All Chapters of Terbangun di Tubuh Tunangan Marquis Obsesif: Chapter 91 - Chapter 100

148 Chapters

(SEASON 2) Bab 63 - Penghakiman

Sera kian panik, dia mencoba menjelaskan. Namun suaranya tidak keluar sama sekali sampai-sampai terdengar seperti sedang berbisik, "Dia mengatakan ada urusan penting yang ingin dia bicarakan secara pribadi."Enrique melihatnya dengan mata yang penuh kemarahan. "Kau mengkhianatiku, Sera! Bagaimana bisa kamu menyembunyikan sesuatu dariku?""Saya hanya menuruti perintahnya, Tuan. Mohon maaf jika saya membuat Anda kecewa." Jelas Sera. Sayangnya kemarahan Enrique tidak bisa lagi dibendung. Dia memanggil salah satu anak buahnya yang berdiri di sudut ruangan. "Apa yang kau lakukan tidak bisa diampuni, Sera. Kau telah menjadi bagian dari konspirasi ini. Bawa Sera keluar dari sini. Dia telah mengkhianatiku dan bersekongkol dengan Johan dalam rencana busuknya. Hukum dia sekarang juga! Bunuh dia! Dia harus menanggung akibat dari kekhianatannya."
last updateLast Updated : 2023-12-07
Read more

(SEASON 2) Bab 64 - Sosok bertopeng

Setelah banyak waktu terbuang untuk perdebatan panjang, Johan akhirnya berhasil meyakinkan anak buah Cruz. Pada akhirnya, malam itu juga Johan berangkat ke kediaman marquis untuk menemui Cruz, dan menjelaskan semuanya sendiri pada Cruz mengenai apa yang telah didengarnya tentang rencana Enrique yang berniat melenyapkannya. Mereka menyusun rencana untuk memberitahu Marquis Cruz dan menyelamatkannya dari rencana pembunuhan. Malam itu di tengah kegelapan, kereta kuda mereka melaju menuju kediaman Marquis Cruz. Malam semakin gelap, dan kabut malam melilit, menciptakan atmosfer mencekam di sekitar mereka. Cahaya bulan yang pucat menyinari jalanan setapak yang sepi. Hujan masih turun rintik-rintik, sama sekali tidak ada tanda-tanda akan hujan akan berhenti. Di tengah jalan, secara tiba-tiba, seseorang muncul dengan wajah tersembunyi di balik topeng. Dia muncul sepe
last updateLast Updated : 2023-12-07
Read more

(SEASON 2) Bab 65 - Willy yang polos

“Tuan duke…” Willy menatapnya penuh harapan. Dia sungguh senang bisa melihat Enrique muncul di sini.“Aku tidak menyangka kalau kau sungguh-sungguh dengan kalimatmu.”“Sudah saya katakan, saya akan melakukan apapun agar tuan duke percaya pada saya…”“Dan kau sungguh berhasil. Kau sudah bekerja dengan baik.”“Benarkah?” Willy merekahkan senyum begitu mendengar pujian dari Enrique yang membuatnya begitu senang.“Ya. Sekarang aku tidak perlu repot-repot mengotori tanganku untuk membunuh mereka, karena kau sudah melakukannya untukku dan sayangnya aku tidak membutuhkanmu lagi.” Ekspresi wajah Enrique tiba-tiba saja berubah seratus delapan puluh d
last updateLast Updated : 2023-12-07
Read more

(SEASON 2) Bab 66 - Tugas untuk Willy

“Kau ingin aku percaya padamu sepenuhnya?” tanya Enrique yang membuat Willy menganggukkan kepalanya mantap.“Katakan saja pada saya apa yang harus saya lakukan.”Senyuman terukir di wajahnya. Enrique beralih tatap pada Darwin yang sejak tadi memperhatikan mereka. “Kau membawanya, kan?”Darwin mengerutkan kening, untuk sesaat mencoba mencerna apa maksud dari perkataan pria yang menjadi tuannya itu. Namun tak lama kemudian dia mengeluarkan apa yang dimaksudnya. Darwin mengeluarkan sebuah kantong kecil berisi botol yang ukurannya juga sangat kecil. Dia lalu memberikan botol itu pada Enrique.Enrique memberikan botol di tangannya pada Willy yang saat ini masih memandangnya dengan raut wajah bingung. “Ini. Pegang, dan simpan ini.&rdqu
last updateLast Updated : 2023-12-08
Read more

(SEASON 2) Bab 67 - Penyamaran

Willy merasa berdebar saat menapaki kepingan marmer lantai di kediaman megah Cruz. Menyamar sebagai pelayan baru, ia bersikap tenang dan ramah di depan orang-orang yang belum pernah melihatnya. Hari pertamanya di sana dimulai ketika Merry, kepala pelayan, mengajaknya berkeliling."Aku akan menjelaskan tugas-tugas yang harus kau laksanakan," ucap Merry dengan suara berwibawa. Mereka melintasi lorong-lorong yang dihiasi lukisan-lukisan berharga, melewati ruangan-ruangan yang dipenuhi furniture mewah. Merry secara rinci memaparkan setiap tugas yang harus dikerjakan Willy di sana. Bukan hanya itu, Merry juga memberitahukan tugas pelayan dan maid lain yang bekerja di sana.Setiap mendengar penjelasannya, Willy hanya mengangguk, mencoba menyerap sebanyak mungkin informasi. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Vier, asisten pribadi Cruz yang terkenal teliti. Sa
last updateLast Updated : 2023-12-08
Read more

(SEASON 2) Bab 68 - Tujuan Tersembunyi

Merry beranjak meninggalkan Willy seorang diri di sana. Dia harus pergi ke ruang makan guna menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk makan siang Cruz dan Carla.Aku rasa ini adalah saat yang tepat untuk menjalankan tugasku. Willy tersenyum penuh arti. Dia merogoh kantong pakaiannya, mengeluarkan botol berisi racun Vipernox yang semalam diberikan Darwin padanya. Makan siang Cruz kali ini akan menjadi awal dari penderitaannya.*Di dapur yang ramai, aroma rempah dan bau masakan menyambut Willy. Langit-langit tinggi dipenuhi asap dan kegiatan koki yang berlarian ke sana kemari. Willy melihat salah satu koki bergerak cepat menuju ruang makan, dan rasa percaya dirinya tumbuh. Melihat mereka yang tampak begitu sibuk, Willy jadi semakin merasa leluasa untuk menjalankan ren
last updateLast Updated : 2023-12-08
Read more

(SEASON 2) Bab 69 - Camilan

“Apakah ini adalah camilan untuk tuan marquis?” tanya Willy pada salah seorang pelayan yang sedang mendorong troli makanan di lorong. Pria itu menoleh ke arahnya yang baru saja bertanya.“Ya, aku akan mengantarkan ini pada tuan marquis.”“Ah, kalau begitu biar aku saja yang mengantarkannya.”“Eh? Tapi—““Kau terlihat lelah, jadi biar aku yang mengantarkannya. Kau kembalilah, dan beristirahat.”“Baiklah, tapi apakah ini tidak merepotkanmu?”“Aku sudah menyelesaikan tugasku, jadi kau tidak perlu cemas.” Willy mengambil alih troli berisi makanan yang akan di antarkan ke ruang kerja Cruz. Pelayan
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more

(SEASON 2) Bab 70 - Berita Buruk

Lengangnya ruang kerja Cruz terhempas oleh suara tubuhnya yang tak terduga jatuh di lantai. Derapannya terdengar oleh penjaga yang berdiri tegak di koridor luar ruangan. Para penjaga itu, selalu waspada, segera mengintip masuk untuk memastikan segala sesuatunya aman. Ketika pintu terbuka, mereka terperangah menyaksikan Cruz yang terkapar tak berdaya di tengah ruang kerjanya. Keheningan tergantikan oleh kepanikan. Beberapa penjaga segera melangkah cepat, mendekati sosok Marquis yang tak sadarkan diri."Tuan, apa yang terjadi?" seru seorang penjaga, sementara yang lain segera mengambil posisi di sekitar Cruz. Mereka mencoba untuk membangunkan Cruz, akan tetapi tidak ada tanda-tanda respon dari pria itu. Hal ini membuat mereka semua semakin panik. Salah satu penjaga dengan cekatan segera mengecek napasnya, dan untungnya Cruz masih bernapas.“Tuan masih berna
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more

(SEASON 2) Bab 71 - Firasat

“Apa yang terjadi?”Salah satu penjaga itu menatap Carla dengan pandangan khawatir. "Kami tidak tahu pasti. Tuan tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri di ruang kerjanya."Carla menelan ludah, mata terpaku pada wajah tak berdaya Cruz. Susan dan Hélie tiba di samping Carla, wajah mereka mencerminkan kekhawatiran yang sama. "Bagaimana ini bisa terjadi begitu tiba-tiba? Kita harus mencari tahu apa yang terjadi."Mereka menyaksikan dengan napas terhenti saat dokter melanjutkan pemeriksaannya. Setiap detik terasa seperti abad, ketidakpastian terasa menyiksa. Mendadak, dokter mengangkat pandangannya."Mohon maaf atas kepanikan ini semua. Tapi saya masih mencoba mencari penyebabnya. Marquis dalam keadaan tidak sadarkan diri, tapi detak jantung dan pernapasannya st
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more

(SEASON 2) Bab 72 - Bukan sebuah kebetulan

Vier melangkah dengan langkah tegas. Tatapan tajamnya menelusuri sekeliling, mencari salah satu anak buahnya yang telah lama terlibat dalam penyelidikan diam-diam. Setelah beberapa saat, dia menemukan sosok yang dicarinya."Adrian," panggil Vier, membuat anak buahnya itu menoleh dengan ekspresi waspada."Tuan Vier." Adrian, mencoba menyembunyikan kekagumannya di hadapan atasan yang selalu tajam dalam melihat situasi. Dia bergegas mendekat ke arah lelaki yang berdiri tak jauh dari tempatnya berada."Bagaimana perkembangan penyelidikanmu? Apa yang sudah kau temukan?" Adrian melirik sekeliling, memastikan tidak ada yang mendengar. "Kami masih dalam tahap awal, tapi sepertinya ada sesuatu yang tidak beres. Tidak hanya Johan yang hilang, tapi juga rekan kami yang ditugaskan mengawasinya."
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status