Javier tersenyum, lalu merangkul pundaknya. Dia mengambil kertas, lalu membalas, “Bisa, tapi ….” Javier mendekati Claire seolah-olah sedang meminta “hadiah”.Claire melirik Roger. “Nggak boleh ngintip.”Roger sungguh kehabisan kata-kata. Dia segera memalingkan kepala melihat ke luar jendela. “Tidak! Tapi Nyonya Claire yang cepat, ya. Aku masih harus setir mobil.”Claire mencium bibir Javier. Senyuman di wajah Javier semakin kental lagi. Dia menahan belakang kepala Claire, lalu memberinya ciuman yang lebih dalam lagi.Satu menit kemudian, Claire keluar dari pelukan Javier dengan wajah merona. Dia berdeham, lalu berkata, “Roger, kamu sudah boleh lanjut berkendara.”Roger menghela napas. Dia tidak seharusnya berada di dalam mobil, seharusnya berada di bawah mobil.Javier membuka laptop, lalu mulai mengutak-atiknya. Claire mencondongkan tubuh untuk mendekatinya. Ketika melihat ada rambut yang menghalangi pandangan Javier, Javier pun tersenyum dengan tidak berdaya. Dia mengulurkan tangannya
Baca selengkapnya