All Chapters of Terbangun di Tubuh Tunangan Marquis Obsesif: Chapter 71 - Chapter 80

Kemana Hélie dan Susan? Kenapa mereka tidak kunjung kembali? Aku jadi curiga dengan mereka… Carla merasa tidak tenang. Terus bersama dengan Cruz sungguh membuatnya gelisah. Jantungnya tak berhenti berdebar, apalagi dalam posisi seperti ini. Cruz saat ini berbaring dalam pangkuannya, memandangi Carla dengan nyaris tanpa berkedip. Lelaki itu memperhatikannya sambil terus tersenyum. Tatapannya itu sungguh membuat Carla merasa tidak nyaman.Carla mengalihkan perhatiannya, mengambil buku yang dibacanya beberapa saat yang lalu. Carla memposisikan buku itu melayang di atas kepala Cruz, mencoba menutupi pandangan Cruz agar tidak terus menatapnya. Tapi baru saja dia melakukannya, Cruz tiba-tiba saja merebut buku ditangannya tanpa permisi.“Cruz, aku sedang membaca!”

Kereta yang mereka tumpangi mendadak berhenti sebelum mereka sampai di rumah. Hal itu seketika membuat Cruz dan Carla kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi. Begitu berhenti, kusir yang mengendalikan kereta mereka segera turun dan menghampiri mereka yang duduk di dalam sana. Lelaki yang menjadi kusir mereka mengatakan bahwa ada masalah dengan kereta yang menyebabkan kereta itu sama sekali tidak bisa melanjutkan perjalanan. Mendengar hal tersebut, Cruz mulai merasa kalau dia tidak mungkin tinggal diam saja sementara tubuh mereka dalam keadaan basah kuyup seperti ini.“Kau mau kemana?” Carla menghentikan Cruz yang baru saja membuka pintu dan hendak melangkah keluar dari dalam kereta. Lelaki itu menoleh ke arah Carla yang kini menatapnya.“Aku akan keluar sebentar. Mungkin di sekitar sini ada tempat yang bisa kita kunjungi untuk berteduh s

Hanya perasaanku saja atau memang suasana kamar ini seperti kamar yang memang sudah disiapkan khusus untuk pasangan? Carla dan Cruz terdiam diambang pintu begitu mereka melihat penampilan kamar dari penginapan yang mereka kunjungi memiliki tampilan yang sungguh diluar dugaan. Dekorasi kamarnya seperti sebuah kamar untuk sepasang pengantin baru.“Maaf, tapi apakah ini benar kamar kosongnya?” tanya Carla sambil memandang si pegawai yang baru saja mengantarkan mereka hingga tiba di sana.“Ya. Ini adalah satu-satunya kamar kosong yang tersisa,” ujar si pegawai sambil tersenyum ramah.“Tapi ada apa dengan dekorasinya? Apakah semua kamar di penginapan kalian semua dekorasinya seperti ini?” Kali ini Cruz yang bertanya.

“Ehem…” Carla berdehem pelan guna memberitahukan Cruz bahwa dia baru saja selesai berganti pakaian. Atensi lelaki itu seketika beralih ke arah datangnya suara, dan begitu menoleh, Cruz mendadak diam tanpa bersuara. Wajahnya merona begitu mendapati Carla yang kini berdiri mengenakan gaun yang cukup tipis hingga membuatnya bisa melihat lekuk tubuhnya yang indah.Cruz menelan salivanya susah payah. Carla terlihat lebih menggoda dari yang dia bayangkan dibenaknya. Apalagi dengan rona di wajahnya. Dengan canggung, Carla menghampiri sofa yang ada lalu duduk di sana.  Menghangatkan dirinya di perapian yang sama dengan Cruz.Carla hanya diam tanpa berniat untuk mengatakan apapun, dia sungguh tidak tahu harus mengatakan apa.Melihatnya berpenampilan seperti ini justru membuatku jadi semakin berdeb

Kau tidak perlu terkejut sekaligus curiga begitu ketika melihatku!Suara itu mendadak terngiang dalam benaknya. Hal itu membuat wanita yang sejak tadi berdiri di balik pohon itu tersentak kaget. Matanya sampai terbelalak sempurna saking kagetnya.“A-apa? Kenapa aku merasa seolah seseorang baru saja bicara denganku?”Aku memang bicara denganmu!Wanita itu berubah panik. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencoba mencari arah datangnya suara. Tapi setelah diamati, sama sekali tidak ada seorangpun selain dirinya di sana.Tidak ada siapapun di sini, apakah jangan-jangan…