Jessie melihat ke sisi Hillary dengan tersenyum. “Hillary, aku percaya pihak kepolisian pasti akan berhasil menyelidiki masalah ini. Kamu cukup menunggu dengan sabar saja.”Hillary menggertakkan giginya dengan geram. Jessie pasti sengaja!Kemudian, orang-orang membubarkan diri.Setelah kembali ke dalam mobil, Silvia masih saja merasa gusar. “Hillary memang kurang ajar. Padahal dia tidak punya bukti apa-apa, dia malah mencurigaimu. Untung saja, aku percaya sama ….”Belum sempat Silvia menyelesaikan omongannya, Jessie pun mengeluarkan sebuah kalung dari saku roknya.Silvia pun tertegun di tempat.Jessie menceritakan dengan jujur, “Tante, aku memang menemukan kalung ini di dalam tasku.”Kemudian, Jessie menceritakan kronologis masalah kepada Silvia. Setelah Silvia mendengarnya, raut wajahnya semakin muram lagi. “Ternyata dia ingin fitnah kamu. Pantas saja dia melarangmu untuk memeriksa pelayan itu. Hmph, dia memang jahat sekali.”Tiba-tiba Silvia kepikiran sesuatu, lalu bertanya, “Sayang,
Read more