Share

Bab 70

Author: Kuning
Kedua orang tua Mita, langsung menarik anaknya untuk pergi dari tempat tersebut.

Mereka tidak ingin ikut menggila bersama Ilham. Kalau nanti polisi benar-benar datang dan menangkap mereka, apa yang harus dilakukannya?

“Mita!” teriak Andre.

Mita menoleh ke belakang dan menatap Andre dengan mata berkaca-kaca.

“Untuk apa masih melihat benda yang nggak berguna seperti ini? Kesempatan yang begitu bagus, malah membuat Prisca merasa terpojok dan pergi. Coba lihat keadaan sekarang, bagus ‘kan, nggak dapat apa-apa?”

”Mau mengandalkan kemampuan pria itu untuk membeli rumah dan mobil? Sudah, cepat ikut aku pulang! Besok nggak boleh bersama dengan dia lagi, Mama akan memperkenalkan pria yang lebih baik untukmu!” Ibu Mita menarik tangan anaknya sambil menatap Andre dengan penuh kemarahan.

Andre seketika langsung merasa bahwa dirinya telah jatuh dari Surga ke Neraka yang paling dalam.

Sementara Ilham dan Vina saat ini juga merasa bahwa emosi mereka telah naik hingga ke ubun-ubun dan muka mereka mera
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 71

    Di sore hari, David pergi mendaftarkan perusahaannya yang bernama PT East Golden International. Di mana Prisca menjabat sebagai manajer umum dan Golden Hotel berada di bawah naungannya.Namun saat ini, perusahaannya masih seperti sebuah rak kosong, harus menunggu Prisca untuk mencari beberapa pekerja handal terlebih dahulu, barulah perusahaannya bisa menjadi kuat.Keesokan harinya.Ketika David baru saja tiba di Golden Hotel, pria itu menemukan Andre dan kedua orang tuanya sedang bersembunyi di salah satu sudut parkiran luar gedung.Ternyata, mereka bertiga masih belum menyerah.David juga tidak lagi mempedulikan mereka dan langsung berjalan masuk ke dalam hotel.Pagi hari itu pun berlalu dengan sangat cepat.Di tengah hari, David menerima sebuah paket kiriman kilat yang berisi lencana anggota KMB untuk level atas.Dikatakan sebuah lencana, tapi sebenarnya itu adalah sebuah cincin yang diukir dengan logo KMB di atasnya.Tepat ketika David akan pergi meninggalkan kantornya, pria itu men

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 72

    Begitu keluar dari rumah sakit, David menghela napas berat. Semua sudah berakhir. Sekarang dia bisa melepaskan perasaannya sepenuhnya. David pun merasa lebih rileks dari sebelumnya.Baru saja David mengendarai mobilnya keluar dari halaman rumah sakit, tiba-tiba dia mendengar seseorang berteriak.“Pencopet! Tangkap pencopet itu!”David segera menepikan mobilnya. Begitu keluar dari mobil, dia melihat tidak jauh darinya ada seorang pemuda yang sedang berlari ke arahnya. Tangan pemuda itu memegang sebuah dompet. Selain itu, terlihat seorang perempuan berusia tiga puluhan sedang mengejar pemuda itu jauh di belakang.“Minggir! Cepat minggir! Cari mati!” Pemuda itu berlari sambil mengibas pisau di tangannya dan menyuruh David untuk menyingkir.David ingin menguji dirinya dengan meningkatkan fisiknya hingga batas maksimal. Begitu dia hendak beraksi, tiba-tiba dia merasakan sebuah bayangan hitam melewatinya dengan kecepatan tinggi.Pada saat David melihat pencopet itu lagi, dia baru menyadari k

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 73

    “Kak Julius, namaku David. Mulai sekarang kamu panggil saja aku Pak David.”“Pak David, jangan panggil aku Kak Julius. Panggil Julius saja.”“Oke. Julius, aku mau bertanding denganmu.”David sudah lama ingin menguji kekuatannya sendiri. Sejak Fisik dan Mentalnya mencapai batas, tidak hanya indra keenam David yang menguat. Bahkan dia juga merasakan ada kekuatan yang tidak ada habisnya di dalam tubuhnya.“Silakan, Pak David,” kata Julius.Julius juga ingin melihat seperti apa kekuatan pemuda yang bisa membuatnya merasa terancam itu. Mereka berdua pun berdiri pada jarak lebih dari sepuluh meter.David tidak memiliki keterampilan apa pun. Dia hanya berusaha menggerakkan kekuatan di dalam tubuhnya dan membuat kekuatan itu menyebar ke seluruh tubuhnya.Pada saat ini, tubuh David memancarkan aura yang mengintimidasi. Julius merasakan tekanan yang sangat kuat. Dia sangat terkejut. Namun, dia juga segera memancarkan aura berdarah yang terbentuk saat mengembara di ujung hidup dan mati sepanjang

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 74

    Keesokan harinya, operasi ibu Julius berjalan dengan sukses. Dokter yang mengoperasi ibu Julius adalah dokter paling hebat di Provinsi Jina. Rumah sakit bahkan mengatur dua perawat senior untuk merawat ibu Julius.David memberi Julius mobil Mercedes-Benz G-Class. Julius pun mulai bekerja, tugasnya melindungi David secara rahasia.Andre sekeluarga bertiga datang dan terbagi menjadi dua kelompok. Ilham dan Vina berjaga di depan pintu masuk hotel. Sedangkan Andre berjaga di depan pintu masuk Jina Internasional Mansion. Setelah dipikir-pikir, mereka masih tidak mau pergi begitu saja.Tanpa dukungan keuangan dari Prisca, masa depan mereka menjadi suram. David juga tidak menghiraukan mereka. Dia ingin melihat berapa lama mereka bisa berjaga di sana. Setidaknya, mereka harus diberi pelajaran yang meninggalkan kesan dalam kali ini.Kabar baik juga datang dari Prisca. Setelah diiming-iming uang dalam jumlah besar, sudah ada orang yang tertarik dengan PT East Golden International. Kedua belah pi

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 75

    Pria botak itu menarik rambut Lusi, lalu melihat semua orang yang ada di ruangan VIP itu sambil bertanya, “Kalian satu rombongan, kan? Tadi perempuan ini tampar aku. Menurut kalian, apa yang harus aku lakukan padanya?”“Kamu yang pegang-pegang aku dulu!” tukas Lusi sambil menangis.“Aku pegang kamu karena aku suka kamu. Coba kamu tanya saja, berapa banyak perempuan yang ingin aku pegang. Aku, Herry, bahkan nggak tertarik sama mereka.”Tidak ada seorang pun di dalam ruangan yang berani bicara. Namun pada saat ini, seorang perempuan yang bersembunyi di balik kerumunan diam-diam mengambil ponsel Ben.Kemudian perempuan itu mengetik beberapa kata (Ada bahaya di ruang VIP nomor 47 Jiwan Goldstein Club), lalu mengirimkannya ke nomor kontak di ponsel Ben secara acak. Kemudian, perempuan itu diam-diam melempar ponsel Ben kembali ke posisi semula.Saat ini Ben sedikit lebih tenang. Dia menatap pria botak yang masih menjambak rambut Lusi dan berkata, “Bang Herry, kan? Aku wakili Lusi minta maaf

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 76

    David sedang berbaring di sofa sambil memainkan ponselnya. Tiba-tiba dia menerima sebuah pesan singkat. Setelah melihat dengan jelas ternyata itu pesan dari nomor Ben. David cepat-cepat membuka pesan itu.“Ada bahaya di ruang VIP nomor 47 Jiwan Goldstein Club.” Isi pesan itu.David spontan berdiri. Ben tidak akan mengiriminya pesan seperti itu tanpa alasan. Dia ingin menelepon dan bertanya pada Ben. Namun setelah dipikir-pikir, karena Ben mengirim pesan, itu berarti Ben tidak leluasa untuk menelepon saat ini.Oleh karena itu, David memutuskan untuk menelepon Julius dan menyuruhnya untuk segera keluar. David bergegas turun dan pergi ke Jiwan Goldstein Club. Di tengah perjalanan, dia bertemu dengan Julius.Keduanya pun bergegas ke sana bersama. Sesaat kemudian, mereka berdua tiba di Jiwan Goldstein Club. Seorang pelayan mengantar mereka ke ruang VIP nomor 47.David membuka pintu dan masuk ke ruangan. Seketika dia melihat seorang pria botak dengan kepala berlumuran darah sedang melecehkan

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 77

    Bob, nama aslinya Bobby. Dia mendapatkan reputasi besar di Kota Jiwan lebih dari sepuluh tahun yang lalu dengan mengandalkan sepasang tinju besinya. Karena dia memiliki enam jari di tangan kirinya, dia juga dijuluki Bobby si enam jari.Seiring berlalunya waktu, Bobby si enam jari menjadi semakin terkenal. Dia hampir menyatukan semua pasukan bawah tanah Kota Jiwan dengan cara yang kejam. Setelah berjumpa dengannya, orang-orang mulai memanggilnya Pak Bob. Nama Bobby si enam jari juga berangsur-angsur dilupakan. Tidak banyak orang di Kota Jiwan yang berani langsung memanggilnya Bobby si jari enam.Hari ini, Bobby si enam jari menerima telepon dari anak buahnya, Herry. Herry memintanya untuk membawa orang ke Jiwan Goldstein Club. Ada orang yang buat onar di sana. Bisa-bisanya masih ada orang yang berani buat onar di wilayahnya sekarang?Orang itu bahkan memukul Herry. Orang itu pasti baru datang ke Kota Jiwan. Meski Herry bukan tangan kanan Bobby, Herry memiliki belasan anak buah. Orang ya

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 78

    Hari ini Bobby si enam jari harus mengalahkan David dan yang lainnya dengan kecepatan kilat. Kalau tidak, dia tidak memiliki wajah untuk berdiri di Kota Jiwan lagi.Pada saat Bobby si enam jari mulai bergerak, Julius yang senantiasa berdiri di belakang David juga mulai bergerak. Dia dengan cepat berjalan ke depan David dan menghadapi tinju besi dari Bobby si enam jari.Jarak Bobby si enam jari tidak jauh dari David. Pada awalnya, dia ingin langsung menjatuhkan David. Namun, setelah mengeluarkan serangannya, dia baru menyadari sosok yang berdiri di depan David tidak lain adalah Julius yang berdiri di belakang David barusan.Cepat sekali!Bobby si enam jari kaget dengan kecepatan Julius. Bobby dan David hanya terpisah jarak sekitar tujuh sampai delapan meter, dalam garis lurus pula. Ditambah lagi mengeluarkan serangan yang tidak terduga. Namun, reaksi Julius begitu cepat. Orang itu pasti bukan orang sembarangan.Hanya saja, Bobby si enam jari pun tidak takut. Dulu setelah dia menang bert

Latest chapter

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 119

    Sekarang sudah masuk hari Minggu. David pikir Yoga akan menghubunginya, tapi setelah ditunggu seharian, tidak ada telepon yang masuk. Kemarin malam David mendapat telepon dari Selly yang menanyakan mengapa David tidak datang ke rumahnya. David baru ingat kalau dua membuat janji akan datang ke rumahnya Selly, tapi rencana itu harus tertunda karena kedatangan Yasmine, jadi mau tidak mau David mencari waktu lain untuk datang.Siang harinya David mendapatkan sebuah kabar. Prisca melaporkan tim sudah terbentuk. Dengan bantuan uang, dia berhasil menarik banyak orang-orang berbakat untuk bergabung dengannya. David meminta Prisca untuk melakukan investasi ke proyek mana pun yang cukup potensial, tanpa harus mengkhawatirkan soal uang sedikit pun. Dia juga menyuruhnya menghubungi Wanto. Masih ada investasi senilai 10 triliun, setara dengan 50 Poin Kekayaan.Sekarang David harus cepat mengeluarkan uang untuk mendapatkan Poin Kekayaan agar dia bisa meng-upgrade Sistem. Dia merasa Fisik dan Mental-

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 118

    Memang, unit ini jelas lebih kecil jika dibandingkan dengan penthouse yang David tempati, tapi dari segi dekorasi interior, unit ini tidak kalah mewah dan layak dinobatkan sebagai rumah 200 miliar.“David, ngapain kamu ajak kami ke sini?” tanya Yasmine.“Om, Tante, kira-kira rumah ini gimana?” tanya David balik.“Bagus, sih! Tapi Tante mana sanggup beli!”“Rumahnya sudah aku beli! Tinggal urus surat-suratnya saja, habis itu bisa langsung ditempati.”Dari awal Yasmine dan Yovi sudah punya firasat David pasti akan membelikan rumah ini untuk mereka, makanya dia mengajak mereka melihat-lihat. Kendati demikian, mereka tetap tidak bisa menutupi rasa kaget mereka saat David benar-benar melakukannya.“Mana bisa begitu! David, kamu sudah kerja keras cari uang. Kami nggak bisa terima rumahnya!” kata Yasmine.“Iya! Rumah ini terlalu mahal, kamu nggak perlu!” timpal Yovi.Hanya Indah seorang yang menikmati pemandangan dari balik kaca. Berhubung David yang bersikeras ingin memberi, maka diterima sa

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 117

    Siang hari itu David menghubungi Karin untuk menanyakan apakah ada unit kosong untuk ditempati. Dia ingin membelikan rumah untuk kedua tantenya, kemudian mempekerjakan mereka di Golden Hotel. Tidak menghasilkan juga tidak masalah, yang penting mereka punya kesibukan. Setahun David tinggal memberikan mereka sekian miliar untuk biaya hidup satu tahun, dengan begitu mereka sudah bisa hidup berkecukupan.David mendatangi Karin yang sudah berjaga di resepsionis dan langsung pergi melihat unit. Kedatangan David kali ini berhasil membangkitkan kenangan pahit beberapa sales lainnya. Waktu itu tidak ada yang mau melayani David, dan Karin yang masih pegawai baru saat itu langsung melayaninya, dan berhasil mengantongi komisi miliaran.Belajar dari kesalahan di masa lalu, kali ini mereka langsung mengelilingi David begitu dia tiba di kantor pemasaran.“Permisi, Pak, ada yang bisa dibantu?”“Bapak mau beli rumah? Mari saya antar!”“Ini kartu nama saya. Kalau Bapak butuh bantuan, bisa langsung hubun

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 116

    Di suatu kediaman yang sunyi di Amba, seorang pemuda dan pria tua sedang asyik bermain catur. Pria tua terlihat sudah berusia 70-80 tahun. Namun meski di usianya yang uzur, rambutnya masih terlihat lebat hitam, dan matanya masih terlihat begitu bergairah. Tidak ada sedikit pun tanda-tanda penuaan dalam dirinya. Sedangkan lawan mainnya, mesti disebut dengan pemuda, usianya sudah menginjak 30 tahun, tapi jika dibandingkan dengan si pria tua, tidak salah dia disebut sebagai pemuda.“Permainan kamu makin hari makin bagus saja!” puji si pria tua.“Mana adalah! Permainanku masih jauh dari kata bagus!”Pemuda itu bernama Ruben, salah satu anggota Partai Terio. Nama Ruben tidak hanya terkenal di kalangan anak muda, tapi juga cukup dikagumi di kalangan orang tua.“Ruben, main catur itu sama kayak kehidupan nyata. Waktunya maju, kamu harus maju dengan berani. Waktunya mundur, ya harus mundur. Kayaknya belakangan ini kamu lagi ada masalah, ya?” tanya si pria tua yang bernama Joseph itu.“Pengamat

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 115

    “Eh … ha-halo! A-aku … Carlos!” ucap Carlos terbata-bata sembari menjabat tangan Sasha. Hanya sentuhan tangan saja sudah membuat wajahnya merah padam. Sasha tidak menyadari ada sesuatu yang aneh dari Carlos, dia hanya menjabat tangan dan langsung melepasnya.David menoleh kepalanya ke Carlos seketika mendengar ucapannya yang gagap, dan dia melihat wajah Carlos sudah memerah seperti tomat dengan tingkah lakunya yang aneh pula. Penampilan Sasha yang mengenakan seragam rok mini memang memberikan kesan anak muda yang sangat kuat. Untuk Carlos yang sedang masa puber, Sasha memiliki daya pikat yang luar biasa. Akan tetapi, Sasha bukanlah gadis yang mudah untuk ditaklukkan, sepertinya lebih baik David menyarankan Carlos untuk mengurungkan niatnya daripada nanti dia sendiri yang terluka.“Kak David, aku sudah titip salam ke sekolah. Kaka tinggal langsung bawa Carlos ke dalam saja untuk urus administrasinya!” kata Sasha.“Oke, makasih, ya, Sasha!”“Kak David nggak usah sungkah begitulah!”“Oh,

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 114

    Di hari berikutnya, David meminta Sasha untuk mengurus prosedur masuk sekolah Carlos di sekolah yang sama dengannya. Meski sekarang David punya uang yang tak terbatas, tak bisa dipungkiri bahwa dia masih belum membangun reputasi. Namanya hanya baru sekadar diperbincangkan saja di KMB dan Partai Terio.Sebagai anak kesayangan keluarga Lumanto, hal semacam ini tentu adalah tugas sepele bagi Sasha. Hanya dalam hitungan menit, dia sudah mengabari David bahwa Carlos berhasil diterima. Lantas, David pun segera membawa Carlos ke sekolah yang bernama Ricci School itu.Ricci School adalah akademi untuk kaum elite yang paling ternama di Provinsi Jina. Meski termasuk sekolah swasta, kualitas pengajar di sana sangat tinggi dan berpengalaman di bidangnya masing-masing, dan mereka juga disokong oleh keluarga Lumanto secara langsung.Murid yang bisa belajar di sekolah tersebut entah memang berprestasi sehingga mendapatkan beasiswa penuh, atau anak orang kaya yang harta keluarganya sudah di luar nalar

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 113

    Yang paling Yasmine dan Yovi khawatirkan saat ini, adalah anak bungsu mereka.“David, Tante tahu sekarang kamu sudah sukses, tapi kami sudah lama tinggal di Suta. Lagian, om kamu kan kerjanya di sana. Kalau pindah ke sini, kami nggak bisa apa-apa,” kata Yasmine.“Tante cukup datang ke sini saja, nggak usah ngapa-ngapain. Kalau memang bosan, aku bisa kasih kerjaan yang santai supaya Tante bisa tetap jagain Carlos. Gimana?”“Pa, Ma, kita ikutin apa kata Kak David saja! Kalau Carlos terus di Suta, dia bakal terpengaruh sama anak-anak nakal lainnya. Papa Mama juga harus mikir demi kebaikan Carlos,” kata Indah.“Hmmm … kita coba diskusi saja dulu, ya!” sahut Yasmine.“Oke! Tapi aku berharap Om Tante bisa tinggal di sini. Kalian berdua sudah banyak berjasa buatku, sekarang giliran aku yang membalas kebaikan kalian. Lagi pula, sekarang aku punya hotel. Aku masih belum ketemu orang yang bisa aku percaya, aku berharap Om Tante mau bantu aku,” jelas David.“Kamu punya hotel?”“Iya! Sekarang aku

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 112

    Carlos yang duduk di kursi penumpang depan terlihat begitu bersemangat, sementara Yasmine, Yovi, dan Indah duduk di kursi belakang. Ada harga, maka ada barang. Kalau orang dengan sakit pinggang seperti Yasmine duduk di mobil biasa, dia pasti sudah sangat menderita selama perjalanan. Namun ketika duduk di Mercy G Class ini, dia merasa sangat nyaman karena mobil melaju stabil tanpa ada getaran yang mengganggu. Selama perjalanan, David menghubungi Cakra memintanya untuk menghubungi Jina Medical Center. Tepat pukul dua siang David sudah tiba di rumah sakit tersebut.Riyadi selaku kepala Jina Medical Center sudah menunggu kedatangan David.“Pak David, kita ketemu lagi!” sapa Riyadi begitu melihat David turun dari mobilnya.“Pak Riyadi, tolong, ya!”“Nggak perlu sungan, Pak David. Ini sudah jadi tanggung jawab kami.”Mereka berdua langsung pergi ke ruang klinik VIP seusai bertukar salam, dan tepat pukul empat sore langsung menjalankan operasi yang berlangsung selama satu jam. Selagi menungg

  • Sistem Kekayaan Mahakuasa   Bab 111

    “Aku ngerti Tante pasti keberatan keluar uang untuk berobat. Tapi Tante nggak perlu khawatir, sekarang aku sudah bisa cari uang. Yang penting sekarang kita berobat dulu, ya!” bujuk David.“Kamu kan masih kuliah, cari uang dari mana? David, kamu harus belajar yang benar. Habis lulus cari kerja yang bagus, jangan malah bergaul sama yang nggak baik! Kalau nggak, gimana nanti kamu menghadap ke Tante Giani atau orang tua kamu?” tegur Yasmine.“Tante, aku nggak kerja yang aneh-aneh, kok. Tante yang membesarkan aku dari kecil masa nggak paham?”David tidak ingin memberi tahu tantenya kalau dia sudah kaya karena takut Yasmine akan berpikir yang macam-macam. Awalnya dia ingin menunjukkannya pelan-pelan melalui Indah, tapi Indah tidak berani mengatakannya. Karena tidak ada jalan lain, mau tidak mau David harus mengakuinya terus terang. Akan tetapi … sudah pasti Yasmine tidak akan percaya. Dibujuk seperti apa pun, Yasmine tetap ngotot tidak mau berobat ke Jiwan. Bahkan Yovi dan Indah yang juga me

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status