Home / Fantasi / Sistem Kekayaan Mahakuasa / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Sistem Kekayaan Mahakuasa: Chapter 71 - Chapter 80

119 Chapters

Bab 71

Di sore hari, David pergi mendaftarkan perusahaannya yang bernama PT East Golden International. Di mana Prisca menjabat sebagai manajer umum dan Golden Hotel berada di bawah naungannya.Namun saat ini, perusahaannya masih seperti sebuah rak kosong, harus menunggu Prisca untuk mencari beberapa pekerja handal terlebih dahulu, barulah perusahaannya bisa menjadi kuat.Keesokan harinya.Ketika David baru saja tiba di Golden Hotel, pria itu menemukan Andre dan kedua orang tuanya sedang bersembunyi di salah satu sudut parkiran luar gedung.Ternyata, mereka bertiga masih belum menyerah.David juga tidak lagi mempedulikan mereka dan langsung berjalan masuk ke dalam hotel.Pagi hari itu pun berlalu dengan sangat cepat.Di tengah hari, David menerima sebuah paket kiriman kilat yang berisi lencana anggota KMB untuk level atas.Dikatakan sebuah lencana, tapi sebenarnya itu adalah sebuah cincin yang diukir dengan logo KMB di atasnya.Tepat ketika David akan pergi meninggalkan kantornya, pria itu men
Read more

Bab 72

Begitu keluar dari rumah sakit, David menghela napas berat. Semua sudah berakhir. Sekarang dia bisa melepaskan perasaannya sepenuhnya. David pun merasa lebih rileks dari sebelumnya.Baru saja David mengendarai mobilnya keluar dari halaman rumah sakit, tiba-tiba dia mendengar seseorang berteriak.“Pencopet! Tangkap pencopet itu!”David segera menepikan mobilnya. Begitu keluar dari mobil, dia melihat tidak jauh darinya ada seorang pemuda yang sedang berlari ke arahnya. Tangan pemuda itu memegang sebuah dompet. Selain itu, terlihat seorang perempuan berusia tiga puluhan sedang mengejar pemuda itu jauh di belakang.“Minggir! Cepat minggir! Cari mati!” Pemuda itu berlari sambil mengibas pisau di tangannya dan menyuruh David untuk menyingkir.David ingin menguji dirinya dengan meningkatkan fisiknya hingga batas maksimal. Begitu dia hendak beraksi, tiba-tiba dia merasakan sebuah bayangan hitam melewatinya dengan kecepatan tinggi.Pada saat David melihat pencopet itu lagi, dia baru menyadari k
Read more

Bab 73

“Kak Julius, namaku David. Mulai sekarang kamu panggil saja aku Pak David.”“Pak David, jangan panggil aku Kak Julius. Panggil Julius saja.”“Oke. Julius, aku mau bertanding denganmu.”David sudah lama ingin menguji kekuatannya sendiri. Sejak Fisik dan Mentalnya mencapai batas, tidak hanya indra keenam David yang menguat. Bahkan dia juga merasakan ada kekuatan yang tidak ada habisnya di dalam tubuhnya.“Silakan, Pak David,” kata Julius.Julius juga ingin melihat seperti apa kekuatan pemuda yang bisa membuatnya merasa terancam itu. Mereka berdua pun berdiri pada jarak lebih dari sepuluh meter.David tidak memiliki keterampilan apa pun. Dia hanya berusaha menggerakkan kekuatan di dalam tubuhnya dan membuat kekuatan itu menyebar ke seluruh tubuhnya.Pada saat ini, tubuh David memancarkan aura yang mengintimidasi. Julius merasakan tekanan yang sangat kuat. Dia sangat terkejut. Namun, dia juga segera memancarkan aura berdarah yang terbentuk saat mengembara di ujung hidup dan mati sepanjang
Read more

Bab 74

Keesokan harinya, operasi ibu Julius berjalan dengan sukses. Dokter yang mengoperasi ibu Julius adalah dokter paling hebat di Provinsi Jina. Rumah sakit bahkan mengatur dua perawat senior untuk merawat ibu Julius.David memberi Julius mobil Mercedes-Benz G-Class. Julius pun mulai bekerja, tugasnya melindungi David secara rahasia.Andre sekeluarga bertiga datang dan terbagi menjadi dua kelompok. Ilham dan Vina berjaga di depan pintu masuk hotel. Sedangkan Andre berjaga di depan pintu masuk Jina Internasional Mansion. Setelah dipikir-pikir, mereka masih tidak mau pergi begitu saja.Tanpa dukungan keuangan dari Prisca, masa depan mereka menjadi suram. David juga tidak menghiraukan mereka. Dia ingin melihat berapa lama mereka bisa berjaga di sana. Setidaknya, mereka harus diberi pelajaran yang meninggalkan kesan dalam kali ini.Kabar baik juga datang dari Prisca. Setelah diiming-iming uang dalam jumlah besar, sudah ada orang yang tertarik dengan PT East Golden International. Kedua belah pi
Read more

Bab 75

Pria botak itu menarik rambut Lusi, lalu melihat semua orang yang ada di ruangan VIP itu sambil bertanya, “Kalian satu rombongan, kan? Tadi perempuan ini tampar aku. Menurut kalian, apa yang harus aku lakukan padanya?”“Kamu yang pegang-pegang aku dulu!” tukas Lusi sambil menangis.“Aku pegang kamu karena aku suka kamu. Coba kamu tanya saja, berapa banyak perempuan yang ingin aku pegang. Aku, Herry, bahkan nggak tertarik sama mereka.”Tidak ada seorang pun di dalam ruangan yang berani bicara. Namun pada saat ini, seorang perempuan yang bersembunyi di balik kerumunan diam-diam mengambil ponsel Ben.Kemudian perempuan itu mengetik beberapa kata (Ada bahaya di ruang VIP nomor 47 Jiwan Goldstein Club), lalu mengirimkannya ke nomor kontak di ponsel Ben secara acak. Kemudian, perempuan itu diam-diam melempar ponsel Ben kembali ke posisi semula.Saat ini Ben sedikit lebih tenang. Dia menatap pria botak yang masih menjambak rambut Lusi dan berkata, “Bang Herry, kan? Aku wakili Lusi minta maaf
Read more

Bab 76

David sedang berbaring di sofa sambil memainkan ponselnya. Tiba-tiba dia menerima sebuah pesan singkat. Setelah melihat dengan jelas ternyata itu pesan dari nomor Ben. David cepat-cepat membuka pesan itu.“Ada bahaya di ruang VIP nomor 47 Jiwan Goldstein Club.” Isi pesan itu.David spontan berdiri. Ben tidak akan mengiriminya pesan seperti itu tanpa alasan. Dia ingin menelepon dan bertanya pada Ben. Namun setelah dipikir-pikir, karena Ben mengirim pesan, itu berarti Ben tidak leluasa untuk menelepon saat ini.Oleh karena itu, David memutuskan untuk menelepon Julius dan menyuruhnya untuk segera keluar. David bergegas turun dan pergi ke Jiwan Goldstein Club. Di tengah perjalanan, dia bertemu dengan Julius.Keduanya pun bergegas ke sana bersama. Sesaat kemudian, mereka berdua tiba di Jiwan Goldstein Club. Seorang pelayan mengantar mereka ke ruang VIP nomor 47.David membuka pintu dan masuk ke ruangan. Seketika dia melihat seorang pria botak dengan kepala berlumuran darah sedang melecehkan
Read more

Bab 77

Bob, nama aslinya Bobby. Dia mendapatkan reputasi besar di Kota Jiwan lebih dari sepuluh tahun yang lalu dengan mengandalkan sepasang tinju besinya. Karena dia memiliki enam jari di tangan kirinya, dia juga dijuluki Bobby si enam jari.Seiring berlalunya waktu, Bobby si enam jari menjadi semakin terkenal. Dia hampir menyatukan semua pasukan bawah tanah Kota Jiwan dengan cara yang kejam. Setelah berjumpa dengannya, orang-orang mulai memanggilnya Pak Bob. Nama Bobby si enam jari juga berangsur-angsur dilupakan. Tidak banyak orang di Kota Jiwan yang berani langsung memanggilnya Bobby si jari enam.Hari ini, Bobby si enam jari menerima telepon dari anak buahnya, Herry. Herry memintanya untuk membawa orang ke Jiwan Goldstein Club. Ada orang yang buat onar di sana. Bisa-bisanya masih ada orang yang berani buat onar di wilayahnya sekarang?Orang itu bahkan memukul Herry. Orang itu pasti baru datang ke Kota Jiwan. Meski Herry bukan tangan kanan Bobby, Herry memiliki belasan anak buah. Orang ya
Read more

Bab 78

Hari ini Bobby si enam jari harus mengalahkan David dan yang lainnya dengan kecepatan kilat. Kalau tidak, dia tidak memiliki wajah untuk berdiri di Kota Jiwan lagi.Pada saat Bobby si enam jari mulai bergerak, Julius yang senantiasa berdiri di belakang David juga mulai bergerak. Dia dengan cepat berjalan ke depan David dan menghadapi tinju besi dari Bobby si enam jari.Jarak Bobby si enam jari tidak jauh dari David. Pada awalnya, dia ingin langsung menjatuhkan David. Namun, setelah mengeluarkan serangannya, dia baru menyadari sosok yang berdiri di depan David tidak lain adalah Julius yang berdiri di belakang David barusan.Cepat sekali!Bobby si enam jari kaget dengan kecepatan Julius. Bobby dan David hanya terpisah jarak sekitar tujuh sampai delapan meter, dalam garis lurus pula. Ditambah lagi mengeluarkan serangan yang tidak terduga. Namun, reaksi Julius begitu cepat. Orang itu pasti bukan orang sembarangan.Hanya saja, Bobby si enam jari pun tidak takut. Dulu setelah dia menang bert
Read more

Bab 79

Sebagai klub terbesar di Kota Jiwan, Jiwan Goldstein Club memiliki lobi yang sangat besar di lantai pertama. Suara deru mesin yang nyaring bergema di seluruh lobi.Segera setelah itu, sebuah Aston Martin yang dibuat khusus langsung masuk ke halaman depan pintu masuk klub. Kemudian, mobil kedua, mobil ketiga. Pada akhirnya, 12 mobil sport edisi terbatas terparkir rapi di depan klub. Setiap mobil bernilai setidaknya puluhan miliar.Kedatangan 12 mobil sport edisi terbatas itu pun membuat semua orang yang ada di sana terkejut sekaligus takjub. Biasanya untuk lihat satu mobil saja sulit. Namun hari ini, mereka melihat total ada 12 mobil.Cakra keluar dari mobil sport pertama. Dia adalah tuan muda dari salah satu keluarga konglomerat di Kota Jiwan. Pada saat yang sama, dia juga pemimpin KMB di Kota Jiwan, juga anggota tinggi KMB.Dengan status Cakra, dia sebenarnya tidak perlu hadir. Akan tetapi, dia baru menerima pemberitahuan dari kantor pusat dua hari yang lalu kalau ada anggota tinggi k
Read more

Bab 80

“Terima kasih, Pak David. Terima kasih!” ujar Bobby si enam jari dengan cepat.“Ayo, David. Kita cari tempat untuk minum sebentar.”“Ayo,” kata David.Keduanya berjalan ke lantai atas Jiwan Goldstein Club bersama, lalu diikuti oleh anggota KMB Kota Jiwan lainnya. Sebelum pergi, David menepuk bahu Ben dan menyuruhnya pulang dulu.Manajer Jiwan Goldstein Club bergegas ke depan dan memimpin jalan. Mereka telah pergi, tinggal ratusan orang yang menonton keramaian dan ratusan anak buah yang dibawa oleh Bobby si jari enam. Pikiran mereka semua sedang kacau.Mereka masih merasa seperti sedang berada di dalam mimpi saat ini. Masalah berakhir dengan begitu saja? Mana pertarungan besar yang mereka nantikan? Bob yang dikenal sebagai orang nomor satu di dunia bawah tanah Kota Jiwan ditampar dua kali. Setelah itu, dia masih harus menundukkan kepalanya dan meminta maaf?Banyak orang sedang menatap Bobby si enam jari yang masih berdiri diam di tempat. Bahkan sepertinya ada yang berkata, “Bukannya kam
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status