"Apa kamu benar-benar rela mengorbankan harga diri hanya gara-gara Jefri?" Hengky semakin erat mencengkeram lengan Winda, tatapan marah meluap dari matanya. "Winda, kenapa kamu bisa berubah jadi kayak gini, sih?"Winda terkejut dan bingung dengan pertanyaan Hengky. Dengan raut wajah yang penuh kebingungan, dia menjawab, "Apanya yang gara-gara Jefri? Aku melakukan ini demi kamu, bukan demi Jefri!"Kemarahan Hengky malah semakin menjadi, dia menghela nafas dingin dan berkata, "Aku sudah sabar banget sama kamu. Jangan coba-coba nguji kesabaranku lagi. Jangan juga maksa turun tangan sama Jefri."Seandainya bukan karena Hengky sendiri yang mendengar percakapan Jefri di telepon, mungkin saja Winda akan terus bermain-main dengan kebohongannya.Demi Hengky? Hah! Bercanda!“Tunggu,” Winda seperti menyadari sesuatu, kemudian bertanya, “Hengky, kamu nggak lagi cemburu, ‘kan?”Hengky menatap Winda dingin, tatapannya penuh dengan ketidakpedulian.“Apa kamu lagi salah paham? Barusan aku cium kamu, y
Last Updated : 2023-08-18 Read more