Home / Romansa / Obsesi Liar CEO / Chapter 321 - Chapter 330

All Chapters of Obsesi Liar CEO: Chapter 321 - Chapter 330

557 Chapters

Gak Ada Bedanya Dengan Kursi Kerjamu Di Rumah

Grace mengangguk. Dia pun membalas pelukan sang kekasih. Mengapa harus muncul Jiya dari semua permasalahan mereka? Grace sangat ingin menemui wanita itu.***Padangan itu akan berangkat bersama. Karena hari ini tidak masuk dalam kategori sibuk, Marvel mengajak sang perempuannya ikut ke kantor. Sekalian saja mengenalkan tempat kerjanya pada wanita itu. Sepertinya akan berjalan seru. Lihatlah raut wajah sang kekasih yang terus bersinar!"Ara ingin tahu menu apa saja yang disajikan restoran hotel sekelas Lee Group.""Memangnya kenapa? Kalau gak cocok mau kamu ganti?"Grace terkekeh."Gak juga. Paling gak aku tahu pacarku makan siang apa kalau aku gak bawakan bekal."Marvel tersenyum. Mereka pun sampai di basement kantor. Ada parkiran khusus yang ditujukan untuk para atasan. Mobil hitam Marvel segera berjajar bersama mobil mahal yang lain. Kemudian pria itu turun disusul sang kekasih. Mereka saling menggenggam tangan."Selamat pagi, Presdir dan Ny
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Tulis Saja Surat Terakhir

Wanita yang masih mengenakan pajamanya itu mengantar sang kekasih hingga ke pintu depan. Senyum manisnya terkembang sebagai penyemangat pagi. Dia peluk erat tubuh liat pria yang telah berbalut setelan jas rapi."Kamu pulang cepat, 'kan?" tanyanya sembari mendongak, menatap wajah tampan suaminya.Pria itu, Marvel Zeroun Montefalco mengangguk."Iya, Sayang."Grace tersenyum senang. Mereka menoleh serempak saat satpam menghampiri mereka. Wajah Grace masam seketika. Apakah itu surat lagi?"Untuk siapa?" tanya Marvel pada satpam itu."Untuk Anda, Tuan."Marvel pun menerimanya."Saya kembali ke pos, Tuan," tutur satpam itu kemudian berlalu.Marvel membaca alamat surat itu. Keninganya langsung mengernyit. Dia lirik sang kekasihnya yang sudah menunjukkan wajah jengkel. Marvel memilih memberikan surat itu pada perempuan itu. Wanita itu menatapnya lekat, lalu menyambar suratnya kemudian beranjak pergi. Marvel menautkan alisnya."Sayang!"
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more

MANA PELACUR ITU?!

Grace kembali menangis. Noza segera mendekat dan mengelus tangan menantunya itu. Dia katakan jika Grace akan baik-baik saja. Sementara itu, Marvel berperang dengan pikirannya. Pria itu berdiri di balkon ruang keluarga setelah menidurkan kekaishnya. Alisnya terus menaut. Dia tak bergerak sedikitpun bahkan saat Masillones mendekat. Pria berambut pirang itu juga menumpukan kedua lengannya di pagar."Rambut perak.""Ya?" Marvel menoleh."Aku lihat sumbernya si rambut perak. Pastinya Kakak lebih tahu siapa itu?"Marvel mengernyitkan kening. Mungkinkah?***Sejak kejadian paket kepala kucing dalam box kaca itu, Grace menjadi takut tanpa sebab. Dia bisa reflek terlonjak jika ada orang yang tiba-tiba memanggilnya atau menepuk pundaknya. Wanita itu bahkan tak bisa mengontrol ekspresi wajahnya."Grace? Kamu ini melamun apa sih? Akhir-akhir ini, kamu lihat gak benar-benar berada di sini?" tanya Priya."Seakan jiwamu berkelana entah ke mana," tambahnya de
last updateLast Updated : 2024-01-02
Read more

Boleh Aku Minum Alkohol?

Grace melempar berlembar-lembar kertas berukuran 4R ke wajah sang pria. Beberapa di antaranya sudah kusut seperti habis diremas. Marvel memejamkan matanya menerima serangan itu."Lalu, jelaskan siapa yang melakukan ini jika bukan Jiya!" Grace menatap tajam pria itu.Marvel memungut salah satunya. Pria itu memperhatikan gambar dan tulisan yang ada di belakang foto itu."Ini bukan Jiy–"PLAK!!"Sa ... yang?"Grace menoleh saat mendengar suara memanggilnya. Ia sedikit gemetar melihat Noza yang menatapnya kecewa. Kepalanya segera ditundukkan. Kedua tangannya juga mengepal keras."Mom. Jangan masuk kamar orang lain sembarangan!" kata Marvel."Mommy sudah memecet intercom berulang kali. Dan kamu bukan orang lain."Marvel mendongak, menatap Grace yang masih menunduk."Perempuanku sedang marah. Bisa tinggalkan kami dulu?"Nosa menghirup udara."Okay. Tapi, jangan saling pukul!""Mommy tenang saja."Setelah suara pin
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

Jiya Meninggal?

Marvel membantu kekasihnya berdiri."Gendong!"Marvel tertawa. Dia kemudian berjongkok dan memberikan punggung agar wanita itu menaikinya. Setelah naik, Marvel pun berdiri. Di tangannya sudah ada sebotol minuman alkohol dalam kantung plastik."Dad.""Hum?""Ajari aku bela diri?"Marvel terdiam sejenak."Why? 'Kan sudah ada Vlady yang menjagamu.""Entahlah! Aku merasa perlu."Meski terdengar aneh, Marvel memilih mengangguk."Okay.""Dad?""Iya?""Manjakan aku malam ini!"Marvel tak bisa menyembunyikan ronanya."Tentu.""Dad.""Ya?""Aku mencintaimu."***"Grace! Take a break. Ada yang ingin bertemu denganmu."Grace melebarkan matanya."Who is that, Chef? My prince?"Chef itu menggeleng."Bukan. Temui saja!"Grace menyelesaikan hidangannya kemudian melepas masker dan topi chefnya. Dia pun berjalan menuju meja yang katanya seseorang itu menunggunya. Seorang wanit
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

Nyenyenye ...

Marvel tengah serius menatap layar komputernya saat Azlan datang. Kedua matanya kemudian bergerak mengalihkan fokus pada sekretarisnya yang terus berjalan mendekat. Tatapan mereka segera bertaut."Ada apa?""Tuan Masillones hendak bertemu.""Seformal itu? Biasanya dia juga seperti tikus keluar masuk ruanganku seenak jidat.""Entahlah. Tadi sekretaris Tuan Masillones menghubungi saya dan minta saya menyampaikannya pada Anda. Mungkin sesuatu yang penting sehingga perlu konfirmasi. Kalau Anda berkenan, saya akan terima janji bertemunya.""Ya."Azlan pun melangkah keluar. Marvel yang semula mengerut kening, kini menggeleng heran. Oh ya kalau dipikir-pikir. Hubungan Wei dengan Masillones kian melengket. Marvel tersenyum tipis karenanya."Calon kakak ipar!""Kau sudah makan?"Lones menautkan tangan."Uh ... Kakakku sekarang sangat perhatian.""Ganar. Kasih dia makan oli. Otaknya macet!"Azlan tertawa bersama dengan senyuman tipis
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

Soft? Intense? Hard? Deep?

Sansan mangut-mangut. Rinrada datang dan membawakan seteko teh, dua cangkir, juga sepiring kue dan sestoples keripik."Terima kasih, Bunda.""Biarkan kami bicara berdua, okay?"Rinrada mengangguk lalu melenggang pergi."Bisa kita mulai?"Marvel tersenyum."Aku merasa akan diinterogasi."Sansan tertawa."Gak, gak. Hanya obrolan kepala keluarga. Santai saja." Sansan mengisi cangkirnya dan milik Marvel dengan teh camomile.Pria baya itu pun meniupnya lalu menyeruputnya. Setelahnya dia letakkan di atas meja kaca kembali. Marvel mengikuti gerakan itu. Sansan menatap calon menantunya."Grace gak merepotkanmu, 'kan?""Tentu saja tidak. Dia sangat membantuku.""Orang tuamu gak menerornya dengan kehamilan, 'kan?"Marvel menatap Sansan."Tidak."Sansan menghela napas."Syukurlah. Aku takut selama ini jika orang tuamu seperti orang tuaku dulu. Bundamu itu terus diteror dengan kehamilan bahkan sampai stres tak kerua
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

Gadisku Memang Juara

"Grace Rania Mirza.""Ya, saya."Grace pun memasuki ruang seminar. Ada para penguji, beberapa peserta yang telah selesai tetapi ingin melihat, dan juga panitia. Dibantu panitia, Grace mempersiapkan segala medianya. Setelah semua siap, wanita itu segera membuka presentasinya. Para penguji mengamati dirinya dengan saksama. Jantung Grace menggedor hebat saat netranya bertemu dengan para penguji. Dia menelan ludah sambil tersenyum untuk menutupi groginya."Okay. Grace Rania Mirza. Bagaimana kabarmu?"Grace tersenyum."Baik, tetapi gugup."Ketiga penguji itu tertawa pelan."Mengapa kamu mengambil pengaruh metode memasak terhadap kandungan gizi di sini?"Grace mengangguk, lalu mengucapkan terima kasih atas pertanyaan yang diajukan untuknya."Sejatinya semua bahan makanan memiliki kandungan gizi yang baik apabila diolah dengan tepat. Bahkan ikan buntal yang beracun pun bisa dimakan jika kita bisa mengolahnya. Oleh sebab itu saya mengambil peneli
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more

Squirting, Baby

Mereka menoleh serempak pada ponsel Marvel yang kembali menyala. Marvel membaca isi pesan di sana lalu menatap lekat sang kekasih. Sebab pesan itu bukan yang pertama. Banyak kemungkinan Grace sudah melihat yang sebelumnya."Sayang?"Grace hanya mengulas senyum lalu menunduk. Marvel menelan ludah. Dia lepas jam tangan dan kemeja pemberian kekasihnya lalu menyimpannya di walk in closet dengan rapi. Pria tanpa busana di bagian dada itu kembali ke ranjang. Gadisnya masih setia bergeming."Hey!" Marvel mendekap tubuh Grace."Apa dia spesial? Kenapa bisa sampai tahu nomor kamu? Sedekat itu? Bahasa yang digunakan, ah entahlah.""Dia hanya salah satu ambasador produk perusahaan, Sayang. Ya dia memang sudah mengenalku lama."Grace menggigit bibirnya."Harusnya kan kalau mau mengucapkan ya, besok. Tengah malam itu gak etis. Apalagi kamu pria yang udah tunangan."Grace melepas dekapan Marvel. Jemari tangannya dia mainkan dengan risau. Bola matanya bergul
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more

Kau Meragukan Kelelakianku, Baby?

Marvel menggeliat di atas ranjang dan menarik selimut untuk membungkus tubuhnya. Dari tadi, Grace berusaha membangunkannya. Rumah juga sangat ramai. Marvel menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia sangat frustrasi. Semalam dia lembur. Hari ini, dia juga harus ke kantor. Tapi, orang-orang bagai melupa. Mereka sudah mendeklarasikan liburan."Dad, bangun, ih! Semuanya udah sibuk ngemasi barang."Marvel mengambil posisi duduk. Dia menekuk wajah."Kalian tuh, jahat banget, sih! Aku masih kerja hari ini."Grace menghela napas. Dia berjalan mendekat pada kekasihnya."Mandi, ya? Aku buatkan sarapan."Wanita itu mengelus lengan otot prianya. Marvel mendengus sambil mengacak rambutnya."Kamu mau sarapan apa, hum?"Namun, Marvel menjatuhkan tubuhnya kembali di atas ranjang."Daddy, ih!"Wanita itu kesal dibuatnya. Kakinya sampai menghentak karena gemas. Namun, melihat wajah lelah suaminya membuat Grace merasa tak enak hati. Dia kecup pipi Marvel
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more
PREV
1
...
3132333435
...
56
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status