Home / Rumah Tangga / Ditalak Setelah Melahirkan / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Ditalak Setelah Melahirkan : Chapter 61 - Chapter 70

238 Chapters

Memberi Pelajaran

Bab 61Akhir-akhir ini Zakia begitu menyukai berdiri di balkon, menatap langit malam. Kebiasaan yang bermula sejak mereka berdua menghabiskan waktu bersama di rumah itu, di rumah yang menjadi awal mula keduanya mulai terbuka dengan dirinya masing-masing. Mungkin hubungan Arkan dan Zakia saat ini masih terlalu dini, jika disebut sebagai hubungan serius sebagai lelaki dan perempuan dewasa, tetapi setidaknya Arkan sudah selangkah lebih maju. Hal yang mengganjal di dalam hubungan keduanya cuma satu, kehadiran Yudha sebagai ayah kandung Naya, juga Diandra yang merupakan sahabat dekat Maryam."Apa yang sedang kamu pikirkan, Zakia?" Suara bariton lelaki itu menyapa, membuat Zakia menoleh. Seulas senyum tersungging di bibirnya yang merah muda. Tubuhnya luruh ke lantai, duduk bersila dengan posisi badan bersandar di dinding."Saya tidak sedang memikirkan apa-apa, Mas," jawabnya."Kamu sama sekali tidak menyadari kehadiranku, Zakia Aku sudah berdiri sejak beberapa menit yang lalu. Namun kamu
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Hanya Ingin Memberi Hadiah

Bab 62 Yudha masih tetap percaya diri bahwa ia akan bisa merengkuh Zakia kembali ke dalam pelukannya. Dia tak sadar jika proses perceraiannya terus berjalan, bahkan surat pemanggilan sidang sudah ia terima. Selayaknya ia memang tahu diri, tidak lagi mengejar-ngejar wanita yang sudah ditolaknya, tetapi kepercayaan dirinya yang sangat besar membuat ia abai dengan kenyataan itu. Satu hal yang tidak pernah Yudha ketahui jika Arkan diam-diam sudah meminta pengacara pribadinya untuk mempercepat proses itu, tentu dengan kekuasaan dan uang yang dimilikinya. "Kamu ini setiap hari selalu saja pergi, tapi tidak pernah memberikan uang untuk Mama. Kamu ini kerja apa nggak sih?!" Marina langsung mengomel saat Yuda akan beranjak dari tempat duduknya seusai menikmati sarapan. "Aku kerja, Ma, tetapi uangnya untuk pribadiku sendiri," jawab Yudha. Ini entah sudah yang ke berapa kali ibunya memarahinya. Maklum, setelah ia di PHK, Yudha sama sekali tak memberikan uang kepada ibunya. "Apa katamu?!" Mat
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Mengembalikan Hadiah

Bab 63Dia tidak akan memblokir nomor itu, tetapi ia akan membuat Yudha merasa diabaikan. Setelah mengirim pesan untuk bi Minah agar mengantarkan makan siangnya ke kamar ini, Zakia menonaktifkan ponselnya.Entah kenapa Naya sangat rewel, padahal Zakia sudah berusaha membuat bayi itu merasa nyaman. Sebenarnya tak ada alasan untuk tidak nyaman berada di kamar ini. Ruangan yang luas, bersih dan selalu berbau harum. Ada pengatur suhu yang bisa disesuaikan dengan kehendak mereka. Interior ruangan ini pun di desain dengan sangat cermat oleh desainer interior terkenal. Dari sejak bangun tidur pagi, di mandikan, di susui, Naya seperti tak mau lepas dari Zakia, sampai ia sedikit mengabaikan anak susuannya. Bahkan sampai sekarang, Naya belum mau tidur lagi, meski bayi itu terlihat bosan dan mengantuk. Dia selalu menolak untuk direbahkan di tempat tidurnya. Maunya selalu digendong. Tangan Zakia sampai pegal menggendong bayinya dari pagi sampai siang. Untung saja Ammar cukup anteng, seolah paha
last updateLast Updated : 2023-05-20
Read more

Mengemis Rujuk

Bab 64"Salah sekali! Sementara ibu dan kakakmu disuruh hidup hemat, tapi kamu ternyata royal kepada mantan istri dan anakmu. Gimana sih pikiranmu?" ucap Marina sengit."Aku hanya satu kali ini, Ma," sahut Yudha berbohong. "Baru kali ini aku membelikan sesuatu untuk Zakia dan Naya. Bukankah dulu saat aku bekerja, semua gajiku aku serahkan kepada Mama?!""Kamu jangan ungkit-ungkit soal itu lagi. Jangan durhaka kamu, Yudha! Itu semua adalah kewajibanmu untuk membiayai ibu dan kakakmu!" bentak Marina tak terima ucapannya dibantah."Kewajibanku membiayai Mama, iya benar. Tapi kalau Kak Risa kan nggak. Bukankah waktu itu Kak Risa masih sama Mas Aldi?" balas Yudha gemas. Kondisinya yang masih belum mapan, ditambah lagi dengan tuntutan dari ibu dan kakak perempuannya membuat Yudha seringkali kehilangan kontrol. Dia begitu gampang marah bila diungkit-ungkit soal uang."Tutup mulutmu, Yudha! Sekarang kakakmu adalah janda dan sudah kewajibanmu untuk membiayainya. Tapi sekarang apa?! Kamu malah
last updateLast Updated : 2023-05-20
Read more

Kekacauan Di Kamar Bayi

Bab 65Tak lama berselang, pintu kamar pun terbuka. Diandra masuk ke dalam kamar bayi itu. Wajahnya tersenyum, penuh seringai, menyiratkan sebuah kemenangan. Yes, akhirnya ia berhasil. Untuk beberapa jam, Zakia pasti akan tertidur dan tak menyadari kekacauan yang terjadi di kamar ini.Diandra menghampiri dua ranjang mungil itu. Dia mencubit paha Naya dengan keras, sehingga membuat tangis bayi itu semakin nyaring. Setelah itu dia meraih Ammar dan menggendongnya.Ammar memberontak. Dia menunjuk-nunjuk ibu susunya yang tergolek tak sadar di atas karpet. Diandra menggeleng, tak peduli dengan keinginan bayi itu. Dia terus membawanya menuju sebuah meja di sudut. Dia bermaksud akan membuatkan susu botol, seperti biasa yang dulu pernah ia kerjakan saat sebelum Zakia muncul di rumah ini dan mengambil alih semuanya.Diandra menyodorkan botol dot kepada Ammar, tetapi bayi itu menolaknya. Kepalanya menggeleng-geleng. Tangisnya semakin menjadi-jadi. Wajahnya memerah dengan keringat yang membanjir
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

Kemarahan Arkan

Bab 66Meski kepalanya masih terasa pusing, Zakia memaksakan diri untuk bangkit. Dia berjalan menuju tempat tidur putrinya. Diraihnya tubuh mungil itu, didekapnya dengan erat. Hatinya miris. Kondisi Naya pun tak kalah memprihatinkan. Zakia benar-benar tak habis mengerti, kenapa bisa ia tertidur dengan begitu pulas."Maaf Mbak, apakah pernah Mbak Diandra melihat saya abai terhadap Tuan Muda? Apakah sebelumnya saya tidak mengurus Tuan Muda dengan baik, tidak menyusuinya, memandikannya? Ingat Mbak, saya pun seorang ibu yang juga memiliki tanggung jawab untuk mengurus putrinya dengan baik," ucap Zakia berapi-api."Dan Tuan Arkan lihat sendiri, saya tidak pernah membeda-bedakan antara anak susuan saya dengan putri kandung saya sendiri." Zakia merasa perlu membela diri. Dia tidak mau dituduh macam-macam, apalagi saat melihat raut wajah Arkan yang berubah sangat masam.Lelaki itu menghela nafas. Zakia benar, tetapi hari ini kesalahan Zakia sungguh fatal. Membiarkan dua bayi menangis berjam-j
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

Setangkai Mawar Untuk Zakia

Bab 67Zakia segera menyambut, membawa Ammar untuk ia baringkan di tempat tidurnya dengan posisi menyamping. Zakia melepaskan satu kancing baju bayi itu di bagian atas sembari memanggil nama Ammar, mengajaknya bicara, mencoba membangkitkan responnya.Syukurlah, keadaan itu berlangsung tidak lebih dari 15 menit. Zakia menghela nafas, lalu menoleh ke arah Arkan yang berdiri kaku, hanya memperhatikan apa yang ia lakukan sejak tadi.Seperti dihipnotis, Arkan pun berjalan mendekat. Mendapatkan tatapan tajam dari ibu susu anaknya itu, Arkan seketika merasa bersalah, karena sudah menyiksa putranya sendiri, memisahkannya dari sang ibu susu walaupun hanya beberapa jam."Tuan Muda sudah tidak apa-apa, Tuan. Hanya saja saya takut jika kejangnya akan berulang....""Apa perlu dibawa ke rumah sakit?!" sergah Arkan. Ini pertanyaan bodoh. Namun otak Arkan serasa berhenti berfungsi. Dia tak bisa memikirkan apapun."Terserah Tuan saja," sahut Zakia datar. Sejujurnya dia masih mendongkol pada lelaki it
last updateLast Updated : 2023-05-22
Read more

Minta Maaf

Bab 68 Arkan berlutut dengan kepala terangkat sembari mengangsurkan setangkai mawar ke hadapan Zakia. "Zakia, aku minta maaf...." Zakia terdiam, menatap kaku setangkai mawar merah yang disodorkan oleh Arkan. Sementara kedua tangannya masih saja memegangi kedua bayi yang seolah berebut tempat di dalam pangkuannya. Tangan-tangan mungil itu saling memegang. Tampak jelas meskipun masih bayi, Ammar sangat menyayangi Naya. Dia mengusap-usap tangan bayi perempuan itu. Pemandangan yang teramat mengharukan. Arkan bangkit dan duduk di samping Zakia. Dia meraih putranya dengan sebelah tangan, kemudian memangkunya. "Terimalah mawar ini sebagai tanda permintaan maafku, Zakia. Aku sangat menyesal telah memarahimu kemarin. Please, kita baikan lagi ya." Oh siapa yang tidak meleleh jika cara meminta maafnya seperti ini? Seumur-umur Zakia belum pernah menerima bunga secantik ini. Padahal Arkan memberikannya hanya untuk sekedar meminta maaf, bukan sebagai pernyataan cinta apalagi untuk melamarnya
last updateLast Updated : 2023-05-25
Read more

Baku Tembak

Bab 69Seolah lupa dengan semua janji temu dan pekerjaannya di kantor, Arkan langsung meminta Haris untuk putar balik. Tangannya mengepal tak sadar, sehingga ponsel di genggamannya seakan diremas-remas. Mukanya merah padam menahan emosi.Kali ini tidak ada toleransi lagi untuk Diandra. Kesabarannya sudah habis. Video yang diterimanya dari Romi menunjukkan jika Diandra benar-benar wanita ular. Dia sungguh sangat kecewa. Jelas-jelas di dalam video itu, Diandra mengutak-atik beberapa alat yang dipergunakan untuk mematikan semua kamera CCTV yang di pasang di rumah. Memang tidak ada bukti jika Diandra yang mencampurkan sesuatu ke minuman Zakia, tetapi dengan adanya video itu, bisa membuat Diandra mengakui perbuatannya. "Kali ini kamu tamat, Diandra," gumam Arkan. Lelaki itu kembali mengembalikan ponsel ke dalam tas kerjanya, lalu menghela nafas. Matanya terus menatap jalanan, mengikuti mobil yang sedang ia ikuti.Arkan pun juga tidak habis pikir kenapa dulu Maryam sampai berteman dengan
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more

I Love You, Arkan

Bab 70Arkan berlari kecil mengiringi rombongan orang-orang yang membawa Diandra menuju ruang UGD. Di belakangnya nampak Haris berusaha mengimbangi. Sopir pribadi yang sangat setia itu juga terlihat tegang.Kali ini Arkan sengaja memperlihatkan dirinya, tidak sembunyi-sembunyi seperti tadi mengamati apa yang terjadi barusan. Walaupun tetap saja ia harus menghadapi resiko. Resiko yang tak main-main. Salah-salah ia bisa dianggap terlibat dengan sindikat perdagangan narkoba jaringan internasional. Shock, tentu saja ya. Dia tidak menyangka jika Diandra terlibat dalam mafia perdagangan narkoba. Setidaknya itu yang diketahui oleh Arkan saat ia mengorek keterangan dari salah seorang lelaki yang berpakaian preman itu.Mereka hanya bisa sampai di depan pintu ruang UGD. Arkan tidak bisa masuk ke dalam ruangan itu. Dia terpaksa harus menunggu di luar. Lelaki itu nampak mondar-mandir, gelisah. Pikirannya campur aduk."Apa yang Diandra cari sebenarnya? Bukankah ia adalah model terkenal dan tak mu
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more
PREV
1
...
56789
...
24
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status