Home / Rumah Tangga / Ditalak Setelah Melahirkan / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Ditalak Setelah Melahirkan : Chapter 171 - Chapter 180

238 Chapters

Menjadi Sandera

Bab 171Setiap kali Damar mundur ke belakang, selangkah itu pula Arkan maju, sehingga jarak antara keduanya selalu sama. Bahkan langkah Arkan lebih lebar daripada Damar yang membuat posisi mereka bertambah dekat. Nampak ekspresi panik tersirat dari wajah lelaki paruh baya itu saat tanpa sadar tubuhnya menempel di dinding, sementara orang-orang tak bergerak dari tempatnya berdiri. Nidya dan Gendis berpegangan tangan, sedangkan Darmono dan seorang lelaki berusia senja di sampingnya pun diam. Tak ada pergerakan yang terlihat jelas, hanya mata mereka yang mengikuti pergerakan dua lelaki itu. Arkan dan Damar berdiri berhadap-hadapan. Di beberapa sisi ruangan, nampak beberapa orang lelaki berdiri tegak dan siaga dengan tangan berada di pinggang masing-masing.Nidya dan Gendis semakin gemetar. Mereka tahu artinya itu apa. Tangan yang diletakkan di pinggang, berarti mereka tengah siap siaga untuk mengeluarkan senjata yang mereka miliki jika sudah diperlukan. Damar memang menyewa orang-orang
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

Tumbal Pertama

Bab 172"Ceritanya panjang, Ma." Arkan menghela nafas. Dia mengusap dahi Zakia yang nampak basah oleh keringat. Zakia yang mulai memejamkan mata membuat Arkan tersenyum getir.Dia yang salah. Tak seharusnya ia melibatkan istrinya dalam urusan ini, padahal seharusnya dia tahu, Zakia itu lemah, apalagi jika harus berhadapan dengan yang namanya pertempuran. Letusan senjata api dan darah yang mengucur dari tubuh lelaki yang berhasil dirobohkan oleh om-nya pasti membuat Zakia merasa sangat ngeri. Masih untung Zakia tidak langsung jatuh pingsan seperti saat acara pernikahannya tempo hari yang mana terjadi tragedi penembakan dan orang yang tertembak itu adalah Om Dahlan.Darah?! Arkan tergagap. Dia baru menyadari itu saat melepas pakaian yang dikenakan oleh sang istri, lantaran bermaksud akan menggantinya. Bagian lengan kiri Zakia berdarah. Dia terluka."Bagaimana ini, Arkan?!" Hanna langsung panik. Dia buru-buru mengambil kotak P3K dan berusaha menahan darah agar tidak terus menetes dengan
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more

Pria Sakit Jiwa

Bab 173"Saya benar-benar minta maaf, Tuan, karena saudara saya tidak bisa mengantarkan langsung kunci mobil ini." Lelaki itu rupanya berhasil menebak isi hati Arkan. " Kedatangan saya ke sini sekaligus untuk mengabarkan bahwa Dino, saudara saya yang menjadi pengawal Tuan sudah meninggal dunia beberapa jam yang lalu di rumah sakit dan saya benar-benar mohon maaf yang sebesar-besarnya, karena mobil Tuan yang dibawa oleh Dino rusak berat setelah mengalami kecelakaan di salah satu ruas jalan menuju rumah ini...."Bukan soal mobil yang Arkan persoalkan, tetapi nyawa. Lagi-lagi sebuah nyawa harus melayang. Sebuah mobil berharga miliaran tak sebanding dengan nyawa yang harus terenggut sia-sia. Arkan bisa memastikan bahwa mobil yang dia miliki layak jalan. Kalau mobil itu tidak layak jalan, mana mungkin dia berani membawa mobil itu ke restoran Gendis? Apalagi itu bersama dengan istrinya. Semua mobil yang dimilikinya selalu diservis dan dicek kelengkapannya secara berkala. Lalu kenapa sampa
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

Nasi Sudah Menjadi Bubur

Bab 174"Papa hanya ingin memastikan kalian dalam keadaan baik-baik saja. Semalaman Papa tidak tenang, apalagi saat Mama kamu menceritakan jika dalam kejadian itu kamu sampai terluka." Iqbal menatap lengan putrinya yang masih terbalut perban. Dia berjongkok dan duduk di samping putrinya, bergabung dengan cucu-cucunya. Iqbal menarik tubuh Naya ke pangkuannya saat melihat Zakia kerepotan memangku dua balita sekaligus."Papa nggak perlu khawatir. Aku baik-baik saja, seperti yang Papa lihat sekarang." Senyuman wanita itu merekah. Sebelah tangan Iqbal yang melingkar di bahunya mengalirkan kehangatan, kehangatan dari seseorang yang merupakan cinta pertama dalam hidupnya.Cinta pertama seorang anak perempuan adalah ayah. Bukankah begitu?"Papa nggak akan tinggal diam melihat kamu dilukai seperti ini. Papa pastikan mereka akan hancur. Mereka juga nggak akan mendapatkan sepeserpun warisan yang mereka incar," ujar Iqbal datar. Suaranya di buat sepelan mungkin, tetapi ucapan itu bernada membunu
last updateLast Updated : 2023-09-10
Read more

Luka Hati Seorang Ayah

Bab 175"Aku benar-benar menyesal, Pa. Tante Gendis mengundangku untuk menghadiri jamuan makan siang, makanya aku mengajak Zakia untuk mendampingiku. Aku juga tidak menyangka akan terjadi begini. Aku pikir mereka tidak secepat itu mengungkit-ungkit soal warisan di saat kuburan Eyang Putri masih merah...."Iqbal menghela nafas. Dia sudah menduga itu alasan Arkan membawa Zakia turut serta ke restoran Gendis. Dasar pria polos!"Kamu sudah menjadi pengusaha besar, Arkan. Heran, kenapa masih bisa di kibuli oleh keluarga sendiri? Memangnya ada, acara makan siang gratis tanpa embel-embel?!" Iqbal merutuk dalam hati. Dia tahu, saat itu Arkan membawa pengawal dan justru itulah yang membuat Arkan lengah."Kamu tahu betapa berharganya Maryam dan Zakia. Dan kamu sudah Papa percaya menjaga dua Putri Papa. Jangan sampai Papa kehilangan Zakia, setelah dulu harus kehilangan Maryam. Kamu tahu kenapa dulu Papa sama sekali tidak pernah menengok saat Ammar masih bayi? Papa tidak pernah membenci cucu Papa
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more

Aku Baik-baik Saja

Bab 176"Aku merindukan Zakia yang kuat, tetapi di sisi lain aku pun menyukai sisi rapuhnya dirimu, Sayang, satu hal yang membuat peranku sebagai seorang lelaki menjadi dominan. Aku senang jika kamu mau bergantung kepadaku.""Aku akan selalu bergantung kepadamu, Mas. Sejak dulu aku bergantung kepadamu, saat aku pertama kali datang ke rumah ini. Aku menggantungkan hidupku padamu, bahkan sekarang pun disaat seharusnya aku bisa lebih mandiri. Bagiku Mas adalah duniaku. Aku tidak bisa lepas dari itu." Perempuan itu tersenyum manis sekali. Dia memainkan jemari sang suami lantas membawanya ke bibirnya dan mengecupnya. Kecupan singkat yang menggetarkan dada lelaki bertubuh tinggi besar itu. Sungguh ia merasa tersanjung."Kamu selalu bisa melambungkan diriku, Sayang. Terima kasih." Arkan balas mengecup ujung jemari Zakia, lantas membenamkan kepala Zakia di bahunya semakin kuat. "Bermanjalah padaku. Aku akan dengan senang hati memanjakan kamu dan dia," ucapnya. Zakia, wanita yang tengah ham
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

Senjata Makan Tuan

Bab 177"Tidak bisa, Tuan." Lelaki bertubuh kekar itu kembali angkat bicara. "Kami hanya melakukan semua hal yang Tuan perintahkan. Komando ada di tangan Tuan. Kami mutlak berada di bawah komando Tuan. Jadi Tuan sendiri lah yang harus berpikir bagaimana caranya agar musuh Tuan bisa kami binasakan. Semua strategi dan cara, Tuan lah yang mengatur. Kami hanya eksekutor!""Kurang ajar! Kalian berani mengguruiku?! Kalian pikir, kalian ini siapa?!" Damar maju selangkah tepat berdiri di hadapan lelaki yang sudah dengan lancang berbicara panjang lebar kepadanya. Lelaki itu tetap menegakkan wajah menatap Damar tanpa merasa takut sama sekali. Mereka berlima di sini, sementara Damar hanya sendirian. Lagi pula sosok lelaki yang terikat perjanjian dengan agensi mereka itu hanyalah lelaki paruh baya yang dengan mudah bisa mereka habisi kalau mereka mau."Kami tidak bermaksud menggurui Tuan, tetapi hanya mengingatkan akan fungsi dan tugas kami. Sebelum Tuan tanda tangan dengan pihak agensi kami, ap
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

Jangan Salahkan Dirinya

Bab 178"Aku sudah tahu, Sayang. Barusan Om Dahlan nelpon." Arkan mendaratkan tubuhnya di samping sang istri. Diraihnya tubuh itu, sementara tangannya yang lain melepaskan koran dari genggaman sang istri. "Jangan membaca berita yang tidak penting.""Mas pikir ini tidak penting? Ini berkaitan dengan keluarga Mas," bantah Zakia. "Mas tahu, tapi itu tidak ada hubungannya dengan kamu. Mas aja jika tidak Om Dahlan yang meminta, malas rasanya pergi ke rumah duka....""Mas akan pergi ke sana?!" Mata Zakia spontan mendelik. "Itu berbahaya bagi Mas. Apa Mas lupa soal di restoran Tante Gendis? Mereka tidak akan berhenti sebelum...." Ucapan Zakia langsung terhenti saat jari telunjuk besar itu menempel di bibirnya."Mas bisa jaga diri. Sejauh ini Mas selalu bisa menjaga diri, kan?" kilah Arkan. "Aku hanya khawatir." Zakia menghela nafas."Mas malah khawatir sama kamu, Sayang. Sebentar lagi Mama Hanna akan datang. Penjagaan di rumah juga akan diperketat. Mama Hana akan menemanimu dan anak-anak
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

Pembagian Warisan

Bab 179"Kalian sudah salah paham. Eyang Putri tidak pernah berbuat seperti itu. Beliau adalah orang yang paling adil kepada semua putra-putrinya!""Buktinya surat wasiat Mama Anjani menyerahkan semua hartanya kepadamu! Kamu yang menjadi pewarisnya dan kami tidak mendapatkan apa-apa," ucap Gendis lagi. "Arkan, kalau maksud kamu mengumpulkan kami di sini untuk menjelaskan itu, aku tidak butuh penjelasan dari kamu. Akan tetapi selamanya aku tidak akan merelakan harta itu kamu nikmati sendirian, karena kami juga punya hak." Nidya menyambung. Dia malah bergerak dari tempatnya duduk bermaksud akan berdiri, tapi suaminya malah menggenggam erat tangannya, sehingga niatnya pun urung."Siapa yang bilang Tante tidak punya hak?" sergah Arkan tiba-tiba. "Kalian yang ada di sini sudah salah paham mengartikan surat wasiat dari Eyang Putri. Sebenarnya kalian semua punya hak, hanya saja mandat itu ada padaku. Aku bukan disuruh Eyang untuk menikmati harta peninggalannya sendirian, tetapi mengaturny
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

Rentenir Berkedok Sahabat

Bab 180"Kamu kenapa, Sayang? Kayak gelisah sekali," tegur Hanna. Ternyata wanita paruh baya ini pun juga sudah selesai dengan ponselnya. Sama seperti putrinya, Hanna pun banyak memberi instruksi kepada asistennya. Seharusnya semua kegiatan hari ini dihadiri Hanna langsung, tapi Hanna memilih menemani Zakia di rumah ini.Wanita paruh baya itu bangkit dari sofa, melangkah tergesa menuju teras rumah, tempat putrinya tengah berdiri."Aku tidak apa-apa, Ma. Hanya khawatir dengan Mas Arkan yang sampai sekarang belum pulang," keluh Zakia. Tatapannya lurus ke arah pintu gerbang, berharap mobil sport mewah milik suaminya muncul melintasi pintu gerbang itu."Kita berdoa saja, berdoa yang terbaik, semoga Arkan baik-baik saja. Ingat suamimu itu berada di dalam pengawalan yang ketat. Dia akan aman." Hanna menghibur. Sebuah usapan ia berikan di pundak sang putri."Aku harap begitu, Ma. Ini hanya kekhawatiran seorang istri dan ibu dari anak-anaknya." Zakia mengusap perutnya yang semakin membuncit.
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
24
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status