Kedua remaja itu terlihat berbincang serius di toko di mana Andira bekerja separuh hari, karena paginya gadis itu harus bersekolah. Toko tempat dia bekerja adalah milik sang paman. Perkenalan Hasan dan Andira terjadi, saat kedunya pulang menaiki angkutan umum yang sama. Rumah mereka yang berdekatan pun membuat pertemanan keduanya semakin erat, ditambah lagi, Hasan membuka bengkel motor kecil di seberang toko tempat Andira bekerja."Kamu mau 'kan?"Andira tampak berpikir sejenak. Dia ragu apakah bisa memenuhi permintaan lelaki itu. Hasan memintanya mengorek alasan sebenarnya Nazeela menerima pernikahan itu."Kamu tau 'kan, Kak Zee itu agak tertutup untuk masalah pribadi. Mana mau dia cerita, apalagi sama aku."Hasan tersenyum. "Ya, jangan terlalu kentara. Pura-pura nanya aja. Apa kek, aku yakin kamu pasti bisa."Andira pun mengangguk. "Aku coba, tapi ngga janji juga.""Oke, makasih, ya. Kamu emang temen terbaiklah," puji Hasan membuat mata gadis itu menyipit dengan sudut bibir berkedut
Read more