Bab 210 "Ada apa ini? Kenapa Rara belum berpakaian juga?" tegur Arkan menatap tajam Dewi yang tertunduk seketika. "Maaf, Tuan," lirih Dewi. "Maaf, Tuan. Abang Ammar dan Kakak Naya ingin bajunya dipakai oleh Adik Rara. Mereka berebut mau memakaikan bajunya," lapor Riri. Gadis muda ini memang terlihat lebih berani dibandingkan dengan temannya, Dewi yang malu-malu dan sedikit segan kepada majikannya. "Benarkah?" Senyum Zakia merekah, diiringi dengan gelengan kepalanya. "Abang, Kakak, pagi ini Adik Rara memakai bajunya sendiri ya. Sayang dong, bajunya sudah Mama belikan khusus untuk adik Rara. Masa iya nggak dipakai sih?!" Zakia mencoba memberi pengertian. "Abang ingin Adik Rara memakai baju Abang," rajuknya. "Kakak Naya juga. Masa iya Adik Rara harus pakai baju laki-laki?!" protes Naya. Usia kedua balita itu baru dua tahun lebih sedikit, tetapi Naya sudah paham arti laki-laki atau perempuan. "Iya, Sayang. Mama ngerti kok. Nanti kalau Adik Rara sudah lebih besar, bisa kok pakai baj
Last Updated : 2023-10-12 Read more