"Dengar, Arxen. Jika pria itu membuatmu kesal, kau bisa melawannya." Arxen melihat Bellanca yang duduk tepat di depannya. Di dalam kereta megah yang tengah berjalan menuju ke istana kaisar yang letaknya cukup jauh untuk berjalan kaki, wanita yang malam ini merias diri dengan sangat cantik dilengkapi dengan gaun dan permata indah itu memberi Arxen nasihat-nasihat yang sebenarnya tidak pantas keluar dari mulut seseorang yang berstatus sebagai permaisuri. Tapi, Bellanca benar-benar terlihat serius dengan semua ucapannya."Ah, tapi jangan memukulnya atau menyerangnya dengan sihir. Walau bagaimana pun, dia masih belum kita tendang dari takhta." Bellanca mewanti-wanti dengan senyum menawan di wajahnya. "Lawan saja dengan kata-kata yang menyakitkan. Jika hanya segitu, aku masih bisa melindungimu dengan statusku dan juga keluarga Erphaus."Arxen sudah tahu kalau Bellanca membenci kaisar. Arxen pun juga sangat membenci pria itu sampai ingin membunuhnya. Tapi seperti yang Bellanca bilang, kais
Baca selengkapnya