Home / CEO / Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu / Chapter 2401 - Chapter 2410

All Chapters of Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu: Chapter 2401 - Chapter 2410

2488 Chapters

Bab 2401

“Bagaimana sekarang? Sekarang kita bahkan tidak bisa masuk ke dalam.” Pria paruh baya juga mulai panik.Tiba-tiba Ariel melihat ke sisi saluran ventilasi.Di dalam ruangan bawah tanah, Jodhiva berhasil mengalahkan semua serangan. Saat ini, hampir setengah tenaga di tubuhnya sudah terkuras.Keringat membasahi punggung Ariel. Pakaian yang tadinya bersih itu sudah dipenuhi dengan bekas noda. Ada juga bagian yang koyak dan kusut.Saat Jodhiva berjalan keluar “ruang operasi”, tiba-tiba kapal bergoyang kencang. Dia pun jatuh menabrak dinding.Lengan Jodhiva yang tadinya sudah terluka itu tidak sengaja membentur pipa. Rasa sakit kembali menyerang. Saking sakitnya, dia pun kelihatan mengerutkan keningnya.Jodhiva mengeluarkan ponselnya. Ponselnya sudah kehilangan sinyal. Dia menutupi lengannya berjalan ke sisi tangga. Tatapannya spontan tertuju pada luar jendela.Permukaan laut sudah dipenuhi dengan kabut putih. Pemandangan terlihat kabur. Jodhiva bergegas berjalan ke ruang kemudi.Dengan mera
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 2402

Keringat dingin membasahi kening pria paruh baya. Tangan yang memegang setir pun gemetar.Tentu saja Ariel menyadarinya. Hanya saja, dia tidak boleh bersikap panik. Seandainya Ariel mendesaknya, bisa jadi pria paruh baya itu akan semakin gugup lagi. “Apa kamu pernah mengalami kejadian seperti ini ketika mengendarai kapal barang?”Pria paruh baya menelan air liurnya. “Jarang sekali.”Ariel masih berusaha menenangkan dirinya, lalu bertanya dengan tenang, “Jadi, apa yang akan kamu lakukan kalau mengalami kejadian seperti ini?”Si pria paruh baya tertegun sejenak. Tidaklah mudah untuk bisa menghentikan kapal yang sudah melaju kencang. Jika mengalami kejadian seperti ini …. Pria itu menarik napas dalam-dalam. Siapa pun tidak ingin meninggal, begitu pula dengan dirinya. Jadi, pria paruh baya ingin bertaruh. Bisa jadi masih ada kesempatan. Kalau tidak bertaruh, dia pun tidak memiliki kesempatan.Pria itu menggenggam kemudi dengan erat, mengarahkan kapal di tengah kabut tebal. Dia mempriorita
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 2403

Setelah Jodhiva bangun, samar-samar terdengar suara dari sekitar. Jodhiva membuka matanya dengan perlahan. Cahaya terang mulai memudar, terlihat beberapa sosok bayangan manusia.“Jody.”“Jody?”Setelah berhasil melihat wajah orang-orang di sekitar, Jodhiva baru mulai membangkitkan tubuhnya.Tobias segera memapah Jodhiva. “Kamu masih terluka, jangan buru-buru untuk bangun.”Jodhiva mengamati isi ruangan. Sekarang dia sedang berada di rumah sakit. Dia memegang wajahnya sembari tersenyum. “Sudah berapa lama aku tidurnya?”Tobias membalas, “Saat Ariel suruh aku pergi menjemput kalian, kamu sudah tidak sadarkan diri. Lukamu infeksi, kamu jadi demam.”Tadinya Tobias sedang menunggu kepulangan mereka untuk memulai resepsi pernikahan. Siapa sangka malah akan terjadi masalah seperti ini. Resepsi pernikahan terpaksa diundur.Tobias menghela napas, lalu memalingkan kepala melihat ke sisi Ariel. “Ariel, kamu jaga Jody dulu.”Seusai berbicara, Tobias pun meninggalkan kamar pasien.Suasana di dalam
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 2404

Tobias juga mengikuti perkembangan berita di ibu kota. Beberapa saat lalu, Jodhiva sempat diterpa gosip dengan Alicia. Saat itu, penyakit jantung Tobias hampir saja kambuh. Dia mengira menantu unggulnya akan menjadi milik orang lain.“Ayah!” Ariel berjalan ke dalam halaman. Dia pun melihat banyak tempelan hiasan di sana. “Kamu diam-diam mau mengadakan resepsi pernikahanku? Kenapa kamu nggak tanya pendapatku?”Kening Tobias berkerut. “Bukannya kamu lagi temani Jody di rumah sakit?”Ariel memeluk tangannya sembari membalas, “Dia juga bukan anak kecil. Apa perlu ditemani?”“Kamu ….” Tobias merasa kesal dan juga tidak berdaya. “Aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa lagi. Jangan sampai ulahmu membuat suamimu kabur. Meski kamu menangis nanti, semuanya juga tidak ada gunanya lagi.”Mungkin karena masalah Alicia. Tobias mulai merasa khawatir.Ariel menyipitkan matanya. “Apa sih yang ada di benak Ayah?”Tobias meletakkan kedua tangan di belakang punggung sembari mendengus. “Jody memperla
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 2405

Kening Ariel berkerut. “Apa kamu nggak bisa usir sendiri?”Jodhiva tersenyum. “Aku lebih suka diurus Ariel.”“Apa kamu nggak merasa risi?”“Apa mungkin aku akan merasa risi sama kamu?” Jodhiva mencium sudut mata Ariel. “Meskipun kamu terus cari masalah sama aku, aku tetap merasa gembira.”Ariel mencubit pipinya. “Siapa yang terus mencari masalah …. Uhm!”Jodhiva menempelkan bibirnya di atas bibir Ariel. Kedua tangan Ariel spontan menindih dada Jodhiva. “Jody, kamu masih belum makan malam ….”“Aku mau makan yang manis-manis dulu.”“Dari mana ada yang manis-manis?”Jodhiva membalikkan tubuhnya memasukkan Ariel ke dalam pelukannya. “Bukannya Ariel-ku manis?”Sekarang Jodhiva semakin pemberani saja. Dia selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan. Ariel menggertakkan giginya dan wajahnya kelihatan merona. “Jody, pergi sana!”…Tidak lama setelah Jodhiva keluar dari rumah sakit, Tobias mendesak mereka untuk mengadakan resepsi pernikahan. Saking tidak sabaran, mereka berdua pun tertawa keti
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 2406

Jessie tidak berbicara.Hiro yang berada di atas panggung bertukar pandang dengan Jessie.Jessie mengangguk sedikit kepalanya ke sisi Hiro. Setelah itu, dia pun mengalihkan pandangannya. Sejak syuting berakhir, Jessie tidak pernah bertemu dengan Hiro lagi. Dia sungguh terkejut bisa bertemu dengan Hiro malam hari ini.Setelah acara fesyen dimulai, entah pihak penyelenggara sengaja atau tidak, Jessie malah diatur duduk bersebelahan dengan Nora, kemudian ada Shinta dan Hiro juga.Saat ini, semua kamera disorotkan ke diri mereka berdua.Nora juga tidak menyangka pihak penyelenggara akan mengatur seperti ini. Saat dia sedang menyapa reporter di seberang, dia sambil menyindir dengan suara yang hanya kedengaran oleh Jessie saja. “Sial sekali! Jangan-jangan nanti penggemar bodohmu bilangin aku pansos lagi?”Jessie tersenyum. “Setahuku, penggemarmu lebih banyak yang bodoh?”Raut wajah Nora langsung berubah. Gara-gara di acara varietas sebelumnya, para penggemar Nora yang terlalu membelanya just
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 2407

Ariel tertegun sejenak, lalu memalingkan kepalanya. “Apa kamu bisa tutup mulutmu? Siapa juga yang nggak sabaran?”Jodhiva menyesap kopi dengan perlahan. Dia hanya tersenyum, tidak berkata lain.Dessy baru kembali ke rumah dengan diikuti sejumlah orang di belakang. Tangan mereka juga tidak santai, semuanya menenteng banyak barang. Ariel menghalangi langkah Dessy. “Apa yang kalian lakukan di sini?”Dessy membalas dengan tersenyum, “Tentu saja lagi mempersiapkan resepsi pernikahanmu. Tuan Tobias sudah menyuruh perusahaan perencana pernikahan terbaik di Pulau Persia untuk menyusun resepsi pernikahanmu.”Ariel merasa syok. “Kenapa merepotkan sekali?”Bukannya hanya sebuah resepsi pernikahan saja?Staf di belakang pun tersenyum. “Kenapa malah mendeskripsikan pernikahan sendiri dengan kata merepotkan? Pernikahan cuma sekali seumur hidup. Siapa juga yang tidak ingin menjadi pengantin paling bahagia di resepsi pernikahan? Tanggung jawab kami untuk membuat kalian merasa bahagia di hari pernikah
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 2408

Sebenarnya Yura dapat merasakan ada perasaan berbeda Hiro terhadap Jessie. Hiro bahkan rela melepaskan studi bisnisnya, beralih haluan ke studi perfilman. Kalau bukan demi Jessie, demi siapa lagi?Jessie mengangkat kelopak mata untuk menatapnya. “Yura, sebenarnya aku sudah menikah.”“Menikah?” Yura terbengong. “Kamu menikah sama siapa?”Jessie memberi tahu masalahnya dengan Jules kepada Yura. Yura kelihatan sangat syok. Sebelumnya memang pernah terlintas kemungkinan itu di benaknya. Hanya saja, dia tidak menyangka hubungan mereka akan membuahkan hasil.“Jadi, kamu nggak suka sama Hiro?”Kali ini, giliran Jessie yang merasa syok. “Aku nggak pernah bilang aku suka sama Hiro.”Yura sungguh kehabisan kata-kata. “Dulu sewaktu di sekolah, hubungan kamu dan dia cukup dekat. Sekarang kamu malah bilang kamu nggak suka sama dia?”Jessie menepuk keningnya. Dia kelihatan agak canggung. “Selama ini aku hanya menganggap Hiro sebagai kakakku saja. Aku nggak punya perasaan lain sama dia.”Mungkin saat
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 2409

Beberapa saat kemudian, Hiro pun tersenyum. “Bahkan aku sendiri juga tidak kenal dengan diriku sendiri.”Di Kompleks Amara.Jessie menceritakan masalah makan bersama Yura kepada Jules. Jules mengupas kulit manggis, lalu menyuapi Jessie. Dia spontan tersenyum. “Kamu makan apa saja?”Jessie meletakkan kakinya di atas paha Jules. Dia mengunyah buah manggis sembari menjawab, “Banyak yang ingin aku makan. Tapi, belakangan ini aku menyadari aku nggak bisa makan. Padahal aku cuma makan sedikit saja, aku malah semakin gemuk saja.”Tadinya Jessie curiga apakah dirinya sedang berbadan dua atau bukan. Namun, seandainya dia sedang mengandung, bukannya seharusnya selera makannya semakin besar?Sepertinya Jessie tidak memiliki selera makan karena waktu istirahatnya tidak teratur. Hormonnya tidak stabil. Itulah sebabnya menstruasinya tidak lancar. Gerakan tangan Jules berhenti. Dia mengangkat kelopak mata untuk menatap Jessie.Sementara itu, Jessie tidak menyadari ada yang aneh dari pandangan Jules.
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 2410

[ Jangan-jangan hamil? ]Jules sudah mempersiapkan sarapan. Jessie yang mengenakan piama berjalan menuruni tangga. Dia diam-diam memeluk Jules dari belakang. Tangan gatal Jessie mulai meraba-raba dada Jules.Jules menahan tangan Jessie, lalu tersenyum. “Pagi-pagi malah menempel sekali?”Jessie menyandarkan dagu di atas pundak Jules. Dia juga tersenyum. “Belakangan ini kamu sangat menahan hasratmu? Apa kamu nggak tergoda dengan keindahanku?”Jules mematikan api kompor, kemudian membalikkan tubuhnya untuk memeluk pinggang Jessie. “Apa kamu lupa siapa yang ribut mau pisah kamar waktu itu?”Jessie pun merasa canggung. Dia menunduk dan tidak berbicara lagi.Jules menggendong Jessie untuk duduk di atas meja. Dia mendekati wanita itu, lalu bertanya, “Apa kamu lagi menyalahkanku?”Kedua tangan Jessie menopang wajah Jules. “Salah aku nggak sanggup mengejar tenagamu. Tenang saja, mulai besok aku akan olahraga.”Jules menyipitkan matanya. “Olahraga apa?”“Diet.” Jessie mengelus lemah di bagian pi
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
PREV
1
...
239240241242243
...
249
DMCA.com Protection Status