Home / Fantasi / Pura-pura Bukan Bangsawan / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Pura-pura Bukan Bangsawan: Chapter 221 - Chapter 230

526 Chapters

Jari Mulai Bergerak

Yuno dan Cleo menatap Kenma yang terbaring koma dari jendela kaca yang terhubung dengan ruangan Kenma.Mereka bisa saja masuk dan melihat keadaan Kenma lebih dekat. Namun mereka melakukannya. Karena di dalam sana sudah ada sahabat mereka yang selalu senantiasa menemani Kenma dari hari pertama Kenma dirawat.Yoshino Arcadia. Perempuan itu benar-benar menghabiskan waktunya di rumah sakit. Ia hanya akan pulang untuk ganti baju dan pergi hanya untuk sekolah. Selebihnya, ia akan berdiam di ruangan Kenma."Kamu kalah," ujar Yuno."Berhentilah mengatakan itu. Aku akan menghajarmu jika kamu mengatakan itu sekali lagi," balas Cleo kesal karena Yuno terus mengulang-ulang kalimat itu."Tapi itu kenyataannya sekarang bukan?""Ya, kamu benar."Di lingkar persahabatan mereka, hanya Hotaru saja yang belum mengetahui perihal perjodohan Kenma dan Yoshino. Sehingga Yuno dan Cleo bisa membahas perjodohan itu kapan saja dan di mana saja selagi tidak ada Hotaru di sisi mereka."Dengan begini, sudah jelas k
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Dua Permintaan

Kenma sudah mulai sadar dari kemarin malam. Namun untuk sementara tidak ada satu pun orang yang boleh menjenguknya. Selain para dokter yang akan mengkontrol keadaan tubuh Kenma.Sampai detik ini pun, Keluarga Nanami belum pulang dari peperangan. Hanya ada Irene di pusat kota. Namun karena Irene masih dalam masa hukuman, Irene tidak diizinkan untuk muncul di hadapan Kenma.Ada satu orang yang selalu mengawasi Kenma dari balik kaca. Yoshino. Perempuan itu selalu datang. Untuk mengecek apakah Kenma baik-baik saja. Perempuan itu tetap datang walau tau ia tidak akan bisa berbicara dengan Kenma.Kenma sendiri tidak masalah dengan itu. Ia sangat menikmati kesendiriannya saat ini. Dengan begini, ia bisa mendapatkan kembali waktu bersantainya.Pandangan Kenma beralih menatap ke arah ponsel yang ada di atas narkas. Ponsel itu berbeda dengan ponsel yang dibelikan oleh Eve. Dengan perasaan penasaran, ia mengambil ponsel itu. Saat ia melihat gambar layar ponsel itu, ia pun tau bahwa ponsel itu mi
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Mengembalikan Buku

Kenma sedikit kaget saat memasuki ruang inapnya. Karena saat ia keluar untuk mencari udara segar tadi, tidak ada satu pun orang di sana. Dan saat ia kembali, ada Sander yang sudah duduk santai sambil menonton berita televisi.Kenma mendorong tiang infusnya dengan pelan menuju ke arah kasur. Tidak lupa, ia mengambil sebuah cemilan dari kantong plastik berwarna putih yang ada di atas narkas. "Dari mana?" tanya Sander dengan tatapan yang masih tertuju pada televisi."Jalan-jalan. Bosan," jawab Kenma ikut menatap ke arah televisi."Kenapa tiba-tiba saja datang?" tanya Kenma balik."Pacar anakku masuk rumah sakit. Bukankah sebagai calon mertua yang baik, aku harus datang menjenguk," jawab Sander."Pembahasan bodoh ini lagi. Bukankah masalah ini sudah lama terselesaikan?""Tenang saja. Aku cuma bercanda. Lagipula, sepertinya kamu sudah menemukan perempuan yang lebih baik dari Hotaru, jadi aku tidak akan memaksamu untuk menikahinya."Kenma melirik ke arah Sander beberapa detik, sebelum pada
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

Bukan Sahabat

Sander membuka buku diary milik istrinya yang sudah lama empat tahun lalu meninggal. Membaca satu per satu halaman yang ada. Mencari satu bukti yang menunjukkan hubungan Nora dan Kenma di masa lalu.Fakta bahwa Nora dan Kenma saling mengenal tidak bisa ia abaikan. Ditambah lagi, ada kemungkinan besar alasan di balik Kenma melindungi Hotaru adalah perintah Nora. Membuatnya penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu."Stewart, apakah kita bisa mengindetifikasi Kenma?" tanya Sander menatap sebentar seorang pengawal yang sedang berjaga di dekat pintu ruang kerjanya."Mohon maaf. Hampir seluruh data tentangnya sudah diblokir. Yang ada hanya data-data tentang kompetensi yang dia ikuti dan nilai-nilai di sekolahnya," jawab Sander. "Diblokir, 'ya? Orang sepertinya seharusnya tidak bisa melakukan itu sendirian. Ada seseorang yang bermain di belakangnya. Dan satu-satunya yang bisa melakukan itu dengan mudah adalah Keluarga Pilar. Aku jadi ingin tau siapa yang selama ini melindun
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

Ciuman Pertama Yoshino

Kenma sedang mencoba menghentikan pendarahan di jari telunjuk Yoshino. Perempuan itu terluka saat sedang mengupaskan sebuah apel untuk Kenma. Kenma benar-benar berhati-hati saat itu. Mencoba sebisa mungkin untuk tidak menambah rasa sakit yang dirasakan oleh Yoshino. Sedangkan Yoshino hanya menatap lekat Kenma."Tidak perlu khawatir. Luka ini bisa sembuh tanpa harus diobati," ujar Yoshino."Aku tau. Tapi karena aku sedang memiliki banyak waktu luang, aku akan tetap melakukannya," jawab Kenma. "Kenapa?""Apanya?"Yoshino menutup mulutnya rapat-rapat. Tidak ingin melanjutkan topik pembicaraan yang ia mulai."Selama kamu berpacaran dengan nona Rias, apa saja yang kamu lakukan dengannya?" tanya Yoshino mengubah topik pembicaraan."Kami tidak berpacaran. Aku memang mencintainya. Namun hubungan kami tidak pernah sampai ke sana.""Kamu memendamnya?""Tidak. Aku mengatakannya. Namun dia tidak pernah mengatakan bagaimana perasaannya yang sebenarnya terhadapku.""Menurutmu, dia mencintaimu atau
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

Kartu Akses

Rias memegang gagang pintu ruangan rawat inap Kenma. Ia menghembuskan nafas panjang. Mencoba untuk memupuk keberaniannya.Jujur saja ia belum siap untuk semua ini. Bertemu dengan Kenma setelah apa yang terjadi adalah sesuatu yang berat untuknya.Jika bukan karena paksaan dari Vans yang sekarang juga berada di sisinya, ia pasti tidak akan datang untuk menjenguk Kenma malam ini."Apakah kamu takut?" tanya Vans meremehkan Rias."Bisa diam sebentar? Aku sedang berusaha saat ini," tanya Rias kesal."Apa susahnya membuka pintu lalu menyapanya?" "Diamlah, Bodoh."Vans memutar mata malas. Sungguh, ia tidak tahan dengan semua ini. Menunggu Rias sama saja menunggu matahari terbit. Lama.Dengan cepat Vans memegang tangan Rias yang masih menggenggam gagang pintu ruangan Kenma. Lalu mendorong tangan Rias ke bawah, sehingga gagang pintu pun ikut bergerak dan terbuka.Vans mengambil beberapa langkah maju memasuki ruangan inap Kenma."Hoi, anak kecil. Ayo pesta. Aku membawa banyak sekali minuman dan
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

Membuka Kotak

Hotaru duduk di atas lantai dengan posisi punggung menempel pada sisi kasur dan memeluk kedua lututnya.Kepalanya terus menerus mengulang-ulang kejadian saat di mana ia melihat Yoshino dan Kenma berciuman. Ingatan itu tidak mau terhapus dari kepalanya. Membuatnya jengkel dan frustasi akan hal itu.Dengan perasaan masih kesal, Hotaru membuka lemari bajunya. Mengambil sebuah kotak kecil yang ia simpan di dalam sana.Hotaru sama sekali membuka kotak itu sejak Dizzy menyerahkan itu padanya. Sebenarnya Hotaru sudah beberapa kali memiliki niatan untuk membuka kotak itu untuk membayar segala rasa penasaran yang ia rasakan. Namun setiap ia ingin membuka kotak itu, Hotaru selalu saja teringat akan perkataan Dizzy. Dan membuatnya mengurungkan niatannya lagi.Dengan segala keberanian yang Hotaru miliki, Hotaru membuka tutup kotak itu dengan kuat.Perasaan jengkel, penasaran, dan takutnya berganti menjadi perasaan bingung saat melihat isi dari kotak itu.Ada tiga amplop putih yang terbalut oleh
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

Kekecewaan Hotaru

Dengan nafas yang memburu hebat. Hotaru menginjakkan kakinya memasuki area pemakaman.Perempuan itu tidak peduli dengan lumpur yang tercipta akibat hujan. Sudah tidak peduli lagi dengan baju dan sepatunya yang kotor. Dan tidak peduli lagi dengan kerasnya petir yang menyambar.Yang menjadi alasan untuk perempuan itu tetap berjalan adalah makam milik bundanya. Ia ingin mendatangi makam bundanya itu dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.Saat jaraknya tersisa beberapa langkah lagi, Hotaru dengan kesadaran penuh menghentikan langkahnya.Dengan mata kepalanya sendiri. Hotaru melihat ada seorang laki-laki memakai baju rawat rumah sakit berdiri di depan makam bundanya dengan keadaan basah kuyup seperti dirinya."Apa yang kamu lakukan di sini, Kenma?" tanya Hotaru.Kenma. Laki-laki itu kaget saat mendengar suara Hotaru. Dalam sekejap, ia membuka matanya dan bergerak menghadap ke arah Hotaru.Jantung Kenma berdetak kencang saat Kenma melihat Hotaru datang membawa sebuah surat di tangan ka
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Sedikit Perbincangan

Sekilas, Irene memandang Hotaru yang baru saja keluar dari kamarnya. Lalu memalingkan pandangannya kembali ke arah televisi.Irene tidak memulangkan Hotaru ke rumahnya. Melainkan membawanya ke apartemennya yang dulu sebelum Irene tinggal bersama dengan Kenma.Irene sebenarnya enggan untuk melakukan ini. Bersikap baik pada Hotaru adalah hal yang memuakkan. Namun ia harus melakukannya. Karena jika seandainya terjadi sesuatu pada Hotaru, Kenma pasti akan cemas. Dan itu akan membuat kondisi tubuh Kenma semakin memburuk.Lalu sesampainya di apartemen, Irene menyuruh Hotaru mandi dan menyiapkan pakaiannya sebagai pengganti baju Hotaru yang basah."Kenapa kamu membantuku?" tanya Hotaru duduk di sofa yang berbeda dengan Irene."Jangan salah paham. Aku melakukan ini untuk Kenma. Bukan untukmu," jawab Irene."Oh."Irene melirik ke arah Hotaru. Ia memang melihat perdebatan antara Kenma dan Hotaru. Namun ia tidak mengerti konteks perdebatan itu apa."Apakah kamu ada masalah dengan Kenma?" tanya I
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Karena Aku Adikmu

Kenma berada di atas rooftop rumah sakit. Menikmati dinginnya malam tak lupa dengan silang infus yang selalu ia bawa ke mana pun ia berada.Ia tidak sendirian saat ini. Karena di sisinya sekarang. Ada seorang laki-laki rambut pirang menemaninya.Laki-laki itu adalah Vanser. Kakak laki-lakinya yang baru saja sampai ke kekaisaran setelah melakukan perjalan panjang untuk memberantas salah satu kelompok Nemesis."Apakah kamu ada di sana saat Dizzy mencuri kotakku dan memberikannya pada Hotaru?" tanya Kenma membuka matanya secara perlahan."Ya, aku di sana. Tapi aku tidak bisa melakukan apa pun. Apakah itu membuatmu marah?" jawab Vanser."Hubunganku dengan Hotaru hancur karena itu. Tapi aku rasa itu tidak masalah. Selama ini aku selalu takut untuk mengungkapkan kebenarannya. Dan karena kejadian ini, aku tidak perlu lagi berpura-pura.""Dia hanya salah paham. Waktu tidak memberikannya kesempatan untuk berpikir jernih. Jika kamu menjelaskannya sekali lagi, dia pasti akan mengerti.""Vanser .
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
53
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status