"Mr. Marvel!"Azlan dan Marvel menoleh pada pintu serempak."Ah, Mr. Borja. Come in. Saya pikir Anda gak jadi datang."Marvel mempersilakan tamunya untuk duduk. Azlan dengan cekatan menyuguhkan minuman. Mereka mulai berbincang tentang pekerjaan.'Sabar ya, Sayang,' batin Marvel.Di dalam kamar, Grace berbaring di ranjang. Air matanya sudah membentuk pulau di atas bantal. Pria itu tidak membalas pesannya. Padahal jelas sekali terdapat rengekan di sana."Sayang Makan siang, yuk!" Deven mengetuk pintu yang terbuka itu."Hey! Kamu kenapa?"Grace mengusap air matanya."Kok nangis? Kenapa, hum? Bilang sama Daddy."Grace menggeleng."Aku gak apa-apa kok, Dad."Deven elus kepala kekasih Marvel itu penuh sayang."Ayo, turun. Kita makan siang.""Grace gak lapar.""Hei ... mana boleh gitu?"Grace terpaksa bergabung. Padahal menu makan siang ini sangat nikmat. Tapi, dia tidak berselera sama sekali. Wajahnya terus te
Terakhir Diperbarui : 2024-01-10 Baca selengkapnya