Berita tentang jatuhnya helikopter yang ditumpangi Daniel beserta anak buahnya telah menjadi berita utama di seluruh saluran berita, keluarga Myers kini diliputi duka atas kecelakaan helikopter yang merenggut salah satu anggota keluarga mereka. Alice sangat terpukul dan sangat syok dengan kepergian sang suami yang terlalu mendadak, ia bahkan mengacuhkan Andrew dan memilih untuk mengurung diri di dalam kamar."Kau memang berengsek, Daniel. Beraninya kau pergi meninggalkan aku sendirian dengan Andrew, apa yang harus aku lakukan tanpa dirimu? Kau memang kejam dan aku sangat membencimu."Alice menanis tersedu-sedu sambil memeluk baju Daniel, ia menciumi baju yang masih menyisakan aroma tubuh sang suami untuk mengobati kerinduannya. Alice bahkan mengacuhkan tangisan putranya yang terus memanggilnya, perempuan bermata biru itu bahkan tidak mau menatap wajah Andrew karena wajah putranya sangat mirip dengan Daniel dan setiap kali ia melihat wajah putranya maka ia kembali teringat akan kematia
Sebuah kamera tersembunyi sedang merekam hubungan intim yang dilakukan oleh Jonathan dan Clara di dalam kamar, tidak satu detik pun kamera itu berhenti merekam adegan panas pasangan yang sedang terbakar api gairah. "FUCK!! Tubuhmu benar-benar sangat nikmat, Clara." Ujar Jonathan sambil terus menghujamkan junior ke dalam inti tubuh sang wanita. "Ahhh, ahhh!! Hujam lebih dalam lagi, Jonathan." Racau Clara. Jonathan semakin keras menghujamkan juniornya ke lubang kenikmatan yang sudah ia incar ketika pertama kali Max mengenalkan Clara, dan ternyata dugaannya benar. Tubuh seksi Clara benar-benar bisa memberinya kenikmatan, Jonathan telah menemukan Helena kedua yang bisa membuatnya kecanduan tubuh wanita dan ia ingin menjadikan Clara sebagai budak pemuas birahinya untuk menggantikan Helena. "FUCK, AAKKKHHHH!!!" Erang Jonathan kencang saat ia mencapai puncak kenikmatan. Jonathan dan Clara terbaring di atas ranjang sambil tertawa menikmati sisa-sisa kenikmatan bercinta yang terasa sangat
"Hei kau, pelayan bodoh!! Apa yang sedang kau lakukan di ruang kerjaku?"Max tiba-tiba datang di saat sang pelayan sedang memasukkan kaset rekaman adegan panas yang dilakoni oleh Jonathan dan Clara, si pelayan itu menelan ludahnya dan tangannya sampai gemetaran karena ia takut ketahuan Max akan tetapi ia berusaha untuk tetap tenang supaya bosnya tidak menaruh curiga kepadanya.Si pelayan berbalik menghadap Max sambil tersenyum. "Maaf, Tuan. Saya sedang bersih-bersih meja anda karena sangat kotor dan berdebu.""Dasar bodoh!! Pergi dari ruang kerjaku dan jangan sembarangan masuk ke sini tanpa izin dariku," hardik Max."Ba ... baik, Tuan."Max mendengkus kesal sambil menatap tajam si pelayan bertubuh kurus yang sedang berjalan melewarinya, tangannya bahkan sudah mengepal dan bersiap menghantam wajah sang pelayan tapi ia urung melakukannya karena hanya akan membuang-buang tenaganya saja. Lelaki berkulit cokelat dengan tubuh tinggi besar itu berjalan mendekati meja kerjanya hanya untuk men
Arizona, beberapa saat sebelum helikopter jatuh."Tuan Daniel, helikopter akan jatuh dan menghantam tebing!!" pekik Rob."Rob, Steve!! Gunakan kursi pelontar untuk keluar dari sini. Ken!! Kita harus melompat keluar, sekarang!!" Titah Daniel cepat."Tuan, pintunya macet dan tidak bisa dibuka." Ken mencoba membuka pintu tapi pintu tidak bisa terbuka"FUUUUCK!! AKU HARUS HIDUP UNTUK ALICE DAN ANDREW!!" Daniel berkali-kali menendang pintu helikopter yang macet setelah helikopter dilumpuhkan musuh dan di tendangan ke 3 yang penuh tenaga, pintu helikopter berhasil terbuka bahkan hampir terlepas."Tuan Daniel, lompaaat!!" Teriak Ken.Steve telah berhasil keluar dari helikopter dengan menggunakan kursi pelontar sedangkan Daniel dan Ken melompat begitu saja tanpa pengaman apapun hingga kedua pria gagah itu terjatuh menghantam tanah dengan sangat hingga keduanya pingsan. Helikopter milik keluarga Myers akhirnya meledak dan hancur setelah menabrak tebing, Daniel beserta dua anak buahnya berhasil
"Aku akan pergi ke markas Max untuk membebaskan Alice dan Andrew," putus Mark saat mereka sedang berkumpul bersama di ruang keluarga. "Mark jangan gila, kau tidak bisa mengambil keputusan dengan terburu-buru seperti ini,' protes Jane. "Jane!! Alice dan Andrew adalah tanggung jawabku setelah kak Daniel meninggal, kalau bukan aku yang menyelamatkan mereka lalu siapa yang akan melakukannya?" Balas Mark. Albert menghembuskan napas kasar, manik abu-abu yang sudah terlihat memudar itu kini menatap nanar lantai marmer sambil menganggukkan kepalanya. "Lalu kau berangkat ke markas Max sebagai seorang polisi atau sebagai penerus klan Myers?" "Apa maksud paman?" Mark mengerutkan keningnya sambil menatap lekat manik abu-abu sang paman. "Kalau kau berangkat sebagai kapten Mark maka kau harus bertindak sesuai dengan SOP kepolisian dan kau harus menangkap musuhmu hidup-hidup untuk melakukan proses persidangan, tapi jika kau berangkat sebagai Mark Myers maka kau harus membantai semua musuhmu tanp
Helikopter yang dikemudikan oleh Steve tiba-tiba saja muncul dan hal itu diluar rencana Daniel yang seharusnya menyerang markas Max dengan sembunyi-sembunyi, berbagai serangan mematikan sudah terencana di otak sang CEO akan tetapi rencana itu buyar seketika saat ia mendapatkan laporan dari sang mata-mata. Daniel bersama dengan kedua anak buahnya tidak memiliki banyak waktu tersisa karena nyawa Andrew sedang berada dalam bahaya."WHAT A MOTHER FUCKER!! MAX AKAN MELEMPAR ANDREW DARI GEDUNG!!" Umpat Daniel penuh amarah setelah ia mendapatkan pesan singkat dari sang pelayan."Kita perlu air mattress, Tuan. Saya akan menelepon 911," ucap Ken."TERLALU LAMA!! Max tidak akan mau menunggu, keparat bodoh itu tidak akan segan membunuh Andrew," sengit Daniel."Lalu kita harus bagaimana, Tuan? Kita tidk bisa melompat dari helikopter untuk menyelamatkan tuan Andrew," timpal Steve."Ya, benar!! Aku akan melompat dengan menggunakan tali pengaman," ujar Daniel yang baru saja mendapatkan ide.Daniel
Daniel berlari menuju ke jendela lalu melompat keluar sebelum sebuah granat kembali meledak dan meruntuhkan lantai teratas gedung, tubuhnya meluncur cepat ke bawah dari ketinggian puluhan meter tanpa dukungan alat pengaman apapun di tubuhnya. Daniel pun hanya bisa pasrah dan kali ini ia tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan dirinya sendiri, tubuh Daniel terjatuh lalu memantul di atas matras udara berukuran sangat besar."Medis!!"Mark berlari mendekati Daniel yang masih terbaring di atas matras udara, ia menepuk pipi Daniel untuk menyadarkan sang kakak. "Kak Daniel, apa kau baik-baik saja? Cepat buka matamu," ucapnya."Dasar bodoh!! Kau ingin menyadarkan aku atau kau ingin menampari wajahku?" Kesal Daniel tapi dengan suara yang lirih.Mark tertawa dan ia sangat lega setelah mendengar omelan kakaknya. "Syukurlah"Aku akan membalasmu nanti begitu kedaanku sudah pulih karena sedang ini aku tidak punya tenaga untuk memukul kepalamu," timpal Daniel.Daniel dipindahkan ke brankar
"Siapa yang akan menikah? Apa kau ingin menikah lagi?!" Pekik Alice sembari menyingkirkan kepala sang suami dari atas tubuhnya."Lagii ....? Kau selalu saja marah-marah tidak jelas tanpa mau mendengarkan ucapanku sampai selesai," protes Daniel."Lalu kamu ingin menyiapkan pernikahan siapa memangnya? Apa kau selama ini bermain dengan wanita di belakangku saat menghilang? Jawab," semprot Alice sambil memukul dada Daniel.Daniel langsung menindih tubuh telanjang Alice dengan tubuhnya dan ia mengunci kedua tangan Alice di atas kepala sang istri hanya dengan satu tangannya. "Diam dan dengarkan ucapanku baik-baik," pintanya.Alice memiringkan kepalanya ke kanan lalu berkata. "Tidak mau.""Lihat mataku, Alice!! Kalau kau masih menolaknya, aku akan menggigit puting payudaramu," ancam Daniel, ia melahap puting payudara Alice dan bersiap untuk menggigitnya."Iya, iya!! Cepat katakan," ucap Alice, menyerah.Daniel menyentil dahi Alice. "Dasar istri pencemburu!! Apa kau sudah lupa kalau kau memil
"Mark!! Mark!! Bagaimana ini?!" Pekik Mia setelah melihat ada yang tidak beres dengan barang bawaannya.Mark yang baru masuk ke kamar mandi langsung berlarian mendekati Mia dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana dalam lumayan ketat hingga junior gagahnya terlihat menyembuk dan membuat Mia berteriak semakin histeris."Mia!! Ada apa?" Tanya Mark kebingungan."Bajuu ... bajumu mana? Kenapa kau telanjang?" Ujar Mia dengan tubuh gemetaran.Mark tersenyum lalu ia menangkup pipi Mia dengan kedua tangannya yang ia tekan dengan lembut sehingga pipi istrinya terlihat sedikit menggembung. "Buka matamu dan lihat aku," titahnya."Tidak mau, kau sedang telanjang dan aku tidak mau melihatmu," tolak Mia sambil menggeleng cepat."Kita sudah menikah, Mia. Lalu apa yang kau takutkan?" Ucap Mark. "Sekarang cepat buka matamu," titahnya kemudian yang lagi-lagi langsung ditolak oleh istrinya."Aku belum pernah melihat pria telanjang sebelumnya," ucap Mia yang sudah hampir menangis."Oke, maafkan
"Jane hamil? Tapi ... bukankah program bayi tabung kami gagal?" Tanya Ryo kepada sang dokter dengan ekspresi wajah pasrah."Tidak, tuan Myers. Sekarang istri anda sedang hamil dan siapa yang mengatakan program bayi tabung anda gagal, Tuan?" Jawab sang dokter."Ryo!! Akhirnya kau akan memiliki anak sendiri," ujar Daniel sambil memeluk erat sepupunya yang masih tertegun tidak percaya dengan ucapan sang dokter."Tapi, Daniel. Aku masih belum percaya, tolong cubit aku dan katakan kalau aku tidak sedang bermimpi," ucap Ryo.Alice berjalan mendekati Ryo dan tanpa basa-basi ia langsung mencubit pinggang Ryo bahkan sampai memelintirnya ke samping. "Bagaimana? Apakah rasanya sakit?" Tanyanya gemas."Aaaakkkkkkkkhhh, Alice!! Sakit," pekik Ryo kencang."Itu berarti kau tidak sedang bermimpi, bodoh!! Kau akan menjadi seorang ayah," ujar Alice."Dan aku akan menjadi seorang paman," timpal Daniel berseru senang."GOD!!" Ryo memeluk Daniel lalu ia bergegas duduk di tepi ranjang memeluk Jane erat sam
"Menikah? Jadi, kau benar-benar akan menikahi Mia?" Tanya Daniel memastikan."Ya, aku akan menikah dengan Mia dan aku membutuhkan berkat dari keluargaku," jawab Mark. "Aku tahu Mia bukan dari keluarga kaya dan tidak sesuai dengan harapan kak Daniel tapi ... aku mencintainya dan aku ingin menghabiskan hidupku bersama dengan Mia," lanjutnya."Dasar anak bodoh!! Memangnya sejak kapan aku mempermasalahkan tentang status Mia, asalkan kau bahagia maka itu sudah lebih dari cukup," ucap Daniel sambil memeluk Mark."Selamat Mark," ucap Jane.Alice keluar dari kamar mandi setelah mendengar suara ribut -ribut. "Ada apa ini? Kenapa kalian berpelukan? Apakah kau naik pangkat, Mark?" Tanyanya."Bukan kenaikan pangkat, tapi ini." Daniel memberikan undangan pernikahan Mark kepada Alice sambil menunggu reaksi yang akan ditunjukkan oleh istrinya."Oh my God!!! Apakah ini benar? Mark akan menikah dengan Mia?" Pekik Alice sambil menatap Daniel dan Mark bergantian, ia sangat terkejut setelah membaca undan
"Alice sedang dioperasi karena rahimnya mengalami masalah dan bayi kami harus segera dikeluarkan atau nyawa mereka berdua dalam bahaya," jelas Daniel dengan ekspresi wajah yang depresi.Ryo duduk tepat di samping Daniel untuk memberikan support serta kekuatannya kepada sang sepupu, ia berusaha menenangkan kegundahan serta kegelisahan hati Daniel dengan cara menepuk pundak sepupunya."Alice adalah wanita yang kuat dan tangguh jadi kau tidak perlu merasa khawatir. Bayimu dan istrimu pasti baik-baik saja," ucap Ryo."Tapi Alice sudah keguguran dua kali, kali ini aku benar-benar takut kehilangan salah satu dari keduanya, Ryo. Apalagi tubuh Alice sangat lemah dan ...." Ucapan Daniel terhenti dan tiba-tiba lidahnya terasa kaku yang membuatnya tidak bisa lagi berkata-kata."Daniel, semuanya akan baik-baik saja. Percayalah kepadaku," ucap Ryo.Beberapa menit berlalu dengan sangat lambat dan membuat Daniel menjadi gila karena tidak kunjung mendapatkan kepastian kondisi istri serta bayinya, ota
"YEEESSS!! IT'S BABY GIRL!!" Daniel melompat senang setelah mengetahui jenis kelamin calon anaknya.Image dingin dan kejam tidak lagi terlihat di wajah sang CEO gagah, Daniel terlihat layaknya suami dan ayah pada umumnya yang terlihat begitu bersemangat karena tak lama lagi ia akan bisa menimang bayi kecil yang lucu dan cantik."Thanks, God!! Thanks, Babe." Daniel memeluk erat dan menciumi seluruh wajah sang istri sebagai bentuk rasa terima kasihnya kepada wanita yang selama ini selalu memberikan kebahagiaan untuknya."Kau terlihat sangat bahagia," ucap Alice."Tentu saja aku sangat bahagia karena semenjak kau datang dalam hidupku, semua harapan dan keinginanku terpenuhi. Kau telah memberiku seorang putra yang luar biasa dan sekarang kau memberiku seorang putri," ucap Daniel dengan wajah yang memerah dan air mata yang terus berlinang membasahi pipinya."Daniel, Alice. Selamat ya, akhirnya kalian mendapatkan anak perempuan. Yeeey," ucap Ryo.Daniel memeluk Ryo erat lalu ia berkata. "T
"Sekarang jawab pertanyaanku baik-baik, apa kau mendekati Mia hanya karena gadis itu mirip dengan Alice?" Tanya Daniel sambil menatap Mark dengan tatapan penuh selidik."Apa maksud kak Daniel? Aku sudah lama melupakan Alice tapi kenapa kakak malah menuduhku seperti itu," timpal Mark."Aku bertanya karena aku melihat kemiripan antara Alice dan Mia," jawab Daniel."Ah!! Jadi hanya karena kemiripan warna bola mata, rambut dan juga bentuk tubuh makanya kak Daniel menuduhku masih memiliki perasaan terhadap Alice? Jangan berpikiran konyol seperti itu," ujar Mark sambil tersenyum kecut."Baik kalau begitu, satu hal lagi yang ingin aku tanyakan kepadamu tentang Mia," ucap Daniel."Apa itu?""Apa kau tahu tentang asal-asul Mia? Pekerjaannya yang dulu sebagai pencopet?" Tanya Daniel yang membuat Mark terhenyak. "Mark, pikirkan lagi masak-masak. Masih banyak gadis yang lebih baik di luar sana," lanjutnya."Aku tahu semuanya dan aku tidak akan pernah mundur, semua orang punya masa lalu dan aku ya
"Apa katamu? Mia pembunuh? Jangan sembarangan bicara atau aku akan membuat kakimu lumpuh selama-lamanya," ujar Daniel yang kembali menekan pisau di paha Carl hingga pemuda itu mengerang semakin kencang. "Mia, apa kau mengenal pria berengsek ini?" Tanyanya kepada Mia."Tidak, Tuan Myers. Saya baru sekali ini melihatnya jadi mana mungkin saya mengenalnya," jawab Mia."Fuck you," umpat Daniel penuh emosi."Akkkhh!! Bohong!! Gadis itu bohong, dia yang telah membunuh kakakku!! Dia adalah pencopet dan dia mencuri dompetku yang berisi uang untuk biaya operasi kakakku yang mengalami kecelakaan," jelas Carl.Daniel melirik Mia, dan ia melihat sang gadis menunjukkan reaksi terkejut setelah mendengar pengakuan Carl akan tetapi Daniel masih belum sepenuhnya percaya dengan ucapan Carl."Mia, apakah yang dikatakan pria ini benar?" Tanya Daniel.Mia hanya terdiam sambil menatap nanar wajah Carl dan mengingat-ingat kembali semua nama korban yang telah ia copet. "Siapa nama panjangmu?" Tanyanya kepad
"Daniel, bisakah kau jelaskan maksud ucapan Mark barusan? Aku rasa otakku sudah sudah dipenuhi oleh bayangan Jane makanya aku jadi sulit mencerna ucapan Mark," pinta Ryo sambil menatap punggung Mark yang kian menjauh.Daniel menghela napas panjang seraya memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Aku rasa si bodoh itu kali ini benar-benar serius dengan Mia, aku bisa melihat kesungguhannya dari pancaran mata serta caranya berbicara," ucapnya."Aahh!! Jadi begitu, sekarang aku mengerti dan hey!! Bukankah kita harus membuat pesta untuk merayakannya?" Ujar Ryo penuh semangat."Apa kau ingin kepalamu aku pukul? Kenapa kau malah memikirkan pesta sementara Mark sedang terkena masalah, daripada kau memikirkan sebuah pesta bukankah lebih baik kita kirimkan dulu beberapa pengacara untuk membela Mark," timpal Daniel."Oke, sorry. Aku akan menghubungi pengacara sekarang juga untuk membantu Mark," ucap Ryo sambil mengotak-atik ponselnya untuk mencari kontak pengacaranya.Daniel berjalan mas
Nasib sial kini menimpa Mia yang baru sehari bekerja di perusahaan Myers, ia harus menyelesaikan pekerjaan yang sangat banyak hingga ia terpaksa pulang larut malam dan bus yang terakhir sudah lewat sehingga gadis cantik bertubuh langsing itu terpaksa pulang dengan jalan berjalan kaki menuju ke apartemen MYS yang jaraknya lumayan jauh dari perusahaan Myers.Mia tersesat, ia melewati jalan berbahaya dan rawan kejahatan. Langkah kaki Mia terhenti dan ia langsung berbalik arah saat melihat beberapa anggota gengster yang sedang minum-minum di jalan. Kesialan Mia dimulai saat anggota gengster itu melihatnya dan kini sedang mengejar sang gadis."Apa yang kalian inginkan? A ... aku tidak punya uang jadi tolong jangan ganggu aku," ucap gadis cantik bermata biru tersebut."Tidak ada uang tidak masalah, karena kami hanya butuh tubuhmu untuk menghangatkan tubuh kami dari dinginnya angin malam," ucap salah satu pria."Jangan mendekat!! Tolong, biarkan aku pergi dan aku janji tidak akan melaporkan