Home / Romansa / Menjadi Janda di Malam Pertama / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Menjadi Janda di Malam Pertama: Chapter 81 - Chapter 90

139 Chapters

Bab 50 MJDMP B

"Alhamdulillahirabbil 'Aalamin. Barakallahu laka wa baaraka alaika wa jama'a bainakuma fii khair." Ammi Rosyid langsung menyambung dengan doa-doa. Suasana mendadak menjadi mengharu biru. Prosesi pernikahan yang sakral itu akhirnya selesai dilaksanakan.dr. Ahmad terlihat menengadahkan kedua tangan dinginnya yang mulai menghangat, mengaminkan setiap doa kebaikan yang dipanjatkan untuknya dan Anjani.Di sisinya, Kakek Jakfar kembali tergugu dalam doanya. Bahagia yang dirasakannya sungguh tak terkira.Hal yang sama juga terjadi di ruangan tempat wanita. Anjani yang sudah didudukkan di antara tamu wanita kini mulai meneteskan matanya. Hal yang sama seperti yang ia lakukan di pernikahan pertamanya. Akan tetapi kini sebabnya berbeda.Jika di pernikahan sebelumnya ia menangis sebab merasa sedih dan marah, kali ini ia menangis sebab merasa bahagia dan terharu."Alhamdulillah Ya Allah ... Terima kasih atas nikmat yang tak terkira ini. Rencanamu begitu indah. Kasih sayangmu untuk hamba yang ter
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

Bab 51 MJDMP

Bab 51 MJDMPSetelah acara ramah tamah, seluruh tamu undangan kembali ke peraduan masing-masing. Sedangkan dr. Ahmad dan Anjani keduanya kini tengah berada di dalam kamar pengantin yang telah didekor sedemikian rupa.Aroma dupa pengantin dipadukan dengan bunga-bunga segar yang dicampur parutan jeruk purut dan pandan menguar menambah kesan keromantisan.Keduanya duduk berhadap-hadapan di atas ranjang yang sama, saling melempar senyuman dan pandangan penuh cinta.dr. Ahmad meraih kedua tangan Anjani, kemudian dikecupnya kedua tangan itu dengan penuh cinta, "Terima kasih, ya? Malam ini saya sangat bahagia, An," ungkap dr Ahmad dengan pandangan yang hangat juga tangan yang masih menggenggam erat.Anjani tersenyum, "saya juga sangat bahagia, Bib," jawabnya balas memandang dr. Ahmad.dr. Ahmad tersenyum simpul, kemudian mengarahkan tangannya membelai sayang kepala Anjani yang masih terbalut jilbabnya.Setelah itu ia meraih sebuah amplop yang sudah ia siapkan dan memberikannya pada Anjani."
last updateLast Updated : 2023-06-11
Read more

Bab 52 MJDMP A

Bab 52 MJDMPdr. Ahmad membuka mata, bersamaan dengan fajar shodiq yang mulai menampakkan sinar merahnya. Sesaat ia tersenyum mengingat aktivitas indahnya bersama Anjani semalam.Diliriknya Anjani yang masih terlelap, meringkuk dalam pelukannya. Dinikmatinya wajah teduh Anjani yang terlihat semakin cantik jika dipandang dari jarak dekat. Perlahan dr. Ahmad menggererakkan tangannya, merapikan rambut-rambut yang menutupi sebagian wajah istrinya.Ingatannya kembali pada saat ia membuka hijab yang dikenakan Anjani semalam, betapa ia begitu terpesona memandang Anjani dengan mahkotanya yang hitam nan lurus, terurai hingga ke punggung.Mengingat bagaimana ekspresi Anjani yang tertunduk malu-malu kala ia melepaskan kain penutup kepala itu membuatnya kembali tersenyum sendiri, hak-nya sebagai seorang suami memang belum terpenuhi secara sempurna, akan tetapi kebahagiaan dan ketenangan hati telah didapatkannya.Ia mencium pelan kening Anjani, membuat wanita itu terbangun dari tidurnya."Habib ud
last updateLast Updated : 2023-06-11
Read more

Bab 52 MJDMP B

"Kamu tidak perlu memikirkan itu, semua sudah saya atur, An. Kamu tinggal siap-siap saja. Dan sebenarnya ini tidak mendadak, saya sudah membahasnya bersama Ummi semalam. Mungkin ada baiknya kita melipir sejenak demi meredam situasi yang sedang menegang. Sembari kita pikirkan langkah apa yang selanjutnya akan kita ambil. Ini demi keamanan bersama," jelas dr. Ahmad membuat Anjani mengangguk paham."Kamu nggak keberatan, kan?" tanya dr. Ahmad lagi."Nggak dong, Bib, malah bahagia, kan mau bulan madu sama suami," jawab Anjani seraya memandang suaminya."Alhamdulillah," ucap dr. Ahmad seraya mencium kening istrinya yang terletak tepat di bawah dagunya. "Terima kasih ya, Bib," ucap Anjani seraya menyentuh jambang tipis suaminya dengan telapak tangan.dr. Ahmad meraih tangan tersebut kemudian menciumnya, "untuk apa?" tanyanya, pelan seraya balas memandang Anjani."Sudah selalu membuat saya bahagia," jawab Anjani membuat suasana menjadi haru.dr. Ahmad tersenyum, "Seorang wanita memang dinik
last updateLast Updated : 2023-06-11
Read more

Bab 53 MJDMP A

Bab 53 MJDMP"Memangnya kita mau bulan madu ke mana sih?" tanya Anjani penasaran dengan destinasi yang akan mereka kunjungi."Mungkin dekat-dekat sini aja, sebab data-data kamu kan belum ada, jadi saya tidak bisa pesan pesawat untuk kamu."Oh, iya juga ya," jawab Anjani membenarkan ucapan suaminya."Kamu ada saran? Kira-kira di mana enaknya kita mebghabiskan waktu untuk bulan madu?" tanya dr. Ahmad meminta pendapat istrinya."Anjani ngikut aja, Bang. Anjani nggak tau tempat-tempat wisata," jawab Anjani polos."Itu lah, Abang bingung juga, sebab selama ini Abang bayanginnya kalau honeymoon ya di Bali atau Lombok, ajib itu," celetuk dr. Ahmad."Kalau ke Bali atau Lombok harus pakai pesawat ya, Bang? Nggak bisa pakai mobil?" tanya Anjani dengan polosnya."Bisa sih, Sayang, cuma panjang perjalanannya. Ke Bali aja sekitar sepuluh jaman kalau kita tempuh perjalanan dari Surabaya. Abang khawatir kamu kecapekan di jalan," ungkap dr. Ahmad menjelaskan."Kalau bersama Abang, capek mah akan kala
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more

Bab 53 MJDMP B

"Ummi ...."Ummi Fahira tersenyum, "Ummi cuma mau bilang, sarapannya sudah siap. Ayok kita sarapan!" ajak Ummi Fahira yang disambut riang oleh Zahira.Bocah itu langsung berlari ke arah meja makan, meninggalkan orang-orang dewasa di belakangnya."Maaf ya, Ummi, pagi ini saya nggak bantu siapkan sarapan, tadi bangunnya kesiangan," sesal Anjani menahan malu, merasa memberikan kesan pertama sebagai menantu malas."Nggak apa-apa, Nak. Maklum lah, namanya juga pengantin baru. Paling gara-gara dilembur sama anak Ummi, ya?" goda Ummi Fahira membuat pipi Anjani memerah."Ahmad, jangan diforsir! Kasihan juga Anjani," pesan Ummi Fahira pada putranya."Siap, Ummi," jawab dr. Ahmad mantap."Nggak kok, Ummi, bukan salah Bang Ahmad, saya aja tadi yang keenakan tidurnya," ralat Anjani."Duh, gemesnya, sekarang manggilnya bukan bib Ahmad lagi ya, tapi Bang Ahmad," goda Ummi Fahira lagi.Anjani hanya tersenyum."Biar makin romantis lah, Ummi," timpal dr. Ahmad seraya melirik istrinya.Ummi Fahira ters
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more

Bab 54 MJDMP

Bab 54 MJDMPSekitar jam sembilan malam, Anjani dan suaminya sampai di Villa yang akan menjadi tempat mereka berbulan madu untuk dua hari ke depan. Setidaknya mereka memiliki dua malam di Bali sebelum kembali ke aktivitas masing-masing.Sesampainya di kamar, Anjani langsung membaringkan tubuhnya di ranjang. Disusul suaminya yang kini berbaring di sisinya."Capek ya, Sayang?" tanya dr. Ahmad seraya merapikan rambut istrinya yang tengah berbaring berbantalkan lengan."Capeknya dikit, Bang, senengnya banyak," jawab Anjani seraya tersenyum manis.dr. Ahmad balas tersenyum, "kita belum ke destinasi wisata apapun lho, Sayang, masa kamu sudah seneng sih?" tanya dr. Ahmad seraya mengikuti posisi Anjani, tidur berhadapan dan berbantalkan lengan."Bang ... Bukan destinasi wisatanya yang bikin bahagia, tapi kebersamaan dengan Abang yang bikin hati selalu berbunga-bunga," jelas Anjani membuat senyum suaminya semakin merekah.dr. Ahmad mencubit gemas hidung Anjani, "pandai berkata-kata ya ternyata
last updateLast Updated : 2023-06-13
Read more

Bab 55 MJDMP A

Bab 55 MJDMPBersamaan dengan terbitnya matahari, air mata keharuan menetes membasahi pipi Anjani yang sedang dalam belaian sang suami."Hey, kok nangis, Sayang?" ucap dr. Ahmad sedikit terkejut dan perlahan menghapus air mata dari pipi istrinya."Kenapa, Sayang? Kata-kata Abang ada yang salah?" tanya dr. Ahmad dengan raut khawatir.Anjani menggeleng pelan sambil tersenyum, "Anjani hanya terharu aja, Bang, rasanya semua masih seperti mimpi. Baru saja beberapa waktu lalu Anjani terpuruk oleh sebab pernikahan, tapi kini, Anjani merasa sangat bahagia juga sebab pernikahan.Abang berhasil menggantikan luka itu dengan kebahagiaan. Terima kasih, Bang," ucap Anjani, tulus.Tak menjawab, dr. Ahmad segera membawa Anjani ke dalam pelukannya"Abang tidak hanya akan menggantinya, Abang juga ajan menyembuhkannya, bahkan sampai ke akar-akarnya.Kamu berhak bahagia, Sayang ... Kamu berhak dicintai," balas dr. Ahmad seraya mengecup pucuk kepala Anjani, membuat wanita itu semakin terharu."Sekarang ka
last updateLast Updated : 2023-06-14
Read more

Bab 55 MJDMP B

Tak butuh waktu lama, kini keduanya sudah berada di atas kano bening, dan bersiap untuk menjelajahi keindahan biota laut Sanur.dr. Ahmad memilih untuk mendayung sendiri Kano beningnya, ia menolak penawaran jasa pendayung. Bukan karena tambahan tarifnya, tapi karena ingin lebih privasi bersama istrinya.Perlahan namun pasti, Kano itu mulai berjalan meninggalkan permukaan pantai di bawah kendali suami Anjani.Kini keduanya mulai menikmati pemandangan indah dari atas Kano yang ditumpanginya. Air laut yang sangat jernih kebiruan itu menampilkan keindahan alam bawah laut yang menakjubkan. Dari sana, mereka dapat melihat terumbu karang, rumput laut hingga ikan-ikan kecil berwarna-warni. Berasa tengah berada di atas aquarium raksasa.Anjani tak henti-hentinya mengucap pujian pada Sang Maha Pencipta saat melihat keindahan alam dengan mata-telanjangnya."MasyaAllah, Bang, indah sekali ini, biasanya Anjani cuma bisa lihat di TV lho, ini bisa lihat langsung ternyata jauh lebih indah, ya?" ungka
last updateLast Updated : 2023-06-14
Read more

Bab 56 MJDMP A

Bab 56 MJDMP"Kenapa dengan Zahira?" sahut dr. Ahmad cepat. "Maaf, Bang, bukannya Zahira adalah anak Abang dari pernikahan pertama Abang? Lalu bagaimana mungkin Abang mengatakan bahwa telah menahannya selama puluhan tahun?" sebenarnya Anjani merasa tak enak jika harus membahas hal ini, terlebih di saat momen bulan madu seperti ini. Ia khawatir pembahasan masa lalu hanya akan merusak suasana.Tapi ia terlalu terhanyut dalam percakapan dengan suaminya, hingga pertanyaan itu akhirnya keluar juga."Zahira memang anak Abang, Sayang, tapi siapa yang mengatakan bahwa dia anak dari pernikahan pertama Abang? Apa kamu pernah mendengar pernyataan demikian?" tanya dr. Ahmad santai.Anjani menggeleng pelan, ia memang tidak pernah mendengar hal itu dari siapapun, akan tetapi ia hanya menebak-nebak."Pernikahan saya dengan kamu adalah pernikahan pertama saya, An," ucap dr. Ahmad cukup membuat Anjani terkejut."Zahira, dia sebenarnya keponakan saya, yang sudah saya anggap sebagai anak sendiri. Zahir
last updateLast Updated : 2023-06-15
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status