Home / Thriller / MISTERI LIONTIN VAMPIR / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of MISTERI LIONTIN VAMPIR: Chapter 101 - Chapter 110

125 Chapters

BAB 101-NAFAS DENDAM VAMPIR

Seorang pemandu Roh berjalan bersama lampu penerangan di tangannya. Menelusuri Hutan Celeste yang kala itu mencekam hebat. Suara guntur menggetarkan daratan hingga banyak makhluk tidak berani menampakkan diri mereka.Kastil tua menunggu panggilan kematian yang bangkit. Reruntuhan Celeste memenuhi seluruh ruangan.Sang Putri dikhianati rakyatnya dan kini di makamkan oleh Ketua Lam, yang adalah Paman Rufus Rosseau,seorang murid Gryffindor. Dia adalah Lam Rosseau, sosok yang dekat dengan Flander.Ketua Lam dan muridnya meletakkan peti mati bernama Elizabeth Celeste di kastil tua itu.Sambil menghitung perkiraan hari,ia berkata,"Ingat,petinya tidak boleh menyentuh lantai. Jika sampai menyentuh tanah,maka arwahnya akan bangkit menjadi vampir.""Baik,Ketua." Ketua Lam meminta papan nama milik putri bangsawan itu dan meletakkannya di atas meja yang penuh lilin dan dupa.Lilin di kiri padam seketika dan membuat putri Ketu Lam tampak khawatir,"Ayah,apakah kita sudah melanggar suatu larangan?""
last updateLast Updated : 2024-02-16
Read more

BAB 102-PERTEMPURAN CELESTE (1/2)

Rose, Michael, dan Jake berkumpul di luar ruangan, mempersiapkan diri untuk melakukan patroli di sekitar hutan. Mereka merencanakan rute patroli mereka dengan cermat, memperhatikan area-area yang rentan dan titik-titik pengawasan yang strategis. Saat mereka mulai menjalankan patroli mereka, mereka menyadari betapa pentingnya tugas mereka dalam menjaga keamanan Hutan Celeste. Mereka bersumpah untuk tetap waspada dan siap bertindak cepat jika terjadi ancaman apa pun. Rose, Michael, dan Jake berdiri di tepi hutan, memeriksa peralatan mereka sebelum memulai patroli. Rose memeriksa tombaknya dengan cermat, memastikan mata tombaknya tajam dan siap digunakan. Michael memeriksa busur dan anak panahnya, menarik tali busur dengan hati-hati untuk memastikan kelenturannya masih sempurna. Sementara itu, Jake memeriksa pedangnya, memastikan bilahnya tidak berkarat dan pegangan tetap kokoh di tangannya. "Kau siap?" tanya Rose sambil menatap ke arah hutan dengan serius. Michael dan Jake mengangguk
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

BAB 103-SAYAP KEGELAPAN CELESTE (1/2)

"Malam di mana semua kaum Nocturnus berkumpul dan meminum darah dari korban persembahannya." kata Alfred. *** Penduduk Desa Celeste hidup damai di bawah sinar matahari yang hangat, di sebuah desa yang subur dan indah. Suasana berubah menjadi gelap ketika pasukan Nocturnus, dipimpin oleh seorang pemimpin kejam, memasuki desa dengan maksud menghancurkan segala yang mereka temui. Mereka tidak membedakan siapa pun, membantai penduduk desa tanpa ampun, tanpa belas kasihan, termasuk wanita, anak-anak, orang tua, dan pria dewasa. Desa yang dulu penuh dengan kehidupan dan tawa, kini menjadi tempat pertumpahan darah dan kehancuran. Pemimpin Nocturnus memimpin pasukannya masuk ke Desa Celeste, diikuti oleh para prajuritnya. Penduduk desa terkejut dan ketakutan, mencoba bersembunyi atau berlari. Pemimpin Nocturnus dengan suara gelap dan berwibawa,"Selamat datang, hamba-hamba kegelapan! Hari ini, Desa Celeste akan menjadi saksi kekuatan dan kemarahan kami!" Penduduk Desa meminta sembari be
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

BAB 104-DARAH AKAN MEMBUAT NYONYA MENJADI SEGAR

Sang Lady tampak kecewa sekali begitu pria yang saat itu menemaninya justru semakin menjauh,"Bisakah kita memiliki waktu yang lebih lama,Tuan?Saya bahkan belum mengatakan banyak hal pada Anda." "Permisi." kata pria itu. Sang Lady merasakan dentuman yang menyakitkan saat Leo Sanders menolak dengan gamblang. Ia merasa tidak mampu melupakan Raja Templar dan itu sangat menyakitkan baginya. Leo Sanders kemudian beranjak ke kamarnya. Ia melihat ada banyak koridor,namun masih memiliki daya ingat yang tajam. Lalu datanglah sang budak Vampir sembari memberi penghiburan bagi Nyonyanya,"Nyonyaku sedang berada di dalam kesulitan." Sang Lady tidak menanggapi. Butiran bening jatuh dari pelupuk matanya.Menyisakan rasa sakit yang luar biasa. Sang budak laki-laki itu kemudian mencoba membujuk dan meletakkan tangan sang Lady ke dada bidangnya sambil berkata,"Darah yang membuat Anda merasa segar, Nyonya. Terimalah dariku." "Snnnnnfh...hhhh" Dan Sang Lady berciuman dengan budaknya guna menerima dara
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more

BAB 105-LORONG GELAP ISTANA CELESTE

"Vampir manapun tak akan mendekati ruangan ini." jelas Alfred. Alena bersama Alfred dan Sang Pemburu Savory menelusuri lorong yang menyerupai penjara bawah tanah. Tampaklah jalan bercabang dua di depan mereka. Sang Pemburu berkata,"Kita harus berpencar. Nak, kau ikutlah dengan Alfred. Aku akan mencari tahu apakah Sang Lady itu memiliki informasi yang penting atau tidak. Bawalah Mata Celeste ini dan usahakan kalian menjaga diri kalian." Alfred dengan hormat berkata,"Semoga berhasil, Kawan!" sambil mengantungi Mata Celeste dan memberikannya pada Alena.Mereka memutuskan untuk berpisah, dengan Alena dan Alfred berjalan ke lorong sebelah kanan sementara Sang Pemburu Savory mengambil lorong sebelah kiri. Alena merasa tegang saat melangkah di lorong yang gelap dan sempit itu. Dia menggenggam erat tongkatnya, siap untuk bertindak jika ada ancaman. "Alfred, apa yang kamu pikirkan tentang Sang Lady itu?" tanyanya, mencoba mengalihkan perhatian dari ketegangan yang dirasakannya. Alfred meng
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more

BAB 106-MATINYA SANG PEMBURU SAVORY

Sang Pemburu telah sampai di ruangan bangsal Celeste. Namun sebelum ia melihat pintu keluar, Sang Lady datang dari bilik kegelapan. "Kupikir kau akan lupa padaku...Savory?" Rupanya Sang Lady sudah mengetahui bahwa Sang Pemburu mendapatkan Mata Celeste. "Tak perlu aku berlutut untuk menghormati Wanita Vampir sepertimu,bukan?" sindir Sang Pemburu pada Sang Lady."Berlututlah lalu beri hormat pada Nonaku."sentak Jenderal Nocturnus.Valthor menatap Sang Pemburu dengan tatapan tajam, senyum mengambang di bibirnya. "Tentu saja, Savory. Aku tidak pernah mengharapkan kau akan melakukan hal seperti itu," ucapnya dengan suara yang dingin."...dan kau juga sudah menunggu bertahun-tahun lamanya. Kini kuucapkan selamat datang di istana Celeste."Sang Pemburu, tanpa menunjukkan tanda-tanda penyesalan, menatap kembali Sang Lady dengan mantap. "Aku tidak mengikuti perintahmu lagi. Aku mengambil Mata Celeste untuk kebaikan semua orang, bukan untuk memuaskan ambisimu yang gelap." Sang Lady tersenyum,
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

BAB 107-WANITA ITU ADALAH ADIKKU

"Demeteria,itukah kau?" Demeteria tersenyum menyeringai,"Mengapa kau tampak linglung, Kakakku?" Alfred memastikan kembali bahwa wanita di depannya adalah adiknya sendiri,"Demeteria,kupikir kau sudah mati-" "Ya,inilah aku yang sekarang merasakan kehidupan yang berlimpah." Alena yang menyadari bahwa ada satu vampir di situ berusaha menyadarkan Alfred bahwa wanita yang ia sebut sebagai Demetria adalah sesosok vampir yang juga haus darah. "Sadarlah, Alfred, dia bukan adikmu!" Alfred terpaku, mencerna kata-kata Alena dengan serius. Matanya berpindah dari wajah Demetria yang tersenyum-senyum ke arah Alena yang tegang. "Tapi... tapi dia memiliki wajah yang sama... suaranya...," bisik Alfred, tatapan masih terpaku pada Demetria. "Aku merindukanmu,Kakak. Datanglah kepadaku-"potong Demetria. "Aku melihatmu di sini, Demetria. Seperti mimpi-" tandas Alfred yang semakin melangkah maju. "Ya,inilah mimpi yang mana kita tidak ingin bangun kembali. Tanpa harus terjaga." kata Demetria. Alena
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more

BAB 108-CAHAYA MELAWAN KEGELAPAN

Di tengah kekacauan yang mencekam, gemuruh langkah kaki memecah kesunyian pagi yang dipenuhi sinar menyengat itu. Terdengar seperti irama perang, langkah-langkah itu mengikuti pola yang tak teratur, tetapi penuh dengan ketegasan dan keberanian. Alena, pahlawan yang masih bertahan, berdiri tegak di tengah lapangan terbuka, matanya memancarkan tekad yang tak tergoyahkan meski dihadapkan pada gelombang kegelapan. Seketika, langit yang semula terang benderang menjadi saksi dari adegan yang luar biasa. Dari sudut-sudut kota yang gelap dan terlupakan, vampir-vampir keluar dengan tergesa-gesa, mencari tempat perlindungan dari cahaya menyilaukan itu. Mereka berhamburan seperti bayangan yang terbakar oleh sinar mentari, menyeret diri mereka ke dalam lubang-lubang gelap dan celah-celah bangunan yang menjulang. "ARRRRRRRRRGGGGGGGGHHHHHHHHH....." Raungan para vampir memekakkan telinga Alena dan kawan-kawannya.Di antara mereka, terlihat sosok-sosok yang dulunya menjadi pemimpin, sekarang terhuyu
last updateLast Updated : 2024-05-05
Read more

BAB 109-BERSATU MELAWAN NOCTURNUS

Jenderal Nocturnus mengetahui bahwa Alena dan teman-temannya sudah berada di tangga kamar bangsawan.Dalam kegelapan yang menyelimuti ruangan kamar bangsawan, Jenderal Nocturnus menatap ke arah tangga dengan mata yang bersinar merah. Dia merasakan kehadiran Alena dan sekutunya, dan itu membuatnya merasa gelisah. Namun, kegelapan adalah teman setianya, dan dia merencanakan langkah selanjutnya dengan hati-hati."Sia-siakan mereka," gumam Jenderal Nocturnus kepada dirinya sendiri, senyum muncul di bibirnya yang pucat. "Mereka hanya akan menjadi korban berikutnya dari kekuatan kami yang tak terbendung."Dengan gerakan yang halus, Jenderal Nocturnus menggerakkan bayangan-bayangan di sekitarnya, mempersiapkan pasukannya untuk serangan berikutnya. Dia tahu bahwa Alena dan sekutunya bukanlah lawan yang bisa dianggap remeh, tetapi dia juga yakin pada kekuatan kegelapan yang melimpah yang akan menelan mereka.Dengan gemetar, para vampir yang setia menunggu perintah berikutnya dari Jenderal Noctur
last updateLast Updated : 2024-05-07
Read more

BAB 110-TERSADARNYA LUCIUS DAMIEN

(Banyak para pembasmi berjuang untuk menemukannya,termasuk keturunan Sang Pemburu Savory yang perkasa.)Mata hazel itu menangkap banyak informasi setelah sekian jam tidak menyadari bahwa takdirnya masih berjalan di masa kini.Ya,Lucius Damien pelan-pelan tersadar dari pingsannya setelah 12 jam lebih kehilangan kesadarannya.(Di mana aku?)Sang Lady berdiri di salah satu pilar yang tidak terkena matahari. Dia merasa sangat tidak suka dengan matahari karena ciptaan Surga itu bisa membakarnya dan membuatnya menjadi abu."Anda sudah sadar?" tanya Sang Lady dengan sopan. Lucius berangsuk sambil memijit-mijit pelipisnya yang terasa sakit."Kau siapa?" tanyanya,"...dan...mengapa aku berada di sini?Mengapa kau berdiri di balik pilar tembok itu?"Sang Lady menghela napas lalu berkata,"Kau lupa jika aku ini makhluk malam. Alasanku tidak merubahmu karena-""Karena apa? Dan mengapa kau,ugh...."Sekali lagi Lucius memijit kedua pelipisnya."Tuan Damien,aku tahu kau mungkin kebingungan. Awalnya aku h
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status