Pria botak itu menarik rambut Lusi, lalu melihat semua orang yang ada di ruangan VIP itu sambil bertanya, “Kalian satu rombongan, kan? Tadi perempuan ini tampar aku. Menurut kalian, apa yang harus aku lakukan padanya?”“Kamu yang pegang-pegang aku dulu!” tukas Lusi sambil menangis.“Aku pegang kamu karena aku suka kamu. Coba kamu tanya saja, berapa banyak perempuan yang ingin aku pegang. Aku, Herry, bahkan nggak tertarik sama mereka.”Tidak ada seorang pun di dalam ruangan yang berani bicara. Namun pada saat ini, seorang perempuan yang bersembunyi di balik kerumunan diam-diam mengambil ponsel Ben.Kemudian perempuan itu mengetik beberapa kata (Ada bahaya di ruang VIP nomor 47 Jiwan Goldstein Club), lalu mengirimkannya ke nomor kontak di ponsel Ben secara acak. Kemudian, perempuan itu diam-diam melempar ponsel Ben kembali ke posisi semula.Saat ini Ben sedikit lebih tenang. Dia menatap pria botak yang masih menjambak rambut Lusi dan berkata, “Bang Herry, kan? Aku wakili Lusi minta maaf
Read more