Share

Bab 2405

Author: Daun Jahe
Kening Ariel berkerut. “Apa kamu nggak bisa usir sendiri?”

Jodhiva tersenyum. “Aku lebih suka diurus Ariel.”

“Apa kamu nggak merasa risi?”

“Apa mungkin aku akan merasa risi sama kamu?” Jodhiva mencium sudut mata Ariel. “Meskipun kamu terus cari masalah sama aku, aku tetap merasa gembira.”

Ariel mencubit pipinya. “Siapa yang terus mencari masalah …. Uhm!”

Jodhiva menempelkan bibirnya di atas bibir Ariel. Kedua tangan Ariel spontan menindih dada Jodhiva. “Jody, kamu masih belum makan malam ….”

“Aku mau makan yang manis-manis dulu.”

“Dari mana ada yang manis-manis?”

Jodhiva membalikkan tubuhnya memasukkan Ariel ke dalam pelukannya. “Bukannya Ariel-ku manis?”

Sekarang Jodhiva semakin pemberani saja. Dia selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan. Ariel menggertakkan giginya dan wajahnya kelihatan merona. “Jody, pergi sana!”

Tidak lama setelah Jodhiva keluar dari rumah sakit, Tobias mendesak mereka untuk mengadakan resepsi pernikahan. Saking tidak sabaran, mereka berdua pun tertawa keti
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Theresia
Lama2 gk asik makin sedikit apdetannya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2406

    Jessie tidak berbicara.Hiro yang berada di atas panggung bertukar pandang dengan Jessie.Jessie mengangguk sedikit kepalanya ke sisi Hiro. Setelah itu, dia pun mengalihkan pandangannya. Sejak syuting berakhir, Jessie tidak pernah bertemu dengan Hiro lagi. Dia sungguh terkejut bisa bertemu dengan Hiro malam hari ini.Setelah acara fesyen dimulai, entah pihak penyelenggara sengaja atau tidak, Jessie malah diatur duduk bersebelahan dengan Nora, kemudian ada Shinta dan Hiro juga.Saat ini, semua kamera disorotkan ke diri mereka berdua.Nora juga tidak menyangka pihak penyelenggara akan mengatur seperti ini. Saat dia sedang menyapa reporter di seberang, dia sambil menyindir dengan suara yang hanya kedengaran oleh Jessie saja. “Sial sekali! Jangan-jangan nanti penggemar bodohmu bilangin aku pansos lagi?”Jessie tersenyum. “Setahuku, penggemarmu lebih banyak yang bodoh?”Raut wajah Nora langsung berubah. Gara-gara di acara varietas sebelumnya, para penggemar Nora yang terlalu membelanya just

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2407

    Ariel tertegun sejenak, lalu memalingkan kepalanya. “Apa kamu bisa tutup mulutmu? Siapa juga yang nggak sabaran?”Jodhiva menyesap kopi dengan perlahan. Dia hanya tersenyum, tidak berkata lain.Dessy baru kembali ke rumah dengan diikuti sejumlah orang di belakang. Tangan mereka juga tidak santai, semuanya menenteng banyak barang. Ariel menghalangi langkah Dessy. “Apa yang kalian lakukan di sini?”Dessy membalas dengan tersenyum, “Tentu saja lagi mempersiapkan resepsi pernikahanmu. Tuan Tobias sudah menyuruh perusahaan perencana pernikahan terbaik di Pulau Persia untuk menyusun resepsi pernikahanmu.”Ariel merasa syok. “Kenapa merepotkan sekali?”Bukannya hanya sebuah resepsi pernikahan saja?Staf di belakang pun tersenyum. “Kenapa malah mendeskripsikan pernikahan sendiri dengan kata merepotkan? Pernikahan cuma sekali seumur hidup. Siapa juga yang tidak ingin menjadi pengantin paling bahagia di resepsi pernikahan? Tanggung jawab kami untuk membuat kalian merasa bahagia di hari pernikah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2408

    Sebenarnya Yura dapat merasakan ada perasaan berbeda Hiro terhadap Jessie. Hiro bahkan rela melepaskan studi bisnisnya, beralih haluan ke studi perfilman. Kalau bukan demi Jessie, demi siapa lagi?Jessie mengangkat kelopak mata untuk menatapnya. “Yura, sebenarnya aku sudah menikah.”“Menikah?” Yura terbengong. “Kamu menikah sama siapa?”Jessie memberi tahu masalahnya dengan Jules kepada Yura. Yura kelihatan sangat syok. Sebelumnya memang pernah terlintas kemungkinan itu di benaknya. Hanya saja, dia tidak menyangka hubungan mereka akan membuahkan hasil.“Jadi, kamu nggak suka sama Hiro?”Kali ini, giliran Jessie yang merasa syok. “Aku nggak pernah bilang aku suka sama Hiro.”Yura sungguh kehabisan kata-kata. “Dulu sewaktu di sekolah, hubungan kamu dan dia cukup dekat. Sekarang kamu malah bilang kamu nggak suka sama dia?”Jessie menepuk keningnya. Dia kelihatan agak canggung. “Selama ini aku hanya menganggap Hiro sebagai kakakku saja. Aku nggak punya perasaan lain sama dia.”Mungkin saat

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2409

    Beberapa saat kemudian, Hiro pun tersenyum. “Bahkan aku sendiri juga tidak kenal dengan diriku sendiri.”Di Kompleks Amara.Jessie menceritakan masalah makan bersama Yura kepada Jules. Jules mengupas kulit manggis, lalu menyuapi Jessie. Dia spontan tersenyum. “Kamu makan apa saja?”Jessie meletakkan kakinya di atas paha Jules. Dia mengunyah buah manggis sembari menjawab, “Banyak yang ingin aku makan. Tapi, belakangan ini aku menyadari aku nggak bisa makan. Padahal aku cuma makan sedikit saja, aku malah semakin gemuk saja.”Tadinya Jessie curiga apakah dirinya sedang berbadan dua atau bukan. Namun, seandainya dia sedang mengandung, bukannya seharusnya selera makannya semakin besar?Sepertinya Jessie tidak memiliki selera makan karena waktu istirahatnya tidak teratur. Hormonnya tidak stabil. Itulah sebabnya menstruasinya tidak lancar. Gerakan tangan Jules berhenti. Dia mengangkat kelopak mata untuk menatap Jessie.Sementara itu, Jessie tidak menyadari ada yang aneh dari pandangan Jules.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2410

    [ Jangan-jangan hamil? ]Jules sudah mempersiapkan sarapan. Jessie yang mengenakan piama berjalan menuruni tangga. Dia diam-diam memeluk Jules dari belakang. Tangan gatal Jessie mulai meraba-raba dada Jules.Jules menahan tangan Jessie, lalu tersenyum. “Pagi-pagi malah menempel sekali?”Jessie menyandarkan dagu di atas pundak Jules. Dia juga tersenyum. “Belakangan ini kamu sangat menahan hasratmu? Apa kamu nggak tergoda dengan keindahanku?”Jules mematikan api kompor, kemudian membalikkan tubuhnya untuk memeluk pinggang Jessie. “Apa kamu lupa siapa yang ribut mau pisah kamar waktu itu?”Jessie pun merasa canggung. Dia menunduk dan tidak berbicara lagi.Jules menggendong Jessie untuk duduk di atas meja. Dia mendekati wanita itu, lalu bertanya, “Apa kamu lagi menyalahkanku?”Kedua tangan Jessie menopang wajah Jules. “Salah aku nggak sanggup mengejar tenagamu. Tenang saja, mulai besok aku akan olahraga.”Jules menyipitkan matanya. “Olahraga apa?”“Diet.” Jessie mengelus lemah di bagian pi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2411

    Setelah sampai di area parkiran, Jessie memasuki mobil, lalu menangis membenamkan kepalanya di dalam pelukan Jules.Derrick membalikkan kepalanya. “Ada apa dengan Nona?”Kenapa menangis seperti ini?Jangan-jangan Jessie tidak hamil? Jadi, dia merasa kecewa?Jules mengusap kepala Jessie, lalu tertawa. “Kamu sudah akan menjadi seorang ibu. Kenapa malah menangis? Apa kamu tidak malu?”Jessie mendengus ringan. “Nggak ada urusannya sama kamu.”Jules mencium bulu mata basah Jessie. “Gimana kalau anak kita cengeng nantinya? Setiap hari aku mesti bujuk anak kita, kemudian bujuk ibu dari anak kita. Emm, sepertinya kehidupan seperti itu tidak tergolong buruk.”Jessie pun tertawa. Dia mengangkat tangan untuk memukul Jules.Jules menahan Jessie di dalam pelukannya. “Akhirnya kamu tersenyum juga?”Jessie membenamkan kepala di bagian leher Jules. Dia tidak berbicara.Jules menyuruh Derrick untuk mengendarai mobil. Sewaktu di perjalanan, sepertinya Jessie sengaja. Dia mengembuskan napasnya di leher J

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2412

    Beberapa tamu juga ikut tersenyum. “Ternyata menantu pilihan Tuan Tobias cukup berbakat.”Jodhiva mengangguk sedikit kepalanya dengan tersenyum. “Pujian kalian sudah berlebihan.”Tentu saja Tobias juga merasa gembira dan puas. “Jody itu anak sulung Tuan Javier. Saat usianya masih muda, dia pun sudah mengikuti kakek buyutnya untuk latihan. Ariel saja puas sama dia, mana mungkin aku tidak puas?”“Tuan Javier? Jangan-jangan ….”“Tidak usah ditebak lagi. Tuan Javier yang kumaksud berasal dari Keluarga Fernando di ibu kota.”Semua orang merasa kaget. Ternyata pasangan Ariel adalah putra sulung dari Javier. Pantas saja, wibawanya kelihatan berbeda.Saat ini, di kamar tamu Restoran Sameton.Penata rias sudah selesai merias wajah Ariel. Ketika melihat wajah indah dari dalam cermin, penata rias pun memuji, “Struktur wajah Nona Ariel boleh dikatakan sempurna. Begitu dirias, kamu jadi mirip artis-artis saja.”Dessy yang berada di samping sedang mencari anting-anting untuk Ariel. “Nona memang cant

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2413

    Hampir semua wajah Ariel ditutup oleh kipas. Dia berbisik, “Jangan omong kosong! Ayo, kita pulang.”Senyuman Jodhiva semakin lebar lagi. “Oke, kita pulang sekarang.”Setelah kembali ke Kediaman Keluarga Oswaldo, para pelayan sedang sibuk menaburkan kelopak bunga mawar di depan pintu. Jodhiva menoleh mengulurkan tangannya ke sisi Ariel yang menuruni mobil.Ariel menurunkan kelopak matanya, lalu meletakkan tangan di atas telapak tangan Jodhiva.Di bawah tatapan semua orang, Jodhiva menggandeng tangan Ariel berjalan ke dalam aula. Tobias dan Firman duduk di meja utama.Sepasang pengantin melakukan ritual pernikahan seperti yang dilakukan orang-orang pada umumnya.Ketika melihat gambaran ini, selain merasa gembira, Tobias juga merasa pilu. Dia merasa gembira akhirnya putrinya telah menikah. Sementara, hal yang memilukan hati adalah kelak sang putri juga menjadi putri orang lain.Firman memergoki Tobias yang diam-diam menyeka air matanya. Dia meletakkan cangkir teh, lalu berkata, “Astaga, k

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2760

    Menjelang malam, di Kompleks Amara.Jessie sedang berkemas di kamarnya, menyiapkan barang-barang untuk perjalanan, termasuk panduan perjalanan darat serta berbagai perlengkapan yang mungkin dibutuhkan.Jules baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Melihat Jessie yang begitu serius mencari informasi tentang perjalanan, dia tidak bisa menahan tawanya. “Kita hanya pergi jalan-jalan, kenapa seperti mau pindah rumah saja?”“Barang cewek memang banyak! Mulai dari kosmetik, perawatan wajah, perlengkapan sehari-hari, camilan, oh ya, juga kamera, drone, dan payung. Semua sudah aku bawa!”Jules menyipitkan mata. “Bawa payung juga?”Jessie mengangkat kepala untuk melihat Jules, lalu berkata dengan serius, “Bagaimana kalau turun hujan? Bukannya akan terasa canggung?”Jules merasa tidak berdaya.Dua koper besar dan satu koper kecil sudah selesai dikemas. Jessie berdiri dan menatap barang bawaannya. Sepertinya memang agak berlebihan. Dia pun menggaruk pipinya sambil berkata, “Sepertinya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2759

    Jodhiva menggenggam tangannya. “Kita bicarakan nanti.”Claire melihat ke sisi Jessie dan Jules. “Jody dan Jerry sudah mengadakan resepsi pernikahan. Bagaimana dengan kalian?”Jessie membalas, “Kata Kak Jules, cocoknya di tanggal 9 September. Karena cuaca di awal bulan September nggak tergolong dingin, cuaca di siang hari tergolong hangat. Kalau malam, cuaca akan terasa dingin.”Ariel merasa syok. “Cuaca bulan September di sini masih panas? Nggak, biasanya di Pulau Persia, bulan September itu musim panas.”Jessie tersenyum. “Musim dingin di Pulau Persia sama seperti musim gugur di sini. Kalau kamu tidak suka musim salju, kamu bisa kembali ke Pulau Persia.”Steven meletakkan cangkir tehnya sembari berpikir sejenak. “Tanggal 9 September. Bukannya hanya tersisa 13 hari saja? Cepat juga.”Claire mengangguk dengan tersenyum. “Cukup cepat juga.”Jodhiva melihat ke sisi Jules. “Pernikahan keluarga kerajaan pasti meriah?”Jules merangkul pundak Jessie. “Tentu saja. Pada saat itu, pernikahan aka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2758

    Yogi mengangguk. “Aku akan melakukannya.”Setelah berpamitan dengan Shawn, mereka bertiga memasuki bandara.Pada saat bersamaan, di bandara Kota Jimbar.Mike dan Emilia mengantar Hiro di depan pintu. Mike menyerahkan koper kepadanya. “Kalau ada waktu, sering main ke sini.”Hiro mengambil kopernya sembari mengangguk. Kemudian, dia membalikkan tubuhnya, berjalan ke dalam bandara.Emilia yang sedang menggendong kucing menggigit bibirnya. Dia menundukkan kepalanya menatap Kiumi. “Kelak mungkin kamu tidak akan bertemu Paman lagi.”Mike melirik Emilia sekilas. “Astaga, masih tidak merelakannya?”“Kiumi yang nggak merelakannya.”“Aku rasa kamu yang tidak merelakannya.” Mike membalikkan tubuhnya dengan tersenyum, kemudian berjalan ke depan mobil. Emilia mengikuti di belakang. Mike membuka pintu. “Kamu ini masih kecil. Kamu selesaikan sekolahmu, lalu usahakan untuk kuliah di ibu kota.”Emilia duduk di bangku samping pengemudi. Ketika mendengar kuliah di ibu kota, dia langsung memalingkan kepala

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2757

    Seperti kata pepatah, setiap kerugian pasti akan disertai dengan keuntungan. Lagi pula, dari dermaga itu, Keluarga Amkasa hanya akan mendapat pemasukan dari biaya singgah kapal dagang Organisasi Naga.Sekarang, setelah kaki putra Sorox patah akibat dipukul oleh Anton, Keluarga Amkasa sama sekali tidak menunjukkan respons apa pun, itu berarti mereka telah sepenuhnya menyinggung Sorox.Jangan harap mereka bisa berbisnis seperti biasa di masa depan. Bahkan, Organisasi Naga mungkin akan menjadi musuh Keluarga Amkasa. Meskipun mereka tidak lagi menggunakan dermaga Keluarga Amkasa, mereka tetap bisa membuka jalur baru dengan cara mereka sendiri.Pada akhirnya, Keluarga Amkasa justru mempersempit jalan mereka sendiri hanya demi mempertahankan keuntungan kecil ini.Yogi membalikkan kepalanya untuk melihat Dessy. “Ayo, kita pergi.”“Yogi, sebenarnya apa maksudmu? Sebenarnya kamu mau bantu atau tidak!” jerit Febri.Tanpa menoleh, Yogi berkata, “Tunggu kabar saja.”Kemudian, Yogi meninggalkan tem

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status