Home / Fantasi / Pura-pura Bukan Bangsawan / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of Pura-pura Bukan Bangsawan: Chapter 271 - Chapter 280

526 Chapters

Rasa Percaya

Inato menatap secara saksama Zirius. Menurut informasi yang ia dapat dan setelah melakukan perbandingan, Inato menyadari bahwa ia menang dalam hal kecepatan. Namun kalah dalam hal kekuatan.Yang menjadi masalah untuk Inato adalah perbandingan stamina yang dimiliki Zirius. Inato sama sekali tidak memiliki informasi tentang itu. Jadi Inato tidak mungkin bisa mengandalkan kecepatannya secara terus-menerus dan berharap stamina Zirius terkuras lebih cepat darinya.Pertarungan dimulai. Zirius tidak berpikir banyak langsung menerjang ke arah Inato. Melakukan sebuah pukulan yang mengarah ke arah wajah Inato. Inato yang waktu itu belum benar-benar siap, langsung mendapatkan sebuah pukulan keras tepat di hidungnya. Zirius yang melihat adanya sedikit celah lagi, langsung melakukan pukulan untuk yang kedua kalinya.Namun sayangnya, kali ini Inato bisa menghindari serangan itu dengan menggeser sedikit badannya.Untuk seperkian detik, Inato bisa melihat pukulan Zirius. Menandakan bahwa pukulan Zir
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

Serangan Balik

"Tidurlah," ujar Zirius menendang keras bagian kepala Inato.Inato terpental cukup jauh akibat tendangan itu. Tubuh Inato terpelanting sampai ke ujung arena sisi barat. Tempat Eve dan Shunsui berada.Inato merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Membuatnya sangat sulit untuk kembali berdiri kembali.Zirius yang melihat Inato tidak bisa bergerak lagi pun tersenyum kecil. Kemenangan miliknya. Semua orang di sana pun berpikir seperti itu. Dengan kondisi Inato yang sudah seperti itu, Inato sama sekali tidak memiliki peluang untuk memang walau memaksakan dirinya untuk bertarung lagi.Zirius mengalihkan pandangannya ke arah Kenma. Ia cukup terkesan karena laki-laki itu masih bisa menampilkan wajah datar saat kekalahan sudah ada di depan mata."Hoi, Kenma. Apakah memang cuma segini pengawal yang kamu punya?" tanya Zirius menunjuk Inato."Hee, sepertinya aku sedang direndahkan sekarang," jawab Kenma dengan nada malas."Apakah kamu lupa? Aku adalah orang yang sekarang menduduki posisi punca
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

Rantai Emosi

Morgan menatap secara saksama pergerakan Inato. Morgan juga merasakan adanya perbedaan yang signifikan pada diri laki-laki itu.Serangan yang lebih tajam. Pergerakan yang lebih cepat. Dan teknik menghindar yang sangat sempurna."Apakah dia masuk ke tahap Inversi?" tanya Morgan pada Dizzy."Aku rasa tidak. Tadi dia memang kalah. Namun belum sampai diambang Kematian. Dan hanya orang-orang yang pernah mencapai ke tahap itu, yang bisa menggunakan inversi," jawab Dizzy."Lalu apa yang terjadi?" tanya Morgan masih penasaran.Dizzy mengalihkan pandangannya ke arah Kenma. Wajah Kenma yang sedari awal datar, kini sudah mulai menampilkan wajah gembira. Menandakan bahwa memang tujuan Kenma mulai terpenuhi."Kuro memaksa Inato untuk melewati batasannya sendiri," jawab Dizzy kembali memandang ke arah Inato."Apakah itu tujuan awal dari Kuro?" tanya Neo."Aku rasa, kejadian ini sama seperti saat di mana Kuro melihat Nora meninggal. Saat itu, secara tidak sadar, Kuro mengamuk dan melewati batasnya.
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

Tiga Permintaan Kenma

Zirius melakukan pukulan lurus. Mengarahkan tangannya ke arah kepala Inato yang jaraknya cukup dekat.Mata Zirius membulat sempurna saat Inato tiba-tiba saja menghilang dari hadapannya. Diseperkian detik setelah itu, Zirius merasakan adanya tendangan keras pada kakinya. Sehingga ia kehilangan keseimbangan lalu jatuh.Dikesempatan itulah, Inato memanfaatkan keadaan. Inato menduduki perut Zirius. Lalu melayangkan pukulan keras dan cepat ke arah wajah Zirius.Kekalahan ada pada Zirius. Semua orang berpikiran seperti itu saat melihat Zirius tidak bisa melakukan apa pun selain berusaha menutupi wajahnya menggunakan kedua tangannya. Dan menyadari bahwa Inato tidak akan berhenti memukul sebelum Zirius kehilangan kesadarannya.Eve menutup matanya. Tidak kuasa untuk melihat kejadian yang ada di depannya. "Hentikan mereka," perintah Eve pada Tora dan para seluruh pengawal yang ada.Tanpa pikir panjang, Taro, Tiga Pengawal Pelindung dan total sepuluh pengawal dari berbagai Keluarga Pilar yang a
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

Depan Hotel

Kenma turun dari taksi saat taksi yang ia tumpangi sudah sampai di depan Hotel Minola. Hotel yang telah disiapkan untuknya selama ia berada di Kerajaan Vesa.Pandangannya yang tadi tertuju pada hotel, kini beralih menatap ke arah Oslo yang membawa dua koper. Satu koper miliknya. Sedangkan yang satu lagi milik Oslo sendiri.Kenma datang ke Kerajaan Vesa untuk menghadiri lomba cerdas cermat yang diadakan oleh kerajaan itu. Sistem lomba cerdas cermat ini bukanlah sistem seleksi. Melainkan sistem undangan. Jadi hanya orang-orang yang mendapatkan undangan yang bisa mengikuti lomba itu.Dan Kenma mendapatkan undangannya malam itu. Malam di mana ia meminta jas laboratorium pada Eve.Alasan mengapa Kenma membawa Oslo saat ini ada dua. Alasan pertama karena Eve tidak mengizinkannya pergi keluar kekaisaran tanpa penjagaan. Dan alasan kedua adalah jika dibandingkan dengan anggota Keluarga Nanami yang lain, otak Oslo lah yang paling bisa diajak kerja sama dalam berpikir kritis."Sepertinya aku ha
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

Tetap Mencintaimu

Sherly yang tadinya ingin pergi ke kantin kantor pun langsung berlari kembali ke dalam ruangan Rias. Membuat Rias dan Vans yang sedari tadi di dalam ruangan pun kaget melihat Sheely berlari ke arah mereka."Ada apa? Kenapa tiba-tiba kamu lari?" tanya Vans langsung bangkit dari sofa."Lihat-lihat," ujar Sherly memperlihatkan layar tablet miliknya pada Rias.Vans yang penasaran pun ikut mendekat. Menatap ke arah layar tablet milik Sherly. Dan mendapati Kenma yang sedang diwawancarai oleh seorang pembawa acara televisi di sebuah stasiun televisi yang cukup terkenal di Kerajaan Vesa. "Lalu apa yang membuatmu terburu-buru?" tanya Vans masih bingung."Diam kamu, Pak Tua. Dan dengarkanlah," jawab Sherly masih fokus pada layar tablet miliknya.Rias sendiri fokus pada layar tablet milik Sherly. Menatap ke arah Kenma yang sedang duduk di sofa dan seorang pembawa acara yang juga duduk di sebuah sofa yang berbeda dengan Kenma.Rias cukup mengenal pembawa acara itu. Karena ia pernah beberapa kali
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

Keinginan Alice

Masih ada satu hari sebelum kompetisi cerdas cermat diadakan. Kenma sudah menghabiskan 3 jam untuk mengulas kembali materi-materi yang ia yakini akan muncul pada lomba cerdas cermat tertulis besok.Perihal lomba cerdas cermat. Ada total dua puluh orang yang diundang untuk menghadiri dan terlibat dalam lomba itu. Dan ada dua kategori yang dikompetisikan. Kategori pertama adalah cerdas cermat tertulis. Lalu yang kedua adalah adu gagasan.Kenma bisa santai perihal lomba tertulis. Karena selama ini bisa berada di posisi paling atas tanpa harus berpikir keras. Yang menjadi masalah adu gagasan. Ia percaya diri bahwa ia bisa menang melawan kedelapan belas lawannya. Namun ia yakin bahwa Alice bisa mengalahkannya dengan mudah pada kompetisi itu. Mengingat pikiran licik Alice selalu saja bisa selangkah lebih hebat darinya.Kenma menatap ke arah langit malam. Menyandarkan punggungnya pada pohon besar yang ada di belakangnya."Sepertinya kamu terlalu meremehkanku, sampai-sampai bisa beristirahat
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

Rencana Mendadak

Kenma keluar dari ruangan lomba dengan wajah datar. Menurutnya soal-soal yang ada di perlombaan ini cukup sulit. Namun tidak sesulit saat di Kerajaan Scalri.Kenma bisa menjawab seluruh soalnya dengan menyisakan waktu sepuluh menit. Lebih cepat dari seluruh peserta yang lain.Panitia saat itu cukup kebingungan. Saat melihat ada seorang anak laki-laki di sepuluh menit akhir memilih untuk menaruh kepala di atas meja lalu menutup matanya dengan tenang tanpa memeriksa kembali jawabannya. Namun saat panitia sadar bahwa laki-laki itu adalah Kenma, maka panitia langsung mewajarkan hal itu.Kenma keluar dari ruangan kompetisi. Menemui Oslo yang sudah menunggunya di halaman gedung."Bagaimana?" tanya Oslo saat Kenma sudah dekat."Seperti biasa," jawab Kenma dengan santai."Kalau begitu, apakah kita langsung pulang untuk mempelajari materi besok?" Kenma diam sejenak. Besok masih ada perlombaan adu gagasan. Dan itu akan ditayangkan di televisi dan media sosial. Sangat penting untuknya memenangk
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

Bukan Kenma

Sherly menghabiskan waktu istirahatnya di kantin kantor bersama Vans yang sekarang duduk di hadapannya.Sherly memesan sebuah roti dan kopi. Sedangkan Vans memesan nasi goreng dan sebuah minuman soda."Kamu akan mati jika terus meminum soda setiap pagi seperti sekarang," sindir Sherly dengan tatapan masih tertuju pada tablet miliknya."Jika memang kamu tidak bisa mengatakan hal yang baik, maka jangan bicara. Ah, sial. Kenapa harus Kenma yang keluar? Kenapa bukan kamu saja. Aku sudah muak bekerja denganmu," keluh Vans setelah menelan nasi goreng yang telah ia kunyah."Kalau memang sudah bosan, maka keluarlah. Biarkan aku sendiri yang menjaga Rias.""Aku lebih percaya Kenma daripada kamu. Maka dari itu, aku tidak menyingkir dari sisi Rias setelah Kenma pergi. Orang sepertimu tidak mungkin bisa membuat Rias bahagia.""Ya, ya, ya."Sherly tersenyum kecil saat mendapatkan apa yang sejak awal ia cari. Yaitu tentang nilai poin kompetensi cerdas cermat yang dilaksakan di Kerajaan Vesa.Di dal
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

Kecemburuan Rias

Setelah Kenma kembali ke kaisaran, Kenma langsung dijemput oleh Vans di bandara. Awalnya Kenma berpikir bahwa tidak ada masalah. Maka dari itu, Kenma meminta untuk para pengawalnya pulang duluan. Namun saat sedang dalam perjalanan, Vans menjelaskan bahwa Rias melihatnya saat dirinya sedang menikmati konser salah satu grub idol Kerajaan Vesa. Jika seandainya Kenma tau akan hal itu lebih cepat, pasti Kenma akan membuat seribu alasan untuk tidak mengikuti Vans dan kembali ke apartemen bersama para pengawalnya.Namun nasi sudah menjadi bubur. Kenma sekarang sudah berada kediaman Akinori. Atau lebih tepatnya duduk di sofa yang terdapat pada ruang kerja Rias. Tentu saja dengan Rias yang duduk di sampingnya dengan tatapan sinis ke arahnya."Aku tak pernah tau kalau kamu sangat menyukai idol grup. Pantas saja kamu sangat peduli pada Hotaru," ujar Rias melipat kedua tangannya di depan dada."Kamu salah paham. Aku bersorak untuk menyemangati Inato. Aku datang ke sana pun karena seluruh peserta
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
53
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status