All Chapters of SAHABATKU DI RUMAH MERTUA: Chapter 61 - Chapter 70

85 Chapters

Kok Bisa Kebetulan Begini?

Dinar yang sudah bangun, perlahan mengambil ponselnya.Baguslah.Senyum tersimpul kala membaca pesan yang ada di aplikasi berwarna hijau.“Sayang, kamu sudah bangun?” tanya Gifar dengan suara parau.Dinar tersentak, lantas menoleh sambil menyunggingkan senyuman walau agak kaku.“Iya, Mas. Bagaimana tidurmu? Nyenyak?” Ponsel yang digenggam, diletakkan kembali di nakas.“Iya, karena ada kamu.”Dinar mendekat. Kemudian, memeluk lelaki yang kini sudah menjadi suaminya.“Pagi-pagi sudah lihat HP? Ada informasi apa?” tanya Gifar lagi seraya memeluk istri barunya.“Nggak ada. Hanya iseng. Kamu juga sudah melihat isi HP-ku kan, Sayang?”Bola matanya bergulir menatap lelaki itu.“Iya, aku percaya kok. Tanpa harus membuka HP-mu aku juga nggak masalah. Tapi, kamu sendiri yang menyodorkannya terus-terusan.”“Biar hubungan kita langgeng, Mas. Nggak ada yang ditutup-tutupi.”Gifar tak menjawab. Ia mendaratkan beberapa kali kecupan ke wajah Dinar.Waktu itu, semua jejak digital sudah kupindah ke tem
Read more

Diduga Pelaku

“Bu! Astagfirullah! Ibu!”Seketika, Gifar panik. Orang tua yang begitu disayangi kehilangan kesadaran.“Ibu!”Lelaki itu menggoncangkan badan ibunya berharap Laela akan sadar kembali. Namun, semua sia-sia.“Ibu harus dibawa ke rumah sakit, Mas!” Dinar tak kalah panik.“Iya! Ayo, cepat, kita bawa Ibu ke rumah sakit!”Gifar malah sibuk mencari kunci mobil yang lain mengingat mobil yang biasa dipakai memang sedang ada di bengkel. Sesuai perkataannya tadi.“Mohon maaf, Pak Gifar. Kami harus segera membawa Anda ke kantor untuk memenuhi proses hukum.”Seorang pihak kepolisian kembali mengingatkan tugasnya berada di rumah Gifar saat ini.“Aku akan antar ibuku ke rumah sakit dulu. Setelah itu, aku akan datang memenuhi panggilan walau aku nggak pernah menculik siapa-siapa!”Tatapan Gifar begitu tajam. Saat ini, perasaannya begitu berkecamuk. Padahal, ia mengharapkan kebahagiaan setelah pernikahan terjadi. Ini malah kebalikannya.“Baik, Pak. Kami akan menugaskan salah satu personil untuk mendam
Read more

Tidak Mengaku

“Apa maumu, Gi! Ha! Beraninya menculik keponakanku! Apa otakmu nggak dipakai? Masih saja menyakiti Khumaira! Bukannya kamu sudah punya calon istri? Tapi, apa ini, ha! Memangnya kamu pikir, dosa yang dulu sudah terampuni hingga dengan bodohnya membuat dosa yang baru seperti sekarang? Awas, kalau Akra sampai terluka!”Kerah dicengekeram. Haikal melotot sambil mengungkapkan kekesalannya di depan Gifar. Napasnya yang memburu tampak dari gerakan dada yang naik-turun. Bahkan Gifar begitu merasakan aura kemarahan dari mantan iparnya itu.Tak kalah kesal, Gifar berusaha melepaskan cengkeraman itu. Tuduhan yang digaungkan oleh banyak pihak membuat darahnya seakan mendidih. Ia tak mau memperpanjang masalah ini, karena dia merasa tidak melakukan apa-apa.Pihak kepolisian membantu Gifar melepaskan diri dari cekalan tangan yang begitu kuat. Tentu karena ingin kondisi tak semakin memanas dan tidak ingin terjadinya baku hantam yang akan merugikan banyak pihak.“Jangan membuatku semakin marah!” ketus
Read more

Kasihan

Dinar, kasihan dia. Baru saja menikah, malah sudah dikecewakan seperti ini. Gifar memang keterlaluan. Buat apa masih saja melakukan hal bodoh macam ini?Meski tahu kalau suami dari wanita itu adalah terduga pelaku yang kini sedang ditahan, Akmal tak tega kalau pura-pura tidak melihat keberadaan Dinar yang teramat memilukan. Apalagi, wanita itu merupakan salah satu karyawan yang setia mengabdikan diri di perusahaannya, lelaki itu makin bersimpati kepadanya walau sama-sama terluka oleh orang yang sama.“Mbak Dinar, kenapa masih ada di sini? Bukankah lebih baik kamu pulang?” ujar Akmal seraya mendekati.Dinar yang mendengar sapaan dari seseorang yang dikenal seketika menghapus air mata. Ia menoleh dan berusaha menunjukkan sikap yang tegar.“Aku … aku hanya ingin menengkan diri, Pak.” Air mata tetap terjatuh.“Kamu pasti sangat kecewa. Aku berusaha memahaminya walau kamu sekarang adalah istrinya Gifar. Tapi, dia memang laki-laki yang keterlaluan. Aku pikir, dia akan membahagiakanmu, tapi
Read more

Hampir Dilecehkan

“Oh, jangan galak-galak seperti itu dong. Kamu ini janda kan? Apa nggak kangen dengan belaian seorang lelaki? Ayolah, jangan sok suci. Aku akan memaafkan semua tindakanmu tadi yang sempat membuatku kesal.”Bowo melangkah perlahan mengikuti pergerakan Linda. Senyuman nakal tergambar di bibir hingga membuat wajah lelaki itu makin mengerikan. Ya, di mata Linda, Bowo seperti orang mesum yang sedang memburu mangsa.“Aku bilang tidur! Jangan berani-berani mendekatiku! Mundur!” bentak Linda berusaha untuk mengatur suaranya agar tidak bergetar karena takut.“Ayolah. Nikmati malam ini bersamaku. Walau awalnya aku nggak tertarik kepadamu, ternyata, boleh juga kalau dicoba mumpung kita hanya berdua.”Tangan Bowo berusaha menyentuh pundak Linda. Namun, langsung ditepis.“Jangan menyentuhku! Menjauhlah! Jangan macam-macam kepadaku!”Tawa malah terdengar. Bowo yang yakin akan mendapatkan mangsanya sengaja mengulur waktu agar gairahnya semakin terpancing. Sikap Linda yang enggan didekati, membuat le
Read more

Berdua di Hotel

“Kenapa Akmal mengajak istrinya Gifar? Mau ke mana mereka? Kalau memang tidak terjadi apa-apa, kenapa ponselnya nggak aktif? Ada apa sebenarnya?”Di dalam mobil, Haikal berbicara sendiri sambil memegangi pelipis. Ia sudah berusaha menghubungi Akmal berkali-kali. Namun, semua nihil. Akmal masih belum mengaktifkan sambungan datanya.“Apa Akmal hanya ingin mengantarkan istrinya Gifar pulang? Tapi, kenapa dia seperhatian itu? Aku tahu dia salah satu karyawan di perusahaannya, tapi nggak perlu sampai segitunya kan?”Akmal sudah pernah menceritakan kalau Dinar adalah salah satu karyawan di perusahaannya. Apalagi memang pernah bertemu di acara ulang tahun Akra. Namun, ia sengaja menutupi kalau Dinar pernah mengajak berta’aruf. Ya, karena bagi Akmal, hal semacam itu tak perlu dibicarakan. Apalagi, sejak dulu lelaki itu memang mencintai adik perempuan Haikal satu-satunya.Embusan napas kasar keluar dari mulut. Haikal bingung harus mencari Akmal ke mana. Ia juga takut, kalau ternyata ucapan-uca
Read more

Pakaian Acak-acakan

“Khuma, bagaimana kamu tahu Akmal ada di hotel ini?”Haikal sampai ditujuan lebih awal. Namun, ia menahan diri sampai adiknya datang. Ketika melihat adik beserta kedua orang tuanya sampai, ia bergegas menemuinya dan menyampaikan tanda tanya yang mengendap di kepala.Khumaira menarik napas dalam-dalam, lalu membuangnya perlahan sebelum menjawab pertanyaan yang terlontar dari mulut Haikal.Untuk beberapa waktu, Khumaira menceritakan sambil menahan sesak di dada. Haikal juga merasa emosi sebab yang tadi dilihat di CCTV memang Akmal yang mengajak Dinar masuk ke mobil.“Ayo, kita datangi mereka. Aku nggak menyangka kalau Akmal berani berbuat macam ini,” ketus Haikal.“Kita belum tahu kebenarannya, Mas. Kamu jangan emosi dulu,” pinta Khumaira meski pikirannya sudah dihantui pengalaman di masa lalu.Haikal tak menjawab. Ia hanya mendengus kesal.Setelah berdiskusi dengan pihak hotel, mereka sudah berada di depan pintu kamar yang disewa oleh Dinar. Jantung terpacu hebat. Semua kekhawatiran da
Read more

Aku Jujur

“Kenapa ceritamu bertolak belakang sama yang Dinar ceritakan, Mal? Kamu jangan berbohong, Mal. Untung saja Dinar nggak langsung melaporkanmu ke polisi. Jadi, jujurlah sama kami.”Haikal sudah begitu mempercayai cerita yang dilontarkan oleh Dinar lewat Halimah.“Aku jujur, Kal. Memangnya aku harus ngomong apa lagi?” Suaranya memelas. Kemudian, pandangannya berpindah ke arah istrinya yang masih terisak.“Kamu berusaha memperkosa Dinar kan? Buat apa kamu melakukannya? Aku tahu, kalau kamu benci sama Gifar. Tapi, nggak harus melakukan semua itu, Mal. Kamu juga jangan mengarang cerita karena sudah jelas apa yang kami lihat saat datang ke kamar hotel. Aku juga melihatmu yang mengajak Dinar masuk ke mobilmu di CCTV sekitar parkiran kantor polisi, Mal. Aku nggak mau mempercayainya, tapi semua bukti kesalaham mengarah padamu, Mal.”Haikal berbicara dengan nada tinggi. Ia marah bercampur kecewa sebab orang yang dipercaya untuk membahagiakan adik perempuan satu-satunya itu malah bertindak sepert
Read more

Anda Siapa?

Orang yang mengendarai motor itu adalah seorang laki-laki. Ia menghentikan motornya tepat di depan Linda. Orang itu memakai helm dan kaca berwarna gelap menutup rapat wajahnya. Namun, ia seolah memperhatikan Linda dengan sangat teliti. Gerakan kepalanya sekarang seakan memperhatikan Akra pula yang masih terlelap.Linda agak takut. Ia berusaha melindungi Akra sambil melangkahkan kaki untuk menjauhi orang asing itu.“Bu! Tunggu!” cegah lelaki itu seraya membuka kaca helm.Linda yang sudah takut bersikap tak acuh. Ia tetap melangkahkan kaki agar terhindar dari orang itu.“Apa Anda Bu Linda?” tanya orang itu lagi dengan suara yang agak ditinggikan.Seketika itu, Linda menoleh. Ia juga penasaran dengan orang itu. Ditambah lelaki itu tahu namanya. Dari suaranya, dia bukan salah satu penculik yang tadinya berkomplot dengannya.“Bisakah kita bicara sebentar? Sepertinya, aku mengenali anak yang Anda bawa,” ujar lelaki itu yang ternyata Riko.“Anda siapa? Kenapa tahu nama saya?” tanya Linda mas
Read more

Permintaan Konyol

“Aku baru saja menikah, tapi suamiku malah menculik anak mantan istrinya yang merupakan istrimu. Bagaimana aku tega berbohong dan memfitnahmu, Pak Akmal? Aku yang sudah terluka bertubi-tubi, tapi masih berusaha memikirkan nama baikmu. Aku masih bisa memikirkan untuk membicarakan semua kejadian ini secara kekeluargaan. Kalau pun kamu masih menginginkanku, caranya bukan seperti itu. Apalagi menuduhku yang telah memfitnahmu.”Dinar berbicara sambil terisak.“Aku ke kamarmu hanya numpang ngecas! Aku nggak pernah ngomong seperti itu! Aku nggak pernah berusaha menyentuhmu, Dinar!”Urat di leher tampak jelas. Akmal yang kepalanya masih diperban, tak kuasa untuk menahan amarahnya.“Mal! Kamu nggak usah berbohong, Mal!” hardik Haikal ketika melihat Dinar makin terisak.“Bohong apa, Kal? Dia yang sedang memfitnahku!” Tunjuk Akmal ke arah Dinar. “Walau dulu aku menolak ta’arufnya, aku nggak menyesal sama sekali. Aku hanya kasihan saat melihatnya menangis sendirian di luar kantor polisi. Dia juga
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status