belakang kedua mobil SUV hitam, Math menabrak mobil SUV berkali-kali hingga bemper
"FUCK!! Aku sudah menduga kalau ada yang tidak beres dengan kedua mobil SUV hitam yang meyerangku tadi, ternyata mereka menyerah hanya untuk mengelabuiku saja." maki Daniel."Semalam, para pelaku pemboman kantor polisi juga memakai mobil SUV hitam dan mereka menggunakan seorang wanita yang telah dicuci otaknya untuk melakukan misi bom bunuh diri," ujar Mark.Mark yang masih terluka malah ikut bersama dengan Daniel, ia sangat mengkhawatirkan keadaan Alice dan juga keponakannya sampai ia pun lupa kalau ia sendiri masih butuh perawatan karena luka bakar tingkat 3 yang dialaminya. Belum selesai penyelidikan kasus penembakaan masa di sekolah Andrew, kini malah ada kasus baru pemboman kantor polisi tempat Mrk bertugas yang telah menewaskan belasan polisi serta tahanan.Mark masuk ke dalam mobil patroli yang dikemudikan oleh salah satu petugas polisi dan tak lupa untuk menyalakan sirene, mobil patroli polisi yang ditumpangi Mark mengawal di depan mobil Daniel. Mobil patroli polisi melaju den
"Hei tampan, apa kau ingin menyetubuhiku dengan junior gagahmu itu? Aku bisa memuaskan birahimu dengan miss-V indahku," goda sang tawanan wanita. Wanita memakai dress merah muda yang dipadukan dengan sweater yang senada dengan dress yang kenakannya itu sedang menggoda Daniel, wanita berambut pirang dan bermata amber membuka kedua kakinya lebar-lebar untuk menunjukkan organ kewanitannya yang masih terbungkus celana dalam warna putih. Wanita bertubuh seksi itu sengaja menggoda Daniel agar ia bisa terbebas dari jerat interogasi, ia pikir bisa menggugah birahi sang CEO tampan bertubuh kekar itu dengan tubuh moleknya. Daniel tersenyum sinis, ia mendekati sang wanita lalu sedikit menundukkan tubuhnya ke arah sang wanita yang sedang memasang wajah seksi menggoda. "Apa kau ingin sekali bercinta denganku?" "Yes, Honey. Setubuhi aku dengan liar, aku berani jamin kalau kau akan puas," jawabnya yakin. "Baiklah, aku ingin lihat seberapa seksi tubuhmu," ucap Daniel. "Tuan Daniel ... umm, janga
"Baby, kamu mau kemana?" Daniel sigap menangkap tangan Alice saat istrinya hendak pergi dari kamar mandi."Pergi dari sini!! Aku akan membawa Andrew pergi dari sini kalau terus mengatakan tentang perang melawan Max dan Jonathan," ancam Alice."Ini adalah salah satu kebiasaan burukmu yang paling aku benci!! Kau selalu saja mengatakan kata cerai, kau selalu ingin pergi meninggalkan aku saat kita sedang bertengkar tanpa mau mendengarkan penjelasanku terlebih dulu," sengit Daniel."Ya, ini memang kebiasaan burukku!! Lalu kamu mau apa?! Kau juga selalu saja berbuat sesuka hatimu, bukan?" Timpal Alice.Daniel mendengkus kesal, hati dan kepalanya panas dan ingin meledak. Akan tetapi ia tidak mau berbuat kasar kepada istrinya sehingga ia terus berusaha untuk menekan amarah serta ego-nya agar ia tidak menyakiti Alice."Alice ... sekarang aku ingin bertanya kepadamu, tidak bisakah kita selesaikan masalah kita ini dengan kepala dingin? Kita sudah mempunyai putra dan kita sudah sama-sama dewasa,
"Alice ....? Kenapa kau datang ke sini?" Manik hijau Daniel membulat sempurna saat melihat istrinya berada di basemen.Alice terlihat sangat terkejut dan syok saat melihat mayat-mayat anak buah Daniel bergelimpangan di tanah, ia bahkan sampai menangkup wajahnya dengan kedua tangan karena ia tidak sanggup melihat kondisi mayat yang terlihat sangat mengerikan.Daniel menyembunyikan pistolnya lalu berjalan mendekati Alice, ia memeluk erat tubuh langsing Alice sambil mengecup kening sang istri. "Jangan takut, semuanya akan baik-baik saja.""Daniel, mereka menyerang kita lagi. Bagaimana kalau mereka menyakiti keluarga kita?" Tangis Alice pecah dalam dekapan sang suami."Ssstt, tenanglah. Ada aku di sini, aku tidak akan membiarkan mereka menyakiti keluarga kita, aku janji kepadamu.""Daniel, ayo kita pindah ke luar negeri. Aku takut dan aku tidak mau di sini lagi," pinta Alice."Aku akan membawamu ke kamar, kamu sedang kelelahan dan butuh istirahat. Semuanya akan baik-baik saja," ucap Daniel