"Daniel turunkan aku!! Aku tidak mau pergi tanpamu!! Daniel," teriak Alice.Daniel membopong tubuh sang istri di atas bahunya dan memaksanya untuk masuk ke dalam jet pribadi, lelaki bertubuh kekar itu dan jangkung itu benar-benar melakukan semua ancamannya kepada Alice yang tidak mau menuruti ucapannya. Daniel melakukan ini semua untuk kebaikan Alice dan Andrew karena di kota Arizona ini tidak aman bagi keluarga kecilnya karena kurangnya penjagaan.Di kota New York ada banyak pasukan Yakuza Albert dan juga pasukannya sehingga Daniel berpikir kalau istri dan putranya bisa lebih aman ketimbang di Arizona. Sang CEO gagah itu masih mempunyai banyak sekali urusan yang harus ia selesaikan akan tetapi urusannya menjadi terbengkalai karena pikirannya terus bercabang kemana-mana, Daniel harus melindungi keluarga kecilnya dari serangan musuhnya tapi di sisi lain pekerjaannya menjadi sedikit kacau karena tak tersentuh."Daniel, kamu tega sekali kepadaku. Aku tidak mau pergi tanpamu," ujar Alice
"Mark, Daniel berencana untuk membunuh Max dan Jonathan. Aku takut terjadi sesuatu kepada Daniel kalau dia benar-benar nekat ingin membunuh Max," beber Alice dengan tubuh yang merosot ke lantai. Mark mencengkeram kedua lengan langsing kakak iparnya, ia terlihat tidak mempercayai ucapan Alice yang ia pikir hanya mengada-ada. "Aku tahu kak Daniel memang bodoh, tapi dia sekarang ini pasti tidak akan mau melakukan tindakan bodoh yang bisa mencelakakan dirinya sendiri." Alice mencengkeram kerah baju Mark, sorot matanya terlihat marah karena ucapannya diacuhkan oleh adik iparnya. "Jadi kau ingin menunggu sampai Daniel celaka dulu baru kamu percaya dengan ucapanku?! Kau benar-benar gila!! Adik macam apa kamu?!" Mark menghela napas lalu berkata. "Aku akan menelepon kak Daniel." "Mommy ...." Andrew berlari ke pelukan Alice, bocah tampan itu mengusap air mata yang membasahi pipi ibunya kemudian memeluk Alice dengan tubuh mungilnya. "Mommy jangan nangis lagi, nanti Andrew yang akan bilang ke
Berita tentang jatuhnya helikopter yang ditumpangi Daniel beserta anak buahnya telah menjadi berita utama di seluruh saluran berita, keluarga Myers kini diliputi duka atas kecelakaan helikopter yang merenggut salah satu anggota keluarga mereka. Alice sangat terpukul dan sangat syok dengan kepergian sang suami yang terlalu mendadak, ia bahkan mengacuhkan Andrew dan memilih untuk mengurung diri di dalam kamar."Kau memang berengsek, Daniel. Beraninya kau pergi meninggalkan aku sendirian dengan Andrew, apa yang harus aku lakukan tanpa dirimu? Kau memang kejam dan aku sangat membencimu."Alice menanis tersedu-sedu sambil memeluk baju Daniel, ia menciumi baju yang masih menyisakan aroma tubuh sang suami untuk mengobati kerinduannya. Alice bahkan mengacuhkan tangisan putranya yang terus memanggilnya, perempuan bermata biru itu bahkan tidak mau menatap wajah Andrew karena wajah putranya sangat mirip dengan Daniel dan setiap kali ia melihat wajah putranya maka ia kembali teringat akan kematia
Sebuah kamera tersembunyi sedang merekam hubungan intim yang dilakukan oleh Jonathan dan Clara di dalam kamar, tidak satu detik pun kamera itu berhenti merekam adegan panas pasangan yang sedang terbakar api gairah. "FUCK!! Tubuhmu benar-benar sangat nikmat, Clara." Ujar Jonathan sambil terus menghujamkan junior ke dalam inti tubuh sang wanita. "Ahhh, ahhh!! Hujam lebih dalam lagi, Jonathan." Racau Clara. Jonathan semakin keras menghujamkan juniornya ke lubang kenikmatan yang sudah ia incar ketika pertama kali Max mengenalkan Clara, dan ternyata dugaannya benar. Tubuh seksi Clara benar-benar bisa memberinya kenikmatan, Jonathan telah menemukan Helena kedua yang bisa membuatnya kecanduan tubuh wanita dan ia ingin menjadikan Clara sebagai budak pemuas birahinya untuk menggantikan Helena. "FUCK, AAKKKHHHH!!!" Erang Jonathan kencang saat ia mencapai puncak kenikmatan. Jonathan dan Clara terbaring di atas ranjang sambil tertawa menikmati sisa-sisa kenikmatan bercinta yang terasa sangat
"Hei kau, pelayan bodoh!! Apa yang sedang kau lakukan di ruang kerjaku?"Max tiba-tiba datang di saat sang pelayan sedang memasukkan kaset rekaman adegan panas yang dilakoni oleh Jonathan dan Clara, si pelayan itu menelan ludahnya dan tangannya sampai gemetaran karena ia takut ketahuan Max akan tetapi ia berusaha untuk tetap tenang supaya bosnya tidak menaruh curiga kepadanya.Si pelayan berbalik menghadap Max sambil tersenyum. "Maaf, Tuan. Saya sedang bersih-bersih meja anda karena sangat kotor dan berdebu.""Dasar bodoh!! Pergi dari ruang kerjaku dan jangan sembarangan masuk ke sini tanpa izin dariku," hardik Max."Ba ... baik, Tuan."Max mendengkus kesal sambil menatap tajam si pelayan bertubuh kurus yang sedang berjalan melewarinya, tangannya bahkan sudah mengepal dan bersiap menghantam wajah sang pelayan tapi ia urung melakukannya karena hanya akan membuang-buang tenaganya saja. Lelaki berkulit cokelat dengan tubuh tinggi besar itu berjalan mendekati meja kerjanya hanya untuk men
Arizona, beberapa saat sebelum helikopter jatuh."Tuan Daniel, helikopter akan jatuh dan menghantam tebing!!" pekik Rob."Rob, Steve!! Gunakan kursi pelontar untuk keluar dari sini. Ken!! Kita harus melompat keluar, sekarang!!" Titah Daniel cepat."Tuan, pintunya macet dan tidak bisa dibuka." Ken mencoba membuka pintu tapi pintu tidak bisa terbuka"FUUUUCK!! AKU HARUS HIDUP UNTUK ALICE DAN ANDREW!!" Daniel berkali-kali menendang pintu helikopter yang macet setelah helikopter dilumpuhkan musuh dan di tendangan ke 3 yang penuh tenaga, pintu helikopter berhasil terbuka bahkan hampir terlepas."Tuan Daniel, lompaaat!!" Teriak Ken.Steve telah berhasil keluar dari helikopter dengan menggunakan kursi pelontar sedangkan Daniel dan Ken melompat begitu saja tanpa pengaman apapun hingga kedua pria gagah itu terjatuh menghantam tanah dengan sangat hingga keduanya pingsan. Helikopter milik keluarga Myers akhirnya meledak dan hancur setelah menabrak tebing, Daniel beserta dua anak buahnya berhasil
"Aku akan pergi ke markas Max untuk membebaskan Alice dan Andrew," putus Mark saat mereka sedang berkumpul bersama di ruang keluarga. "Mark jangan gila, kau tidak bisa mengambil keputusan dengan terburu-buru seperti ini,' protes Jane. "Jane!! Alice dan Andrew adalah tanggung jawabku setelah kak Daniel meninggal, kalau bukan aku yang menyelamatkan mereka lalu siapa yang akan melakukannya?" Balas Mark. Albert menghembuskan napas kasar, manik abu-abu yang sudah terlihat memudar itu kini menatap nanar lantai marmer sambil menganggukkan kepalanya. "Lalu kau berangkat ke markas Max sebagai seorang polisi atau sebagai penerus klan Myers?" "Apa maksud paman?" Mark mengerutkan keningnya sambil menatap lekat manik abu-abu sang paman. "Kalau kau berangkat sebagai kapten Mark maka kau harus bertindak sesuai dengan SOP kepolisian dan kau harus menangkap musuhmu hidup-hidup untuk melakukan proses persidangan, tapi jika kau berangkat sebagai Mark Myers maka kau harus membantai semua musuhmu tanp
Helikopter yang dikemudikan oleh Steve tiba-tiba saja muncul dan hal itu diluar rencana Daniel yang seharusnya menyerang markas Max dengan sembunyi-sembunyi, berbagai serangan mematikan sudah terencana di otak sang CEO akan tetapi rencana itu buyar seketika saat ia mendapatkan laporan dari sang mata-mata. Daniel bersama dengan kedua anak buahnya tidak memiliki banyak waktu tersisa karena nyawa Andrew sedang berada dalam bahaya."WHAT A MOTHER FUCKER!! MAX AKAN MELEMPAR ANDREW DARI GEDUNG!!" Umpat Daniel penuh amarah setelah ia mendapatkan pesan singkat dari sang pelayan."Kita perlu air mattress, Tuan. Saya akan menelepon 911," ucap Ken."TERLALU LAMA!! Max tidak akan mau menunggu, keparat bodoh itu tidak akan segan membunuh Andrew," sengit Daniel."Lalu kita harus bagaimana, Tuan? Kita tidk bisa melompat dari helikopter untuk menyelamatkan tuan Andrew," timpal Steve."Ya, benar!! Aku akan melompat dengan menggunakan tali pengaman," ujar Daniel yang baru saja mendapatkan ide.Daniel