“Kalau begitu, tidurlah. Ini hampir larut. Aku akan menyusul nanti setelah menyelesaikan pekerjaanku,” kata Aiden.Iris menggigit bibir bawahnya cemberut, kecewa dengan respons Aiden. Dia memutuskan masuk ke ruang kerja sebelum berhenti di samping kursi Aiden yang tengah bekerja.“Ada yang ingin aku bicarakan denganmu.”“Bisakah nanti kita bicara besok, aku masih banyak pekerjaan. Kita akan berbicara besok, okey?” balas Aiden tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.Iris cemberut. Jelas pria itu sedang tidak ingin bicaranya. Biasanya ketika mereka di rumah, Aiden akan mengabaikan pekerjaan dan melakukan banyak hal untuk menggodanya di tempat tidur. Apalagi ketika Iris mengenakan baju tidur yang minim, tapi pria itu mengabaikan godaanya dan hanya fokus pada pekerjaan.“Aku ingin membicarakan tentang aborsi,” kata Iris tenang mengamati Aiden sambil mengelus perutnya yang rata.Dia dapat melihat pundak Aiden menegang. Tangan pria itu berhenti mengetik dan mengepal di atas keyboard, t
Terakhir Diperbarui : 2023-07-21 Baca selengkapnya