Home / Rumah Tangga / Ditalak Setelah Melahirkan / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Ditalak Setelah Melahirkan : Chapter 201 - Chapter 210

238 Chapters

Dasar Anak Durhaka! (2)

Bab 201Zakia baru saja menyelesaikan makan malam tatkala ponselnya berdering. Nama Leo tertera di layar ponsel yang seketika membuat mata wanita itu berbinar. Dia segera menekan tombol berwarna hijau."Bagaimana dengan tugasmu? Apakah sudah selesai?" Suara Zakia terdengar datar."Beres, Nyonya. Semua sudah selesai. Bu Marina sedang berada di rumah yang sudah saya sewa untuk sementara waktu....""Bagus. Kamu temui dia dan jangan katakan apapun tentang saya. Mainkan peran sebagai majikan seperti yang dikatakan oleh anak buahmu.""Iya, Nyonya. Sebentar lagi beliau akan bangun. Kami terpaksa membawanya dalam keadaan tidak sadar untuk menghindari perdebatan dan menarik perhatian banyak orang. Untung saja putrinya sedang tidak ada di rumah.""Saya tidak menyalahkan kamu, Leo." sahut Zakia seraya melirik Arkan yang nampak menatap tajam kepadanya. Zakia berharap agar Arkan tidak salah paham karena ia bicara dengan seorang lelaki. Dia sengaja menyebut nama Leo yang tentu saja sangat dikenal o
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

Apa Mau Kalian Sebenarnya?

Bab 202Marina memaksakan diri untuk duduk, meski kepalanya masih terasa pusing. Dia menatap ketiga pria itu bergantian.Perempuan tua itu berusaha menahan rasa takutnya. Ketiga orang itu berpakaian nyaris sama, memakai baju hitam dengan celana hitam, bahkan salah seorang di antara mereka memakai jaket yang juga berwarna hitam. Lelaki yang berada di tengah-tengah itu yang Marina perkirakan adalah majikan dua orang lelaki yang menjemputnya paksa tadi petang di rumahnya."Apa mau kalian sebenarnya? Kalau kalian membawa saya kemari karena ingin uang dari anak-anak saya, berarti kalian sudah salah orang. Mereka bukan anak-anak yang berbakti. Jadi tidak mungkin menebus saya. Jika saya mati sekalipun, mereka tidak akan peduli," ucap Marina. Wanita itu menegakkan wajahnya membalas tatapan pria berjaket hitam itu yang kini berdiri tepat di hadapannya dengan kedua tangan bersedekap di dada. Jarak mereka kini hanya sekitar satu meter."Perkenalkan, nama saya Leo. Sayalah yang ingin bertemu den
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

Ini Hanya Sementara

Bab 203"Jadi ini tempat tinggal yang kalian janjikan?! Tidak sudi! Saya bukan orang jompo. Ini penghinaan buat saya!" Marina terus meronta dari pegangan dua pria bertubuh kekar. "Ini adalah tempat tinggal yang paling cocok untuk Ibu. Di tempat ini ibu akan dilayani oleh para perawat dan petugas yang ada di sini. Di samping itu, Ibu tidak perlu repot memikirkan soal biaya hidup. Kami yang akan menanggung biaya hidup Ibu selama tinggal di sini. Ibu pun tidak perlu lagi turun ke jalan untuk mengemis!" bujuk Leo."Kamu bilang saya akan mendapatkan sebuah rumah. Kenapa saya harus tinggal di sini?!" gugat Marina. Dia jelas merasa ditipu. Tak pernah terbayang di benaknya jika dia harus tinggal di tempat penampungan orang-orang tua yang terlantar ini."Inilah rumah yang saya maksudkan, Bu. Di sini pun ada orang-orang yang bertugas untuk melayani ibu dan para penghuni panti lainnya. Memberikan tempat tinggal dan biaya hidup, bukankah itu sudah cukup?" Leo memberi isyarat kepada dua anak buah
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Pucuk Dicinta Ulam pun Tiba!

Bab 204Kedatangan mereka di RSIA Cahaya Bunda disambut oleh seseorang yang sebenarnya tidak ingin Zakia temui. Zakia masih merasa kesal dengan Yudha, karena sudah berbuat kasar terhadap istrinya sendiri, padahal menurutnya kesalahan yang dibuat oleh Citra hanyalah mempertahankan janin yang tidak sengaja tumbuh di rahimnya. Sungguh sangat tidak sebanding dengan kemarahan yang tampak dari lelaki itu.Entah terbuat dari apa hati mantan suaminya itu, sehingga tega berbuat kasar terhadap seorang wanita hamil. Boleh jadi janin yang berada di dalam kandungan istrinya tidak dikehendaki olehnya, tetapi bagaimanapun, setiap titik kehidupan yang tumbuh dan berkembang di rahim seorang perempuan adalah sesuatu yang harus tetap dihargai. Si janin tidak pernah meminta ia tumbuh, tetapi dari sekian banyak pertemuan antara sperma dan sel telur, dialah yang terpilih untuk menjadi titik kehidupan dan tumbuh di rahim seorang perempuan.Janin itu tidak berdosa bahkan Citra pun juga tidak tahu apa-apa. Di
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Sejarah Sudah Terulang

Bab 205Pucuk dicinta ulam pun tiba!"Yudha!" Risa bangkit dari duduknya. Namun sekonyong-konyong tubuhnya limbung sehingga akhirnya wanita itu mengurungkan niatnya. Perutnya sudah sejak tadi malam tidak kemasukan makanan. Dia benar-benar lapar dan juga haus."Kamu kenapa, Kak? Mana Mama?" cecar Yudha. Dia mengerutkan keningnya melihat kondisi rumah yang bak kapal pecah. Seketika hatinya berdebar. Apakah memang benar isi pesan yang diterimanya jika ibunya sudah pergi meninggalkan rumah kontrakan ini?"Aku lapar dan butuh makan. Sedangkan Mama sudah dua hari tidak pulang ke rumah...."Deg.Jantung Yudha seolah berhenti berdetak. Perkataan Risa seolah menjadi jawaban yang ingin ia dapatkan di saat menginjakkan kaki di rumah ini."Kakak ini seperti anak kecil saja. Masa iya menyiapkan makan sendiri tidak bisa?!" Mulutnya berdecak sebal. Kakak perempuannya benar-benar menyebalkan. Dia yang laki-laki saja bisa hidup mandiri dan menyiapkan semua keperluannya sendiri.Entah apa yang menjadi
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Persiapan Jelang Persalinan

Bab 206Selamanya ia takkan pernah menerima anak itu. Dia bukan berasal dari benihnya, berarti itu bukan anaknya. Meskipun ia tahu jika janin itu tumbuh dan berkembang di rahim istrinya, maka berarti dia adalah anaknya juga, secara hukum anak itu adalah anaknya. Namun Yudha tak bisa menerima kenyataan itu. Anaknya hanya Naya, Aretha Nayyara Az-Zahra!Yudha tak menyadari jika sejarah sudah terulang. Bukankah dulu dia menolak kelahiran putri kandungnya sendiri, yang sampai sekarang sangat ia sesali, karena menjadi penyebab perceraiannya dengan Zakia, istri pertamanya? Apakah Yudha tidak takut, jika seandainya dia harus menyesal untuk yang kedua kali?!Kenapa dia tidak mengambil pelajaran dari kegagalan pernikahan pertamanya? Bukankah penyebab dari perceraiannya dengan istri pertamanya dulu juga soal anak? Dia mendengar saran dan nasehat Zakia, tapi tak akan pernah ia ikuti. Sebagai sopan santun, dia hanya berkata bahwa dia butuh waktu untuk menerima. Nyatanya tidak. Selamanya dia tidak
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Artis Dadakan

Bab 207Semua tim sudah bersiap. Tim yang terdiri dari dokter Budi sebagai dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter anestesi dan dokter anak beserta dengan asisten masing-masing. Persiapan segera dilakukan. Zakia sudah dibaringkan di atas ranjang operasi dan sedang mendapatkan suntikan yang berisi obat bius.Tidak seperti saat ia melahirkan Naya dulu, di mana ia harus berjuang sendiri, karena Yudha menolak untuk mendampinginya di ruang operasi, Arkan justru masuk ke ruangan itu untuk mendampinginya, membuat Zakia merasa berbesar hati. Seolah-olah sang suami berkata bahwa ia tidak menjalaninya sendiri, karena mereka akan berjuang bersama untuk kelahiran bayi yang selama sembilan bulan mereka tunggu.Arkan sudah berganti pakaian dengan pakaian berwarna dominan biru tua, sama dengan pakaian yang dikenakan oleh tim dokter. Sementara itu, dari jarak yang sudah ditentukan, dua orang fotografer pun sudah siap untuk mengabadikan momen demi momen kelahiran anak keduanya ini. Sebenarnya
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

Melahirkan Senyaman Liburan

Bab 208Sebagai seseorang yang bekerja di rumah sakit ini, tentunya Yudha tahu seluk-beluk ruangan yang ada. Sebenarnya ia ingin menampakkan diri di hadapan Zakia dan Arkan, tetapi ia merasa minder. Apalagi di dalam ada Naya, putrinya. Rasanya sakit sekali jika mendengar putrinya memanggil Arkan sebagai Papa dan dia hanya dipanggil sebagai Om. Dia sudah bisa menerima kenyataan ini, tetapi tak menampik jika rasanya benar-benar menyakitkan.Dia sungguh merindukan momen Naya pertama kali memanggilnya dengan sebutan papa.Dia hanya mampu berdiri di balik pintu menjenguk dan mengintip dari balik kaca kecil yang memang selalu ada di setiap pintu ruangan perawatan. Yudha bergegas meninggalkan tempat itu, berjalan sangat cepat setengah berlari menyusuri lorong-lorong dan kembali ke pos penjagaan. Dia sudah cukup merasa puas bisa melihat Zakia dan bayinya, meski terasa ngilu di hati. Andai saja bayi perempuan itu adalah putrinya, pasti dia akan menyambutnya dengan gembira, sama seperti halnya
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

Rebutan Baju

Bab 209 Begitu melewati pintu gerbang rumahnya, Zakia merasakan dadanya berdebar keras. Dia merasakan sesuatu yang tak bisa ia definisikan. Mobil telah berhenti di halaman. Tak ada yang berubah dari halaman dan rumahnya. Hanya saja, ketika ia akan memasuki pintu utama, di depan pintu tampak tulisan dengan huruf-huruf besar.SELAMAT DATANG ANIERA HAZNA NALANI ASHRAF.Sepasang matanya mengembun. Tak terasa butir-butir air matanya berjatuhan. Tangis Zakia pecah seketika. Dia mengeratkan dekapannya ke tubuh mungil Rara.Semuanya sungguh berbeda.Sangat jauh perbedaan ketika putri pertamanya dulu pulang dari rumah sakit dan pertama kali di bawa masuk ke rumah. Tak ada penyambutan seperti ini. Jangankan penyambutan dengan ucapan yang indah serta ruang tamu yang ditata meriah, yang ada hanya makian dan cacian yang harus diterimanya.Kelahiran Naya ditolak oleh ayah dan neneknya sendiri, bahkan Naya hampir saja dibawa ke panti asuhan jika seandainya Zakia tidak mau menuruti keinginan mereka
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

Penyambutan Rara

Bab 210 "Ada apa ini? Kenapa Rara belum berpakaian juga?" tegur Arkan menatap tajam Dewi yang tertunduk seketika. "Maaf, Tuan," lirih Dewi. "Maaf, Tuan. Abang Ammar dan Kakak Naya ingin bajunya dipakai oleh Adik Rara. Mereka berebut mau memakaikan bajunya," lapor Riri. Gadis muda ini memang terlihat lebih berani dibandingkan dengan temannya, Dewi yang malu-malu dan sedikit segan kepada majikannya. "Benarkah?" Senyum Zakia merekah, diiringi dengan gelengan kepalanya. "Abang, Kakak, pagi ini Adik Rara memakai bajunya sendiri ya. Sayang dong, bajunya sudah Mama belikan khusus untuk adik Rara. Masa iya nggak dipakai sih?!" Zakia mencoba memberi pengertian. "Abang ingin Adik Rara memakai baju Abang," rajuknya. "Kakak Naya juga. Masa iya Adik Rara harus pakai baju laki-laki?!" protes Naya. Usia kedua balita itu baru dua tahun lebih sedikit, tetapi Naya sudah paham arti laki-laki atau perempuan. "Iya, Sayang. Mama ngerti kok. Nanti kalau Adik Rara sudah lebih besar, bisa kok pakai baj
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more
PREV
1
...
192021222324
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status