"Dih, ngambek. Ya, udah. Mama sama Ayah saja yang lanjutin. Ziya ngantuk banget," ucap gadis kecil itu sembari menguap. Tanpa menunggu jawaban, gadis itu naik ke atas kasur empuknya dan mencoba memejamkan mata. Hanya dalam hitungan menit, dia benar-benar terlelap. Hari sudah siang, memang sudah waktunya Ziya tidur siang.Azka memegang sebuah dres milik Ziya, melirik ke sisi kanan dan kiri almari yang terbuka. Bingung, mau ditaruh di mana karena sudah pasti kaum perempuan sangat tertata dan tidak boleh menaruh sembarangan."Di sini, Pak," ucap Allisya, menyadari kebingungan calon suaminya."Ah, iya." Azka tersenyum, tak ragu lagi menatap wajah cantik calon istrinya. "Maafkan saya, Bu, tidak bisa memberikan kehidupan yang lebih baik. Rumah ini ... jauh dari kata layak dibanding rumah Bu Allisya.""Bukan tidak bisa, hanya belum saja. Saya yakin, calon suami saya ini seorang pekerja keras yang tidak akan diam saja jika keluarganya menderita. Tapi, Pak, apa rumah segini akan membuat kami m
Last Updated : 2024-10-15 Read more