Semua Bab Sistem Kekayaan Mahakuasa: Bab 61 - Bab 70

119 Bab

Bab 61

Keesokan harinya, David mengantarkan Indah kembali ke sekolah. Dia mengirimkan uang sebanyak dua triliun ke rekening perempuan itu dan memintanya untuk menghabiskannya sesuka hati. Kalau tidak cukup maka Indah boleh minta lagi kepadanya. David juga meminta Indah untuk pelan-pelan memberi tahu pada om dan tantenya.Setelah itu David membawa mobil miliknya kembali ke Jiwan. Jarak dari Badu ke Jiwan hanya terpaut 1000 kilometer saja. Ada harga maka ada kualitas, dari berbagai sisi mobil ini ditambah dengan kemampuan mengemudi David membuatnya bisa melampaui mobil yang lainnya.Setelah kejadian selama dua hari ini, dia sudah berpikir dengan matang. Wanto yang membantunya selama adiknya diganggu di Gempita hingga saat acara amal. Meski dia memiliki uang yang tanpa batas, David tidak bisa memberikan hal yang lainnya pada Wanto selain uang.Menyelesaikan sesuatu dengan mengandalkan orang lain tidak akan bisa bertahan lama. Kalau Yoga dan Wanto mengetahui latar belakangnya, apakah mereka akan
Baca selengkapnya

Bab 62

Awalnya David ingin menyudahi saja jika tidak ada kendala besar. Dia juga tidak butuh uang sekali. Namun ternyata dia bertemu dengan orang yang begitu sombong. Saat ini dia juga tidak ingin repot, sehingga David langsung menghubungi polisi untuk menyelesaikan masalah ini.Suara melengking perempuan itu menarik perhatian cukup banyak orang. Banyak orang yang berhenti karena melihat sebuah mobil Bugatti yang ditabrak.“Gila! Bugatti?! Ini harganya mulai dari 60 miliar! Hanya perbaiki cat saja tetap aja butuh berapa ratus juta.”“Mahal sekali! Berarti yang ganti pemilik BMW itu. Jual BMW saja belum tentu bisa sanggup ganti rugi.”“Wah, nggak sanggup ganti rugi mobil mahal. Lain kali kita harus jaga jarak!”“Hei! Apa yang kalian bicarakan! Nggak ada kerjaan?!” seru perempuan itu.Sesaat kemudian polisi lalu lintas tiba di lokasi kejadian. Setelah pemeriksaan dan video CCTV, mereka menentukan bahwa BMW yang salah. Mendadak perempuan itu tidak bisa berkata apa pun.“Ibu, karena Anda terbukti
Baca selengkapnya

Bab 63

Kota Jiwan.Prisca pulang dari kantor dan kembali ke rumahnya dengan mengendarai mobil merahnya. Baru saja tiba di depan gerbang Jina International Mansion, tiba-tiba ada yang menahannya.Bukankah itu adalah orang tua dan adiknya? Tiga orang yang lainnya siapa? Kenapa mereka bisa ada di sini?Prisca buru-buru turun dari mobil dan berseru, “Pa, Ma, Andre, kenapa kalian datang ke sini?”“Cih! Kalau kami nggak datang, bagaimana kami bisa tahu kamu ada mobil dan rumah mahal di kota? Sedangkan kami di rumah kerja keras,” kata ibunya Prisca, Nina.“Ma, bukan seperti yang Mama pikirkan. Ini mobil bos aku,” kata Prisca.“Bos kamu? Kamu yang tiap hari bawa mobil bos kamu? Kenapa dia kasih ke orang lain?”“Ma, kita cari tempat buat bicara, ya? Kalian ada tempat tinggal? Aku bawa kalian ke hotel dan buka dua kamar.”“Mama nggak akan ke mana-mana, maunya tinggal di dalam sana! Kamu jangan pikir Mama nggak tahu! Adik kamu sudah memperhatikan kamu selama beberapa hari dan setiap hari kamu selalu tin
Baca selengkapnya

Bab 64

“Apa?! Kamu mau dipukul lagi?!” seru Ilham.“Meski aku dipukul mati, aku juga nggak akan kasih uang sedikit pun.”“Kamu! Kamu mau buat Papa emosi sampai mati?! Uang ini harus kamu keluarkan!” paksa Ilham sambil memarahi Ilham.Prisca marah hingga menangis hebat dan berseru, “Sejak kecil kalian semua membela dia karena dia itu anak lelaki. Apa yang enak pasti akan kasih ke dia. Waktu aku kuliah, aku yang harus kerja untuk menghidupiku. Memangnya kalian pernah bantu?!”“Sedangkan dia mau kuliah, tapi rumah nggak ada orang. Aku yang pergi cari pinjaman! Setelah itu aku harus hemat dan kembalikan pinjaman secara pelan-pelan. Kalian tahu kala itu bagaimana kehidupanku? Aku sampai pingsan karena kurang gizi!”“Setelah itu pekerjaanku perlahan-lahan membaik. Setiap hari aku pasti akan sisakan uang untuk kirim ke kalian. Kalian masih mau aku seperti apa?”“Kamu! Kamu kuliah sampai semua hasil pelajarannya ke mana? Sedikit rasa terima kasih pun nggak ada! Sekarang langsung minta 10 miliar? Kamu
Baca selengkapnya

Bab 65

David tiba di Kota Jiwan ketika hari sudah gelap. Kalau bukan karena kecelakaan kecil tadi, dia sudah tiba sedari tadi. Lelaki itu menyeret tubuhnya yang lelah untuk kembali ke Jina International Mansion.Dia mendapati Prisca yang hendak keluar dengan mata merah dan bertanya, “Eh? Kak Prisca? Kamu kenapa? Mau keluar?”Kemudian dia melihat beberapa orang yang ada di belakang Prisca.“Mereka siapa?”Jantung Prisca berdegup ketika melihat David di depan sana. Bukannya lelaki ini pulang ke rumah? Kenapa dia cepat sekali kembali dan kebetulan sekali harus kembali di hari ini?“Pak David, maaf. Mereka keluarga saya dan datang dari kampung untuk melihat saya. Saya bawa mereka masuk untuk istirahat sebentar, sekarang saya segera bawa mereka pergi,” ujar Prisca dengan gugup.Dia takut sekali David marah. Prisca sudah membawa orang lain masuk tanpa seizin lelaki itu. Sudah pasti David akan kesal dan marah.“Sudah sangat malam, kalian mau ke mana? Di rumah ini ada lumayan banyak kamar, bukannya n
Baca selengkapnya

Bab 66

David dan Prisca datang ke sebuah taman dan duduk di tepi danau. Di sana Prisca menceritakan kisahnya selama 20 tahunan ini. David hanya diam dan mendengarkan saja tanpa bicara apa pun.“David, aku bodoh, ya? Mereka mau apa, aku kasih apa pun itu. Kalau aku nggak ada, aku akan cari pinjaman dan setelah itu aku akan mati-matian berhemat,” ujar Prisca.“Nggak bodoh, kamu hanya terlalu tulus. Semakin banyak kamu berikan, mereka akan merasa sudah sepantasnya,” kata David.“Mungkin saja, tapi aku sudah putuskan kalau 20 tahun yang lalu mungkin aku hidup untuk mereka. Tapi selanjutnya, aku harap aku hidup untuk diri sendiri.”“Kak Prisca, besok bawa Om dan Tante buat makan di hotel. Mereka sudah datang jauh-jauh, aku juga harus menyambut mereka. Kalau kamu butuh uang, bisa minta ke bagian pembukuan. Apa pun keputusan kamu, aku pasti akan mendukungnya,” kata David.“Terima kasih, David.” Prisca menangis di pelukan David.Awalnya dia pikir David akan memandang remeh keluarganya. Akan tetapi te
Baca selengkapnya

Bab 67

Keesokan paginya, di ruang kerja CEO Golden Hotel.“Kak Prisca, saya berencana membangun sebuah perusahaan investasi. Nama perusahaannya Dalmon International, tapi saya nggak ada waktu. Oleh karena itu, saya butuh seseorang yang bisa dipercaya untuk membantu saya. Saya ingin kamu membantu perusahaan ini.”“Pak, saya khawatir nggak bisa melakukannya dengan baik,” ujar Prisca dengan ragu.Prisca ingin tetapi dia khawatir kemampuannya tidak mencukupi dan membuat David repot.“Kak Prisca, kamu ada kemampuan itu, nggak seharusnya kamu ada di hotel kecil ini saja. Sudah seharusnya kamu terbang jauh dan melihat dunia luar.”“Kalau gitu akan aku coba.”“Kamu kerja dengan tenang saja, saya yang kasih kamu dukungan tanpa batas! Asalkan kamu merasa siapa yang sanggup, kita tarik dia ke sini. Kalau orang lain kasih 2 miliar, kita kasih 10 miliar, 20 miliar. Asalkan dia hebat, kita nggak perlu takut mengeluarkan uang.”“Baik! Kapan saya mulai bergerak?”“Semakin cepat semakin baik!”“Kalau gitu say
Baca selengkapnya

Bab 68

“Baiklah, kalau gitu kamu mulai kerja jadi pelayan yang paling rendah.”“Kak! Aku nggak mau jadi pelayan! Kakak kasih aku pekerjaan yang bisa mengatur orang lain. Kasih Mita pekerjaan yang mengurus keuangan. Dengan begitu bisa mencegah Kakak Ipar membuang-buang uang di luar sana. Setiap pergerakan dia akan aku laporkan ke Kakak! Ini semua Mama yang bilang, Mama mau kita bantuin Kakak,” kata Andre.Prisca merasa kepalanya mendidih.“Mau mengatur keuangan? Kamu tahu arus kas di sini satu bulannya berapa? Kamu tahu berapa harga makanan kalian hari ini? Harganya dua miliar! Arus kas di sini 20 triliun! Kalian pikir kalian sanggup mengelolanya?!”Semua orang di sana membeku. Mereka mendongak dan menatap Prisca dengan sorot terkejut. Berlebihan sekali!“Kak, tadi Kakak bilang makanan ini semua harganya berapa?” tanya Andre dengan suara pelan.“Total harganya dua miliar!”“Satu bulan penghasilannya berapa? Kamu hebat juga! Kalau gitu kami juga nggak mau kembali. Setelah menderita hampir seumu
Baca selengkapnya

Bab 69

Beberapa orang tersebut saling melemparkan pandangan antara satu dengan yang lain. Tadi mereka juga menyapanya ketika makan, tidak ada masalah, sekarang kenapa tidak boleh?“Maaf … Pak David, di mana kakak saya?” Andre kembali bertanya.“Kakak kamu sudah pergi. Sebaiknya kalian cepat habiskan makanan dan pergi juga!” jawab David.“Pulang duluan? Kalau begitu kami pamit sekarang, kami mau menyusul Kakak kami!”“Aku bilang pergi, maksudnya bukan pergi dari hotel, tapi pergi dari Kota Jiwan. Ini adalah surat yang pengunduran diri yang ditinggalkan oleh Kakak kalian, kalian lihat saja sendiri!”Selesai berbicara, David langsung memberikan selembar kertas kepada Andre.Mengundurkan diri?Mereka semua terkejut mendengar hal ini dan tidak dapat memercayai berita yang baru saja mereka dengar.Andre melihat surat itu dengan hati-hati. Tulisan yang ada di atas kertas tersebut, memang benar tulisan tangan Prisca sendiri.“Pak David, kenapa kakakku mengundurkan diri?”“Hmm, bagaimana bilangnya yah
Baca selengkapnya

Bab 70

Kedua orang tua Mita, langsung menarik anaknya untuk pergi dari tempat tersebut.Mereka tidak ingin ikut menggila bersama Ilham. Kalau nanti polisi benar-benar datang dan menangkap mereka, apa yang harus dilakukannya?“Mita!” teriak Andre.Mita menoleh ke belakang dan menatap Andre dengan mata berkaca-kaca.“Untuk apa masih melihat benda yang nggak berguna seperti ini? Kesempatan yang begitu bagus, malah membuat Prisca merasa terpojok dan pergi. Coba lihat keadaan sekarang, bagus ‘kan, nggak dapat apa-apa?””Mau mengandalkan kemampuan pria itu untuk membeli rumah dan mobil? Sudah, cepat ikut aku pulang! Besok nggak boleh bersama dengan dia lagi, Mama akan memperkenalkan pria yang lebih baik untukmu!” Ibu Mita menarik tangan anaknya sambil menatap Andre dengan penuh kemarahan.Andre seketika langsung merasa bahwa dirinya telah jatuh dari Surga ke Neraka yang paling dalam.Sementara Ilham dan Vina saat ini juga merasa bahwa emosi mereka telah naik hingga ke ubun-ubun dan muka mereka mera
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status