Semua Bab ISTRI KONTRAK PENEBUS HUTANG: Bab 121 - Bab 130

138 Bab

JAGA DIA UNTUKKU

Enam bulan kemudianCampbell CorporationSaat itu Henry sedang memimpin rapat direksi para petinggi perusahaan. Di tengah-tengah rapat sudah beberapa kali ponselnya bergetar, namun Henry tak sempat untuk mengangkatnya. Hingga setelah di akhir rapat asistennya yang bernama Mark masuk ke dalam ruang rapat dan memberitahu pada CEO Campbell Corporation itu dengan berbisik di telinganya.“Maaf, Mr. Campbell, ini keadaan darurat, Nyonya Angelina baru saja mengalami kontraksi. Saat ini beliau sudah ada di Len Romax Hospital,” bisik Mark membuat kedua netra Henry membelalak lebar seketika.“Apa?!” Saat itu juga pandangan mata orang-orang yang hadir di ruangan rapat langsung tertuju pada Henry. Bisik-bisik mulai terdengar di antara mereka, tak menunda waktu lagi dan tak memperdulikan hal itu Henry lebih memilih mengakhiri rapat dengan cepat dan langsung bergegas menuju ke rumah sakit di mana Angelina ada di sana.Untuk mengejar waktu Henry lebih memilih mengendarai mobilnya sendiri menuju ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

BAHAGIA BERSAMA DUA PUTRAKU

“Axel...” Lirihku.Bibirku tanpa sadar menyebut namanya saat aku baru saja terbangun setelah melahirkan dalam proses normal. Kenapa saat aku melahirkan tadi aku merasakan kehadiran Axel bersama denganku? Entahlah, mungkinkah itu hanya perasaanku saja? Karena rasa rindu yang melingkupi dada?Tidak apa, aku selalu berusaha memberikan semangat untuk diriku sendiri selama ini. Kehilangan suami memang telah membuatku rapuh, namun juga membuatku kuat.Tak berapa lama seseorang masuk ke dalam ruang perawatan. Seseorang yang aku kenal. Mantan suami sekaligus adik iparku sendiri, Henry Bastian Campbell.“Henry, di mana anakku?”“Syukurlah, kau sudah sadar, Angelina. Selamat, bayimu laki-laki, dia lahir dalam keadaan sehat dan selamat.” Henry memberitahu menyunggingkan senyumnya padaku.“Benarkah? Lalu, sekarang di mana anakku, Henry. Aku ingin melihatnya,” tanyaku. Rasanya aku tak sabar ingin melihat putraku.“Putramu masih berada di ruangan bayi. Sebentar lagi perawat akan membawanya ke sini,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

SUDAH TEPAT WAKTUNYA

Hari berlalu begitu saja, setelah beberapa minggu aku melahirkan putra keduaku Damian Campbell, kini hari-hariku disibukkan mengurus dua putraku, Andrew dan Damian. Andrew begitu senang mendapatkan adik baru. Setidaknya sekarang hari-hari kami tidak pernah merasa kesepian lagi sejak Damian ada di antara kami. Sungguh ini adalah anugerah yang paling luar biasa yang diberikan Tuhan untukku. Di saat aku merasa kehilangan, ada kelahiran baru sebagai pengobat rindu. Axel, seandainya kau masih ada di antara kami, tentu kebahagiaan kami sekarang terasa utuh. Tetapi tidak mengapa, aku percaya kau sudah tenang di sana. Meskipun kau sudah tiada, namun kau akan tetap selalu ada bersama kami, itu yang aku yakini.“Angelina?” panggil Henry menyentakkanku dari lamunan.“Ya? Kau sudah lama pulang?” Henry menghampiriku yang baru saja menyusui Damian.“Baru saja. Damian sudah tidur?” Tanyanya mengalihkan pandangannya pada si mungil Damian dalam box bayi di sampingku.“Ya, aku baru saja menyusuinya. An
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

SUATU PERTANDA

Henry terdiam, ia tak bereaksi apa pun. Dengan setengah tubuh yang masih di dalam air Henry melihat Andrew yang duduk di pinggiran kolam dengan jarak beberapa meter dari kami sekarang. Tatapannya teduh dan penuh makna, ada gurat keraguan serta kesedihan di dalam ekspresi wajahnya.“Apa yang akan aku katakan pada, Andrew? Aku hanya takut setelah tahu fakta itu, putraku justru akan membenciku,” ujar Henry lirih. “Jika kau dan aku terus ragu, lalu akan sampai kapan kita akan menyimpan fakta ini pada Andrew? Semakin lama kita menyimpannya, aku justru takut Andrew akan kecewa pada kita,” bujukku.“Aku tahu. Kau benar, Angelina. Aku akan mencoba bicara pada putraku sendiri.” Henry kini mengalihkan pandangannya padaku dan berkata, “Terima kasih atas dukunganmu, Angelina. Tanpa dukunganmu, aku tak tahu kapan keberanian itu akan ada dalam diriku.” Tuturnya seraya tersenyum tipis.“Sudah seharusnya aku melakukannya, Henry. Setelah ini, kita harus mencoba bicara pada Andrew,” balasku.“Mom! Pama
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

MAAFKAN MOM

“Benarkah itu, Paman Henry?! Kau akan mengajakku liburan besok??” Andrew berseru senang saat Henry mengatakan keinginannya untuk mengajak liburan bersama.“Tentu saja benar, besok weekend sampai dua hari ke depan Paman akan menggosongkan jadwal agar kita bisa berlibur ke tempat mana pun yang kau inginkan,” Henry berkata.“Wow! Luar biasa! Aku sangat senang! Apakah Mom dan baby Damian boleh ikut serta, Paman?” Andrew memastikan.“Itu sudah pasti, Andrew.” Henry tersenyum semringah dengan mengalihkan pandangannya menatapku yang memperhatikan mereka dari balik ruangan. “Paman Henry memang yang terbaik!!” puji Andrew penuh semangat. Melihat Andrew yang begitu antusias dengan acara liburan kami kali ini, tentu membuatku ikut merasa bahagia. Seperti yang direncanakan Henry kami berempat pun berlibur bersama di Orlando, Florida. Henry menyewa resort mewah untuk kami menginap di sana selama dua malam. Tentu dengan dua kamar. Aku bersama dengan Damian dan seorang pengasuh bayi yang aku perc
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

FATHER AND SON

Orlando, FloridaSeorang bocah laki-laki berusia enam tahunan tampak berlari keluar dari sebuah resort hotel, sedangkan di belakangnya berlari seorang pria dewasa menyusulnya.“Andrew! Tunggu!” panggil pria yang tak lain adalah Henry Bastian Campbell itu.“Tidak! Aku benci Paman! Aku benci Mom! Aku benci semua orang!” Andrew berseru keras dengan suara serak.Dengan langkah panjangnya Henry akhirnya bisa menyusul Andrew. Henry menggapai tubuh mungil itu dalam dekapannya.“Maafkan aku, Andrew. Maafkan Mommy’mu juga. Kami tak bermaksud membohongimu, Sayang.” Henry memeluk tubuh yang terus berontak dan menangis itu dalam dekapannya.Tak Henry pedulikan tangan mungil yang terus memukulinya, Henry tetap memeluk tubuh kecil Andrew dan terus mencoba menenangkannya.“Kau boleh memukulku sepuas hatimu, Andrew. Aku memang pantas menerimanya. Aku adalah ayah yang buruk, ayah yang tak bertanggung jawab padamu.” Henry berkata menatap Andrew dengan kedua netra berkaca-kaca.“Kenapa kau begitu jahat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

APA INI MIMPI?

Satu tahun kemudianDi sebuah pusat perbelanjaan aku mengajak dua putraku untuk keluar hari itu. Setelah puas melihat-lihat dan berbelanja kini kami sengaja beristirahat dan makan siang.“Apa kau juga mau es krim seperti Kakakmu, Damian sayang?” tanyaku pada si kecil Damian yang kini sudah berumur satu tahun lebih. Kulihat senyuman lebar di wajah tampan menggemaskannya itu mengangguk.“Okay, baiklah. Mom akan memesankannya satu juga untukmu.” Aku menyentuh gemas wajah Damian yang bersemu merah.Aku mengamati dua putraku yang kini sudah beranjak dewasa tengah menikmati es krim dengan begitu penuh sukacita, hingga tanpa sadar aku menarik bibirku membentuk seulas senyuman penuh rasa syukur dan bahagia melihat dua putraku kini tumbuh sehat bersama. Tak terasa sudah lebih dari satu tahun sejak Axel meninggal, aku masih bertahan dengan statusku yang sekarang. Walaupun begitu Henry tetap selalu membantuku dalam mengurus Andrew dan Damian. Aku kini memang tinggal di mansion utama Campbell ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

KEMBALI

“Angelina, Angelina, sadarlah.” Sayup-sayup aku dengar suara yang familier memanggil namaku.Perlahan aku mulai membuka mata, dan sosok itu masih terlihat samar. Dalam keadaan belum sepenuhnya sadar aku mulai mengingat apa yang terakhir kalinya terjadi. Seseorang yang mirip seperti Axel menyelamatkan kedua putraku dari komplotan penculik.“Henry?” Aku mengerjapkan mataku melihat ternyata Henry sudah ada tepat di hadapanku. Dan kini aku sudah berada di kamarku sendiri, mansion utama Campbell.“Syukurlah kau akhirnya sudah sadar,” tutur Henry tersenyum lega.“Apa yang terjadi, Henry? Di mana Andrew dan Damian? Di mana mereka?” selidikku merasa cemas.“Mereka baik-baik saja, Angelina.”“Axel, Axel! Aku melihat Axel, Henry! Dia ada bersama kami, menyelamatkan anak-anak!” pekikku. Melihat sekeliling, mencari sesuatu yang aku yakini aku lihat terakhir kalinya sebelum aku jatuh pingsan.“Tenanglah, Angelina. Tenangkan dirimu dulu, okay?” Henry berusaha menenangkanku.“Tidak! Kau pasti tahu s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

BAHAGIAKU MELIHATMU BAHAGIA

Setelah kehadiran Axel di kamarku semalam aku mencoba untuk menemui Henry, namun selama beberapa hari ini entah kenapa Henry sulit untuk ditemui bahkan aku merasa Henry seperti menghindariku. Tak hanya nomornya yang sulit dihubungi, namun juga di mansionnya sendiri Henry tak bisa ditemui. Kenapa? Apa ini hanya perasaanku saja atau memang ada sesuatu yang tidak aku ketahui terjadi pada Henry?Tak memiliki pilihan akhirnya aku mencoba menemui Henry di perusahaannya, di mana dulu aku pernah menjadi karyawan magang di sana. Untuk pertama kalinya setelah hampir sembilan tahun aku menginjakkan kaki di Campbell Corporation kembali. Semua tak ada yang berubah, masih tetap sama seperti yang terakhir kalinya aku berada di sini. Satu pertanyaanku sekarang, apakah orang-orang yang aku kenali dulu masih berada di sini? Seperti temanku Sandra dan Alan Jones yang telah menolongku dari niat jahat si mesum Benyamin Larkin tetapi justru berakhir menjadi kesalahpahaman. Entah bagaimana nasib mereka berdu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

BERTEMU KEMBALI

Netraku berkaca-kaca menatap Henry. Sorot mata biru tajamnya kini terlihat teduh menatapku. Lidahku terasa kelu, aku merasa ucapan Henry seakan seperti kalimat perpisahan yang membuat hatiku bergetar.“Kenapa kau bicara seperti itu, Henry? Aku benar-benar tak tahu apa maksudmu?” tanyaku dengan suara yang mungkin terdengar sedikit gemetar karena perasaan emosional.“Seperti yang kau tahu Axel sudah kembali, dia telah kembali untukmu, Angelina. Sekarang tugasku sudah selesai. Saat ini aku hanya mempersiapkan hatiku untuk itu, hal itulah yang sedang aku lakukan sekarang,” ujar Henry.Aku menatap dalam Henry, berharap menemukan jawaban di dalam sorot matanya tetapi yang aku lihat justru kehampaan. Hingga membuatku berpikir, sedalam itukah perasaan Henry padaku? Tetapi aku harus bagaimana, aku benar-benar merasakan delima. Bagaimanapun Axel masih menjadi suamiku, namun meskipun begitu aku tak bisa mengabaikan perasaan Henry begitu saja. Selama Axel tak ada, Henry lah yang selama ini menjaga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status