Home / Rumah Tangga / Papa Baru untuk Anakku / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Papa Baru untuk Anakku: Chapter 121 - Chapter 130

141 Chapters

121. Kenapa?

“Ayo, Sayang.”“I-iya,” sahut Lily agak terbata. Dia pun menoleh dua orang tadi. “Kami permisi.”              Diperlakukan manis seperti tadi jelas membuatnya tersentuh. Lily tersenyum sembari melihat tangannya yang masih digenggam oleh Keenan. Hingga sampai di area parkiran barulah tautan tangan mereka terlepas.“Kenapa, Sayang?”Lily menggeleng pelan. “Makasih ya, Bang.”Seketika dahi suaminya itu langsung berkerut. “Untuk?”“Ya. Abang sudah mau memperkenalkanku pada mereka tadi.” Lily terkekeh samar kemudian mendongak setelahnya. Kedua mata indah itu tampak berkaca-kaca. Dia kembali teringat perlakuan mantan mertuanya yang sering melarang Adrian untuk mengajaknya ke pesta atau jamuan makan dengan para kolega bisnis.“Kau adalah istriku. Itu adalah kewajiban yang seharusnya kulak
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

122. Karena ...

Sejak pertemuan di Bali, Lily jadi tahu bahwa alasan Keenan menikah dengannya bukan untuk mendapatkan warisan. Terbukti dari respon keterkejutan seluruh anggota keluarga pria itu. Rasa penasarannya semakin besar usai sang suami sempat menyinggung sebentar mengenai hal tersebut.“Apa itu penting?” ucap Keenan balik bertanya.“Tentu,” jawab Lily cepat. “Aku dulunya seorang janda. Punya anak satu pula. Untuk urusan wajah dan karir, pasti lebih baik dibandingkan dengan wanita lain di luaran sana. Lisna contohnya. Atau … wanita yang tadi kita temui barangkali. Kenapa harus aku?”“Perumpamaanmu salah besar, Sayang.”“Terus?” Lily menjauhkan tubuhnya yang tadi hampir dipeluk Keenan. Dia ingin menatap wajah sang suami untuk melihat kejujuran dari jawaban atas pertanyaannya barusan. Keenan berdehem singkat. Dia tersenyum sembari menatap wanitanya dengan penuh damba. Lantas mengecup bibir manis itu berulang kali sebelum kemudian bersuara lagi.“Istriku memang cerdas,
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

123. Menjelang Resepsi Pernikahan

Suara bernada tinggi barusan membuat Lily yang hendak bergabung seketika menghentikan langkahnya. Wanita itu membeku dengan jantung yang berdetak cepat. Apalagi saat melihat kilatan amarah yang muncul di wajah Dimas. Baru sekarang dia melihat mantan atasannya tersebut berucap lantang. “Sayang?” Keenan yang menyadari keterkejutan sang istri lantas segera bangkit dari duduknya. Tak pelak melemparkan tatapan tajam penuh peringatan pada Dimas dan cepat menghampiri Lily. “Sebaiknya kau bersiap-siap sekarang. Sebentar lagi aku akan mengajakmu ke butik.” “I-iya,” jawab Lily seraya mengangguk pelan. Tahu bahwa sang suami melarangnya untuk berbuat apa-apa. Tak hanya Lily saja. Bahkan Keenan memberikan kode pada Mbok Jum agar tidak ada pelayan yang melintas di ruang tengah. Jadilah kini hanya tinggal dia dan Dimas yang ada di sana. “Maaf,” ungkap Dimas yang kemudian mengulum senyum. “Aku hanya kecewa karena keadaan. Mungkin kalau aku dilahirkan kaya raya sepertimu situasi bisa
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

124. Ruang Rahasia Keenan

“Kenapa tidak ambil gaun yang pertama tadi saja?” tanya Keenan dengan senyuman liciknya.“Enggak usah sok mancing ya, Bang.” Lily memberengut kesal. “Aku udah pilih yang aman kok. Modelnya tetap sabrina, tapi lengannya pendek. Enggak yang aneh-aneh juga.”Keenan pun tergelak. “Kau takut kalau aku akan melahapmu di depan banyak orang? Di luar negeri sana bahkan biasa saja.”“Udah ya. Jangan mulai lagi,” sanggah Lily cepat. “Sekarang kita mau ke mana? Ke kantor dulu ‘kan ya?”“Iya, Sayang. Kau pintar sekali.” Lily hanya meresponnya lewat gumaman asal. Setelahnya dia diam sembari melihat sang suami yang mulai sibuk membahas pekerjaan dengan Bagas via telepon. Hingga saat mobil yang membawa mereka sudah sampai di PT. Alexander Group barulah Keenan menyudahi pembicaraannya. Ini bukan kali pertama Keenan membawa Lily ke sana. Jadi tak heran jika semua karyawan sudah tahu siapa wanita cantik itu. Terlebih sebelumnya Bagas selaku sang asisten telah memberikan undan
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

125. Semua Karena Lily

Garis senyum yang semula terlukis di wajah cantiknya kini berganti menjadi raut keterkejutan. Lily menarik paksa kedua sudut bibirnya sembari mengangguk pelan. Sementara Keenan kini sudah mengelus pundak kanan wanita cantik itu lalu mengecup singkat di bagian sana.“Maafin Mas ya.”“Mas enggak salah kok,” gumam Lily yang kemudian menoleh ke arah Adrian dan Keenan secara bergantian. Lalu pandangannya mengarah ke tempat semula. “Aku bisa ngerti.”Adrian tersenyum kecut. “Farel sudah di dalam. Dia disambut baik oleh keluarga baru kamu.” Suaranya mulai terdengar serak. “Beda sekali ya dengan di keluarga mas waktu itu. Dan bodohnya Mas memang enggak punya power apa-apa untuk belain kamu dan Farel.”“Sudahlah. Jangan lagi membahas kenangan yang tidak penting. Masuklah dulu.” Keenan yang sedari tadi diam akhirnya membuka mulut juga. Suara celotehan dan tawa riang sudah terdengar dari jarak kejauhan. Tampak ruang tengah kini telah dipenuhi oleh semua anggota keluar
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

126. Perkara Bibit?

“Abang?” Lily mengembuskan napas pelan karena panggilannya tadi direspon oleh Keenan. Wanita itu berjalan cepat lalu menyentuh lengan sang suami.“Kau?”“Iyalah. Memangnya siapa lagi?” tanya Lily yang sudah cemberut. “Aku tadi manggil Abang. Lihatin apa sih?” Dia bahkan ikut memandang ke berbagai arah. Tak ada apapun yang mencolok di sana.“Tidak ada apapun, Sayang. Aku hanya ingin membalas pesanmu yang tadi. Bagaimana kalau dengan bahasa tubuh saja, hemm?” Keenan berdalih lalu menyatukan bibir mereka dengan cepat. Memagutnya mesra hingga berakhir dalam beberapa detik. Dalam hati dia masih memikirkan kenapa Adrian dan Lisna bisa saling mengenal. Namun, atensinya buyar saat melihat jejak cinta yang sengaja ia lihat di dada sang istri.“Kenapa dilihatin terus?” rajuk Lily yang kembali menarik kaus kebesarannya. “Tadi tuh aku enggak nyaman loh harus tegak posisinya. Karena kalau bungkuk jadinya kelihatan. Menyebalkan memang Abang.”“Kau seksi, Sayang.” Keenan mendesah pela
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

127. Resepsi Pernikahan

“Dimas, jaga sikapmu! Jangan memancing emosi Keenan!” bisik Lisna yang lekas mencubit gemas pinggang pria di sampingnya itu.Dimas pun terkekeh. Terlebih saat melihat wajah Keenan yang mulai memerah. “Aku hanya bercanda.” Dia mengerdip cepat lalu segera kabur dengan hati yang senang karena selalu berhasil mengerjai sahabat masa kecilnya itu. Sementara Lily menghela napas pelan lalu mengusap-usap lengan kiri suaminya.“Suami aku ini pemarah banget ya. Jangan gitu dong. Nanti cepat tua.”“Salahmu sendiri,” tukas Keenan dengan wajah masamnya. “Kau sangat cantik. Jadi sainganku ada di mana-mana.”Lily pun membalas, “Abang juga. Lihat para wanita di sana! Semua terlihat iri. Mereka kesal karena pria tampan ini sudah beristri.” Keduanya terkekeh lalu kembali dalam posisi siaga ketika hendak menyapa para tamu yang lain. Sesekali Lily menanyakan keadaan Farel pada Bagas yang saat ini ditugaskan khusus menjadi penjaga sang anak. Banyak ucapan selamat d
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

128. Luka Lama Keenan

Sontak sang mommy tersentak kaget dan menarik tangannya. Lily pun terkesiap lalu menoleh ke arah Keenan yang kini berjalan mendekati mereka.“Kaki aku lecet, Bang. Jadi mommy olesin salep biar mendingan,” ringis Lily yang juga ngeri sendiri melihat wajah garang suaminya.“Iya, Nak. Mommy cuma mau bantuin istri kamu aja kok.” Keenan mengangguk cepat. Sadar bahwa dia sudah salah paham. Setelahnya sang mommy melanjutkan pemberian salepnya di kaki Lily yang lain.“Makasih ya, Mom,” ucap Lily yang langsung diangguki wanita paruh baya yang sudah berwajah sendu itu. Dia lantas melirik sang suami. “Abang belum minta maaf ke mommy. Abang ‘kan sudah salah sangka.”“Maaf,” ujar Keenan dengan suara datarnya.Lily pun berdecak pelan usai mendengar pernyataan maaf yang sepertinya tidak tulus barusan. “Masa gitu sih, Bang?”“Ck. Kau mau aku bagaimana lagi? Ini sudah malam. Sebaiknya kita istirahat,” tukas Keenan yang hanya melirik sekilas sang mommy.Lily hendak menyangka
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more

129. Rayuan Lily

“Keenan tidak akan setuju, Sayang.” Ucapan mengandung makna penolakan tersebut membuat hati Lily terenyuh. Dia menggeleng lemah lalu berkata, “Mommy bilang kalau dia sangat mencintaiku ‘kan?” Anggukan sang mertua yang begitu cepat membuatnya berucap, “Mari kita buktikan nanti.” Sarapan pagi kali ini benar-benar berbeda karena untuk pertama kalinya Lily menyajikannya untuk keluarga Keenan. Wanita itu terlihat gugup saat melihat ekspresi wajah masing-masing mareka yang mencicipi hasil masakannya.“Bagaimana? Ini enak sekali bukan?” tanya mommy Keenan pada mereka. Sang kakek sebagai orang yang paling sepuh di sana lantas menyendokkan senfeier, yakni makanan berupa telur rebus yang disiram dengan saus mustard. Ditambah dengan kentang rebus yang ditumbuk halus dan taburan kacang polos di atasnya.“Ini lezat. Aku suka,” sahut pria tua itu yang kembali melanjutkan kegiatan makannya.“Semuanya Lily yang masak.”“Eh?” Kini pandangan selur
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more

130. Kami Tidak Berharap Banyak, Nak

Sudah ditebak dari tatapan lapar Keenan. Lily sudah paham jawaban dari pertanyaan yang ia lontarkan barusan. Wanita itu terkekeh lalu bersiap akan membuka satu demi satu kancing kemeja suaminya. Melayani dengan sepenuh hati tentu saja. Kali ini dialah yang memimpin pergulatan mereka di atas ranjang. Bahkan sampai membuat seorang Keenan Fero Alexander benar-benar mabuk kepayang karena dirinya. “Kau memang istri yang sempurna sayang,” bisik Keenan tepat di telinga kirinya. Saat ini mereka sedang dalam posisi di mana Lily berada di atas tubuh kekarnya. Masih dalam keadaan yang menyatu sempurna usai melakukan pelepasan bersama. Bahkan dia sengaja memeluk erat wanita cantiknya tersebut. “Bagaimana? Apa bayaran tadi cukup?” tanya Lily yang tersenyum nakal. Dia melirik jam dinding yang berada di belakangnya. “Sebentar lagi waktunya makan siang. Abang belum menjawab.” CUP! CUP! Keenan mendaratkan bibirnya di dahi serta mulut manis Lily. “Terserah kau saja. Apapun yang membua
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more
PREV
1
...
101112131415
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status