Home / CEO / Bukan Perawan Kegatalan / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Bukan Perawan Kegatalan: Chapter 11 - Chapter 20

120 Chapters

11. Mencarimu

Happy Reading*****Dirga tak kan pernah menyerah untuk menemukan sang pujaan. Meski sempat mendapat SP 3 dari pihak garment. Namun, lelaki itu tidak putus asa bahkan meski jabatannya menjadi taruhan. Dia sudah tak peduli. Dirga mulai muak dengan sikap Aryan yang seenaknya saja ketika bekerja bahkan sikap playboy tak juga hilang dalam dirinya.Sang lelaki yang digadang-gadang akan menjadi pengganti Lingga itu masih terus menggoda para karyawan wanita terutama para model. Dirga cuma bisa menggelengkan kepala saja melihat tingkahnya tersebut.Pergi ke kampus dan meminta data lengkap Hanum, juga sudah dilakukan lelaki itu. Enam bulan lalu, si perempuan sudah menyelesaikan kuliah. Walau begitu, Dirga tidak pernah bertemu dengannya sekalipun. Mengunjungi rumah yang berada di kampung pun sudah dilakukan. Ibunya Hanum, mengatakan jika putrinya sudah lama tidak pulang. Terakhir kali datang ketika mengatakan bahwa setahun ke depan, perempuan itu tidak bisa mudik karena banyak pekerjaan yang
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

12. Lelaki itu

Happy Reading*****"Kenapa, Num?" tanya Lathif. Tangan kanan Hanum tanpa sengaja meremas tangan lelaki paruh baya itu. Jelas, ada yang tidak beres pada anak angkatnya sekarang, tetapi Lathif tidak tahu sebabnya.Hanum diam saja, dia bahkan menyerahkan sang buah hati pada lelaki tersebut. "Pa, aku mau ke toilet sebentar. Pembicaraan selanjutnya, tolong Papa yang handle saja, ya.""Oh, jadi kamu kebelet. Ya, sudah sana. Biar Papa yang bereskan semua." Setengah berlari, Hanum menuju toilet. Berharap bahwa Aryan tidak melihatnya tadi. Sungguh, perempuan itu belum sanggup bertemu dengan lelaki yang sudah menjungkirbalikkan kehidupannya. Namun, semua angan itu hanyalah semu ketika Hanum mendapati sosok perempuan yang menemani Aryan tadi. "Hai, boleh kenalan?" tanya Meilia. Sorot matanya meneliti tampilan Hanum dari atas sampai ke bawah. Dalam hati bertanya-tanya, apa menariknya perempuan itu."Maaf, saya nggak punya banyak waktu. Permisi." Hanum nyelonong pergi meninggalkan Meilia, ma
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

13. Pertemuan

Happy Reading*****Dirga diam menunggu si lelaki menjauh dari sosok perempuan yang diikutinya tadi. Sampai pada keyakinan hati bahwa siluet perempuan yang dilihatnya adalah Hanum, Dirga tersenyum."Mataku masih cukup baik untuk mengenali dirimu, Num. Sekalipun, hanya punggung yang aku lihat tadi," gumam Dirga. Lelaki itupun menunggu di sebuah meja dalam restoran. Sesekali mengamati ke mana Hanum bergerak.Sementara itu perempuan yang diamati sama sekali tidak terganggu. Dia tetap saja beraktifitas memberi perintah pada para karyawannya. Dirga gemas sendiri jadinya. Bagaimana perempuan itu bertransformasi sedemikian rupa sekarang. Makin cekatan dan sangat pandai mengatur banyak orang."Apa posisimu di tempat ini, Num?" Gumam Dirga sendirian sambil menikmati minuman yang sempat diambilnya tadi sebelum duduk mengamati.Sebuah tepukan terasa di bahu Dirga, lelaki itu menoleh dan terperanjat melihat sosok di depannya."Datang sama siapa, Ga?" sapa seorang perempuan paruh baya seumuran den
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

14. Penjelasan

Happy Reading*****"Suruh masuk saja, Sayang," kata lelaki di samping Hanum. Tangan Dirga terkepal. Dia begitu marah atas panggilan sayang lelaki paruh baya di depannya. Rasa panas menjalar di setiap nadi. Padahal siapalah dia bagi Hanum, hanya seorang rekan kerja dan kebetulan posisinya lebih tinggi di garment."Kita bicara di dalam, Mas. Silakan," ajak Hanum setelah mengurai pelukan sang lelaki tadi.Masuk ruang tamu, Dirga duduk di sofa tunggal. Hanum duduk di seberangnya dan lelaki paruh baya tadi pamit ke dalam terlebih dahulu. "Jadi, kamu menikah dengan lelaki itu, Num? Kenapa tidak meminta pertanggungjawaban dari Aryan." Teramat kecewa, Dirga berkata demikian. Padahal hatinya akan jauh lebih sakit jika orang yang dicintai menikah dengan lelaki play boy itu.Hanum mendengkus. "Dari mana Mas Dirga tahu, aku hamil anaknya Mas Aryan? Jangan berspekulasi sendiri, Mas. Bukankah Mas Dirga percaya bahwa aku gadis baik yang bisa mempertahankan kehormatan.""Maaf, jika apa yang Mas ka
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

15. Nasihat

Happy Reading*****Mengabaikan semua gosip tentang sahabatnya, lelaki itu pergi menemui Dirga di kamar yang sudah disebutkan. Dirga membukakan pintu ketika ada suara ketukan. Setelah mengakhiri panggilan telepon tadi, dia segera mandi untuk bersiap menemui sahabatnya yang sudah lama tak bertemu. Pintu dibuka dan terlihatlah seorang lelaki tampan dengan potongan rambut rapi dan pakaian resmi. Sepertinya lelaki itu langsung menemui Dirga setelah bekerja."Boleh masuk tidak ini? Bengong saja, seperti melihat hantu."Dirga tersenyum, menampilkan deretan gigi putihnya. "Masuk, dong. Sudah lama tak tunggu. Makin ganteng saja temenku ini," goda Dirga."Apaan, sih, Ga. Geli tahu dengarnya. Kalau yang ngomong cewek mungkin seneng, ya. Lha ini yang ngomong cowok, apa tidak disangka belok aku." Lelaki itu tersenyum diikuti oleh Dirga. "Duduk deh. Sudah makan belum?" Dirga juga mendaratkan bobot tubuhnya di samping sang sahabat. Melihat gelengan kepala dari lelaki di sampingnya, tangan Dirga b
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

16. Pendekatan

Happy Reading*****"Num, aku cuma pengen dekat denganmu. Setidaknya, terimalah buket ini." Dirga kembali menyodorkan buket mawar yang tadi sempat ditolak oleh Hanum."Maaf, aku sibuk, Mas." Pergi meninggalkan Dirga."Tunggu, Num. Aku mau mengatakan hal penting.""Maaf, aku sedang bekerja." Tanpa menoleh lagi, Hanum meninggalkan lelaki yang dulu menjadi atasannya.Dirga mulai frustasi. Duduk kembali dengan menggebrak meja pelan. Kenapa susah sekali untuk mengatakan maksud hatinya. Padahal orang yang dicintai sudah di depan mata. Rasa marah dan kecewa masih menyerang hati Dirga. Lelaki itu berdiri, membayar tagihannya pada kasir."Boleh, saya minta tolong telponkan Hanum sekarang?" Dirga menyelipkan selembar uang berwarna merah pada perempuan di meja kasir selain jumlah nominal yang disebutkan.Perempuan itu menatap Dirga dengan banyak pertanyaan yang tak mampu dikeluarkan. "Maaf, saya tidak bisa, Pak. Bukan wewenang saya untuk masalah ini kecuali Bapak ada perlu yang berkaitan dengan
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

17. Cinta Segi Banyak

Happy Reading*****"Apa yang kamu lakukan, Mas?" tanya seorang perempuan yang tak lain adalah Meilia setelah memanggil nama Dirga, sebelumnya. "Kalian terlalu kekanakan jika masih saja bertengkar seperti ini. Kali ini, apa yang kalian rebutkan?"Aryan menatap Dirga dengan marah. "Dia terlalu ikut campur urusan kita," ucapnya."Hah! Sejak kapan aku mencampuri urusanmu bahkan jika kamu mati di depanku aku tidak akan peduli." Dirga mendelik. Sejak kapan dia mencampuri urusan Aryan. Apa tidak terbalik ucapan anak manja itu, pikir Dirga. "Cepu banget kamu, Yan. Umur aja tua, otak masih saja anak TK," sindir lelaki dengan kemeja warna cokelat muda.Sepertinya perkataan Dirga menyulut emosi Aryan kembali. Terlihat dari kepalan tangannya yang begitu erat bahkan mukanya memerah seperti menahan sesuatu. Meilia berusaha memegang tangan suaminya agar tidak melakukan kekerasan pada lelaki di depannya."Sudahlah, Mas. Ayo ke kamar," ajak perempuan berambut melebihi bahu yang sekarang di kuncir kud
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

18. Resah

Happy Reading*****Andai bumi terbelah, ingin rasanya Hanum masuk pada belahan itu hingga membuat Dirga tidak memaksanya untuk mempertemukan dengan sang suami. Perempuan itu diam, belum menjawab iya ataupun tidak. Dia masih mempertimbangkan permintaan Dirga."Bagaimana, Num?" tanya si pria mengejar jawaban sang perempuan. Dirga pun harus memastikan status Hanum sebelum pergi meninggalkan kita tersebut. Jika memang sudah tidak ada harapan dan cela baginya untuk membangun mahligai pernikahan dengan perempuan yang dicintai, maka secara sukarela akan melepas Hanum. "Lihat jadwal dia besok, ya, Mas. Aku harus menjelaskan juga padanya supaya nggak ada kesalahpahaman. Tentunya, Mas Dirga nggak mau kalau sampai terjadi pertengkaran, kan?" "Baiklah aku tunggu kabarnya. Boleh aku mint nomor HP-mu supaya mudah menghubungi."Sangat terpaksa, Hanum memberikan nomor ponsel pada Dirga. Padahal, dia sudah berjanji tidak akan berhubungan lagi dengan masa lalu yang menyakitkan jika mengingatnya. Y
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

19. Terbongkar

Happy Reading*****Kedua orang dewasa berbeda jenis itu turun dari tangga dengan wajah semringah bahkan sampai di meja makan. Lathif dan sang istri tersenyum bahagia melihat interaksi keduanya apalagi melihat putra sulung mereka begitu bahagia dengan Azri yang ada dalam gendongan."Lama sekali kalian mau sarapan," kata Saraswati memecah candaan dua orang itu."Hanum kesiangan bangunnya, Ma," jawab si Abang. Dia menyerahkan Azri pada mamanya karena piring berisi makanan sudah di depan mata dan siap untuk disantap."Ih, kok Abang ngadu sama Mama. Padahal tadi sudah mandi cepat. Siapa yang ngajak debat tadi," ujar Hanum tak terima jika dia harus disalahkan oleh si Abang."Sudah ... sudah. Ayo sarapan," ajak Lathif memisahkan keduanya agar tidak berdebat lagi. "Kita harus sampai kantor jam delapan tepat, Bang.""Iya, Pa. Abang ngerti, kok."Hanum menginjak kaki si Abang dan menjulurkan lidah. Tentu saja, dia lakukan untuk mengejek lelaki tampan berkulit sawo matang di sampingnya. Si Aba
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

20. Benarkah?

Happy Reading*****Si Abang pun sama terkejutnya dengan Dirga. Dia sampai melongo menatap lelaki di depannya yang kata Hanum adalah sahabat yang ingin bertemu dengan suami dari perempuan itu."Yakin, Mas. Ini adalah suami dan yang digendong itu anakku."Si Abang menarik ujung kemeja yang dipakai Hanum disertai gelengan kepala. "Kenapa, Bang?" tanya Hanum, "kenalkan ini mantan atasanku, namanya Mas Dirga. Seperti yang aku omongin semalam, dia pengen kenalan sama Abang.""Dirga," ucap sang mantan atasan. Menjulurkan tangan untuk berjabat, tetapi si Abang masih bergeming.Si Abang menyerahkan Azri pada Hanum. Lalu, duduk tepat di depan Dirga dengan bibir terkatup rapat. Matanya menetap Dirga penuh pertanyaan."Boleh Mas bicara berdua dengan suamimu, Num?" tanya Dirga kemudian lelaki itu melirik lelaki di depannya."Kalau aku nggak masalah, Mas. Abang gimana?" Hanum melihat ke arah lelaki di sebelahnya."It's okey. Ajak Azri bermain di sana, Dik," suruh si Abang.Menggunakan kepala mend
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status