Semua Bab Ditalak Setelah Melahirkan : Bab 221 - Bab 230

238 Bab

Telepon Dari Leo

Bab 221"Ada telepon dari Mas Leo, Nyonya," ujar Riri dengan wajah tertunduk dan suara bergetar. Dia sadar betul arti tatapan tuan besarnya itu. Sepasang suami istri ini pasti tengah terlibat pembicaraan serius dan merasa terganggu dengan kehadirannya. Namun panggilan telepon dari Leo di ponsel Zakia membuatnya terpaksa untuk melangkahkan kaki menuju ruang kerja ini dan membawakan ponsel milik Zakia yang memang tertinggal di ruangan anak-anak."Maaf, Ri. Aku melupakan benda ini," ujar Zakia menerima ponsel yang diberikan oleh Riri. Ada beberapa notifikasi panggilan tak terjawab dan itu dari Leo, pengawal pribadinya yang belakangan ini merangkap tugas sebagai detektif dadakan, karena sering ia tugaskan untuk menyelidiki sesuatu yang ingin ia ketahui."Tak apa, Nyonya. Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu," pamit Riri.Zakia membiarkan Riri melenggang pergi meninggalkan ruang kerja ini. Setelah bayangan Riri hilang dari pandangannya, Zakia menutup pintu dan berbalik melangkah menuju
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-24
Baca selengkapnya

Menagih Warisan

Bab 222Hari masih pagi. Yudha bersimpuh di pusara yang gundukan tanahnya masih basah. Orang-orang yang membantu proses pemakaman sudah pergi sejak beberapa saat yang lalu dan hanya menyisakan dirinya sendiri.Kini hanya dia sendiri di dunia ini. Dia sudah sebatang kara. Bahkan kakaknya, Risa tidak kunjung muncul, meski dia sudah berusaha menghubungi lewat ponsel. Namun hasilnya nihil. Nomor kontak Risa tak aktif. Entah di mana kakak perempuannya itu berada. Namun mengingat perlakuan Risa selama ini kepada ibunya, membuat Yudha paham. Biarpun Risa bisa dihubungi sekalipun, sulit rasanya mengharapkan kedatangan Risa untuk sekedar melakukan penghormatan terakhir kepada mendiang ibu mereka.Matahari kian meninggi. Terik sinarnya menyadarkan Yudha dari lamunan. Dia pun bangkit dan akhirnya melangkah perlahan menjauhi tempat itu, kembali ke motornya yang terparkir tidak jauh dari areal pemakaman.Tidak ada acara tahlilan atau apapun istilahnya. Yudha hanya memberikan sejumlah uang kepada
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-26
Baca selengkapnya

Pemberian Sederhana

Bab 223Tepat saat Yudha meninggalkan area pemakaman, sebuah mobil berwarna merah meluncur memasuki tempat peristirahatan terakhir itu.Seorang lelaki bertubuh tegap dan tampan turun dari mobil. Dia dengan setengah berlari membuka pintu mobil satunya. "Kamu sudah pastikan semuanya aman, Leo?" tanya Zakia. Dia yang barusan turun dari mobil mengamati keadaan sekeliling sembari terus melangkah mendekati gundukan tanah merah yang masih basah itu."Aman, Nyonya. Jangan khawatir, tidak akan ada orang yang mengenali Nyonya di tempat ini," sahut Leo yang berjalan di belakang Zakia.Wanita berpakaian serba hitam itu mengangguk dan segera berjongkok sembari memperbaiki cadarnya. Pagi ini Zakia sengaja menggunakan kain penutup muka itu untuk menutupi wajahnya. Dia ingin memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang mengenali dirinya. Dia tidak ingin membuat masalah sesuai dengan isi pesan Arkan, suaminya."Aku datang sebagai seorang anak, Ma. Aku datang untuk mendoakan Mama, semoga Mama tenang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-27
Baca selengkapnya

Bukan Lelaki Biasa

Bab 224Begitu menaiki mobilnya, Leo langsung tancap gas. Dia harus berpacu dengan waktu, karena tidak mau membuat Zakia kecewa lantaran menunggunya. Klien yang akan ditemui Zakia pasti adalah klien penting yang akan berpengaruh pada kelangsungan perusahaan. Sebenarnya perjalanan antara cafe dan rumah sakit Prima Jaya tidak memakan waktu terlalu lama. Mobil yang dikendarai oleh Leo akhirnya sampai di halaman parkir rumah sakit itu.Hendrik menyambut kedatangannya. Lelaki itu menyelami Leo dengan penuh hormat."Apa ini benar-benar kecelakaan atau sebuah kesengajaan?" tanya Leo sembari mereka berjalan menuju ruangan jenazah."Sepertinya ini benar-benar kecelakaan, Bos. Kami sudah menyelidiki semua dan tidak ada indikasi yang mengarah kepada kesengajaan dari pihak-pihak tertentu. Mbak Risa sebelumnya bertemu dan terlibat pertengkaran dengan Mas Yudha di rumahnya," papar Hendrik.Leo berdehem. Otaknya segera mencerna penjelasan Hendrik dan mengambil sebuah kesimpulan. Pasti yang menjadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-28
Baca selengkapnya

Mulai Terobsesi

Bab 225"Apa yang ingin Papa bicarakan? Bukannya semua sudah jelas bagi Papa? Jika maksud Papa memintaku pulang hanya untuk menyetujui perjodohan dengan seorang anak gadis dari kolega Papa, maka jawabanku sudah pasti. Aku tidak mau!"Leo enggan berbasa-basi. Dia ingin bisa meninggalkan rumah ini secepat mungkin dan kembali ke apartemen atau menyertai Zakia di dalam setiap aktivitas dan perjalanannya. "Jangan tergesa-gesa menolak, Nak. Kali ini calon yang Mama ajukan pasti sesuai dengan selera kamu. Kami ini orang tuamu dan tahu apa yang terbaik," ujar Sinta."Iya, benar. Kalian berkenalan lah dulu," timpal Arnando.Leo mendesah sesaat. "Aku hanya tidak ingin memberi harapan kepada gadis-gadis itu, lagi pula aku tidak suka dijodohkan. Aku bisa mencari calon pendampingku sendiri, tidak perlu Mama dan Papa repot-repot mencarikan calon istri." sahut Leo."Tapi mana? Siapa yang kamu pilih? Dari dulu janji-janji terus. Sampai saat ini kamu nggak pernah membawa seorang gadis pun ke hadapan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-29
Baca selengkapnya

Bukan Perebut Istri Orang

Bab 226"Panggil Leo saja. Bukankah kita sebaya?" tegur Leo halus. Dia menatap sosok yang duduk di sampingnya itu. Leo hanya sekedar mengira-ngira, karena dia tentu saja tidak tahu berapa persis usia Nilam."Baiklah. Apa yang membuat kamu nyaman saja," sahut Nilam sembari memperbaiki letak duduknya.Tak ada pembicaraan setelahnya selama beberapa puluh menit. Dan satu hal itu yang membuat Nilam merasa gelisah. Dia memilin ujung rambutnya, lantas tanpa sadar mengibaskannya, hingga helaian itu sempat mengenai bahu Leo. Harum rambut itu menguar, menyapu indra penciuman Leo yang membuat lelaki itu seketika meregangkan jarak di antara mereka."Jika yang kamu harapkan adalah perusahaan, maka aku sebagai pewaris dari perusahaan papa....." Leo menunjuk pada dirinya sendiri. "Kamu salah besar jika menginginkanku. Aku sudah menyerahkan perusahaan kepada Dilan dan aku menjalani hidupku seperti ini. Saat ini, apa yang tengah aku kerjakan mungkin tidak masuk akal buatmu." Leo menatap lurus wanita
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-30
Baca selengkapnya

Pertemuan Bulanan

Bab 227Setibanya di apartemen, Leo langsung berganti pakaian, lantas ia pun membongkar isi ransel miliknya dan mengeluarkan laptop. Setelah mempelajari beberapa file, dia pun segera membubuhkan tanda tangan digital untuk sebuah naskah perjanjian kontrak perusahaan. Lelaki itu segera mengirimkan berkas itu kepada Dilan yang kemudian akan diteruskan kepada klien mereka yang juga akan membubuhkan tanda tangan serupa. Selama ini selalu begitu. Sejauh ini Leo jarang terjun langsung. Semua ia percayakan kepada Dilan. Beruntung sampai saat ini perkembangan perusahaan tekstil orang tuanya itu tetap stabil.Sesudah tugasnya selesai, Leo langsung menutup laptop dan menaruhnya ke dalam lemari, lalu menguncinya. Sementara ponselnya ia taruh di saku bajunya. Lelaki itu segera keluar dari unitnya, lalu kembali masuk ke dalam lift, turun ke lantai dasar dan akhirnya sampai di tempat ia memarkir motornya. Siang ini juga, dia berencana langsung ke kantor pusat Arsyanendra Group. Hendrik sudah menghu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-31
Baca selengkapnya

Warisan Berdarah

Bab 228"Aku hanya menyampaikan apa yang bisa aku sampaikan, tentunya dengan dibarengi bukti-bukti yang kuat. Aku rasa kalian semua tidak buta huruf, sehingga bisa membaca semua berkas laporan keuangan yang aku kirimkan ke alamat email kalian masing-masing." Arkan memilih tidak meladeni ucapan dan protes dari orang-orang itu. Dia menatap timnya berganti-ganti. Tim yang terdiri dari empat orang itu mengangguk hormat. Lalu pandangannya teralih kepada Dahlan dan Ervin yang ditanggapi oleh anggukan serupa. Merasa sedikit lega, Arkan pun berdiri dan bermaksud untuk meninggalkan tempat itu. Bahkan ia dan Zakia sudah menenteng tas kerja masing-masing. Namun, sekonyong-konyong sebuah benda tajam nan dingin menempel di pundaknya.Gerakan itu secepat kilat, nyaris tidak bisa diikuti oleh mata Dahlan, Ervin dan para anggota tim akuntan. Mereka tak sempat mencegah. "Mas Malik?" desis Arkan. Benda tajam itu memang belum mengenai kulitnya karena pundaknya terlapisi kain baju kemeja yang Arkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-01
Baca selengkapnya

Warisan Berdarah (2)

Bab 229Zakia berlari menuju ruang IGD sembari berteriak histeris. Dia mengibaskan kasar tangan Hanna yang menggenggam erat lengannya dan berulang kali mengingatkannya untuk tidak panik.Ini di luar ekspektasi. Sungguh ia tak menyangka peristiwa berdarah itu harus kembali terulang, padahal mereka sudah siaga penuh."Kamu bilang Mas Arkan akan baik-baik saja. Tapi nyatanya...!" Zakia membentak saat mendapati Leo berdiri di depan pintu. Leo, Hendrik, dan beberapa orang lelaki lainnya hanya bisa tertunduk lesu."Aku sudah mengingatkan kamu agar kita menunggu Mas Arkan dan pulang bersama-sama, tapi kamu malah membiarkannya bertarung melawan orang-orang itu!" semprot Zakia lagi. Dadanya turun naik. Ingin rasanya ia menampar Leo, tapi tenaganya seolah tak ada."Maaf, Nyonya....." Lidah Leo terasa kelu untuk berkata-kata. Bagaimanapun ia membela diri, nyatanya ia memang bersalah. Leo datang di saat yang tidak tepat. Sesampainya ia ke restoran itu, ternyata pertarungan telah usai, dan menyis
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-02
Baca selengkapnya

Tugas Leo

Bab 230"Apa? Leo?!" Sepasang alis Zakia seketika terangkat."Emangnya kenapa, Nak? Ada apa dengan Leo?" tanya Hanna yang sedikit kaget dengan perubahan di wajah putrinya."Mama tau nggak, gara-gara Leo yang mengantarku pulang ke rumah, Mas Arkan sampai terluka parah begini," adu Zakia. Namun Hanna hanya manggut-manggut."Sayang, Leo itu nggak salah. Tugas Leo itu memang untuk menjaga kamu dan dia digaji oleh papa kamu, jadi dia tidak bekerja untuk Arkan," jelas Hanna. Sebenarnya itu tidak perlu di jelaskan, karena Zakia sudah tahu soal posisi Leo."Nggak gitu juga kali, Ma," bantah Zakia seraya mendengus. Dia merasa sangat kesal."Sesuai dengan tugasnya, Leo itu pastinya memprioritaskan keselamatan kamu, meski di sisi lain dia pun peduli dengan suamimu. Buktinya dia balik lagi ke restoran itu, kan? Meskipun kedatangannya sudah terlambat," ujar Hanna. Dia tahu putrinya kesal, tapi Zakia harus menyadari tugas dan kewajiban Leo. Hendrik dan lainnya memang digaji oleh Arkan, tetapi khus
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
192021222324
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status